Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja

Disusun oleh:

Dr.H. ADIE E. YUSUF, SPd.MA

Selama lebih dari puluhan tahun misteri motivasi dan kinerja diungkap oleh para pakar psikologi untuk mencari akar masalah terjadinya motivasi dan demotivasi di lingkungan kerja. Beberapa ahli psikologi bahkan ada yang melakukan riset dan eksperimen untuk mengkaji terjadinya motivasi dalam pekerjaan dan menentukan faktor-faktor yang dapat meningkatkan motivasi atau menurunkan motivasi individu di tempat kerja.

A. APA ITU MOTIVASI ?

Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan juga sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia. Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam konteks pekerjaan, motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Upaya merupakan ukuran intensitas. Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi. Kebutuhan adalah kondisi internal yang menimbulkan dorongan, dimana kebutuhan yang tidak terpuaskan akan menimbulkan tegangan yang merangsang dorongan dari dalam diri individu. Dorongan ini menimbulkan perilaku pencarian untuk menemukan tujuan, tertentu. Apabila ternyata terjadi pemenuhan kebutuhan, maka akan terjadi pengurangan tegangan. Pada dasarnya, karyawan yang termotivasi berada dalam kondisi tegang dan berupaya mengurangi ketegangan dengan mengeluarkan upaya.

Proses motivasi yang menunjukkan kebutuhan yang tidak terpuaskan akan meningkatkan tegangan dan memberikan dorongan pada seseorang dan menimbulkan perilaku digambarkan sebagai berikut:

Kebutuhan tidak terpuaskan

Tegangan

Dorongan

Perilaku Pencarian

Pengurangan Tegangan

Kebutuhan Terpuaskan

Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja seseorang kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja.

Kinerja yang tinggi adalah fungsi dan interaksi antara motivasi, kompetensi dan peluang sumber daya pendukung, sehingga kinerja dapat dirumuskan sebagai berikut:

Kinerja = f ( Motivasi x Kompetensi x Kesempatan )

B. TEORI MOTIVASI

Terdapat 5 teori motivasi yang paling popular dan berpengaruh besar dalam praktek pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi.

1. Teori Efek Hawthorn

Penelitian oleh Elton Mayo pada perusahaan General Electric kawasan Hawthorn di Chicago, memilki dampak pada motivasi kelompok kerja dan sikap karyawan dalam bekerja. Kontribusi hasil penelitian tersebut bagi perkembangan teori motivasi adalah:

· Kebutuhan dihargai sebagai manusia ternyata lebih penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan kondisi fiisik lingkungan kerja.

· Sikap karyawan dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi baik di dalam maupun di luar lingkungan tempat kerja.

· Kelompok informal di lingkungan kerja berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan sikap para karyawan.

· Kerjasama kelompok tidak terjadi begitu saja, tetapi harus direncanakan dan dikembangkan.

2. Teori Kebutuhan

Menurut Abraham Maslow, pada dasarnya karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut:

· Kebutuhan fisiologis.

· Kebutuhan rasa aman.

· Kebutuhan social.

· Kebutuhan harga diri.

· Kebutuhan aktualisasi diri.

Kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat hierarkis, yaitu suatu kebutuhan akan timbul apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah dipenuhi. Setelah kebutuhan fisiologis seperti pakaian, makanan dan perumahan terpenuhi, maka kebutuhan tersebut akan digantikan dengan kebutuhan rasa aman dan seterusnya. Sehingga tingkat kebutuhan seseorang akan berbeda-beda dalam bekerja. Seseorang yang kebutuhan hanya sekedar makan, maka pekerjaan apapun akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Teori X dan Y

McGregor mengemukakan dua model yang menjelaskan motivasi karyawan yang bekerja yaitu teori X dan teori Y.

Teori X menganggap bahwa:

· Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja.

· Karyawan harus diawasi dengan ketat dan diancam agar mau bekerja dengan baik.

· Prosedur dan disiplin yang keras lebih diutamakan dalam bekerja.

· Uang bukan satu-satunya faktor yang memotivasi kerja.

· Karyawan tidak perlu diberikan kesempatan untuk mengembangkan diri.

Teori Y menganggap bahwa:

· Karyawan senang bekerja, sehingga pengawasan dan hukuman tidak diperlukan oleh karyawan.

· Karyawan akan memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan organisasi jika merasa memuaskan.

· Manusia cenderung ingin belajar.

· Kreatifitas dan Imajinasi digunakan untuk memecahkan masalah.

4. Teori Hygine dan Motivator

Menurut Herzberg, faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja sebagai berikut.

Faktor Hygine meliputi :

· Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya.

· Sistem pengawasan.

· Gaya kepemimpinan.

· Kondisi lingkungan kerja.

· Hubungan antar pribadi.

· Gaji / upah.

· Status.

· Kesehatan dan keselamatan kerja.

Faktor Motivator meliputi :

· Pengakuan.

· Penghargaan atas prestasi.

· Tanggungjawab yang lebih besar.

· Pengembangan karir.

· Pengembangan diri.

· Minat terhadap pekerjaan.

5. Teori Motivasi Berprestasi

David McClelland menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan pentingnya menetapkan target atau standar keberhasilan. Karyawan dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi. Karyawan lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah tercapai dibandingkan imbalan atas kinerja tersebut. Hal ini bukan berarti mereka tidak mengharapkan imbalan, melainkan mereka menyukai tantangan.

Ada tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu:

· Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation) yang meliputi tanggung jawab pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil risiko sedang.

· Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang meliputi persaingan, mempengaruhi orang lain.

· Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama dan perasaan diterima.

Dalam lingkungan pekerjaan, ketiga macam kebutuhan tersebut saling berhubungan, karena setiap karyawan memiliki semua kebutuhan tersebut dengan kadar yang berbeda-beda. Seseorang dapat dilatihkan untuk meningkatkan salah satu dari tiga faktor kebutuhan ini. Misalnya untuk meningkatkan kebutuhan berprestasi kerja, maka karyawan dapat dipertajam tingkat kebutuhan berprestasi dengan menurunkan kebutuhan yang lain.

C. KARAKTERISTIK MOTIVASI BERPRETASI

McClelland seorang pakar psikologi dari Universitas Harvard di Amerika Serikat mengemukakan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya. Virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja secara optimal. Ada tiga jenis virus sebagai pendorong kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa. Karyawan perlu mengembangkan virus tersebut melalui lingkungan kerja yang efektif untuk meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perusahaan.

Motivasi berprestasi merupakan suatu dorongan dengan ciri-ciri seseorang melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi. Kebutuhan akan berprestasi tinggi merupakan suatu dorongan yang timbul pada diri seseorang untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih lebih baik dari sebelumnya.

Karyawan dengan motivasi berprestasi tinggi sangat menyukai tantangan, berani mengambil risiko, sanggup mengambil alih tanggungjawab, senang bekerja keras. Dorongan ini akan menimbulkan kebutuhan berprestasi karyawan yang membedakan dengan yang lain, karena selalu ingin mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Berdasarkan pengalamam dan antisipasi dari hasil yang menyenangkan serta jika prestasi sebelumnya dinilai baik, maka karyawan lebih menyukai untuk terlibat dalam perilaku berprestasi. Sebaliknya jika karyawan telah dihukum karena mengalami kegagalan, maka perasaan takut terhadap kegagalan akan berkembang dan menimbulkan dorongan untuk menghindarkan diri dari kegagalan.

Ciri-ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut McClelland adalah:

· Menyukai tanggungjawab untuk memecahkan masalah.

· Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil risiko.

· Memiliki tujuan yang jelas dan realistik.

· Memiliki rencana kerja yang menyeluruh.

· Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang hasil prestasinya.

· Senang dengan tugas yang dilakukan dan selalu ingin menyelesaikan dengan sempurna.

Sebaliknya ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi berprestasi rendah adalah:

· Bersikap apatis dan tidak percaya diri.

· Tidak memiliki tanggungjawab pribadi dalam bekerja.

· Bekerja tanpa rencana dan tujuan yang jelas.

· Ragu-ragu dalam mengambil keputusan.

· Setiap tindakan tidak terahan dan menyimpang dari tujuan.

Laporan hasil penelitian tentang gaya manajerial dari 16.000 manajer di Amerika Serikat yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi, menengah dan rendah menunjukkan sebagai berikut :

· Manajer dengan motivasi berprestasi yang rendah memiliki karakter pesimis dan tidak percaya dengan kemampuan bawahannya. Sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi tinggi sangat optimis dan memandang bawahan baik dan menyenangkan.

· Motivasi manajer dapat diproyeksikan pada bawahannya. Bagi manajer yang bermotivasi prestasi tinggi selalu memperhatikan aspek-aspek pekerjaan yang harus diselesaikan dan mendiskusikan tugas pekerjaan yang harus dicapai bawahannya, sehingga mereka akan menerima.

· Manajer yang bermotivasi berprestasi tinggi cenderung menggunakan metode partisipasi terhadap bawahannya, sedangkan manajer dengan motivasi berprestasi sedang dan rendah selalu menghindar dalam interaksi dan komunikasi terbuka.

· Manajer yang prestasinya tinggi lebih memperhatikan pada manusia dan tugas / produksi, manajer yang prestasinya sedang lebih memperhatikan tugas / produksi, sedangkan manajer yang prestasinya rendah hanya memperhatikan kepentingan pribadi dan tidak menghiraukan bawahannya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan tingkat kinerja. Artinya, para karyawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi akan cenderung memiliki tingkat kinerja yang tinggi. Sebaliknya, mereka yang motivasi berprestasinya rendah kemungkinan akan memperoleh kinerja yang rendah.

D. TEKNIK MEMOTIVASI KERJA

Beberapa teknik untuk memotivasi kerja sebagai berikut :

1. Teknik Pemenuhan Kebutuhan

Pemenuhan kebutuhan merupakan dasar bagi perilaku kerja. Motivasi kerja akan timbul apabila kebutuhan dipenuhi seperti dikemukakan oleh Maslow tentang hierarki kebutuhan individu yaitu :

· Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan makan, minum, perumahan dan seksual. Kebutuhan ini paling mendasar bagi manusia. Dalam bekerja, maka kebutuhan karyawan yang harus dipenuhi adalah gaji / upah yang layak.

· Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan perlindungan dari ancaman bahaya dan lingkungan kerja. Dalam bekerja, karyawan memerlukan tunjangan kesehatan, asuransi dan dana pensiun.

· Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan diterima dalam kelompok dan saling mencintai. Dalam hubungan ini, karyawan ingin diterima keberadaanya di tempat kerja, melakukan interaksi kerja yang baik dan harmonis.

· Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. Dalam hubungan ini, karyawan butuh penghargaan dan pengakuan serta tidak diperlakukan sewenang-wenang.

· Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mengembangkan diri dan potensi. Dalam hubungan ini, karyawan perlu kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara pribadi.

2. Teknik Komunikasi Persuasif

Teknik komunikasi persuasif adalah satu teknik memotivasi kerja yang dilakukan dengan cara mempengaruhi dari luar diri. Rumus teknik komunikasi persuasif adalah ADIDAS sebagai berikut :

· A ttention, yaitu perhatian yang penuh

· D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara

· I interest, yaitu minat dan kepentingan

· D esicion, yaitu keputusan yang tepat

· A ction, yaitu tindakan nyata

· S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai

MENGATASI RACUN MOTIVASI

Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi. Kegiatan memotivasi berkaitan dengan sejauhmana komitmen seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Karyawan yang motivasinya terhadap suatu pekerjaan rendan atau turun akan memiliki komitmen terhadap pelaksanaan penyelesaian pekerjaannya. Karyawan tersebut termasuk orang yang kurang semangat atau motivasi rendah. Pada dasarnya, yang membuat karyawan kehilangan motivasi atau tidak semangat adalah situasi dan kondisi pekerjaan itu sendiri.

Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan baik

Untuk mengetahui apakah seorang karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam melakukan tugas akan dapat diketahui dengan mengamati karyawan dengan tanda-tanda motivasi baik adalah :

· Bersikap positif terhadap pekerjaannya

· Menunjukkan perhatian yang tulus terhadap pekerjaan orang lain dan membantu mereka bekerja lebih baik

· Selalu menjaga kesimbangan sikap dalam berbagai situasi

· Suka memberi motivasi kepada orang lain walaupun kadang tidak berhasil

· Selalu berpikir positif dari suatu kejadian

Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan buruk

Untuk mengetahui apakah seorang karyawan kehilangan motivasi tidak selalu mudah karena jarang diungkapkan. Namun hal ini dapat diketahui dari perubahan sikap yang terjadi pada dirinya yang dapat diamati. Tanda-tanda sikap karyawan yang tidak memiliki motivasi kerja adalah :

· Tidak bersedia bekerja sama

· Tidak mau menjadi sukarelawan

· Selalu datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa alasan

· Memperpanjang waktu istirahat dan bermain game dalam waktu kerja

· Tidak menepati tenggat waktu tugas

· Tidak mengikuti standar yang ditetapkan

· Selalu mengeluh tentang hal sepele

· Saling menyalahkan

· Tidak mematuhi peraturan

Cara mengatasi penurunan motivasi

Suatu hal yang perlu diperhatikan agar karyawan dan perusahaan tidak mengalami kerugian akibat penutunan motivasi, maka kita perlu mengatasi masalah tersebut dan mencegah dengan berupaya mengantisipasi kondisi yang terjadi.

Beberapa pendekatan untuk mengatasi atau mengurangi kekurangan semangat dan motivasi dalam melaksanakan pekerjaan adalah dengan pendekatan kuratif dan pendekatan preventif.

1. Pendekatan Kuratif

Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan. Apabila masalahnya tidak terlalu penting maka kita tidak perlu merasa putus asa. Tetapi bila ternyata masalah itu penting dalam pekerjaan, maka bicara secara terbuka dan langsung dengan pihak yang berwenang untuk mendapatkan kesamaan persepsi sehingga jalan keluarnya dapat ditemukan, misalnya atasan atau konselor. Bila pihak yang berwenang tidak dapat ditemui secara langsung, hubungi melalui surat atau telepon.

2. Pendekatan Antisipatif

Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah. Bila merasa gelisah karena hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, maka sebaiknya menenagkan diri di luar ruang kerja dengan cara yang diyakini berhasil, misalnya dengan berdoa atau yoga. Karyawan disarankan bersikap dan berpikir positif terhadap pekerjaan.

402 Responses to “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”


  1. 1 orie May 15, 2008 at 9:03 am

    salam kenal pak….

    boleh minta bantuannya sedikit ga?

    saya sedang kebingungan mencari pengertian ttg lingkungan kerja serta faktor2 yang mempengaruhi kinerja seseorang dalam konteks lingkungan kerja tersebut…
    tlg bantu saya, dan mohon dikirimkan kembali melalui e-mail saya…

    terima kasih

    • 2 lilis mulyati February 20, 2014 at 4:43 am

      MOTIVASI DAN KINERJA GURU

      Yang dimaksud motivasi ialah daya dorong yang dimiliki , baik secara intrinsik maupun ekstrinsik, yang membuatnya mau dan rela untuk bekerja sekuat tenaga dengan mengarahkan segala kemampuannya demi keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan dan berbagai sasarannya.
      Yang dimaksud kinerja ialah apa yang telah dicapai,prestasi kerja yang dilihat, atau kemampuan kerja (kamus bahasa Indonesia).
      Berkaitan dengan kinerja,Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa kinerja seseorang dan produktivitas kerjanya diterntukan oleh tiga faktor, yaitu motivasi, kemampuan dan ketepatan penugasan. Ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan motivasi kerja Guru dianataranya , dorongan untuk bekerja, tanggung jawab terhadap tugas, minat terhadap tugas, dan penghargaan terhadap tugas. Kinerja guru dapat diukur dari tugas utama guru, yaitu kinerja guru dalam mendesain program pengajaran dan kinerja guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Dewasa ini pemerintah melakukan berbagai upaya untuk mengembangkan standar kompetensidan sertifikasi guru dengan disyahkannya UU guru dan dosen yang dilakukan untuk meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru.
      Untuk meningkatkan motivasi dan kinerja dalam rangka menuju era informasi dan era teknologi sekaligus era globalisasi, maka seorang guru harus mrningkatkan SDM yang ada pada dirinya. Untuk mencetak SDM guru yang berkualitas , yang mampu bersanding bahkan bersaing dengan Negara Maju diperlukan guru dan tenaga kependidikan yang profesional, yang merupakan penentu utanma keberhasilan pendidikan. Hal ini penting , terutama jika dikaitkan dengan berbagai kajian dan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa guru memiliki peranan yang sangat stertegis dalam menentukankeberhasilan pendidikan dan meningkatkan kualitas pembelajaran serta membentuk kompetensi peserta didik.
      Supaya tugas dan tanggung jawab guru dapat dilaksanakan dengan baik, maka guru harus mempunyai kinerja yang baik. Yaitu seorang guru harus mempunyai kemampuan ,kemauan, dan usaha dalam kegiatan proses belajar mengajar yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi hasil belajar. Disamping itu guru juga harus memiliki sedikitya dua kompetensi yang harus ada pada dirinya, yaitu :
      a. Kompetensi profesional, yang meliputi kemahiran merancang,melaksanakan dan menilai tugas sebagai guru, yang meliputi penugasan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan.
      b. Kompetensi personal, yang meliputi etika, moral, pengabdian, kemampuan sosial, dan kemampuan spiritual.
      Ujung tombak dari setiap kebijakan atau yang berkaitan dengan pendidikan, akhirnya berpulang pada makhluk yang bernama guru, Pengembangan sunber daya guru wajib dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasioanl secara menyeluruh. Kualitas kemampuan guru akan berdampak pada mutu pendidikan.

      PENULIS
      LILIS MULYATI , KELAS E11 , NIM 72113120 , PRODI . AP , SMSTR I , SUKABUMI

  2. 3 Rakhmat Yusandi June 2, 2008 at 1:00 pm

    Assalamu alaikum wr. wb.
    ternyata motivasi sangat mempengaruhi kinerja…
    Dan dapat kita deteksi seberapa besar motivasi karyawan terhadap kinerjanya..Kemudian kita juga dapat memotivasi karyawan juga lho…
    Tapi ada sedikit kebingungan mengenai teori Hawrthorn pada hasil penelitian oleh elton mayo pada perusahaan General Elektrik di kawasan Hawrthorn Chicago…
    Seperti apa sih contoh real dari setiap butir kontribusi hasil penelitian tersebut bagi perkembangan teori motivasi…

    Terima kasih sebelumnya….
    Wassalamu alaikum Wr. Wb.

    • 4 Permadi February 7, 2014 at 8:09 am

      Assalamulaikum wr. wb

      Terimakasih atas tulisannya Bapak dan ada beberapa yang bisa saya diskusikan atau sampaikan.

      Saya sependapat bahwa motivasi akan mendorong seseorang atau kelompok dan bahkan organisasi untuk mewujudkan tujuan dalam hidup dan kehidupan artinya baik secara individu maupun organisasi.
      Saya ada baca buku “Manajemen SDM” karangan. Prof. Dr. Hj. Sedarmayanti, M.PD., APU dimana dituliskan bahwa motivasi melekat dengan teori harapan oleh Victor Vroom, asumsinya bahwa :
      1. Hubungan upaya-kinerja, probabilitas yang dipersepsikan oleh individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu akan mendorong kinerja.
      2. Hubungan kinerja-ganjaran, derajat sejauhmana individu mampu meyakini bahwa berkinerja pada tingkat tertentu akan mendorong tercapainya keluaran yang diinginkan.
      3. Hubungan ganjaran-tujuan pribadi, derajat sejauhmana ganjaran organisasi memenuhi tujuan/kebutuhan pribadi seseorang individu dan data tarik ganjaran potensial untuk individu.

      Kalau melihat kondisi karyawan atau pegawai saat ini, disemua lini dan tingkatan, adanya kecenderungan yang sangat kuat dimana tindakan dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan pengharapan, karena banyak karyawan tidak termotivasi pada pekerjaannya dan semata-mata melakukan yang minimum untuk menyelamatkan diri. Kalau dengan ungkapan saya “banyak karyawan atau pegawai yang hanya bekerja dengan prinsip “gugur tugas” artinya sebatas menyelesaikan pekerjaan tanpa memaknai apa yang telah dikerjakan.

      kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah bahwa karyawan akan termotivasi untuk mencurahkan usaha dan kemampuannya apabila motivasi bekerja diyakini akan menghasilkan kinerja, bekerja dengan kinerja yang tinggi akan menghasilkan penghargaan, dan kesedian karyawan bekerja dengan kinerja yang tinggi akan sangat ditentukan oleh seberapa tinggi organisasi akan memberikan penghargaan.

      R. Permadi M
      NIM. 72113168
      Kelas Sukabumi

  3. 5 wulan June 4, 2008 at 10:40 am

    pak, saya mau tanya ciri2 n indikator motivasi berprestasi teorinya McClelland tapi bkn pada karyawan. penelitian saya motivasi berprestasi pada remaja cacat. mungkin bapak juga tau literatur seputaran motivasi berprestasi. mohon bantuannya y pak..
    Tq

  4. 6 ugi Gumilar( mahasiswa PSDM) June 7, 2008 at 5:21 am

    Sebuah organisasi memerlukan manusia sebagai sumber daya pendukung utama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia yang berkualitas akan turut memajukan organisasi sebagai suatu wadah peningkatan produkrivitas kerja. Kedudukan strategis untuk meningkatkan produktivitas organisasi adalah pegawai, yaitu individu-individu yang bekerja pada suatu organisasi atau perusahaan. Pegawai yang kompeten memiliki karakteristik dari produktivitas kerjanya. Peningkatan produktivitas kerja dapat terwujud dengan motivasi dan sikap kerja maksimal para pegawainya, serta aspek lain yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja.
    Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah motivasi dan sikap kerja pegawai cukup berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya ?”.Tujuannya adalah untuk mengetahui dan memperoleh gambaran mengenai pengaruh motivasi dan sikap kerja pegawai administratif terhadap produktivitasnya. Sedangkan hipotesisnya adalah motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitasnya, sikap kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitasnya, motivasi dan sikap kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai.
    jadi kesimpulannya motivasi merupakan element yang tiddak bisa dipisahkan ketika kita membahas tentang masalah kesenjangan kinerja.
    motivasi merupakan salah satu trik untuk meningkatkan kinerja. kan sudah di bilang kalo sudah da kemauan pasti ada jalan untuk maju/ memperbaiki kinerja seseorang.

    terimakasih pa kesempatannya untuk memberikan pendapat tentang artikel2 yang bapak muat.

  5. 7 Evita Ardhyana; TP UNJ (Mata Kuliah PSDM) June 8, 2008 at 2:41 am

    Menurut saya peran motivasi terhadap peningkatan kinerja sangatlah tinggi, sebelum membahas kinerja tentunya kita harus memikirkan bagaimana seorang pegawai termotivasi untuk belajar sehingga nantinya berpengaruh pada peninggkatan kinerjanya menjadi lebih baik. Training sebagai salah satu cara untuk belajar harus dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk meningkatkan kompetensi sehingga meningkatkan motivasi pegawai untuk berkinerja lebih baik pada perusahaan. Oleh karena itu training harus dirancang sedemikian rupa guna meningkatkan motivasi pegawai.
    1. Relevan.
    Pegawai akan termotivasi untuk belajar jika meteri yang disampaikan pada pelatihan relevan bagi mereka, sehingga meraka dapat mengaitkan dengan kebutuhan nya untuk berkinerja lebih baik.
    2. Mengguntungkan.
    Pegawai akan lebih termotivasi untuk belajar jika mereka mengetahui bahwa pelatihan tersebut mengguntungkan bagi mereka. Dalam hal ini perlu dikaitkan antara pelatihan tersebut dengan dampaknya bagi peningkatan kinerja.
    3. Menarik.
    Pegawai akan lebih termotivasi untuk belajar jika pelatihan itu menarik, jadi perlu menggunakan metode yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik.

    Jadi sangatlah jelas bahwa peran motivasi sangatlah tingginpenaruhnya terthadap knnerja seseorang. Apabila pegawai telah memiliki motivasi untuk belajar diharapkan ia pun memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja dam memberikan kontribusi terbaiknya bagi perusahaan.

    By : Evita Ardhyana
    1215060018
    Tugas individu PSDM
    TP UNJ

  6. 8 Hamdi gunawan UNPAK PASCA June 8, 2008 at 2:23 pm

    Assalalmualaikum bapak……
    Jika membaca tulisan bapak, ternyata motivasi sangat menentukan kinerja seseorang namun secara mendetailnya mohon seberapa signifikan keberhasilannya itu dan bagaimana faktor lingkungan dan organisasi belajar terhadap kinerja pegawai apakah signifan atau tidak terhadap kinerja orang?
    makasih pak..

  7. 9 A.S. Widyarto June 9, 2008 at 7:45 am

    Salam kenal, Pak.

    Saya bertugas untuk mengatur sebuah departemen yang rata-rata berisi SDM yang sudah tua. Kira-kira model motivasi apa yang harus saya terapkan? Persiapan-persiapan apa saja untuk membangun sistem tersebut?
    Terim kasih.

    Salam,
    A.S. Widyarto

  8. 10 Rini Mulyani-Pakuan Bogor June 12, 2008 at 12:10 pm

    assalamualaikum wr wb…..
    P.adie membaca apa yang telah dituliskan bapak, rasanya sudah lebih dari lengkap. jadi ga ada yang harus dicomment kayanya. Tapi saya hanya mau bertanya ke bapak. Yach kita tau dan sadar bahwa motivasi memang sangat dibutuhkan bagi semua manusia yang masih mau berusaha. baik datangnya dari diri individu maupun dari luar individu, agar hasilnya nanti dapat optimal. kita tahu di EQ pun menurut Daniel Colleman Ph.d menyatakan bahwa 5 dasar kecakapan yang mempengaruhi emosi dan sosial yaitu kesadaran diri, pengaturan diri, Motivasi, Empati dan keterampilan sosial. lagi2 motivasi diperlukan ya pak. Nah kalau merujuk pada pengelompokkan manusia berdasarkan AQ ada kelompok yang disebut Quitters, Campers, dan Climbers. Seharusnya kita masuk pada kelompok Climbers (Amin….Mudah-mudahan).
    Tapi kembali pada realita yang ada sekarang ditengah kesulitan yang semakin kompleks rasanya orang sudah sangat sulit untuk menjadi kelompok Quitters saja, dalam hal ini dipaksa untuk puas. jadi sebesar apapun motivasinya kalau kesempatan berusahanya sudah sulit didapatkan maka saya rasa akan sulit orang tersebut meraih apa yang diinginkannya. saya jadi ingat obrolan saya dengan teman yang menyatakan bahwa orang miskin itu malas. saya tidak setuju pak. kita lihat saja pemulung yang ada di komplek rumah saya. tidak jarang dia mulai bekerja itu sebelum azan subuh berkumandang. ketika saya tanya itu harus dia lakukan karena kalau sedikit seja kesiangan maka akan terdahului oleh pemulung lainnya. Nach pada kasus ini berarti motivasi berusahanya kan sangat tinggi ya pak. (jelas terlepas dari tingkat pend yag dipunyainya). Jadi saya rasa motivasi itu pada setiap manusia ada hanya kadang lingkungan yang menyebabkan tinggi rendahnya motivasi qt. Oh ya jadi lupa pertanyaannya pak Apa sich fungsi motivator2 yang sekarang ini banyak bermunculan dengan tentu saja bayaran yang mahal…sedangkan yang saya lihat yang datangnya juga orang-orang yang sudah sukses di bidangnya masing2. (bukan cuma mau cari sensasi saja) seperti baru2baru ini tung……..siapa pak saya lupa yang menyebarkan uang dari udara di serang-Banten. Dia kan motivator no wahid tapi masih juga cari sensasi. apa dengan cara seperti itu termasuk memotivasi..
    Yah cuma itu mungkin pak kalau saya sich berharap ada langkah nyata yang diberikan oleh motivator tersebut untuk perbaikan mental anak negeri ini. OK terima kasih P.Adie
    Wassalamualaikum Wr Wb

  9. 11 madya surya (MMF UGM) August 4, 2008 at 1:46 am

    Salam kenal, Pak
    saya saat ini sedang melakukan penelitian untuk tesis yang kebetulan berkaitan dengan motivasi dan produktivitas kerja.saya minta tolong bagaimana model analisis yang cocok untuk penelitian ini, jika menggunakan model skala likert apakah cocok dan valid?

  10. 12 ipin November 12, 2008 at 3:45 am

    Yth bapak,
    Terima kasih untuk teori motivasinya. Mohon informasi tentang referensi peningkatan motivasi kinerja dalam Continuous Improvement Program melalui sistem “reward”.
    Sebagai bahan acuan tugas karya tulis.
    Sekali lagi terima kasih, ditunggu informasinya.

  11. 13 Hikmah Purnamasari February 23, 2009 at 1:16 pm

    pak, saya Hikmah Reguler TP 2007!!
    saya tertarik dgn tulisan motivasi ini..!!saya juga membenarkannya pak!!tapi pak, dari yang saya baca, kebanyakan kan motivasi datang dari luar, faktor-faktor yang mempengaruhi juga banyak!!nah pak, sbenarnya motivasi juga dari dalam diri kita kan pak??saya pernah dengar, motivasi yang paling utama adalah dari diri kita!!karena, walupun orang lain udh cape memotivasi, tapi kita sendiri gak mau bangkit, gak akan bangkit kan pak??nah, trus tuh gmana pak??
    solusinya pa pak??terima kasih pak..

  12. 14 Mita Septiani (TP Reg07) March 1, 2009 at 1:21 pm

    assalamualaikum wr.wb.
    setelah membaca apa yang pak adie tulis dapat menambah motivasi saya untuk melakukan kegiatan-kegiatan saya. Tapi ada yang saya ingin pertanyakan,,bagaimana kalau kita termotivasi karena “someone”??Kalo menurut saya hal yang demikian dapat membuat kita ketergantungan dengan “someone” tersebut dengan kata lain kalau “someone” itu menghilang maka secara tidak langsung motivasi pun akan hilang. Lalu bagaimana caranya biar tidak terjadi hal yang demikian?? Mohon pendapat bapak.
    Wassalam.

  13. 15 novieta purnama sari (mhs psdm) March 1, 2009 at 3:25 pm

    pak, saya novieta p.s TP reg’07.
    ketika saya membaca artikel bapak mengenai pengaruh motivasi ini saya tertarik dengan isi dari artikel ini karena saya sering sekali ketika saya berada dalam suatu organisasi mengalami masalah yang berhubungan dengan motivasi ini. setiap saya mengikuti organisasi selalu saja di dalamnya banyak teman-teman saya yang awalnya memiliki keinginan dan komitmen yang tinggi untuk berada dalam organisasi tersebut. namun, setelah kami di percayai untuk menjadi pengurus tiba-tiba komitmen itu hilang dan hal itu berpengaruh pula pada motivasi diri kita. sering kali pula saya ingin dapat memotivasi teman-teman saya untuk bangkit tapi entah kenapa saya merasa sulit melakukan itu, apa karena saya tipe orang pemalu? kira-kira apa saya bisa melakukan itu? bagaimana caranya ya pak? karena saya sering kali pula terpengaruh dengan teman2 saya yang bisa dibilang males-malesan itu pak.

    terima kasih pak. mohon bantuannya..

  14. 16 Andri Fitriady March 3, 2009 at 2:32 am

    Assalamualaikum Wr Wb
    Salam kenal Pak,saya Mahasiswa PPS Unpak Semester 1 dari Sukabumi. Sesuai saran bapak untuk mencoba membuka blog bapak dan kebetulan saya menemukan artikel tentang Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja yang akan saya coba untuk dijadikan bahan pembuatan tesis saya. Mudah-mudahan bermanfaat. Saya mohon referensi lainnya yang berhubungan dengan Motivasi dan Kinerja. Terima kasih pak!

  15. 17 yoga-uns May 19, 2009 at 1:39 am

    assalamualaikum wr. wb.
    pak,saya sangat tertarik dengan tulisan bapak mengenai motivasi ini.
    kalau tulisan bapak lebih banyak menyoroti hubungan motivasi karyawan dengan kinerja, bisakah saya minta tolong untuk dijelaskan hubungan atau pengaruh motivasi kerja terhadap percaya diri karyawan dalam belajar dan mengembangkan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaannya?
    terima kasih pak?

  16. 18 Ibu Leony, NTT May 30, 2009 at 2:54 am

    Selamat Siang Pak!
    Pak, saya terterik dengan tulisan bapak mengenai motivasi.
    Saya mau penelitian tentang faktor-faktor organisasional dimana meliputi faktor komitmen, motivasi dan kepemimpinan kaitannya dengan kinerja.
    bisakah saya dapat dijelaskan pengaruh ketiga faktor tersebut dengan kinerja?
    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih pak!
    Kalau tidak keberatan bapak balas melalui mail saya.

    • 19 Performance Tech Adie June 2, 2009 at 2:46 am

      Yth Bu Leony
      Ketiga variabel tersebut tentu memiliki korelasi. Hanya saja Ibu perlu menentukan variabel terikat dan varibel bebas. Motivasi baik internal atau eksternal pada dasarnya dapat dijadikan salah satu faktor penentu atau variabel bebas. Demikian, sukses untuk ibu Leony

      Salam

      Adie

      • 20 Raja February 25, 2015 at 12:49 pm

        Gd Evening Mr. Adie and Friends. I feel like coming in to join the discussion……..

        apabila kita mencoba untuk menelusuri dan mencoba memahami tentang variabel penelitian, maka sesungguhnya motivasi itu lebih tepat kedudukannya sebagai variabel antara. pemikirannya adalah bahwa motivasi bisa diperkuat dan diperlemah oleh faktor (baca:variabel) lain. contohnya seperti keinginan untuk memiliki rumah, mobil, atau rasa ingin dihargai oleh lingkungan-sementara kinerja merupakan hasil atau output dan selalu menempati kedudukan sebagai variabel terikat (Y). terkait dengan Komitmen, Motivasi, dan Kepemimpinan, maka Kepemimpinan lebih tepat menjadi variabel sebab (x), sementara Komitmen dan Motivasi merupakan variabel antara, sebelum menuju kepada Kinerja sebagai variabel terikatnya (Y). jadi sepertinya model hubungan antar variabel penelitian sangat tergantung dari landasan teori yang digunakan…… peace……..

    • 21 Performance Tech Adie July 10, 2009 at 1:19 pm

      Komitmen. motivasi dan kepemimpinan tentu secara teoritis memiliki korelasi dengan kinerja. Sedangkan yang perlu diteliti seberapa signifikan korelasinya. Teima kasih.

  17. 22 frans pontoh June 12, 2009 at 2:04 am

    saya seorang mahasiswa UGm yg sedang merevisi skripsi.
    pertanyaan saya apakah ada teori HErzberg yang menjelaskan pengaruh masing-masing faktornya dengan kinerja.
    terimakasih tolong diberikan informasi

  18. 23 ihkwan June 26, 2009 at 4:54 pm

    menurut sy “motifasih merukan kekuatan yang harus diberikan kepada karyawan khususnya, dan masyarakat pada umumnya sebab dasar loyalitas dalam mencapai misi tertentu atau misi pada umunya akan sangat di butuhkan sebagai dasar penggerak bagi kayrawan.
    serta kaitanya dengan peningkatan kinerja karyawan maka akan sangat dominan pengaruhnya sebagai alasan dasar adalah eksplorasi dan ekspresi diri dipengaruh dari tingkat kebutuhan dasar manusia yaitu prestise, sedangkan prestise merupakan elemen yang terdapat pada motivasi

  19. 24 ihkwan June 26, 2009 at 4:57 pm

    maap pak salam kenal dari sy, dan terima kasih atas karyanya sehingga saya dapat meningkatkan pengetahuan saya terlebih untuk konteks motifasi

  20. 25 youdi amin July 8, 2009 at 12:04 pm

    Pak saya lagi nyelesaikan skripsi saya,saya bisa minta tolong dikirimi artikel atau literatur mengenai motivasi dipengaruhi oleh 3 faktor.a.faktor psikologi b.faktor fisiologi c.faktor lingkungan.

  21. 26 indri nadia September 12, 2009 at 11:09 pm

    Mksiih y pak buat tulisan nya.
    sungguh membantu saya dalam menyelesaikan tugas membuat buku.

  22. 27 hiron gaputra October 12, 2009 at 12:05 pm

    selamat malam pak, sy sudah membaca tulisan bapak mengenai motivasi. Tulisannya sangat menarik membuat saya tidak pernah bosan untuk membacanya. Pak, saya mahasiswa smester akhir yang kebetulan lagi menyusun skripsi. Judul skripsi saya ” PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ” Dalam menyusun skripsi ini saya sedikit menemukan kesulitan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi variabel2 tersebut karena faktor2 inilah nantinya yang akan menjadi alat ukur dalam analisis data yang saya gunakan. Mohon bantuannya pak, terima kasih sebelumnya. Wassallam

  23. 28 hiron gaputra October 12, 2009 at 12:16 pm

    selamat malam pak, sy sudah membaca tulisan bapak mengenai motivasi. Tulisannya sangat menarik membuat saya tidak pernah bosan untuk membacanya. Pak, saya mahasiswa smester akhir yang kebetulan lagi menyusun skripsi. Judul skripsi saya ” PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN ” Dalam menyusun skripsi ini saya sedikit menemukan kesulitan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi variabel2 tersebut karena faktor2 inilah nantinya yang akan menjadi alat ukur dalam analisis data yang saya gunakan. Mohon bantuannya pak, terima kasih sebelumnya. Wassallam

  24. 29 Munir Al Misbach March 8, 2010 at 6:27 am

    Salam kenal Pak dari saya.
    Tulisan Bpk, Bagus n saya terima kasih bgt atas tulisan ini karena membantu saya dalam pengerjaan tugas akhir saya.sekali lagi terima kasih banyak ya Pak???

  25. 30 ipang March 19, 2010 at 9:28 am

    trimakasih ya pak.

  26. 31 Moh. Hasan Asari May 15, 2010 at 4:18 am

    Terimakasih pa adie, saya banyak mendapatkan banyak pengetahuan. saya juga mohon bantuan mengenai Pemanfaatan IT dari sisi isu-isu etika yang muncul dimasyarakat tentang minimalisasi dampak penggunaan IT.

    terimakasih
    Mahasiswa S3 UNPAK

  27. 32 erbypratama October 7, 2010 at 11:25 pm

    yang terhormat pak adie, memang yang sulit sekali adalah memecahakan permasalahan intrinsik motivasi atau juga biasa disebut motivasi intrinsik yang datangnya berasal dari dalam diri, kadang ketika motivasi intrinsik meningkat, lingkungan menjadi hal yang bisa menurunkan motivasi itu, tapi bapa sudah menjelasakan adanya pendekatan – pendekatan yang bisa mengatasi turunnya motivasi. terimakasih pak.

    Erby Pratama Putra/A.I.I/072110010
    MP UNPAk

  28. 33 katrin kaniawati October 16, 2010 at 12:45 pm

    motivasi ternyata merupakan “sosok” yang paling berperan dalam segala hal.terima kasih untuk karya yang bapak buat,,sehingga saya termotivasi juga untuk menikmati pekerjaan saya walaupun di tempat yang menurut orang merupakan daerah terpencil”

  29. 34 cesilia isbandiah November 7, 2010 at 1:48 pm

    ass. pak saya mahasiswi magister manajemen sedang menulis tesis tentang pengaruh manajemen keterbukaan kepala sekolah terhadap motivasi dan kinerja guru, tapi saya kesulitan untuk memdapatkan literatur yang berkaitan dengan motivasi dan kinerja yang lengkap boleh dong saya dibantu pak….

    • 35 Performance Tech Adie November 8, 2010 at 2:17 am

      Assalam wr
      Saya siap bantu, mhn lebih spesifik apa yg dimaksud dh manajemen keterbukaan. Apakah transparansi atau MBS. Tks Wass. Adie

    • 36 jiji suhaeji October 10, 2012 at 12:42 pm

      Assalamu Alaikum Wr.Wb.
      Setelah “dilenyepan” saya baru tahu yang namanya motivasi, punya peran penting dalam peningkatan kinerja. Maklum saya dari kampong, bahkan binaan kementrian daerah tertinggal, ditambah lagi tugas pertama saya, nun jauh disana. Poso Sulawesi Tengah. Semakin gapteklah akan teknologi. Namun saya tertarik terhadap tulisan bapak, terutama teknik memotivasi kerja. Tentunya teorinya bisa dipahami, namun sulit dilaksanakan. Saya seorang pekerja bawahan, “tau”nya harus melaksanakan perintah atasan. Kalau salah mau tidak mau, harus siap dimarahi atasan. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah yang menjadi atasan/pimpinan di negeri ini memakai gaya “marah” untuk memotivasi kinerja anak buahnya? Bukankah ada istilah tidak ada prajurit yang salah, tetapi jendral yang memberikan perintah yang salah.

  30. 37 dimas February 18, 2011 at 3:02 am

    assalam wr wb
    pa saya minta bantuannya..
    saya lagi mencari indikator2 tentang motivasi itu apa j y??
    terimaksh

  31. 40 ahmadqabil@gmail.com December 15, 2011 at 5:21 am

    Saya Ahmad Qabil, Mahasiswa Ekonomi Manajemen.cara menghitung pengaruh motivasi terhadap kinerja menggunakan Rumus regresi,gimana penguraiannya…pak.??

  32. 41 dhan December 19, 2011 at 1:14 pm

    mf mhon bntuannya, bsa krimin sya tentang indikator motivasi seperti :
    Disiplin
    Kepuasan
    Tanggung jawab
    Loyalitas
    Semngat kerja

  33. 42 Zozolino January 3, 2012 at 7:32 am

    Helo, Selamat hari Natal dan Tahun Baru.
    Bolekah bapak membantu saya dalam skripsi yang berjudul ” Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai”, kalau boleh tolong bapak berikan jawaban dan biaya akan saya tangguung.
    terima kasih atas kerja samanya.

  34. 43 selly April 26, 2012 at 2:10 am

    bagus buat nyusun skripsi saya,trima kasih pak

  35. 44 mujihastuti May 13, 2012 at 3:25 am

    terima kasih pak. materinya bagus.sangat menolong untuk .referensi bahan tesis .masalah yang kami angkat kapabilitas,beban kerja dan organisasi kaitannya motivasi kerja dan kaitannya kinerja/ tolong bantu kami judul buku apa yang relevan dg masalah yang kami angkat.sehinnga kami bisa jadikan referensi dan kami cari ditoko buku/ terima kasih [pak. sebelumnya tolong bakas lewat enail mkami ya pak.

  36. 45 Endro May 17, 2012 at 12:34 am

    Ass Wr Wb.
    saya tertarik dengan tulisan bapak, ada beberapa pertanyaan saya yaitu:
    1. bagaimana kita membangun hubungan motivasi dengan gaya kepemimpinan.
    2. bagaimana membangun hubungan motivasi dengan emosional seseorang sehingga kita dapat memanfaatkan secara efektif,
    3. bagaimana membangun hubungan antara konsep motivasi dan konsep kinerja sehingga secara teori dan empiris, kita dapat menjelaskan hubungan tersebut
    Wassalamu’allaikum wr wb.

  37. 46 lovakawai June 13, 2012 at 5:38 pm

    selamat malam
    pak, saya mahasiswi skripsi yang memilih motivasi sebagai variabel kontrol antara iklim komunikasi dalam organisasi dalam pengaruhnya terhadap kinerja karyawan, besok senin saya sidang, dan satu pertanyaan yang belum terjawab adalah apakah alasan saya dalam memilih motivasi sebagai variabel kontrol, karena di buku yang saya baca, motivasi memang mempengaruhi kinerja, saya membutuhkan buku literatur yang menyatakan bahwa motivasi kerja merupakan faktor pengaruh paling signifikan terhadap kinerja, sehingga saya bisa menjawab pertanyaan penguji mengenai alasan saya menggunakan motivasi sebagai variabel kontrol.
    juga mengenai perumusan Kinerja = f ( Motivasi x Kompetensi x Kesempatan ) mohon untuk dibantu literaturnya pak

    mohon bantuannya pak, terimakasih.

    regards,

    lova

  38. 47 Nurul Hikmah Mawaddah June 15, 2012 at 4:55 am

    selamat siang Pak,
    saya Nurul Hikmah M. mahasiswa smt 4 Jurusan Teknik Informatika Binus University. Sesuai tugas yang bapak berikan dalam mata kuliah CB : Interpersonal development untuk mengomentari mengenai pengaruh motivasi. Menurut saya, motivasi sangat penting bagi setiap orang. untuk mencapai tujuan yang diinginkan seseorang harus mempunyai motivasi yang besar. Orang yang tidak memiliki motivasi akan mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan dan kesuksesan. motivasi biasanya didapat dari lingkungan keluarga, teman, dosen maupun lingkungan sekitar. motivasi merupakan dorongan dalam diri manusia untuk menentukan sikap atau perilaku yang harus dilakukan.

    Terima Kasih

    • 48 Performance Tech Adie June 20, 2012 at 1:46 pm

      Dear Binusian
      Thank you for your responds regarding motivation. Kita tahu bahwa motivasi bisa secara intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi ektrinsik seperti upah, fasilitas dan kebutuhan dasar lainnya relatif bersifat jangka pendek. Sedangkan motivasi intrinsik seperti prestasi, tantangan, karya inovasi dll. akan berdampak jangka panjang. Masalahnya bagaimana kita membangun motivasi intrinsik agar lebih maju dan berhasil.

  39. 49 karwonoss September 16, 2012 at 10:55 am

    Assalamu’alaikum wr. wb.
    Saya Ono Karwono mahasiswa S2 Bapak Jurusan AP di Unfak Smester 1 Kls Reguler A1.1

    Dalam kinerja motivasi memiliki peranan penting sebagai modal awal untuk tetap semangat dalam kondisi apapun menghadapi berbagai masalah di dunia kerja. Akan tetapi motivasi biasanya luntur karena tekanan yang tidak terkendali karena keterbatasan kemampuan atau kompetensi. Tetapi betul berdasarkan artikel yang Bapak tulis apabila kita memahami dan mampu mengaplikasikan dalam setiap individu tentang penagkal racun motivasi,pasti dapat mengatasi lunturnya motivasi yang dihantam oleh kesulitan dan tekanan kerja.
    Setiap kita sangat menyadari bahwa rendahnya motivasi akan berdampak terhadap rendahnya kinerja dan begitu pula sebaliknya dan alangkah luar biasanya bila seseorang bermotivasi tinggi memiliki kompetensi tinggi saya yakin kinerjanya akan sangat menakjubkan.

    Harapan saya semoga yang sedang mengalami motivated syndrome membaca artikel bapak.

  40. 50 sriwulan99 September 16, 2012 at 1:29 pm

    Assalamualaikum..

    Pak Dosen, saya Sri Wulan Mahasiswi smt 1 Pasca AP.Tema tentang ” Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan Kinerja ” yang Bapak sajikan sangat relevan dengan kenyataan yang ada di dunia kerja saat ini, dimana tiap orang yang disadari atau tidak dalam dirinya sudah terbentuk pola prilaku kerja “asal bos senang” atau bekerja jika ada yang “mengawasi” jadi minimnya loyalitas dan rasa tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan oleh atasan. Pada umumnya kebanyakan hanya berfikir semua adalah beban, sehingga itu hanya akan menjadi rutinitas harian, yaitu berangkat pagi pulang petang. Jika hal tersebut dibiarkan kelak akan membuat orang tersebut timbul titik jenuh, bosan, mengeluh, dan kinerja yang terus menurun.

    Penting nya motivasi dalam diri, berkerja dengan tim, bisa membuat dirinya sadar akan keberadaannya sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa ada kerjasama, interaksi dengan orang lain. Jadi meskipun
    perusahaan yang sudah memenuhi hierarki kebutuhan yang dipaparkan menurut Abraham Maslow, jika dalam diri orang tersebut sudah tertanam prllaku diatas, tidak menutup kemungkinan maka akan semakin banyak manusia “gagal” dalam hidup.

  41. 51 zaenal abidin September 16, 2012 at 3:08 pm

    Motivasi memang obat jiwa dalam melaksanakan aktivitas dilingkungan kerja bahkan anak2 atau peserta didik lebih senang jika kita motivasi dan memberikan penghargaan jauh sekali dengan anak yang berada didalam tekanan begitu juga lingkungan kerja.
    Dan terkadang motivasi ini yang kerap kali jarang dan bahkan sedikit yang datang dilingkungan kerja.
    by Zaenal Abidin
    class A.1.1

  42. 52 seftian zm September 18, 2012 at 2:46 am

    aslmkum.. pa , membaca artikel bapa di atas,, kalau banyak kebutuhan yg tidak terpuaskan berarti kita memiliki ketegangan yang banyak juga… kalau begitu saya mengartikan dari pada kita memiliki banyak kebutuhan, lebih baik kita tidak memilikinya… namun untuk menghilangkan kebutuhan ini sulit sekali,, semakin kita hidup berarti semakin banyak pula kebutuhannya,. dan semakin banyak pula ketegangan…. seperti alasan yang saya ungkapkan,, berarti teori X & Y dari Mc Gregor pun ketika karyawan banyak yg tidak senang terhadap pekerjaan berarti tidak salah,,, karena dia tidak ingin terlalu banyak ketegangan…
    by
    seftian zaenal muharram
    kelas A.1.1
    administrasi pendidikan

  43. 53 wahardi September 18, 2012 at 3:54 am

    Assalamualaikum..

    Pak Dosen, saya Wahardi smt I Pasca AP UNPAK, :”Motivasi memang merupakan salah stu komponen penting dalam meraih keberhasilan suatu proses kerja, karena memuat unsur pendorong bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan sendiri maupun berkelompok. Dorongan itu dapat berasal dari dalam dan terkadang juga dari luar yang memicu kesadaran seseorang untuk bekerja lebih baik atau memberikan yang terbaik dengan berbagai alasan yang baik dan luhur Namun tidak semudah itu setiap orang mempunyai dorongan yang positif kecuali bagi orang-orang yang selalu berfikiran positif.
    Wassalamu’alaikum

  44. 54 Riza hartati September 18, 2012 at 2:12 pm

    Assalamualaikum pak Adie…

    Saya Riza Hartati, mahasiswa smt 1 pasca Unpak, A 1.1.
    Motivasi adalah energi yang luar biasa dalam diri manusia, orang yang punya motivasi dan keinginan dalam dirinya akan bisa melihat dan menikmati segala sesuatu yang menjadi harapan, keinginan, dan cita-cita jauh lebih baik dari yang hanya sekedar menjalani hidup tanpa motivasi yang jelas.
    Seseorang yang bekerja dengan motivasi yang baik dan terarah akan menjalani aktifitas hidup dengan senang dan selalu punya harapan – harapan baru. Akan berbeda dengan orang yang kurang atau tidak punya motivasi hanya menjalani hidup sebagai rutinitas saja.
    Mari kita bangun dan tumbuhkan motivasi dalam diri kita agar kita bisa menikmati setiap aktifitas kehidupan dengan lebih baik

    wasssalam

  45. 55 hsyabubakaralqadrie September 18, 2012 at 2:19 pm

    Salam kenal pak.
    Terima kasih, tulisannya, mohon maaf pak ada beberapa bagian tulisan bapak saya ambil, tapi tetap menyebutkan sumbernya. Terima kasih

  46. 56 nurdin September 19, 2012 at 8:20 am

    Assalamualaikum Pak Adie
    Sebelumnya terimakasih atas artikelnya Pak, saya jadi lebih sadar sebagai karyawan kini saya berada di koridor yang mana menyikapi masalah motivasi kerja yang terjadi di lingkungan kerja saya
    Menurut persepsi saya motivasi setiap karyawan tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh karyawan itu sendiri pak. Tidak sedikit dari para karyawan yang terkadang memiliki kebiasaan datang, isi absen, kerja dan pulang. Namun bagi sebagian karyawan yang memang memiliki motivasi tinggi terhadap profesinya, mereka akan menjadikan pekerjaannya sebagai wahana untuk memperkaya kreasinya, kondisi lingkungan kerja yang nyaman akan membuat karyawan bisa lebih imajinatif dan kreatif dalam menjalankan pekerjaannya. Mengutip materi yang bapak tulis bahwa salah satu faktor yang akan sangat mempengaruhi terciptanya lingkungan kerja yang kondusif adalah kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, gaya kepemimpinan serta kondisi lingkungan kerja (Teori Hygine Herzberg) dengan kata lain, bahwa Kebutuhan dihargai sebagai manusia ternyata lebih penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan kondisi fisik lingkungan kerja. (Teori Efek Hawthorn).
    Nurdin (A 1-1) (Nurdin_se@ymail.com)

  47. 57 Yedi Firman September 19, 2012 at 4:05 pm

    Assalamu’alaikum……
    Salam kenal pak adie
    Bisa dikatakan salah satu faktor yg mempengaruhi peningkatan kinerja adalah motivasi. Selain bermanfaat ntuk diri sendiri, hal tersebut juga berpengaruh untuk lingkungan sekitar kita.
    Seperti contoh ditempat saya bekerja, seorang guru yang mempunyai kinerja baik biasanya didukung oleh kemampuan dan motivasi tinggi. Guru yang mempunyai kinerja baik akan peduli terhadap siswanya dan akan memberikan perhatian/motivasi yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa agar lebih baik. Sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat. Begitu pula sebaliknya, guru yang mempunyai motivasi rendah akan mengurangi kinerjanya dan akan bersikap acuh terhadap siswanya.
    By. Yedi Firman
    PPS-AP UNPAK Kelas A.1.1
    072112092

  48. 58 Usep Rizab September 19, 2012 at 5:13 pm

    Jika dianalisis secara lebih mendalam motivasi merupakan dorongan yang timbul dalam diri seseorang sehingga memberikan energi yang positif untuk mampu menimbulkan suatu sumberdaya yang tidak tak terbatas. Motivasi membentuk seorang karyawan untuk mampu mengekspresikan dirinya menjadi lebih baik, hal ini dikarenakan motivasi mampu membangun tidak hanya sekedar sebuah tanggungjawab pekerjaan yang harus diselesaikan atas perintah atasan tapi dengan motivasi tanggungjawab tersebut diubah menjadi sebuah kebutuhan dalam meningkatkan etos kinerja, sehingga bisa diasumsikan motivasi tinggi mampu mendorong kinerja yang tinggi pula.

    Dilihat dari 5 teori yang sampaikan, pada prinsipnya dari kelima teori tentang motivasi terdapat persamaan yaitu adanya faktor-faktor ekstrinsik dalam diri seseorang yang menyebabkan timbulnya suatu motivasi. Selain itu faktor kebutuhan menjadi landasan lainnya yang menyebabkan tumbuhnya suatu motivasi untuk mampu melakukan pekerjaan dengan baik agar memperoleh pengakuan baik dari lingkungan pekerjaannya maupun lingkungan luar pekerjaannya, seperti teori dari Maslow dimana motivasi mampu memenuhi kebutuhan secara fisiologis sampai pengaktualisasian diri

    Tetapi kadangkala motivasi naik dan turun sesuai dengan kondisi seseorang seperti bad mood, kondisi keluarga, lingkungan pekerjaan dan lainnya, namun hal itu adalah wajar adanya, yang perlu ditekankan dalam mengatasi perubahan naik turunnya motivasi ataupun termotivasi dengan motivasi buruk akibat terprovokasi oleh lingkungan sekitarnya adalah upaya penyadaran diri dengan melibatkan atasan dan teman sejawat untuk kembali memberikan pencerahan motivasi sehinggai pola pikirnya kembali segar.

    USEP RIZAB
    NPM : 072112089
    KELAS A1.1

  49. 59 seftian zaenal muharram September 20, 2012 at 2:41 am

    aslmkum…. pa.. kalau ada karyawan yg tahu tentang teori X & Y.. mungkin dia akan selalu waspada… apalagi kalau dihubungkan dengan kebutuhan.. kalau dia tahu bahwa kebutuhan yg tidak terpenuhi itu menyebabkan ketegangan,, mungkin dia akan beranggapan untuk apa dia bekerja, kalau seandainya kerja menyebabkan ketegangan… untuk itu motivasi bagi mereka sangat diperlukan..
    terima kasih..
    seftian zaenal muharram,
    administrasi pendidikan
    kelas A.1.1

  50. 60 Estrid Sutanti September 20, 2012 at 3:29 pm

    Assalamualaikum wr .wb

    Motivasi yang menunjukkan kebutuhan yang tidak terpuaskan, akan meningkatkan tegangan dan memberikan dorongan pada seseorang dan menimbulkan perilaku. Dengan asumsi faktor internal dan eksternal mempengaruhi pergerakan individu dalam pecapaian motiv. Aplikasi motivasi dalam melaksanakan pekerjaan miliki peranan seberapa besar pergerakan yang di usahakan dalam proses kerja. Kontradiktif dengan kondisi seseorang yang berada dalam zona nyaman (comfort zone) kecendrungan motivasi bisa menurun.

    Estrid Sutanti (A.P UNPAK) Class A. 1.1

  51. 61 chidayat September 20, 2012 at 11:36 pm

    saya setuju dengan apa yang Dr H Adie.e yusuf,SPd.MA tulis, bahwa untuk
    meningkatkan kinerja suatu perusahaan maka karyawan perlu di dorong dengan motivasi agar tujuan dari suatu perusahaan dapat tercapai.
    Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan juga pun demikian perlu adanya motivasi belajar dan mengajar yang tinggi baik dari pendidik maupun yang di didikyang pada nantinya tujuan dari bangsa ini yang salah satunya adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dapat tercapai
    A.I.1
    caturhidayat

  52. 62 rahmawati.lies@gmail.com September 21, 2012 at 1:21 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb…Terima kasih Pak Adie..kami sdh dimotivasi untuk rajin membaca melalui artikel yang bapak sajikan…
    Pak Adi Yth, saya ingin menanggapi dari teori Abraham Maslow diatas yg menguraikan manusia memiliki motivasi karena didorong oleh adanya kebutuhan-kebutuhan, dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan tentram ,kebutuhan untuk dicintai dan disayangi , kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk aktualisasi diri. Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhannya terpenuhi. Memang dalam realita banyak ditemui mandegnya profesionalitas karena kurangnya motivasi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar…

    Pertanyaan mendasar adalah apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu kebutuhan fisik dan rasa aman terlebih dahulu ? Bagaimana jika hierarki tersebut dibalik ?? Padahal setiap individu dari tingkatan apapun harga diri ditempatkan sebagai unsur yang utama. Tentu yang diharapkan adalah bukan karena kebutuhan dasar secara fisik belum terpenuhi secara maksimum lantas harga diri terkorbankan khan pak ? Menurut pendapat saya, Bahwa aktualisasi diri sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja untuk memerankan siapa diri kita sesungguhnya ditengah-tengah masyarakat dalam berkontribusi. Hal ini sesuai konsep islam dalam hidup seperti dalam surat Al Anaam berikut ini :

    “Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah semesta Alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah.”(Al-An’aam 162-163). Ayat ini menggambarkan dengan jelas bahwa segala aktivitas seorang muslim seharusnya didasari atas motivasi pada pencapaian hanya untuk Allah Allah.
    Sesungguhnya Islam memandang motivasi dan aktualisasi diri begitu penting dan harus disadarkan kepada niat untuk Allah semata. Barangkali inilah yang disebut dengan paradigma ikhlas..Mohon maaf jika pendapat saya kurang tepat..wass

    Lies Rahmawati (AP 2013 Unpak 072112073 clas A1.1 )

  53. 63 rahmawati.lies@gmail.com September 21, 2012 at 3:15 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb…Terima kasih Pak Adie..kami sdh dimotivasi untuk rajin membaca melalui artikel yang bapak sajikan…

    Pak Adi Yth, saya ingin menanggapi dari teori Abraham Maslow diatas yg menguraikan manusia memiliki motivasi karena didorong oleh adanya kebutuhan-kebutuhan, dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan tentram ,kebutuhan untuk dicintai dan disayangi , kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk aktualisasi diri. Artinya, menurut Maslow, setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhannya terpenuhi. Memang dalam realita banyak ditemui mandegnya profesionalitas karena kurangnya motivasi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar…

    Pertanyaan mendasar adalah apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu kebutuhan fisik dan rasa aman terlebih dahulu ? Bagaimana jika hierarki tersebut dibalik ?? Padahal setiap individu dari tingkatan apapun harga diri ditempatkan sebagai unsur yang utama. Tentu yang diharapkan adalah bukan karena kebutuhan dasar secara fisik belum terpenuhi secara maksimum lantas harga diri terkorbankan khan pak ? Menurut pendapat saya, Bahwa aktualisasi diri sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja untuk memerankan siapa diri kita sesungguhnya ditengah-tengah masyarakat dalam berkontribusi. Hal ini sesuai konsep islam dalam hidup seperti dalam surat Al Anaam berikut ini :

    “Katakanlah: Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah semesta Alam, tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah.”(Al-An’aam 162-163). Ayat ini menggambarkan dengan jelas bahwa segala aktivitas seorang muslim seharusnya didasari atas motivasi pada pencapaian hanya untuk Allah Allah.
    Sesungguhnya Islam memandang motivasi dan aktualisasi diri begitu penting dan harus disadarkan kepada niat untuk Allah semata. Barangkali inilah yang disebut dengan paradigma ikhlas..Mohon maaf jika pendapat saya kurang tepat..wass

    Lies Rahmawati (AP 2013 Unpak 072112073 clas A1.1 )

  54. 64 rahmawati.lies@gmail.com September 22, 2012 at 12:41 pm

    Assalamualaikum Wr. Wb…Terima kasih pak Adi yang sudah memotivasi kami untuk rajin membaca melalui sarana artikel yang bapak sajikan.

    Pak Adi Yth…Dari teori Abraham Maslow diatas diuraikan bahwa manusia memiliki motivasi karena didorong oleh adanya kebutuhan-kebutuhan dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, tentram, kebutuhan untuk dicintai dan disayangi, kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan untuk aktualisasi diri. Artinya menurut teori Maslow setiap individu baru akan melakukan pekerjaan terbaiknya jika semua kebutuhan secara maksimum terpenuhi. Memang dalam realita banyak ditemui mandegnya profesionalitas karena kurangnya motivasi karena kurangnya motivasi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar.

    Berkaitan dengan pernyataan Maslow..saya ingin mengomentari…..jika kita kaitkan dengan profesi kita sebagai guru profesional.apakah kebutuhan tentang harga diri harus menunggu kebutuhan fisik dan aman terlebih dahuhu ?? Bagaimana jika hierarki teori Maslow tersebut dibalik ?? Karena setiap individu dari tingkatan apapun harga diri…pasti ditempatkan sebagai unsur utama , tentu yang diharapkan bukan karena kebutuhan dasar/fisik belum terpenuhi lantas kita mengorbankan harga diri dan keinginan untuk aktualisasi diri.

    Jika kita kaitkan dengan konsep Islam dalam QS Al Anam !62-163 ” Sesungguhnya sholatku ibadahku , hidupku, matiku hanyalah untuk Allah semata. Tiada sekutu bagiNya dan demikian yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang pertama yang menyerahkan diri kepada Allah. Ayat tersebut menggambarkan dengan jelas bahwa segala aktivitas seorang muslim seharusnya didasari atas motivasi pada pencapaian untuk Allah SWT…Sehingga dengan kata lain aktualisasi diri sesungguhnya bisa dilakukan kapan saja untuk memerankan siapa diri kita sesungguhnya..

    Sebagai guru profesional motivasi dan kemauan untuk aktualisasai diri sangat dibutuhkan agar tidak tersingkir akan kemajuan zaman.. dan harapnya tentu tidak mungkin jika pada akhirnya berpengaruh terpenuhinya kebutuhan fisik kita selanjutnya..Karena dalam Firman Allah dala QS Ar Raad 11 : juga dijelaskan bahwa Allah Tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kita sendiri tidak mengubahnya….

    Wassalam

    Lies Rahmawati AP class A1.1 ( NPM :072112073)

  55. 65 zaenal abidin September 27, 2012 at 1:02 pm

    Assalamualikum…..
    Hemm mendengar kata motivasi adalah sebuah air dari syurga bagi para pegawai yang memang merasa kenuh atau tidak enjoy dalam pekerjaan bahkan ketika dia menggapai kesusksesan.
    Motivasi merupakan power bagi jiwa…..seseorang untuk maju.
    Tp terkadang ada juga motivasi baik dari seseorang
    dan ada juga motivasi dari seseorang dan bahkan menjatuhkan anda berhati – hatilah
    Zaenal A.1.1

  56. 66 Sr. M. Christella Osf September 29, 2012 at 6:28 am

    Kepada yth. Bp. Adi

    Proficiat pak, artikel yang Bapak tulis bagus dan sangat menarik, mengingatkan dan sekaligus menantang saya untuk berbenah diri, berkaitan dengan para karyawan di lingkup kerja saya. Namun tidak kalah pentingnya tulisan Bapak sangat bermakna bagi saya sebagai pribadi. Saya lalu berefleksi, bagaimana kinerja saya selama ini.

    Saya sangat setuju dengan apa yang Bapak tulis, yakni motivasi menjadi dorongan yang penting bagi karyawan untuk bekerja. Bahkan karyawan tersebut akan bekerja dengan baik atau tidak baik juga dipengaruhi oleh motivasi kerjanya. Dan tiga hal dalam motivasi yakni upaya, tujuan dan organisasi sungguh sangat mendasar.

    Saya sangat tertarik dengan teori Hygine dan Motivasi, tentang faktor yang menimbulkan kepuasan kinerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidakpuasan kinerja karyawan.Dalam pengalaman sehari -hari saya melihat fakta ,karyawan kinerja yang baik memang mereka mempunyiai motivasi kerja yang baik, demikian sebaliknya.

    Menurut saya moitvasi yang baik tetap harus diupayakan berasal dari dalam diri sendiri.Kesadaran untuk memotivasi diri penting.karena sebesar apapun dari pihak luar memotivasi kita, tidak akan berguna untuk meningkatkan kinerja kita, apabila dari diri kita sendiri tidak ada upaya untuk menumbuhkan motivasi.

    Namun dalam lingkup dunia kerja saya bersama dengan para karyawan, sinergi satu dengan yang lain dalam upaya memotivasi diri untuk meningkatkan kinerja mutlak harus diwujudkan, lebih – lebih bagi seorang pemimpin, peran sebagai motivator sangat penting diwujudkan agar kinerja para karyawan menjadi lebih baik sesuai dengan harapan dan dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.

    Terima kasih atas tulisannya,GBY

    sr. M. Christella osf
    NPM: 072112084

  57. 67 Desi Trisnawati October 7, 2012 at 7:46 am

    Assalamu’alaikum wr wb
    salam kenal buat pak Edie. . . .
    sangat menarik tulisan Bapak tentang” Pengaruh Motivasi dalam Meningkatkan Kinerja”. Saya sependapat dengan Bapak bahwa memotivasi dapat meningkatkan kinerja yang tinggi. motivasi sangat dibutuhkan bagi setiap pekerja agar dapat melakukan perubahan secara lebih baik, baik dari segi tingkah laku ataupun yang lainnya. motivasi muncul tidak hanya dari dalam diri tetapi juga dari luar. oleh karena itu, ketika kita bisa
    memadukan motivasi tersebut, pasti kita akan selalu berusaha untuk
    meningkatkan kinerja lebih baik lagi.
    Demikian yang dapat saya sampaikan . terima kasih

    Desi Trisnawati
    Mahasiswi Program Pasca Sarjana
    Administrasi Pendidikan
    NPM : 072112177

    • 68 Kania Aprianti October 7, 2012 at 8:34 am

      Assalamualaikum Wr Wb…….
      Salam kenal pa Adie…….

      Comment saya tentang “Pengaruh Motivasi dalam peningkatan Kinerja “…..
      Dari teori Maslow disebutkan salah satunya yaitu : motivasi muncul karena kebutuhan rasa aman & tentram, hal ini menunjukan bahwa manusia akan bekerja dengan motivasi tinggi ketika kebutuhan rasa aman & tentram itu sudah ia dapatkan. Misalnya seorang karyawan yang mendapatkan tunjangan hari tua, asuransi kesehatan, dll untuk dirinya & keluarga, ia akan menunjukan motivasi kerja yang tinggi di perusahaan tempatnya bekerja, karena ketika sesuatu terjadi pada dirinya & keluarga, ia merasa tenang karena sudah ada pihak yang menanggung resiko atas kejadian tersebut.

      Demikian sekilas comment dari saya, mudah-mudahan bermanfaat. Terimakasih.
      Wassalam….

      Kania Aprianti
      Mahasiswa Semester I Pasca Sarjana Unpak
      NPM : 072112188

      • 69 nunun October 9, 2012 at 11:21 am

        Assalamualaikum wr wb,
        Selamat sore pak, saya nunun nurlaela mahasiswi semester satu pasca sarjana E 10 asal Sukabumi, Saya tertarik dengan materi dari bapak tentang “tanda-tanda karyawan yg motivasinya baik dan karyawan yang motivasinya buruk”. Menurut pendapat saya, selain pendekatan antisipatif dan kuratif , figur pemimpin atau keteladanan pemimpin dalam bersikap dan bertindak juga bisa meningkatkan motivasi kinerja karyawan, hal ini dilatar belakangi oleh budaya bangsa kita yang masih bersifat paternalistik harismatik , selain itu juga pemberian reward dan sangsi/hukuman yang proporsional, jelas dan tegas, juga dapat mendorong gairah karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Mungkin sementara hanya ini komentar dari saya, semoga bermanfaat.
        Wassalamualaikum wr wb.

        Nunun Nurlaela
        Mahasiswi Semester 1 Pasca Sarjana Unpak

  58. 70 Desi Trisnawati October 7, 2012 at 8:16 am

    Assalamualikum wr wb……
    salam kenal pa Adie……

    coment saya tentang “Pengaruh motivasi dalam peningkatan kinerja…..

    Dari teori Maslow disebutkan salah satunya yaitu motivasi muncul karena kebutuhan rasa aman & tentram, hal ini menunjukkan bahwa manusia akan bekerja dengan motivasi tinggi ketika kebutuhan rasa aman & tentram itu sudah ia dapatkan. misalnya seorang karyawan yang mendapatkan tunjangan hari tua, asuransi kesehatan,dll untuk dirinya & keluarga, dia akan menunjukkan motivasi kerja yang tinggi di perusahaan tempatnya bekerja karena ketika sesuatu hal yang tidak terduga terjadi pada dirinya, ia merasa tenang karena sudah ada pihak yang menanggung resiko yang terjadi.
    Demikian sekilas comment saya, mudah-mudahan bermanfaat, terimakasih.
    wassalam

    Kania Aprianti
    Mahasiswa semester I Pasca Sarjana Unpak
    NPM 072112188

  59. 71 Desi Trisnawati October 7, 2012 at 9:35 am

    Assalamu’alaikum wr.wb
    Salam kenal buat pak Adie . . . .
    sangat menarik tulisan Bapak tentang ” Pengaruh Motivasi dalam Peningkatan Kinerja”. saya sependapat dengan Bapak bahwa motivasi dapat meningkatkan kinerja yang tinggi. motivasi tidak hanya muncul dari dalam diri seseorang, tetapi juga dari luar. ketika kita dapat memadukan kedua motivasi tersebut, saya yakin kinerja kita akan lebih baik lagi. saya sebagai seorang pendidik dapat merasakan hal tersebut. semangat bekerja, berpikir positif, keluarga, dan siswa yang memotivasi saya untuk selalu lebih baik dari hari ke hari. motivasi yang baik membuat kita lebih bijak dalam bersikap, bertindak dan berpikir. satu hal yang paling penting, Allah SWT selalu mengawasi semua perbuatan kita, sehingga kita memiliki kontrol diri , motivasi yang tinggi serta bekerja lebih baik lagi. jadikan apa yang kita lakukan sebagai ladang ibadah dengan niat yang ikhlas.
    Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih

    Desi Trisnawati
    Mahasiswi Smt 1 Pasca Sarjana UNPAK
    Administrasi Pendidikan
    NPM : 072112177

  60. 72 ekarostika October 8, 2012 at 9:18 am

    Eka Rostika
    kelas E.10
    Assalamu’alaikum pak Adie
    Status saya adalah kepala sekolah di sebuah TK yaitu Taman Kanak – kanak di Parungkuda yang mana saya membimbing guru dan siswa TK, benar sekali pak Pengaruh motivasi ini dalam peningkatan kinerja sangat berperan sekali dan sudah saya rasakan baik terhadap guru maupun siswa bisa dilihat dan dibandingkan ketika guru yang termotivasi untuk bekerja dan guru yang kurang termotivasi baik dari luar maupun dari dalam maka hasilnya akan berbeda, begitu juga bagi para siswa TK walaupun motivasinya bukan untuk bekerja tapi dalam bermainpun ( karena pembelajaran di TK itu adalah prisipnya bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain ) akan sangat terlihat sekali siswa yang termotivasi dan yang tidak dan itu adalah tugas guru TK untuk memotivasinya.
    Demikian pak komentar saya semoga bermanfaat,walaupun saya sebagai Kepsek TK tetapi sy selalu termotivasi dengan istilah long life education untuk selalu meningkatkan wawasanTerima kasih

  61. 73 Bunda Elis October 8, 2012 at 11:02 am

    Assalamu’alaikum wr.wb….

    Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang “Pengaruh Motivasi Dalam Peningkatan Kinerja”. Ulasan bapak tentang motivasi sudah sedemikian lengkap, namun saya mohon bapak membahas juga indikasi tentang peningkatan kinerjanya sebagai dampak dari pengaruh motivasi yang dilakukan.
    Kemudian dari tulisan bapak saya mempunyai kesimpulan ketika seseorang melakukan banyak pekerjaan maka dia harus banyak mempunyai motivasi agar apa yang dia lakukan bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
    Apa dampak positif dan negatifnya terhadap psikologis orang tersebut ?

    Demikian, saya tunggu tulisan bapak berikutnya. ( to be countinued ya pak..)

    Terima kasih….

    Wassalam,….

    Elis Sajaah
    Mahasiswa Administrasi Pendidikan
    Semester 1 Pasca Sarjana UNPAK
    NPM : 072112180

  62. 74 nunun October 9, 2012 at 11:05 am

    Assalamualaikum wr wb, selamat sore pak, saya Nunun Nurlaela mahasiswi semester satu pasca sarjana E 10 asal Sukabumi, sangat tertarik dengan materi bapak tentang tanda-tanda karyawan yang motivasinya baik dan karyawan yg motivasinya buruk, Menurut hemat saya , tanda-tanda ini sering terjadi barangkali di instansi manapun , selain pendekatan kuratif dan antisipatif , barangkali figur keteladanan dari pimpinan yang tegas, konsisten dalam kata dan perbuatan juga cukup menentukan dalam meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja, kemudian pemberian reward dan hukuman/sangsi yang proporsional pada karyawan juga sangat menentukan dalam meningkatkan motivasi tersebut. Demikian komentar saya, Semoga bermanfaat. Wassalamualaikum wr wb

  63. 75 siska October 9, 2012 at 12:15 pm

    malam pak saya siska bisa minta tolong, apa sih yg bisa memotivasi gadis yg sedang galaw agar bisa semangat lagi

  64. 76 winirismayanti October 9, 2012 at 1:24 pm

    Assalamualaikum Wr Wb

    hello sir, it’s nice to know you…

    Pertama-tama, saya mau mengungkapkan dulu tentang mata kuliah psikologi pendidikan dan pembelajaran. Honestly, I’m really interested in this subject, karena saya merasa hal tersulit menjadi seorang guru adalah menjadi seorang MOTIVATOR. kenapa? karena sangat sulit membangun motivasi internal dalam diri siswa untuk mau belajar. Oleh karena itu, saya sangat antusias dengan mata kuliah ini. Mudah-mudahan saya bisa mendapatkan pengalaman yng luar biasa setelah belajar mata kuliah ini.

    Terkait dengan materi di atas, saya merasakan bahwa motivasi itu hal terpenting dalam hidup manusia, baik motivasi internal ataupun eksternal. hal yang tersulit meningkatkan motivasi adalah motivasi internal atau keberadaan virus mental dalam dirinya.. karena apabila seseorang memiliki motivasi intrenal yang baik dalam dirinya, akan sangat mudah untuk bisa meningkatkan kinerja.

    that’s all my opinion Sir,
    thank you very much,,
    Wassalam

    Sincerely,

    Wini Rismayanti
    NPM 072112209
    Mahasiswa PPs UNpak Adpen 2012-2013 kleas E.10
    my Blog WINI winirismayanti,blogspot.com

  65. 77 eka rostika October 9, 2012 at 2:10 pm

    Assalamu’alaikum…..pak Adie
    Salam hormat dan salam kenal………………..
    Motivasi memang sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kinerja, begitu juga bagi guru yang sehari harinya menghadapi siswa kalau tidak termotivasi maka akan berdampak pula pada keberhasilan siswa dan saya sangat setuju sekali dalam memotivasi kerja itu dengan teknik Komunikatif Persuasif yaitu teknik mempengaruhi dari luar diri yang terkenal dengan rumus ADIDAS jadi selain dari dalam diri biasanya guru juga membutuhkan motivasi dari luar
    Demikian pak sedikit commet dari saya . Terima kasih
    Eka Rostika
    Mhsswa Smstr 1 Pasca UNPAK kelas E.10
    NPM : 072112179

  66. 78 jiji suhaeji October 10, 2012 at 1:53 pm

    Assalamu Alaikum Wr.Wb.
    Setelah “dilenyepan” saya baru tahu yang namanya motivasi, punya peran penting dalam peningkatan kinerja. Maklum saya dari kampong, bahkan binaan kementrian daerah tertinggal, ditambah lagi tugas pertama saya, nun jauh disana. Poso Sulawesi Tengah. Semakin gapteklah akan teknologi. Namun saya tertarik terhadap tulisan bapak, terutama teknik memotivasi kerja. Tentunya teorinya bisa dipahami, namun sulit dilaksanakan. Saya seorang pekerja bawahan, “tau”nya harus melaksanakan perintah atasan. Kalau salah mau tidak mau, harus siap dimarahi atasan. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah yang menjadi atasan/pimpinan di negeri ini memakai gaya “marah” untuk memotivasi kinerja anak buahnya? Bukankah ada istilah tidak ada prajurit yang salah, tetapi jendral yang memberikan perintah yang salah.

  67. 79 Ose Warlina October 10, 2012 at 2:00 pm

    Assalamualaikum Wr Wb,
    Salam perkenalan, pak saya Ose Warlina mahasiswi semester 1 pasca sarjana E 10, saya begitu tertarik dengan tulisan bapak tentang motivasi.
    Memang benar pak motivasi sangat penting dalan meningkatkan kinerja seseorang terutama motivasi yang datang dari dalam diri manusia itu sendiri. Contoh seseorang mampu bertahan hidup dari segala penyakitnya karena dia memiliki motivasi yang tinggi untuk hidup, begitu juga karyawan, mereka mampu berprestasi karena memiliki motivasi yang tinggi baik dari dalam maupun motivasi dari luar. Mungkin salah satu bentuk motivasi dari luar adalah suatu penerapan disiplin dari seorang pimpinan dan tegas dalam memberikan suatu kebijakan,Hal ini merupakan suri teladan yang akan ditiru oleh bawahan.
    Untuk sementara komentar saya sampai disini dulu .terima kasih.
    Wassalamualiakum Wr Wb.

  68. 80 yuli astuti October 10, 2012 at 2:14 pm

    Assalamualaikum wr.wb…

    Tulisan yang bagus pa adie,,semakin membuka mata saya bahwa motivasi itu sangat penting dan berpengaruh dalam bekerja. Jika dalam diri seseorang tidak ada motivasi maka sampai kapanpun suatu pekerjaan tidak akan selesai. Saya setuju dengan teori X dan Y dimana teori itu menyebutkan bahwa uang bukan satu-satunya factor yang memotivasi kerja, jika tempat kerja itu kondusif dalam arti ada kekompakan atau sejalan dengan rekan kerja maka uang/gaji menjadi nomor dua, karena semua pekerjaan terasa ringan. Dalam mengatasi penurunan motivasi selain pendekatan kuratif dan antisipatif menurut saya harus ada kemauan dari orang yang mengalami penurunan motivasi itu sendiri untuk meningkatkan kadar motivasi dalam dirinya dengan dibantu oleh orang disekitarnya terutama keluarga.

    Waalaikumsalam wr.wb

    Yuli Astuti,
    NPM : 072112210
    Mahasiswa PPS Unpak kls E-10

  69. 81 Komalasari October 10, 2012 at 10:57 pm

    Selamat pagi Pak Adi,
    Saya telah membaca seluruh bagian dari tulisan bapak Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja, semua menarik dan bermanfaat. Tapi ada bagian yang membuat saya merenung dan mengiyakan hampir semua point tersebut terjadi di lingkungan kerja saya. Ketika saya membaca tulisan bapak tentang Tanda-tanda karyawan yang termotivasi dengan buruk, saya merasa bebera dari ciri2 diatas ada pada sebagian dari kami. Tidak sedikit dari kami yang Tidak bersedia bekerja sama, Tidak mau menjadi sukarelawan, Sering datang terlambat, pulang awal dan mangkir tanpa alasan, Memperpanjang waktu istirahat berbincang-bincang (ngobrol) , Tidak menepati tenggat waktu tugas, tidak mengikuti standar yang ditetapkan, selalu mengeluh tentang hal sepele, saling menyalahkan, tidak mematuhi peraturan. Dan untungnya bapak memberikan cara memotivasi kerja teknik komunikasi persuasif dan antisipatif. Saya pribadi akan melakukan semua itu yaitu: perhatian yang penuh pada perubahan apa yang seharusnya anak-anak dapatkan, hasrat/keinginan yang membara: ingin cepat2 melihat siswa kita mampu melakukan hal –hal baru, minat dan kepentingan: mereka akan curious untuk belajar, keputusan yang tepat, tindakan nyata dan kepuasan atas hasil yang dicapai terakhir berpikir positif terhadap pekerjaan. Mungkin point-point itu akan saya bicarakan pada atasan saya untuk perubahan etos kerja menjadi lebih baik. Terimakasih Pak.
    Komalasari, administrasi Pendidikan S2 , kelas sukabumi E 10

  70. 82 Sadarmi October 11, 2012 at 4:28 am

    Assalamualikum wr.wb

    Selamat pagi pak, saya mahasiswa pasca sarjana semester 1 kelas E.10. Setelah membaca materi mengenai “Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan kinerja”, “Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki untuk mencapai sebuah tujuan” menurut pendapat saya seseorang mungkin sangat membutuhkan motivasi dalam melakukan segala hal pada sebuah pekerjaan, seseorang dituntut untuk meningkatkan prestasi dan kinerjanya agar dapat mencapai tujuan yang optimal. sehingga dengan adanya motivasi seseorang dapat memiliki dorongan untuk bekerja dengan lebih baik dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk meningkatkan kinerja dan kompetensi orang tersebut.

    Demikian komentar dari saya,mohon maaf bila ada kekurangan didalam komentar saya.
    Wasallamualaikum wr.wb..

    Sadarmi
    Mahasiswi Pasca Sarjana UNPAK
    NPM:072112204

  71. 83 Iswah Ismatullah October 12, 2012 at 2:13 am

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Selamat pagi pak. Saya Iswah mahasiswa PPs kelas E.10. Setelah saya membaca tulisan bapak ada satu hal yang menarik. Hal tersebut adalah bahwa motivasi itu sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang dalam melaksakan segala sesuatu, baik dalam bekerja maupun belajar. Kaitannya dalam bekerja, faktor internal sangat penting untuk kelangsugan karier seseorang dalam bekerja, karena tidak sedikit orang yang sulit termotivasi dalam malakukan sesuatu.

    Oleh karena itu, peran seorang leadher sangat dibutuhkan agar sesorang dapat termotivasi. Peran tersebut dapat tercermin dengan mencipatkan lingkungan kerja yang nyaman, membina koordinasi yang baik dengan bawahan dan tumbuhkan sikap saling menghargai antar sesama karyawan.

    Untuk sementara mungkin itu komentar yang dapat sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua. Amiiin.
    Wassalamualaikum Wr. Wb

  72. 84 CECEP BANDANIJI October 15, 2012 at 3:45 am

    Assalamu’alaikum wr wb,
    Bapak Dosen yang saya hormati, saya mencoba mengungkapkan pengalaman pekerjaan dibidang pendidikan selama ini. Benar sekali bahwa pengaruh motivasi itu sangat penting peranannya, baik yang timbul dari dalam(intrinsik) maupun dari luar dirinya(ekstrinsik). Dengan pengetahuan yang saya peroleh setelah membaca tulisan Bapak tersebut, maka peranan motivasi dalam upaya meningkatkan kinerja, memegang peranan penting dalam mencapai tujuan yang diharapkan semua pihak di tempat kita bekerja. Terima kasih atas pencerahan yang Bapak berikan lewat media ini. Semoga bermanfaat senua pihak, Amin.
    Wassalamu’alaikum wr wb.

  73. 85 Dede Pramulyana October 15, 2012 at 1:22 pm

    Assalamu’alaikum wr.wb

    Salam kenal untuk Pak Adie
    Setelah saya membaca dan mencoba untuk memahami, ternyata Motivasi ini sangat dan perlu dimiliki oleh semua orang,khususnya bagi saya sebagai seorang pengajar agar bisa menjadi seorang pengajar yang lebih profesional. Dalam tunututan kerja banyak rintangan yang pasti di hadapi, salah satunya, bagai mana cara kita memotivasi diri kita sendiri. Dari beberapa teknik yang di paparkan oleh Pak Adie, menurut saya Teknik Pemenuhan Kebutuhan yang sesuai untuk memotivasi diri kita sendiri. Karena pada hakekatnya seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, jika semua kebutuhan tersebut terpenuhi maka kinerjanya pun akan meningkat. Selain itu peranan atasan dalam hal ini kepala sekolah sebagai seorang Motivator, juga turut andil dalam menjaga motivasi kita agar tidak turun.
    Mungkin Hanya ini komentar yang bisa saya berikan,semoga ada manfaatnya.

    Wassalamu’alaikum wr. wb

    Dede Pramulyana
    NPM : 072112176
    Kelas : E.10
    Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012

  74. 86 Saprudin October 15, 2012 at 10:07 pm

    Assalamu’alaikum
    selamat pagi Pak. Saya Saprudin mahasiswa PPs UNPAK Semester 1 kelas E10. Saya sangat tertarik dengan apa yang Bapak tulis dan sangat bermanfaat bagi saya yang haus akan motivasi. sebagai pendidik saya dituntut untuk memotivasi pesrta didik, tetapi terkadang berbagai reaksi dari peserta didik setelah saya beri motivasi terkadang berhasil atau bahkan tidak ada reaksi. ada satu hal yang menarik yaitu motivasi beprestasi menunjukkan pentingnya menetapkan target dan standar keberhasilan jadi seseorang akan termotivasi tinggi kalau dia mengetahui tujuan dan target yang akan dicapainya, halini seorag leader or motivator sangat urgen dalam memberikan motivasi. this my oppinion, thank,s sir.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
    SAPRUDIN,
    NIM 071112205

  75. 87 Muhsin October 16, 2012 at 6:30 pm

    Assalamu’alaikum
    Setelah membaca tulisan bapak tentang”Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”,Kaitan dengan tuntutan bahwa bahwa guru harus bekerja secara profesional tidak terlepas dari beberapa faktor yang mempengaruhinya dalam bekerja .Sehingga banyak tulisan yang menyebutkan bahwa tunjangan profesi guru belum berpengaruh terhadap peningkatan kinerja,Menurut teori X yang bapak paparkan bahwa uang bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi kinerja.Berdasarkan UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen kebutuhan dasar yang harus dipenuhi antara lain:perlindungan hukum,perlindungan profesi,dan perlindungan keselamatan dan kesehatan.Insya Allah ke depan apabila hak-hak guru sesuai undang-undang tersebut terpenuhi akan terwujud guru yang profesional dengan kinerja yang tinggi.Sertifikasi guru bukanlah tujuan tetapi sebagai salah satu intrumen dalam peningkatan mutu

    Wassalam
    Muhsin(G5 Ciangsana)

  76. 88 Yani Nurcahyani October 17, 2012 at 1:17 am

    Assalamu’alaykum Pa Adie….
    Saya mahasiswa bapak PPs UNPAK….
    Subhanalloh… inspiratif banget tulisan bapak, di kala motivasi dan kinerja pada saat ini menjadi pertanyaan besar bagi kaum pendidik,,, seakan mengingatkan saya sebagai pelayan masyarakat…Ketika predikat guru diangkat dengan adanya UU No. 14 Tahun 2005 (Tunjangan Profesi Guru/ Sertifikasi) apakah motivasi dan kinerja guru dijamin meningkat? Mudah-mudahan kenyataan di lapangan semua pendidik amanah dalam menjalankan tugasnya..
    Islam menyukai pekerjaan yang dilaksanakan secara profesional. Sebagaimana dalam kutipan: “Bekerjalah kalian dengan sungguh-sungguh niscaya Alloh dan Rasul akan melihat(pekerjaanmu)”,
    “Setiap kamu adalah pemimpin dan akan mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya”.
    Apabila kita sebagai orang beriman, kita akan melaksanakan pekerjaan kita dengan sebaik-baiknya karena di akhirat akan dipertanggungjawabkan. Kinerja dan motivasi erat kaitannya dengan ibadah. Apabila kita telah sadar bahwa pekerjaan ini ibadah, maka motivasi dan kinerja yang baik akan terwujud.
    Mungkin itu tambahan aja… Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang amanah dalam menjalankan tugas… Aaamiin.
    Makasih Pa Adie…
    Wassalamu’alaykum wr.wb

  77. 89 Mira Mariana Agustini October 18, 2012 at 8:59 am

    Assalaamu’alaikum wr.wb.

    Alhamdulillaah, banyak ilmu dan wawasan baru yang saya dapatkan dengan membaca tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja. Tanpa terasa motivasi saya makin bertambah untuk lebih mengenal arti sesungguhnya motivasi maupun motif yang bisa dimiliki seseorang, hal ini erat kaitannya dengan tugas keseharian saya sebagai seorang guru BK yang latar belakang akademis jauh dari tugas konselor.

    Ketika saya berada dalam kelas untuk memberikan bimbingan dan motivasi terhadap peserta didik, dalam hati saya terus menanamkan kepercayaan diri bahwa saya dan mereka bisa memulai suatu kehidupan baru (True Life is begining right now), saya tidak memposisikan diri sebagai motivator yg sudah berhasil dan berbagi pengalaman dengan mereka, namun memposisikan diri sebagai seseorang yang sama-sama butuh motivasi tinggi untuk melakukan perubahan. Ternyata saat saya melihat reaksi/respon mereka, antusiasme yang tinggi terpancar seolah-olah mereka berkata “ayo kita berubah”, memotivasi dengan tidak menggurui ternyata berhasil untuk satu kelas tersebut.

    Di kelas yang lain saya mencoba memotivasi mereka dengan memberi contoh-contoh kejadian yang bersifat negatif, makin banyak contoh negatif yang diberikan respon mereka makin kuat untuk berkomentar, awalnya mereka masih bercanda-canda dengan komentarnya sendiri, namun makin lama komentar yang saya dapatkan semakin menuju ke arah positif, bahkan solusi positif dari hal-hal negatif yang saya sajikan ternyata terlontar dari mulut mereka (peserta didik yang di cap trouble maker). Saya mencoba merenung, ternyata contoh negatif bagi anak yang dianggap negatif ada pengaruhnya, setidaknya seperti dua kutub yang sama ketika didekatkan maka mereka akan saling menjauh, semoga hal itupun terjadi pada mereka, hal-hal negatif yang dikhawatirkan semoga tidak terjadi karena mereka sebenarnya tahu dan menyadari akibat buruk yang bisa menimpanya.

    Dari dua contoh penanganan saya terhadap dua kelas asuhan saya, saya menyadari sepenuhnya, setiap manusia memiliki keunikan tersendiri yang artinya dalam memotivasi setiap peserta didik dibutuhkan penanganan yang berbeda-beda, untuk itu saya sangat berterima kasih jika bapak bersedia untuk membantu saya mengenali karakter-karakter manusia agar lebih mudah untuk memberikan motivasi pada peserta didik saya, agar motif mereka meningkat untuk membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan.

    Wassalamu’alaikum wr.wb.

    Mira Mariana Agustini (kelas E.10)

  78. 90 dede pramulyana October 19, 2012 at 2:37 am

    Assalamu’alaikum wr.wb

    Salam kenal untuk Pak Adie
    Setelah saya membaca dan mencoba untuk memahami, ternyata Motivasi ini sangat dan perlu dimiliki oleh semua orang,khususnya bagi saya sebagai seorang pengajar agar bisa menjadi seorang pengajar yang lebih profesional. Dalam tunututan kerja banyak rintangan yang pasti di hadapi, salah satunya, bagai mana cara kita memotivasi diri kita sendiri. Dari beberapa teknik yang di paparkan oleh Pak Adie, menurut saya Teknik Pemenuhan Kebutuhan yang sesuai untuk memotivasi diri kita sendiri. Karena pada hakekatnya seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhannya, jika semua kebutuhan tersebut terpenuhi maka kinerjanya pun akan meningkat. Selain itu peranan atasan dalam hal ini kepala sekolah sebagai seorang Motivator, juga turut andil dalam menjaga motivasi kita agar tidak turun.
    Mungkin Hanya ini komentar yang bisa saya berikan,semoga ada manfaatnya.

    Wassalamu’alaikum wr. wb

    Dede Pramulyana
    NPM : 072112176
    Kelas : E.10
    Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012

  79. 91 Rika Opsari PRS October 19, 2012 at 1:37 pm

    Bismillah,
    Assalamualaikum wr wb..,
    Salam kenal Pak Adie,,,

    Saya Rika Opsari, mahasiswa semester satu Pps Unpak kelas E.10. Saya sangat terkesan setelah membaca tulisan bapak, tetapi jujur, saya juga merasa “tertampar” ketika saya membaca bagian “Tanda-tanda Karyawan Yang Termotivasi dengan Buruk”. Ternyata sebagian dari tanda-tanda tersebut ada dalam diri saya, bahkan di lingkungan kerja saya. Saya menjadi sadar bahwa semakin banyak kita tahu, semakin luas pengetahuan yang kita dapatkan, maka semakin kita menyadari kelemahan-kelemahan yang ada didalam diri kita. Tapi saya termasuk orang yang beruntung karena bisa membaca tulisan-tulisan bapak, sehingga saya bisa memperbaiki diri dengan beberapa teknik memotivasi kerja dan cara-cara mengatasi penurunan motivasi, tidak hanya untuk saya pribadi,bahkan akan saya tularkan kepada rekan kerja dan peserta didik saya agar tercipta peningkatan kinerja guru dan prestasi peserta didik sehingga terwujud iklim kerja harmonis, berkualitas, dan berprestasi.

    Motivasi tidak hanya diperlukan untuk peningkatan kinerja, tetapi juga untuk peningkatan prestasi peserta didik. Istilah AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku ) bagi peserta didik, memunculkan rasa ingin tahu manfaat apa yang akan mereka dapatkan setelah mereka mempelajari materi bersama-sama dengan guru sehingga mereka lebih antusias untuk mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi.

    Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi motivator yang baik untuk diri sendiri dan orang di sekitar kita, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Terimakasih Pak, karena membaca tulisan bapak wawasan saya menjadi semakin luas, semoga ilmu yang saya dapatkan dari bapak hari ini menjadi ilmu yang bermanfaat, Amiiinn.

    Rika Opsari PRS
    NPM : 072112202
    Kelas : E.10
    Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012
    Jurusan Administrasi Pendidikan

  80. 92 Yuli Astuti October 19, 2012 at 4:28 pm

    Assalamualaikum wr.wb…

    Tulisan yang bagus pa adie,,semakin membuka mata saya bahwa motivasi itu sangat penting dan berpengaruh dalam bekerja. Jika dalam diri seseorang tidak ada motivasi maka sampai kapanpun suatu pekerjaan tidak akan selesai. Saya setuju dengan teori X dan Y dimana teori itu menyebutkan bahwa uang bukan satu-satunya factor yang memotivasi kerja, jika tempat kerja itu kondusif dalam arti ada kekompakan atau sejalan dengan rekan kerja maka uang/gaji menjadi nomor dua, karena semua pekerjaan terasa ringan. Dalam mengatasi penurunan motivasi selain pendekatan kuratif dan antisipatif menurut saya harus ada kemauan dari orang yang mengalami penurunan motivasi itu sendiri untuk meningkatkan kadar motivasi dalam dirinya dengan dibantu oleh orang disekitarnya terutama keluarga.

    Wassalam,,,

    Yuli Astuti,
    NPM : 072112210
    Mahasiswa PPS Unpak kls E-10

  81. 93 gentra October 20, 2012 at 8:19 am

    Assalamualaikum .Wr.Wbr.
    Saya Sukandi Setiabudi Mahasiswa Pasca Sarjana Semester 1 Jurusan Adminitrasi Pendidikan Kelas E.10 asal Sukabumi.
    Saya ucapkan terima kasih Pak, Bapak telah memaparkan tulisan tentang Motivasi Kinerja.
    Tulisan yang Bapak paparkan tersebut , sangat bermanfaat dan memberikan pencercahan pada saya. Yang tadinya agak bingung bagaimana seseorang pimpinan memberikan motivasi kerja kepada bawahan.Betul sekali Pak, bahwa kita sebagai pimpinan, jangan sampai salah tindakan kepada bawahan. Seorang pimpinan harus mengetahui bagaimana situasi kondisi indinvidu bawahan .Dalam hal ini paparan Bapak yang menggugah hati saya adalah tentang Teknik dan pendekatan motivasi kerja. Apabila kita salah teknik dan pendekatan kepada bawahan maka resfonnya bukannya positif , justru akan negatif. Seorang pimpinan bukan segala-galanya mempunyai kekuasaan, kebijakan dan gila hormat. Saya kira , individu dapat bekerja dengan tenang, aman senang , harus adanya motivasi positif dari pimpinan. Mungkin itu saja Pak, tanggapan saya. Maaf bila tanggapan ini kurang berkenan.
    Wasaalamualaikum.Wr.Wbr.

  82. 94 Purba Saputra October 20, 2012 at 4:18 pm

    Assalammu’alaikum Wr.Wb.
    Setelah membaca artikel yang bapak posting, saya tertarik dengan “cara mengatasi penurunan motivasi” dengan pendekatan kuratif. Menurut pendapat saya suatu pendekatan sangatlah penting dalam menciptakan suatu kinerja yang betul-betul solid, akan tetapi dalam pendekatan ini seolah-olah penekanannya hanya pada karyawan saja dan untuk menjalankan pendekatan seperti ini, bukan hal yang begitu mudah. Karena cenderung antara atasan dan bawahan terdapat kesenjangan dalam berbagai segi, ambil satu contoh kesenjangan sosial; seorang atasan rata-rata memiliki sikap yang cenderung menonojolkan otoritasnya saja dan tidak dapat memperlihatkan familiar terhadap bawahan. Imbasnya dengan kondisi seperti itu, seorang bawahan akan merasa tidak nyaman dengan sikap atasan tersebut. Sehingga begitu jelas sebuah motivasi tidak akan tercipta. Jadi pada dasarnya suatu kinerja akan meningkat apabila seorang atasan yang mampu cepat membaca kondisi suatu perusahaan, dan mengawali untuk melakukan pendekatan ini. Sedangkan untuk pendekatan antisipatif, mungkin hanya akan terjadi pada beberapa gelintir bawahan/karyawan dalam satu perusahaan.

    Purba Saputra
    072112201

  83. 95 Rika Opsari PRS October 21, 2012 at 8:23 am

    Bismillah,
    Assalamualaikum wr wb..,
    Salam kenal Pak Adie,,,

    Saya Rika Opsari, mahasiswa semester satu Pps Unpak kelas E.10. Saya sangat terkesan setelah membaca tulisan bapak, tetapi jujur, saya juga merasa “tertampar” ketika saya membaca bagian “Tanda-tanda Karyawan Yang Termotivasi dengan Buruk”. Ternyata sebagian dari tanda-tanda tersebut ada dalam diri saya, bahkan di lingkungan kerja saya. Saya menjadi sadar bahwa semakin banyak kita tahu, semakin luas pengetahuan yang kita dapatkan, maka semakin kita menyadari kelemahan-kelemahan yang ada didalam diri kita. Tapi saya termasuk orang yang beruntung karena bisa membaca tulisan-tulisan bapak, sehingga saya bisa memperbaiki diri dengan beberapa teknik memotivasi kerja dan cara-cara mengatasi penurunan motivasi, tidak hanya untuk saya pribadi,bahkan akan saya tularkan kepada rekan kerja dan peserta didik saya agar tercipta peningkatan kinerja guru dan prestasi peserta didik sehingga terwujud iklim kerja harmonis, berkualitas, dan berprestasi.

    Motivasi tidak hanya diperlukan untuk peningkatan kinerja, tetapi juga untuk peningkatan prestasi peserta didik. Istilah AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku ) bagi peserta didik, memunculkan rasa ingin tahu manfaat apa yang akan mereka dapatkan setelah mereka mempelajari materi bersama-sama dengan guru sehingga mereka lebih antusias untuk mengikuti pelajaran sehingga dapat meningkatkan prestasi.

    Mudah-mudahan kita semua bisa menjadi motivator yang baik untuk diri sendiri dan orang di sekitar kita, sehingga kita bisa menjadi manusia yang bermanfaat. Terimakasih Pak, karena membaca tulisan bapak wawasan saya menjadi semakin luas, semoga ilmu yang saya dapatkan dari bapak hari ini menjadi ilmu yang bermanfaat, Amiiinn.

    Rika Opsari PRS
    NPM : 072112202
    Kelas : E.10
    Mahasiswa Semester 1 Pascasarjana UNPAK 2012
    Jurusan Administrasi Pendidikan

  84. 96 A. Ismatullah October 21, 2012 at 8:36 am

    Salam Bp,

    Ni saya : A. Ismatullah (mahasiswa Pasca S2 Unpak Bogor)

    sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang

    tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu:

    · Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation) yang meliputi tanggung jawab pribadi, kebutuhan untuk mencapai prestasi, umpan balik dan mengambil risiko sedang.

    · Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang meliputi persaingan, mempengaruhi orang lain.

    · Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama dan perasaan diterima.

    dari tiga kebutuhan tersebut, kalau kbutuhan akan akan kerinduan kepada metafisika di posisi mana pa, sebab kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar yang ada pada setiap diri.

  85. 97 Mira Mariana Agustini October 23, 2012 at 10:03 pm

    Assalamu’alaikum..

    Menanggapi ulasan motivasi untuk peningkatan kinerja, saya merasa sangat perlu diadakan pelatihan-pelatihan motivasi yang intensif bagi civitas akademi di tingkat pendidikan dasar maupun menengah, terutama bagi kepala sekolah dan kepala TU, hal ini saya rasakan di unit kerja saya, setiap hari, semua civitas akademi disibukkan oleh aktivitas yang benar-benar menguras pikiran dan tenaga, namun jarang bahkan kadangkala per bulan itu tidak pernah ada brieffing/support dari atasan yang memberikan kami motivasi, sehingga kami sering merasa “kok beban ini hanya ditanggung bawahan saja”. Mungkin benar merekapun sibuk bahkan lebih sibuk dari bawahannya, tapi bukankah seorang leader/manager yang baik adalah seseorang yang bisa membagi perhatiannya secara adil pada hak dan kewajiban yang diembannya?

    Saya sangat berterima kasih bila bapak berkenan membantu saya untuk memberikan pengarahan. Wassalamu’alaikum.

    Mira Mariana (E.10 PPs-Unpak)

  86. 98 PUJI NURANI October 25, 2012 at 1:19 am

    Assalamualaikum Pak Adhie …

    ini adalah kali keempat saya menulis komentar saya terhadap artikel ini. Tiga yang pertama belum berhasil, semoga kali ini berhasil, aamiin … 🙂

    Tak pelak lagi, image sebuah institusi sangat ditentukan oleh setinggi apa motivasi kerja yang ditunjukkan oleh para stake holder institusi tersebut.
    Sebuah institusi yang maju dan berkembang dengan pesat menunjukkan tingkat motivasi kerja stake holder yang tinggi, begitu pula sebaliknya.

    Motivasi kerja yang antara lain ditunjukkan oleh dedikasi dan loyalitas, memang tidak dapat serta merta diperoleh begitu saja. Harus ada stimulus positif agar motivasi kerja tersebut terus menunjukkan peningkatan kurva atau setidaknya konstan dalam level yang baik.

    Stimulus tersebut tentu sangat diharapkan datang dari pihak institusi, berupa penyediaan lingkungan kerja yang kondusif, hubungan antar personal yang sehat, perhatian terhadap kesejahteraan yang baik, dsb.
    Sementara stimulus dari dalam diri sendiri berupa positive thinking terhadap pekerjaan yang digeluti, dan pemahaman diri yang mendalam bahwa kerja adalah bagian dari ibadah, yang akan mendatangkan pahala jika dilakukan dengan ikhlas dan sebaik-baiknya, dan akan mendatangkan dosa jika melakukan pekerjaan secara serampangan saja.
    Stimulus dari dalam diri sendiri juga dapat diperoleh dengan lingkungan keluarga yang baik, hubungan keluarga yang harmonis, dsb

    Dengan demikian, Motivasi bukanlah harga mati atau sesuatu yang baku, melainkan sesuatu yang dinamis, dapat meningkat atau menurun, tergantung upaya apa yang dilakukan untuk mencapainya

    Artikel yang menarik, Pak Adhie ! I wish I’m gonna have such high level motivation in my work, aamiin …

    Terimakasih,

    wassalamualaikum wr wb

    Puji Nurani ( mahasiswa Pasca Sarjana S2 – kelas E – 10 jurusan Administrasi Pendidikan UNPAK – NPM : 072112200 )

  87. 99 Bunda Elis October 25, 2012 at 4:41 am

    Assalamu’alaikum wr.wb….

    Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang “Pengaruh Motivasi Dalam Peningkatan Kinerja”. Ulasan bapak tentang motivasi sudah sedemikian lengkap, namun saya mohon bapak membahas juga indikasi tentang peningkatan kinerjanya sebagai dampak dari pengaruh motivasi yang dilakukan.
    Kemudian dari tulisan bapak saya mempunyai kesimpulan ketika seseorang melakukan banyak pekerjaan maka dia harus banyak mempunyai motivasi agar apa yang dia lakukan bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
    Apa dampak positif dan negatifnya terhadap psikologis orang tersebut ?

    Demikian, saya tunggu tulisan bapak berikutnya. ( to be countinued ya pak..)

    Terima kasih….

    Wassalam,….

    Elis Sajaah
    Mahasiswa Administrasi Pendidikan
    Semester 1 Pasca Sarjana UNPAK
    NPM : 072112180

  88. 100 yuli astuti October 26, 2012 at 12:13 pm

    Assalamualaikum wr. wb…..

    Motivasi….satu kata yang mudah untuk diucapkan tapi terkadang sulit untuk didapatkan. Kita tidak bisa menyangkal bahwa kita membutuhkan “motivasi”, hanya saja orang menganggap bahwa motivasi itu harus didapat dari orang lain dalam arti seseorang akan semangat bekerja jika dia dimotivasi oleh orang lain. Padahal menurut saya motivasi itu datangnya dari diri sendiri, bukan dari orang lain.
    Ketika seseorang merasa nyaman dengan tempat dia bekerja maka penghasilan bukan menjadi hal utama, karena bagi orang-orang tertentu kenyamanan di lingkungan bekerja sangat sulit untuk didapat. .
    Semoga komentar saya kali ini bisa muncul setelah mencoba beberapa kali tidak berhasil…

    Wassalam….
    Yuli Astuti
    Mahasiswa PPS Unpak angkatan 2012 kelas E-10

  89. 101 Meti Setiawati October 28, 2012 at 3:43 am

    Assalamualaikum wr.wb
    Motivasi dapat mempengaruhi perilaku manusia,dalam lingkungan kerja seperti instansi ,lembaga,organisasi,.lingkungan kerja sangat tergantung kepada pimpinan bagaimana dapat memperlakukan manusia secara terhormat seperti kebutuhan akan jaminan kesejahteraan,kesehatan , keinginan keamanan.supaya lebih produktif mereka perlu berprestasi ,kerja keras dan mempunyai keinginan mengembangkan diri, untuk itu suatu instansi perlu sekali ada wadah conseling’
    pendapat saya cukup sekian.
    wasalaamualaikum wr wb

    Meti, setiawati
    masisiswi semester 1 pasca sarjana UNPAK.

  90. 102 N. Hartono October 29, 2012 at 3:59 am

    Terima Kasih Sangat membantu pa…

  91. 103 Ose Warlina October 31, 2012 at 1:15 pm

    Salam perkenalan, pak saya Ose Warlina mahasiswa Pasca Sarjana E 10, saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang motivasi. Motivasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia, manusia bisa bertahan hidup karena memiliki motivasi untuk hidupnya tinggi, begitu juga seorang karyawan dia bisa bekerja dengan prestasi yang baik karena adanya motivasi. Motivasi bisa datang dari luar manusia itu sendiri bisa juga datang dari dirinya sendiri.Saya sangat setuju jika setiap manusia hidup mempunyai motivasi yang tinggi yang datang dari dalam dirinya, karena motivasi yang tumbuh dari dalam sulit untuk lenyap dari diri seseoran.Mudah-mudahan komen dari saya bisa berguna untuk semua . Terima kasih bapak saya tunggu artikel yang lainnya.

  92. 104 ahmadulyani (Kelas G5 Ciangsana) November 12, 2012 at 3:49 am

    Assalamualaikum wr wb,
    Membaca tulisan bapak saya sepakat hal tersebut.
    Sekarang ini banyak sekali training motivasi yang diikuti oleh perusahaan buat para karyawannya untuk meningkatkan kinerja bahkan ada training ESQ yang disampaikan oleh Ari Ginajar yang memadukan nilai-nilai agama untuk memotivasi sesorang untuk bekerja tanpa pamrih.
    Dahulu saya selepas menyelesaikan kuliah saya bekerja menjadi seorang karyawan swasta, hasil pekerjaan saya sangat memuaskan pimpinan saya, saya tidak pernah berhalangan selalu masuk kerja dan saya berfikir suatu saat nanti apa yang saya kerjakan akan membuahkan peningkatan karir terhadap saya, tetapi setelah sekian lama apa yang saya harapkan tidak pernah terwujud bahkan karir saya tidak pernah naik. Akhirnya saya mendapat jawaban dari seseorang yang menyatakan bahwa pimpinan saya tidak mau mempromosikan saya karena takut akan kehilangan karyawan seperti saya yang mempunyai dedikasi dan motivasi yang tinggi dan disamping itu saya juga sebagai ujung tombak di departemen saya yang menghasilkan income yang tinggi.
    Kalau sudah seperti ini apa yang salah yah ?… karena dengan dedikasi dan motivasi yang tinggi membuat pimpinan takut akan kehilangan karyawannya untuk dipromosikan di depatement lain.

    Wassalamualaikum wr wb.
    Ahmad Ulyani
    Kelas G.5 Ciangsana Pasca Sarjana Unpak

  93. 105 Wiwin Widiastuti November 12, 2012 at 1:37 pm

    Assalamualaikum, wr wb
    salam kenal Pak Adie. ……
    Saya Wiwin Widiastuti, mahasiswa pasca sarjana Universitas Pakuan Bogor, kelas D7 jurusan Administrasi Pendidikan. Saya tertarik dengan tulisan mengenai PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA.

    Memotivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi. Kegiatan memotivasi berkaitan dengan sejauhmana komitmen seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai tujuan perusahaan dalam tulisan tersebut ada cara mengatasi racun motivasi,tehnik memotivasi kerja.

    dengan tulisan tersebut saya lebih paham tentang manfaat dari motivasi tersebut karena dengan motivasi yang tinggi akan mendapatkan hasil sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut.
    jika kita hubungkan dengan pekerjaan saya sebagai guru bagaimana caranya dan tehnik untuk memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga mempunyai motivasi yang tinggi pada dirinya ?

    ini saja komen saya, saya mohon masukanya dari pak adie untuk tulisan berikutnya.

    terimakasih wasalam….

  94. 106 Wiwin Widiastuti November 12, 2012 at 1:46 pm

    Assalamualikum wr. wb,

    Salam pak Adhie,, perkenalkan saya wiwin widiastuti, mahasiswa pasca sarjana UNPAK jurusan Adm, Pendidikan, kelas D7. saya sangat tertarik dengan tulisan Bapak mengenai Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja.

    Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001).

    Dalam tulisan Bapak ada teknik-teknik motivasi dan cara mengatasi racun motivasi. Semakin besar motivasi maka hasil yang didapatkan akan sesuai dengan tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut. saya sebagai guru, bagaimana cara untuk menumbuhkan motivasi yang tinggi terhadap peserta didik, sehingga mendapatkan hasil yang sesuai ?

    Hanya ini yang dapat saya komentari, dan mohon tanggapannya.

    Terimakasih

  95. 107 Reny Damayanti November 14, 2012 at 1:16 pm

    Ass pak Adhie…saya Reny Damayanti mahasiswa pasca Sarjana UNPAK kelas D7. saya tertarik dengan tulisan bapak tentang Karakteristik motivasi berprestasi. Menurut Mc Clelland bahwa kinerja seseorang dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya yaitu virus sebagai pendorong kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafilasi, dan kebutuhan berkuasa. Saya ingin menanyakan apakah virus mental yang ada pada diri seseorang dipengaruhi juga oleh Usianya? terimakasih pak Adhie..

  96. 108 donita seffina santi November 16, 2012 at 1:52 am

    Assalamualaikum Wr Wb

    Selamat pagi pak Adi, ada beberapa hal yang ingin saya komentari dari tulisan bapak yg pertama, tidak bisa dipungkiri motivasi untuk meningkatkan kinerja karyawan atau pegawai sangatlah penting untuk kesuksesan karier seorang pegawai atau karyawan, motivasi itu sendiri menurut saya bersifat sangat dinamis dan terus berkembang seiring berjalan nya waktu. Motivasi sangat rentan dipengruhi lingkungan sosial, kepribadian seseorang, dan virus-virus yang dapat menyebabkan menurun nya motivasi dalam berkerja, maka disini diperlukan mentenanance tersendiri bagi karyawan dan pemangku keputusan di dalam perusahaan, yang salah satu penyaluran nya adalah melalui komunikasi seperti apa yg dijelaskan pada Teknik Komunikasi Persuasif di atas.

    Selanjut nya, dari teory kebutuhan menurut Abraham Maslow, yang dijelaskan di atas pada dasarnya motivasi karyawan bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan, dari kebutuhan fisiologis, Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan social, Kebutuhan harga diri,dan Kebutuhan aktualisasi diri. Dari teori pemenuhan akan kebutuhan berdasarkan hirarki yg dikemukankan Maslow ini, apakah hirarki motivasi ini selalu berlaku pada setiap jenis pekerjaan misal nya LSM, Pantiasuhan dan pekerjaan sosial lain nya? Jika dihubungkan dengan profesi guru secara profesional sebagai tenaga pendidik yang idealnya medapatkan kebutuhan aktualisasi yang optimal, apakah kebutuhan akan aktualisasi diri ini harus diabaikan setelah kebutuhan akan keamanan, kebutuhan sosial, terpenuhi?

    sekian komentar dari saya,..
    Wassalamu alaikum Wr. Wb.

    Donita Seffina Santi
    Mahasiswi semester 2 Pasca Sarjana Unpak
    jurusan Administrasi Pendidikan.
    NPM:072112035

  97. 109 Emma S Nurochmah November 23, 2012 at 7:07 am

    Assalamu’alaikum wr wb.

    Selamat siang Pak Adie, saya Emma Sitti Nurochmah mahasiswi Pasca UNPAK kelas D 7.

    Terima kasih pak Pak Adie, setelah membaca tulisan bapak semakin menambah wawasan saya tentang motivasi.

    Motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Semua orang memerlukan motivasi, karena motivasi berdampak pada kinerja seseorang. Motivasi merupakan sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi sama dengan semangat.
    Kita perlu memiliki motivasi untuk menghasilkan prestasi belajar dan kerja yang memuaskan, tentu saja motivasi tiap orang akan berbeda, tergantung seberapa giat seseorang berusaha.
    Jadi motivasi sangat penting bagi keberhasilan seseorang untuk mencapai tujuannya.

    Emma Sitti Nurochmah kelas D 7

  98. 110 Queencer Zoroo II December 1, 2012 at 3:25 am

    pak, tolong kirimin daftar pustakanya

  99. 111 Jamrizal December 6, 2012 at 4:23 am

    Kenyataan dilapangan bahwa masih banyak sikap dari Pemimpin suatu Organisasi memberikan perintah langsung agar para staf (karyawan) bekerja dengan oftimal dan baik, dan ketika menemukan suatu kesenjangan, artinya tidak sesuai dengan keinginan pemimpin dan tujuan organisasi, maka saat itu atau beberapa selang sesudahnya pemimpin langsung mengambil tindakan perbaikan, ada yang ditegur, ada yang diberikan sangsi dan bahkan ada yang di PHK.

    Ini adalah sikap yang sangat sangat keliru, tapi anehnya malahan banyak pemimpin yang menganggap itu yang paling tepat dan baik, sebenarnya yang paling tepat dan baik itu adalah bagaiman seorang pemimpin tersebut mengambil sikap kembali ke hal hal yang paling mendasar. Tepatnya pahami dulu akan apa yang menjadi faktor dasar untuk menimbulkan semangat dan gairah kerja pada individu staf.

    Setelah saya membaca artikel Bapak, dan mencoba menarik benang merahnya, ternyata sesungguhnya yang perlu diperhatikan dan jika bisa dipenuhi oleh seorang pemimpin terhadap karyawannya adalah mengenal apa kebutuhan, apa kemampun, dan apa kepastian yang diberikan. Jika ini semua terpenuhi oleh seorang pemimpin, maka secara berlahan dan pasti bahwa semua staf memiliki sejumlah kesediaan yang besar untuk mengeluarkan upaya yang sangat tinggi dalam mencapai tujuan. Nah itu berarti Motivasi bekerja pada masing masing Individu tumbuh melalui proses. Sehingga hasilnaya akan terkesan dengan nyata bahwa Motivasi Staf betul betul dapat menghasilkan kinerja yang optimal dan baik.

    Maka dengan itu dapat disimpulkan bahwa motivasi benar berpengaruh dalan peningkatan kinerja organisasi ….

    Dari Jamrizal Mhs UNPAK Program Doktor NPM 073111049 asal Jambi.

  100. 112 Drs. Tatang Satari Royat (D7 Unpak) December 9, 2012 at 8:29 am

    Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

    Setelah saya baca materi bapak tentang Motivasi, kalau tidak salah mencermati, saya mempunyai kesimpulan, bahwa motivasi untuk melakukan pekerjaan yang baik adalah hasil dari sebuah gaya kepemimpinan dan atmosfir lingkungan yang dapat meningkatkan kepercayaan diri, serta memberdayakan setiap individu di dalamnya.
    Demikian pak komentar saya,
    terima kasih.

    hormat saya,

    Drs. Tatang Satari Royat
    Kelas D7 UNPAK Bogor

  101. 113 Murad, S.Pd (D7 Unpak) December 9, 2012 at 8:33 am

    Assalamu`alaikum Wr. Wb.
    Bersyukurlah terhadap apa saja yang terjadi pada kita. Bersyukur akan senantiasa menuntun diri anda menyingkirkan sisi negative darianda.Mungkin ada orang yang mengatakan bahwa anda tidak realistis.Namun sebenarnya sikap anda jauh lebih realistis, yaitumembebaskan anda dari kecemasan dan kesalahan.. Bersyukur akan mendorong anda untuk bergerak maju penuh antusias. Yah, mendorong. Artinya mendapatkan Motivasi dari diri anda sendiri.Dan itu modal dasar terpenting dalam hidup.
    Dengan motivasi yang ada dihati, ia akan mendorong siempunya untuk bergerak, dan hidup itu pada dasarnya kumpulan gerakan. Ketika seseorang tidak bergerak maka ia menuju kematian. Dan mati adalah lawan dari gerak.
    Cobalah awali hidup anda dengan bersyukur lalu tersenyum. Maka dunia ini akan tersenyum kepada anda. Setiap kaki melangkah yang ada adalah senyuman. Setiap manusia yang anda temui akan tersenyum. Bungapun tersenyum menyambut anda, jalanpun tersenyum kepada anda. Kenapa terjadi hal demikian. Karena anda telah menanam benih yang bagus, yaitu motivasi dan berpikir positif. Lantas apa itu motivasi.
    Motivasi merupakan salah satu factor penting dalam mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Hal ini tidak saja akan berpengaruh baik namun juga dapat meningkatkan kinerja seseorang. Sehinga seorang karyawan ataupun mereka bergerak di bidang bisnis lainnya, akan sangat membutuhkan motivasi, yaitu motivasi yang positive. Kebutuhan motivasi ini adalah kondisi internal yang harus selalu dihidupkan, sementara dorongan dari luar hanya merangsang atau hanya titik awal (Starting point).
    Pada dasarnya seseorang bekerja atau dalam melakukan sesuatu didorong untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut:
    • Kebutuhan fisiologis
    • Kebutuhan rasa aman
    • Kebutuhan social
    • Kebutuhan harga diri
    • Kebutuhan aktualisasi diri

    Bagaimana pisik membutuhkan asupan sesuatu untuk mempertahankan hidup, sehingga mereka dapat meneruskan keberlangsungan hidupnya. Tentu mereka juga butuh rasa aman baik di tempat kerja mereka ataupun secara keseharian, dimana mereka akan berinteraksi dengan masyrakat di sekitarny yang sama-sama juga membutuhkan rasa aman dan butuh teman. Sehingga mereka akan beruapaya menjadi orang yang dihargai oleh lingkungannya dan tentu mereka punya harapan untuk diakui oleh masyarakat sekitaranya dalam menampakkan keberadaannya.

    Murad, S. Pd. (072112055)

  102. 114 zaenal abidin December 11, 2012 at 3:19 pm

    Salah satu kunci terhadap karyawan adalah menempatkan dia sebagai pemimpin pada posisi jabatan dia sekecil apapun tanpa ada paksaan sehingga dia bisa bereksplorasi dengan dirinya dan jabatannya yang akan mengahsilkan karir terbaik walaupun itu posisi yang sangat bawah, karena sesuatu di mulai dari yang terkecil sampai dia menjadi besar tidak lupa akan posisi yang di bawah “kacang Tidak Lupa Kulitnya”

  103. 115 zaenal abidin December 11, 2012 at 3:23 pm

    Dan esensi motivasi itu sebenarnya ada pada dirinya yang dia akan dapatkan manakala dia menedkatkan diri Kepada Siapa yang menciptakan dan mematikannya pada malam hari sampai dia tak kuasa mentikan air mata walaupun sekelas menteri, itulah Motivasi yang Paling Abadi, Karena Tuhan tidak pernah marah apabila di mintai hambanya berulang kali sebaliknya manusia akan marah dan benci. La Tahzan Innaulooha ma’ana (Jangan Bersedih Sesungguhnya Alloh Bersama Kita) dalam menabur kebaikan di bumi ini.

  104. 116 zaenal abidin December 11, 2012 at 3:27 pm

    Apabila kau menuntut Gaji yang besar untuk melakukan suatu pekerjaan yang baik itu suatu kebodohan, dan Apabila Kau melakukan pekerjaan dengan baik demi memperoleh gaji yang besar itulah Kesuksesan dalam Bekerja.

  105. 117 zaenal abidin December 11, 2012 at 3:35 pm

    Dalam diri manusia, Dalamnya lautan dapat kau ukur denga ukuran yang kita buat, tapi dalamnya hati manusia tidak ada yang bisa mengukur tp kita dapat mengukur dari Rasulluloh SAW, yaitu Ciri orang munapik, Bila Engkau Berbicara maka berdusta, bila di percaya Khianat, dan Bila Berjanji ia mengingkari, penyakit ini sudah melekat sampai ke pejabat negara Sekelas Presiden.

  106. 118 zaenal abidin December 11, 2012 at 3:41 pm

    Andaikan manusia tau akan esensi dia hidup. untuk apa dilahirkan?, bagaimana dia hidup? dan akan kemana di setelah Hidup? maka manusia tidak akan bersikap seperti hewan yang dikodratkan tidak punya pikiran?

  107. 119 zaenal abidin December 11, 2012 at 3:44 pm

    Sampai detik ini Ilmu yang di buat manusia atau hukum tidak menyelesaikan masalah sosial maka saatnya kembali keapda sunah dan hadist yang telah di berikan lewat Rosulluloh SAW yang berlandaskan Wahyu Illahi,

  108. 120 zaenal abidin December 13, 2012 at 4:09 pm

    Cari lah Benang Merah di setiap benang yang kusut

  109. 121 zaenal abidin December 13, 2012 at 4:13 pm

    Janganlah Kau berkumpul dengan orang pesimis karena mereka mengambil sebagian mimpimu, Pohon semakin tinggi semakin kencang anginnya agar tetap kuat berdiri yaitu akar (Keyakinan), Man Jadda Wajada (Siapa yang bersunggug-sungguh pasti dia akan berhasil)

  110. 122 zaenal abidin December 13, 2012 at 4:16 pm

    Sekecil apapun pekerjaan senangilah dan pelajarilah siapa tau sekarang anda bekerja, esok atau lusa anda yang menjadi Owner pekerjaan yang sedang anda kerjakan sekarang ini, Berpikirlah I Can do This.

  111. 123 zaenal abidin December 13, 2012 at 4:19 pm

    Kesuksesaan yang di gapai dengan mudah akan hilang sekejap mata, berbeda kesuksesan di gapai dari bawah akan menjadi kenangan sepanjang masa bahkan bisa masuk buku Recor In The World, maka berkarirlah dengan tidak menggunakan jalan pintas

  112. 124 zaenal abidin December 13, 2012 at 4:21 pm

    Quality lebih sulit di dapatkan daripada Quantity

  113. 125 zaenal abidin December 13, 2012 at 4:25 pm

    Komponen Bisnis Bagaikan Organ Tubuh Manusia, sakit satu maka sakit semua organ tubuh, maka aturlah dari Bawahan sampai Pimpinan, satu aja tidak bekerja tukang sapu, maka kumuh lah tempat Bisnis tersebut

  114. 126 zaenal abidin December 14, 2012 at 12:35 pm

    Janganlah Kaun Hidup seperti Lilin Menerangi untuk orang lain, tapi kamu terbakar api bersama terangnya lilin tersebut

  115. 127 nunung nurhayati December 14, 2012 at 1:37 pm

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Membaca tulisan (artikel Bapak tentang “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”) sangat bagus dan dapat menambah wawasan, khususnya bagi saya. Memang benar motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Tanpa adanya motivasi, seseorang tidak akan tercapai tujuanya dalam bekerja untuk mencapai ke arah yang lebih baik. Kalau motivasi tinggi pasti kinerja pun tinggi dan hasilnya pun bagus serta maksimal, sebaliknya Kalau motivasi rendah pasti kinerja pun rendah pula dan hasilnya pun tidak akan maksimal. Hal ini dapat dihubungkan di lingkungan tempat kerja saya yang berprofesi sebagai guru. Apabila memiliki motivasi yang tinggi untuk untuk mencapai keberhasilan, maka ia akan mempunyai tanggung jawab yang besar demi keberhasilan anak didiknya, akan menyusun rencana kerja (RPP) dengan baik,lebih memperhatikan anak didiknya, dan senang dengan tugas yang dilakukannya sehingga kinerjanya pun akan lebih meningkat. Akan tetapi, bila motivasi rendah maka ia tidak akan memiliki tanggung jawab dalam bekerja, asal masuk kelas dan tidak mempunyai tujuan yang jelas, bersikap masa bodoh terhadap anak didiknya, dan tidak akan senang dengan tugas yang dilakukannya. Jadi motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang.

    Demikian komentar saya, terima kasih Pak Adie ….
    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Nunung Nurhayati
    Kelas D7, Administrasi Pendidikan
    NPM : 072112042
    Program pascasarjana Unpak Bogor

  116. 128 muhammad sidik (NPM.073111056) January 1, 2013 at 12:49 am

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Gimana Kabarnya bapak? Mudah-mudahan selalu dalam lindungan-Nya. Amin.
    Saya M. Sidik/NPM. 073111056, Mahasiswa S3 Univ. Pakuan Bogor.
    Setelah membaca tulisan bapak tentang “Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja” dapat saya pahami bahwa motiviasi merupakan suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan (preparoty set) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak ke arah tujuan tertentu baik disadari maupun tidak disadari. Motivasi itu timbul dan tumbuh berkembang dengan cara : (1) datang dari dalam diri individu itu sendiri (intrinsic), dan (2) datang dari lingkungan (ekstrinsik). Peningkatan Kinerja dapat dilakukan dengan menstimulasi aspek-aspek yang membuat dirinya mau melakukan tindakan yang lebih mengarah pada prestasi kerja. Dengan demikian motivasi menjadi kekuatan utama untuk berprestasi. Dengan diraihnya prestasi secara otomatis kinerjanya akan meningkat.
    Demikian tanggapan saya.
    Wassalamu’alaikum wr.wb.

  117. 129 yuli hartati January 5, 2013 at 6:34 pm

    Assalamualaikum pak Adhie,saya Yuli Hartati mahasiswa PsAp Unv Pakuan Bogor kelas D-7.
    Setelah membaca artikel bapak yang berjudul
    Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja,saya ingin sedikit berkomentar sesuai dengan apa yang terjadi dengan diri saya sendiri.Ketika saya pertama kali diangkat jadi Capeg tepatnya lima bulan setelah wisudah,sangat memotivasi saya karna banyak sekali orang yang jauh lebih lama dari saya ngantri untuk menjadi PNS tapi belum terwujud,hal ini menimbulkan semangat bagi saya untuk bekerja lebih baik,karna ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh saya siah-siahkan.Lewat pekerjaan ini bisa menjadi sumber untuk memenuhi kebutuhan saya secara ekonomi dan sosial,hal ini juga menumbuhkan motivasi saya untuk meningkat kinerja menjadi lebih baik karena kalau kinerja saya baik maka kemungkinan naik golongan atau jabatan juga menjadi lebih mudah.Berdasarkan hasil penelitian tentang motivasi berprestasi adalah menetapkan target atau standa rkeberhasilan,selalu berpikir positif terhadap sesuatu kejadian,memiliki tujuan yang jelas serta planing kerja yang menyeluruh.Dapat diambil kesimpulan dari berbagai pendapat ahli yang bapak kemukahkan diartikel bapak ,bahwa motivasi merupakan element yang tidak bisa dipisahkan setiap kali kita membahas tentang masalah kinerja.Dengan membaca i artikel bapak dapat menambah wawasan saya untuk membangun motivasi yang mulai menyusut serta trik untuk membangun kinerja menjadi lebih baik.Maaf bapak seyoganya komentar ini saya kirim tiga minggu yang lewat tapi waktu itu ada gangguan dan baru ingat lagi ketika baca jadwal kuliah bapak besok pagi,tapi tidak apalah tidak ada kata terlambat dalam belajar.

    .

  118. 130 naruson January 12, 2013 at 6:59 am

    asslammualaikum wr wb…
    saya merasa lebih terbuka lagi hubunganya dengan materi dari bapak mengenai motivasi,karyawan autau pegawai yang tidak mau melihat jauh tentang keadaan mereka maka ia tidak memiliki dorongan dari dalam karena lingkungan lebih terbuka untuk jadi memotivasi karyawan tersebut.

    nana
    mahasiswa Pasca A.3.2

  119. 131 idasubhi January 20, 2013 at 2:51 am

    Assamu’alaikum pak Adie terima kasih atas kesempatan buat saya untuk mengomentari tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja
    Saya Berpendapat bahwa pemberian motivasi pada seseorang merupakan suatu mata rantai dimulai dari kebutuhan, menimbulkan keinginan, menyebabkan tensi, menimbulkan tindakan, menghasilkan keputusan.
    Terima kasih
    Wassamu’alaikum wr.wb
    Idarianty, Mahasiswi program S3 Kelas Jambi UNPAK Bogor

    • 132 Idarianty Mahasiswi NPM: 073111048 S3 UNPAK Bogor Kelas 3 B1 Jambi February 6, 2013 at 3:17 pm

      Abraham Maslow mencoba untuk mensintesis penelitian tubuh besar yang berkaitan dengan motivasi manusia Sebelumnya. Menurut Maslow, umumnya terfokus secara terpisah pada faktor-faktor seperti biologi, prestasi, atau kekuatan untuk menjelaskan apa yang memberikan energi, mengarahkan, dan memelihara perilaku manusia.
      Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan manusia didasarkan pada dua kelompok:1. kebutuhan defisiensi dan 2.kebutuhan pertumbuhan. Dalam kebutuhan kekurangan, masing-masing kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi sebelum pindah ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi. Setelah masing-masing kebutuhan telah terpenuhi, jika pada beberapa waktu mendatang kekurangan terdeteksi, individu akan bertindak untuk menghapus kekurangan.
      empat tingkat pertama adalah:
      1. fisiologis: rasa lapar, haus, kenyamanan,
      2.keselamatan / keamanan: keluar dari bahaya,
      3.harga diri dan cinta: afiliasi dengan orang lain, dapat diterima,
      4. Esteem: untuk mencapai, kompeten, mendapatkan persetujuan dan pengakuan.
      Dari kesimpulan di atas, seorang individu siap untuk bertindak atas kebutuhan pertumbuhan apabila kebutuhan defisiensi terpenuhi. Konsep awal Maslow termasuk hanya satu pertumbuhan membutuhkan aktualisasi diri.

  120. 133 mardiyah January 21, 2013 at 1:52 pm

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Membaca tulisan bapak tentang “Pengaruh Motivasi dalam peningkatan Kinerja “, isinya sangat bagus dan sangat tertarik untuk membacanya. Motivasi memang sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam dunia kerja. bila tidak ada motivasi kita tidak akan semangat dalam melakukan apapun, sehingga akan menjadi lebih baik dalam meningkatkan kinerja. jadi motivasi itu sangat penting untuk membangun diri kita dalam melakukan segala hal yang baik. itu saja Pak komentar saya, terima kasih.

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Mardiyah
    Kelas D7, jurusan Administrasi Pendidikan
    Program pascasarjana Unpak Bogor

  121. 134 A. Khalil 073111039 January 26, 2013 at 9:15 am

    Assamu’alaikum.WR.WB.
    Saya nama Abdul Khalil Mhs S.3 Universitas Pakuan Bogor, nomor Induk Mahasiswa: 037111039 .Tanggapan terhadap tulisan Bapak di dunia maya yang berjudul PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KENERJA.
    1.Pada prinsipnya tulisan tersebut adalah baik, karena saya merasa behwa tulisan ini dapat memberikan motivasi bagi saya dalam memperjuangkan suatu dalam dunia yang penuh de-ngan globalisasi; tantangan, harapan dan kejayaan.
    2.Suatu motivasi akan mampu memulihkan aktulisasi diri seseorang, karena motivasi dapat memberikan dorongan dalam mencapai tujuan organisasi dan peningkatan kinerja, namun jika seorang tidak termotivasi untuk peningkatan kinerja maka kan terjadi ketegangan dalam menghadapi pekerjaan yang sedang dihadapinya.
    3.Tulisan ini memacu semangat dan mendorong manusia untuk berpikir dan bekerja agar mencapai hasil yang beik serta memberikan manfaat yang banyak kepada masyarakat ,tulisan ini didukung oleh fakta fakta yang akurat dan meyakinkan.

  122. 135 Allan Setyoko January 28, 2013 at 3:08 pm

    Assalamualaikum wr wb,

    Setelah membaca artikel bapak, saya merasa termotivasi untuk melakukan sesuatu. Mulai kembali menata goal yang saya inginkan dengan membuat daftar yang berisikan hope, dan ini mungkin yang dinamakan visi kemudian membreakdownkannya menjadi misi.

    Motivasi merupakan salah satu faktor penting dalam mendorong seorang karyawan untuk bekerja. Bagi pemimipin motivasi merupakan dorongan untuk memberikan spirit baik kepada dirinya maupun karyawannya agar bekerja secara maksimal (peningkatan kinerja) dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara sederhana dapat diberikan pengertian bahwa motivasi merupakan kesediaan individu secara sukarela untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi.

    Dari beberapa pendapat ahli motivasi, yang dapat kita petik adalah bagaimana seseorang itu dapat memberi dan menerima motivasi secara sukarela, sehingga dapat menggugahnya untuk bangkit dan berbuat yang terbaik untuk dirinya, orang lain maupun organisasi tempat ia bekerja.

    Demikian komentar saya,
    Wassalamualaikum Wr.Wb.

    Allan Setyoko
    Kelas S3 B1
    NPM : 073111040
    Program pascasarjana Unpak Bogor

  123. 136 A.Kadir January 30, 2013 at 11:52 am

    Assalamualaikum wr. wb.
    maaf pak, mau nanya, Gimana, kalau tujuan, strategi dan kebijakan organisai berubah, apakah dapat merubah motivasi tersebut?
    terimkasih. wassalam.
    A. Kadir,
    Mahasiswa S.3 prog. doktor
    kelas S3B1 UNPAK Bogor
    dari Jambi.

  124. 137 Jufriono January 31, 2013 at 8:58 am

    Assalamuallaikum Wr. Wb
    Setelah membaca tulisan bapa, saya sangat berpendapat dengan bapak bahwa motivasi itu sangat diperlukan dalam berbagai aspek kehidupan kita terutama didalam melakukan suatu pekerjaan kerena tanpa ada motivasi yang tinggi di dalam diri kita, maka akan apa yang kita kerjakan tidak akanmenghasilkanyang baik.
    Motivasi sangat di butuhkan tanpa kita sadari karena motivasi dapat kita peroleh dari pimpinan tempat kita bekerja, bias juga dari teman sejawat yang akan membuat kinerja kita yang menurun menjadi meningkat kerena adanya motivasi. Dengan motivasi yang kita miliki maka tujuan yang kita inginkan akan tercapai sesuai apa yang kita Inginkan.
    Demikian komentar saya semoga bermanfaat
    wassalamuallaikumWr. Wb
    Dari :
    Jufriyono
    Kelas : S3 B1
    Npm : 073111051

  125. 138 A.Khalik January 31, 2013 at 3:12 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menanggapi tulisan bapak. Saya adalah mahasiswa pasca sarjana univ.pakuan Bogor semester II.
    Saya sangat tertarik dengan artikel bapak yang ini, bahasa yang lugas dan simpel membuat pembaca lebih cepat memahami inti dari bahasan bapak. Artikel ini memaparkan tentang dampak motivasi terhadap kinerja. Kedua variabel ini diasumsikan berjalan beriringan ke arah yang sama. Motivasi ini timbul karena adanya kebutuhan yang tidak terpuaskan sehingga mendorong ybs. Untuk mencari cara agar kebutuhan terpuaskan.
    Motivasi dipaparkan tidak hanya sebagai faktor positif yang mendorong naik ke atas terapi juga dapat menjadi pemicu faktor negatif yang mendorong ke bawah.
    Secara tersirat Pemberi motivasi tidak semata-mata atasan terhadap bawahan terapi juga dapat berasal dari berbagai sudut.
    Wassalamu’alaikum Wr. wb.
    Hormat Saya
    A.Khalik
    073111038

  126. 139 A.khalik January 31, 2013 at 3:51 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan untuk menanggapi tulisan bapak. Saya adalah mahasiswa pasca sarjana univ.pakuan Bogor semester II.
    Saya sangat tertarik dengan artikel bapak yang ini, bahasa yang lugas dan simpel membuat pembaca lebih cepat memahami inti dari bahasan bapak. Artikel ini memaparkan tentang dampak motivasi terhadap kinerja. Kedua variabel ini diasumsikan berjalan beriringan ke arah yang sama. Motivasi ini timbul karena adanya kebutuhan yang tidak terpuaskan sehingga mendorong ybs. Untuk mencari cara agar kebutuhan terpuaskan.
    Motivasi dipaparkan tidak hanya sebagai faktor positif yang mendorong naik ke atas terapi juga dapat menjadi pemicu faktor negatif yang mendorong ke bawah.
    Secara tersirat Pemberi motivasi tidak semata-mata atasan terhadap bawahan terapi juga dapat berasal dari berbagai sudut.
    Wassalamu’alaikum Wr. wb.
    Hormat Saya
    A.Khalik
    073111038

  127. 140 Nanang January 31, 2013 at 10:47 pm

    Motivasi: Potensial Illahiah
    –sebuah catatan alit setelah membaca Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja—

    Sungguh maha suci Allah yang telah menciptakan kekuatan pikiran yang sengaja dipersiapkan untuk manusia dalam menjalani peta kehidupan dari alam janin sampai alam ketetapan abadi. Saya sungguh harus bersyukur ketika diundang dalam “jamuan” telaah pemikiran tentang motivasi yang memiliki keterhubungan secara positif dengan kinerja. Rasa syukur itu muncul karena adanya kekuatan untuk mencoba menilik motivasi dari dimensi Illahiah. Kekuatan yang terus menggerus pikiran saya untuk sampai pada pemahaman tentang motivasi dari dimensi Illahiah, itulah hakikatnya motivasi. Ya, motivasi, yang Bapak deskripsikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.

    Pikiran saya tiba-tiba menembus peta firman yang menyajikan daya pikat maslahat bagi manusia bahwa “barangsiapa bersyukur kepadaKu maka akan Aku tambahkan nikmatKu dan barangsiapa tidak bersyukur maka adzanKu lebih pedih”. Manusia diundang untuk merefleksikan kemanusiaannya atas aneka ragam nikmat yang telah diberikan Tuhan melalui aktualisasi syukur. Segenap aktivitas manusia senantiasa dialirmuarakan kepada Sang Pemilik Kehidupan. Segenap sikap, tindak, dan ucap seyogyanya haruslah bersandar pada kebaikan yang telah ditetapkanNya. Ketika kita mampu berjalan dalam titik edar orbit ketauhidan, kita dijanjikan dengan rineka kebaikan jasadiah dan kebaikan batiniah. Sebaliknya, ketika kita berjalan di luar titik edar orbit ketauhidan, kita dihadapkan pada “pemurkaan” di peta kehidupan dunia dan peta “pemurkaan abadi” di alam akhirat. Dalam konteks inilah, setiap insan menumpahkan segala daya upayanya untuk dapat memasuki zona fastabikul khoirot atau wilayah untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Kekhusuan manusia dalam menjalani hidup sesuai dengan orbit firman ketauhidan untuk mendapatkan kebaikan pada hakikatnya terstimulasi oleh sebuah kekuatan yang mengkristal di dalam dirinya. Saya memaknainya sebagai motivasi seperti yang Bapak dedahkan secara jelas.

    Ketika saya mencoba berpikir lain untuk memaknai motivasi yang memiliki keterhubungan dengan kinerja, sesungguhnya saya sedang membolasaljukan butiran-butiran movitasi yang telah dibenamkan oleh Sang Pemilik Kehidupan. Ada sebuah kekuatan yang terus mendesak dan menarik mata batin saya untuk merefleksikan bahwa pola hidup manusia atau kinerja hidup manusia sangat dipengaruhi oleh sinergitas antara potensi hidup dan daya dorong yang menghidupkan potensi hidup tersebut. Pendedahan Bapak tentang motivasi yang memiliki keterhubungan positif dengan kinerja telah memberi motivasi atmosfir pemikiran saya, yang sampai pada peta pemahaman bahwa motivasi sesungguhnya telah dibenamkan dalam segumpal daging yang bernama hati. Manakala hati diselimuti noda hitam maka semburat cahaya yang akan muncul dalam aktualisasi diri adalah cahaya hitam. Sebaliknya, manakala hati disirami keceriaan cahaya putih maka kemilau putih akan mewarnai pewarnaan ucap, sikap, dan tindak. Inilah yang saya makanan sebagi motivasi.

    Pak Arie, sungguh saya harus berterima kasih atas undangan untuk memasuki zona baca yang telah memberikan inspirasi dan kekuatan bagi saya. Apa yang saya dedahkan ini tentu baru sebatas pengajian diri setelah majelis Yaa sini di ruang keluarga. Saya juga baru tersentak manakala local genius Jambi yang berbunyi “ke aek cemeti keno, ke darat duren runtuh, ke dapur lemang masak, ke bilik bini beranak” telah mendorong saya untuk menumbuhsuburkan kecintaan saya pada pendalaman pemahaman tentang seloko. Lagi-lagi saya dalam lingkaran motivasi.

    Pak Arie, telah kuselipkan doa di antara huruf-hurufmu. Dan, alifmu lurus menuju Sang Maha Kudus.

    Salam,
    Nanang Sunarya
    Mahasiswa S3 unpak

  128. 141 fahrizal//NPM 073111045 February 2, 2013 at 3:54 am

    Saya salah seorang Mahasiswaa Program Pasca Sarjan Unpak, setelah saya membaca Artikel yang Bapak tulis,maka saya menanggapi isi Artikel tersebut, bahwa saya setuju dan sependapat dengan pendapat bapak bahwa motivasi dapat mempengaruhi peningkatan kerja. Tetapi motivasi kerja yang harus kita miliki sebaiknya (seharusnya) motivasi yang berdasarkan kepada keikhlasan karena Allah SWT. Karena pada hakikakatnya segala apa yang kita kerjakan harus bersandar secara pertikal kepada Allah SWT. selaku sang Kholik. Kita sebagai hamba-Nya tidak punya daya upaya untuk berbuat tanpa se-izinnya, dan segala yang kita perbuatkan Dia-lah yang memberi balasannya.Terimakasih, semoga sukses.
    Fahrizal.
    NPM: 073111045

  129. 142 Hafidullah, SE (D7 UNPAK) NIM. 072112052 February 3, 2013 at 2:39 am

    Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

    Semoga Bapak senantiasa dalam Lindungan Allah SWT. saya bersyukur sekali dengan makalah yang bapak buat tentang motivasi, karena motivasi menurut saya merupakan sebuah kekuatan yang bersumber dari 2 sisi, yang memerlukan perhatian khusus. terutama bagi manusia yang ingin hidup dan berkembang.
    Saya sebagai seorang pendidik, sangat merasa prihatin bila melihat sebagian besar pelajar di sekolah, yang saat ini tampak perhatiannya sudah beralih dari orientasi pendidikan menjadi orientasi hiburan semata, atau dapat diartikan menjadi korban teknologi informasi dan komunikasi yaitu HP (Handphone). remaja saat ini perhatiannya lebih fokus dengan perangkatnya dibanding dengan lingkungannya. bahkan yang lebih ironis lagi, tanggung jawabnya terhadap kewajiban utamanya sebagai seorang pelajar pun sudah nyaris terabaikan, tapi lebih suka berkomunikasi baik sms maupun facebook, yang materinya tidak jelas. tapi lebih hanya hiburan semata. (berdalih ajang bersilaturrahim), sehingga materi pelajaran yang menjadi tujuan utamanya. justru dilupakan. hal ini tampak dari prestasi yang dicapainya. selain itu pula tampak dari semangat dalam kegiatan belajar mengajar pun sudah sangat menurun.

    Sebagaimana pendapat McClelland seorang pakar psikologi dari Universitas Harvard di Amerika Serikat mengemukakan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya. Virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja secara optimal. Ada tiga jenis virus sebagai pendorong kebutuhan yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa.

    Terkait dengan masalah tersebut diatas, maka motivasi menjadi virus positif yang harus digunakan sebagai obat untuk mengembalikan orientasi pelajar untuk kembali ke jalan yang semestinya. agar menjadi manusia yang cerdas dan menjadi harapan bangsa. menjadi generasi yang memiliki moral yang kuat baik IPTEK maupun IMTAQ. semoga Allah SWT. segera melimpahkan tolong kepada Manusia@ Mu’min. amin.
    Wallahu ‘A’lam……

    Hafidullah, SE (D7 UNPAK) NIM. 072112052

  130. 143 Sofyan February 3, 2013 at 7:35 pm

    Ass pak Adi, saya sofyan mhs bapak di program S3 UNPAK Bogor dari Jambi, setelah saya membaca tulisan Bapak yang dimuat di blog tentang motivasi, informasi yang bapak sampaikan sangat banyak menambah wawasan saya terhadap hal tersebut, karena salah satu rencana varibel disertasi saya adalah tentang motivasi, dan saya telah banyak membaca literatur tentang motivasi. Namun ada beberapa difinisi yang bapak sajikan belum saya dapatkan dari literatur yang saya baca, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada bapak karena telah menambah pemahaman saya terhadap motivasi. Saya ingin sharing pendapat saya tentang motivasi setelah saya membaca dan memahami berbagai sumber, maka ada yang harus saya tambahkan yakni tentang motivasi semu. Motivasi semu yang saya maksud adalah motivasi yang timbul dari dorongan seseorang yang melakukan Pekerjaan atau sutau kegiatan hanya ingin Mencapai tujuan tertentu, namun setelah tujuan itu tepenuhi maka motivasi tersebut tereliminir dari dalam dirinya. Gambaran realita dari motivasi semu itu, kegiatan yang dilakukan seseorang hanya menginginkan suatu imbalan atau jasa atau jabatan tertentu, setelah ia dapatkan maka kegiatan atau pekerjaan itu tidak lagi dilakukannya. karena itu perlu kita sarankan kepada seorang motivator, jangan pernah memotivasi seseorang melakukan kegiatan atas dasar penyampaian jasa atau imbalan ataupun jabatan. Dalam praktiknya hal ini banyak dilakukan oleh seorang pimpinan ketika memotivasi bawahannya ataupun orang tua ketika memotivasi anaknya. Akibat dari hal tersebut dampaknya sangat buruk terhadap prilaku orang yang mendapatkan motivasi. Berarti motivasi yang diberikan adalah motivasi semu. Contoh nyata sering kita dengar seorang ulama yang memotivasi jemaah melakukan kebaikan atau sholat lima waktuv, karena nanti akan masuk surga. Akibatnya persepsi jemaah melakukan sholat atau perbuatan baik lainnya karena ingin masuk surga bukan karena suatu kewajiban. Andaikan kata Allah, jika aku tidak menciptakan syurga apakah kamu tidak sholat. Trims Bapak, semoga berkenan mebaca komentar saya, maaf kalau ada kata-kata yang tidak pas

  131. 144 aam suminarsih February 4, 2013 at 7:14 am

    Àssalamualaikum w w,
    Selamat siang pak,saya aam suminarsih mshasiswi pasca sarjana semestet satu kls D 7. Saya tertarik suka dengan materi yg bapak berikan
    Tentang motivasi yang sesuai dengan status saya sebagai pendidik,karena motivasi sangat bermanpaat dan besar pengaruhnya terhadap peningkatan kwalitas pembelajaran untuk kemajuan anak didik kita. Sementara hanya ini komentar saya tentang motivasi.burung irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terima kasih.

  132. 145 Sofyan February 6, 2013 at 2:27 pm

    Ass pak Adi, saya sofyan mhs bapak di program S3 UNPAK Bogor dari Jambi, setelah saya membaca tulisan Bapak yang dimuat di blog tentang motivasi, informasi yang bapak sampaikan sangat banyak menambah wawasan saya terhadap hal tersebut, karena salah satu rencana varibel disertasi saya adalah tentang motivasi, dan saya telah banyak membaca literatur tentang motivasi. Namun ada beberapa difinisi yang bapak sajikan belum saya dapatkan dari literatur yang saya baca, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada bapak karena telah menambah pemahaman saya terhadap motivasi. Saya ingin sharing pendapat saya tentang motivasi setelah saya membaca dan memahami berbagai sumber, maka ada yang harus saya tambahkan yakni tentang motivasi semu. Motivasi semu yang saya maksud adalah motivasi yang timbul dari dorongan seseorang yang melakukan Pekerjaan atau sutau kegiatan hanya ingin Mencapai tujuan tertentu, namun setelah tujuan itu tepenuhi maka motivasi tersebut tereliminir dari dalam dirinya. Gambaran realita dari motivasi semu itu, kegiatan yang dilakukan seseorang hanya menginginkan suatu imbalan atau jasa atau jabatan tertentu, setelah ia dapatkan maka kegiatan atau pekerjaan itu tidak lagi dilakukannya. karena itu perlu kita sarankan kepada seorang motivator, jangan pernah memotivasi seseorang melakukan kegiatan atas dasar penyampaian jasa atau imbalan ataupun jabatan. Dalam praktiknya hal ini banyak dilakukan oleh seorang pimpinan ketika memotivasi bawahannya ataupun orang tua ketika memotivasi anaknya. Akibat dari hal tersebut dampaknya sangat buruk terhadap prilaku orang yang mendapatkan motivasi. Berarti motivasi yang diberikan adalah motivasi semu. Contoh nyata sering kita dengar seorang ulama yang memotivasi jemaah melakukan kebaikan atau sholat lima waktu, karena nanti akan masuk surga. Akibatnya persepsi jemaah melakukan sholat atau perbuatan baik lainnya karena ingin masuk surga bukan karena suatu kewajiban. Andaikan kata Allah, jika aku tidak menciptakan syurga apakah kamu tidak sholat. Trims Bapak, semoga berkenan mebaca komentar saya, maaf kalau ada kata-kata yang tidak pas. Nama : Sofyan. Mhs. : UNPAK semester 2. Kelas. : B-1. NIM. : 073111063

  133. 146 Idarianty Mahasiswi NPM: 073111048 S3 UNPAK Bogor Kelas 3 B1 Jambi February 6, 2013 at 3:21 pm

    Abraham Maslow mencoba untuk mensintesis penelitian tubuh besar yang berkaitan dengan motivasi manusia Sebelumnya. Menurut Maslow, umumnya terfokus secara terpisah pada faktor-faktor seperti biologi, prestasi, atau kekuatan untuk menjelaskan apa yang memberikan energi, mengarahkan, dan memelihara perilaku manusia.
    Maslow mengemukakan hirarki kebutuhan manusia didasarkan pada dua kelompok:1. kebutuhan defisiensi dan 2.kebutuhan pertumbuhan. Dalam kebutuhan kekurangan, masing-masing kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi sebelum pindah ke tingkat berikutnya yang lebih tinggi. Setelah masing-masing kebutuhan telah terpenuhi, jika pada beberapa waktu mendatang kekurangan terdeteksi, individu akan bertindak untuk menghapus kekurangan.
    empat tingkat pertama adalah:
    1. fisiologis: rasa lapar, haus, kenyamanan,
    2.keselamatan / keamanan: keluar dari bahaya,
    3.harga diri dan cinta: afiliasi dengan orang lain, dapat diterima,
    4. Esteem: untuk mencapai, kompeten, mendapatkan persetujuan dan pengakuan.
    Dari kesimpulan di atas, seorang individu siap untuk bertindak atas kebutuhan pertumbuhan apabila kebutuhan defisiensi terpenuhi. Konsep awal Maslow termasuk hanya satu pertumbuhan membutuhkan aktualisasi diri.

  134. 147 komalaade73Komala February 8, 2013 at 11:06 am

    Assalamualaikum Wwb. Salam Silaturahim .

    Saya Ade Komala Ds, mahasiswa UNPAK kls D7 Semester satu.
    Saya sangat tertarik dengan materi yang bapak tulis. Materinya sangat penting bagi semua yang ingin sukses . Motifasi ibarat suflemen bagi tubuh kita. Yang bisa membuat seseorang lebih semangat , bangkit dari permasalahannya. Karena seseorang dalam mencapai suatu tujuan sudah pasti penuh perjuangan,banyak halangan dan rintangan. Agar seseorang tetap dalam kondisi semangat ,sangat memutuhkan motifasi . Baik itu motifasi Intrinsik maupun Motifasi Ekstrinsik. Karena dengan Motifasi bisa merubah pola kinerja menjadi lebih baik. lebih terarah dan terprogram. Sehingga keberhasilan orang tersebut akan menjadi motifasi juga bagi orang lain.
    Demikian komentar dari saya.
    Wassalamualaikum Wwb.

  135. 148 ade komala February 8, 2013 at 2:40 pm

    Saya Ade Komala DS, mahasiswa D7 Unpak .
    Saya sangat tertarik dg materi yg bapak tulis. Seseorang dalam mencapai tujuan sudah pasti perjuangan banyak halangan dan rintangan. Agar seseorang tsb tetap dalan kondisi siap dan semangat sangatlah memutuhkan motivasi. Baik itu motivasi intrinsik dan ekdtrinsik. Begitu pula dg motivasi seseorang bisa m,erubah pola kinerja ke arah lebih baik, terprogram dan terorganisir sehingga proses maupun hasilnya lebih bsik.
    Wassalam

  136. 149 Sofyan February 9, 2013 at 2:19 am

    Ass pak Adi, saya sofyan mhs bapak di program S3 UNPAK Bogor dari Jambi, setelah saya membaca tulisan Bapak yang dimuat di blog tentang motivasi, informasi yang bapak sampaikan sangat banyak menambah wawasan saya terhadap hal tersebut, karena salah satu rencana varibel disertasi saya adalah tentang motivasi, dan saya telah banyak membaca literatur tentang motivasi. Namun ada beberapa difinisi yang bapak sajikan belum saya dapatkan dari literatur yang saya baca, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada bapak karena telah menambah pemahaman saya terhadap motivasi. Saya ingin sharing pendapat saya tentang motivasi setelah saya membaca dan memahami berbagai sumber, maka ada yang harus saya tambahkan yakni tentang motivasi semu. Motivasi semu yang saya maksud adalah motivasi yang timbul dari dorongan seseorang yang melakukan Pekerjaan atau sutau kegiatan hanya ingin Mencapai tujuan tertentu, namun setelah tujuan itu tepenuhi maka motivasi tersebut tereliminir dari dalam dirinya. Gambaran realita dari motivasi semu itu, kegiatan yang dilakukan seseorang hanya menginginkan suatu imbalan atau jasa atau jabatan tertentu, setelah ia dapatkan maka kegiatan atau pekerjaan itu tidak lagi dilakukannya. karena itu perlu kita sarankan kepada seorang motivator, jangan pernah memotivasi seseorang melakukan kegiatan atas dasar penyampaian jasa atau imbalan ataupun jabatan. Dalam praktiknya hal ini banyak dilakukan oleh seorang pimpinan ketika memotivasi bawahannya ataupun orang tua ketika memotivasi anaknya. Akibat dari hal tersebut dampaknya sangat buruk terhadap prilaku orang yang mendapatkan motivasi. Berarti motivasi yang diberikan adalah motivasi semu. Contoh nyata sering kita dengar seorang ulama yang memotivasi jemaah melakukan kebaikan atau sholat lima waktuv, karena nanti akan masuk surga. Akibatnya persepsi jemaah melakukan sholat atau perbuatan baik lainnya karena ingin masuk surga bukan karena suatu kewajiban. Andaikan kata Allah, jika aku tidak menciptakan syurga apakah kamu tidak sholat. Trims Bapak, semoga berkenan mebaca komentar saya, maaf kalau ada kata-kata yang tidak pas

  137. 150 sri wahyuningsih February 17, 2013 at 8:53 am

    selamat sore Pak Adi
    Setelah saya membaca artikel Bapak tentang “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja”, saya sangat tertarik dengan yang bapak tulis. Motivasi merupakan keinginan, hasrat motor penggerak dalam diri manusia, motivasi berhubungan dengan psikologi manusia yang mencerminkan antara sikap, kebutuhan dan kepuasan yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang di luar diri seseorang ditimbulkan oleh pimpinan.
    Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja sama sercara giat sehingga mencapai hasil yang optimal.

    Sri Wahyuningsih
    kelas D7, Administrasi Pendidikan

  138. 151 Syamda85@yahoo.co.id March 4, 2013 at 5:20 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Saya orang yang optimis bahwa, dalam melakukan suatu pekerjaan seseorang ingin selalu memperoleh hasil yang lebih baik. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, seseorang harus melakukan berbagai upaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang di lakukan; mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai dengan pengevaluasian. Selain upaya-upaya tersebut, faktor lain yang juga sangat berpengaruh untuk memperoleh hasil pekerjaan yang lebih baik adalah motivasi yang kuat dari dalam diri individu itu sendiri. Sebagaimana pendapat Hamzah B. Uno dalam bukunya Teori motivasi dan Pengukuran, “motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku atau melakukan sesuatu sesuai dengan dorongan dalam dirinya”. Motivasi juga dapat dikatakan sebagai kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan motivasi itulah seseorang akan berusaha sekuat tenaga dalam mencapai tujuan yang ingin dicapainya.

    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

    syamsul huda
    Mhs. Pascasarjana S3 UNPAK Bogor
    Program Studi Manajemen Pendidikan
    Kls. S3 B1 Npm : 073111066

  139. 152 tony March 21, 2013 at 2:43 am

    assalamu’alaikum, pa haji, saya toni dari kelas E.10 semester 2, dari tulisan bapak saya bisa lebih memahami tentang hubungan motivasi dengan tingkat kinerja seseorang dalam melakukan suatu aktivitas baik sebagai individu maupun sebagai bagian dari suatu kelompok kerja. Satu hal yang sangat menarik bagi saya, bahwa ternyata tingkat motivasi yang tinggi dari seorang individu tidak selalu menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi dan menghasilkan kinerja yang baik. Karena antara motivasi disatu sisi dengan kinerja disisi lainnya ada faktor lain yang berpengaruh terhadap hasil kinerja seorang indivdu.

  140. 153 Tati Sukarti Kelas S3E2 NPM 073113018 March 22, 2013 at 6:16 am

    As.wr.wb.
    Saya Tati Sukarti mahasiswa Unpak kelas S3E2.saya tertarik dengan materi Bapak,karena dalam materi itu nanti bisa digunakan untuk reverensi indikator dalam membuat desertasi. dengan materi bapak saya punya gambaran bagaimana pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja, baik pada pimpinan( kepala sekolah),tenaga pendidik, maupun siswa(untuk belajar). Dengan motivasi apa yang kita inginkan/harapkan akan tujuan itu akan tercapai .Amin…
    Terima kasih

  141. 154 Slamet Makmuri April 27, 2013 at 2:54 am

    Assalamualaikum wr wb.
    Terimakasih atas tulisan Bapak, selain saya tentu masih sangat banyak yang memerlukan apa yang Bapak Tulis, semoga Allah membalasnya, amien

    • 155 Slamet Makmuri April 27, 2013 at 3:10 am

      Assalamulaikum wr. wb
      Terimakasih atas tulisan Bapak, selain saya tentu masih banyak lagi yang memerlukan apa yang Bapak tulis, sangat dinanti tulisan-tulisan yang lain, semoga Allah SWT membalas kebaikan Bapak, amien

      Slamet, S.Pd
      Mahasiswa Pascasarjana S2 Udinus Semarang

  142. 156 usmanhakim12 May 17, 2013 at 1:14 pm

    Assalamu ‘alaikum wr.wb. Bapak….
    Membaca artikel Bapak yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja” saya mendapatkan Ilmu Pengetahuan dan pencerahan, ternyata bahwa hidup ini tidak bisa sendiri kita sangat membutuhkan orang lain baik dari lingkungan keluarga, di tempat kerja di kantor, di sekolah, ataupun masyarakat luas dan itu akan memberikan motivasi dalam perjalanan hidup kita, dan dilihat dari kenyataan yang terjadi, bahwa motivasi sangat dibutuhkan guna memberi stimulus kepada para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan pekerjaan. Dorongan moril dari para atasan, gaya kepemimpinan, pengakuan atas prestasi, serta reward biasanya menjadikan karyawan lebih senang dan semangat. Karena jika dilihat dari teori yang dikemukakan oleh Herzberg tentang teori Hygine dan motivator bahwa gaya kepemimpinan dan gaji mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, begitu juga dengan pengakuan dan penghargaan presteasi juga mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Karena pada dasarnya karyawan akan lebih merasa berharga dan jasanya dibutuhkan jika keberadaan mereka diakui dan prestasinya dihargai sehingga munculah motivasi dalam diri mereka. Tetapi sekuat apapun motivasi yang datang dari luar (ekstrinsik) tidak akan maksimal tanpa diimbangi dengan motivasi yang timbul dari diri sendiri (intrinsik), sebagaimana firman Allah swt. yang terdapat di dalam Qur’an yang artinya ….” Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keaadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d, 13:11).

    Terima kasih atas artikelnya Pak.
    Usman Hakim
    Kelas S-3 E 2
    NIM. 07113020
    Program Pasca Sarjana UNPAK BOGOR

  143. 157 hanantarya10 May 20, 2013 at 11:47 am

    terimakasih pak, artikel Bapak yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”, sangat membantu dalam menambah pengetahuan dan wawasan baru. memang motivasi sangat dibutuhkan oleh Pegawai atau karyawan dalam membantu meningkatkan kinerjanya, saya setuju atas apa yang Bapak tulis. Pimpinan atau manajer seharusnya memiliki peranan penting dalam membuat karyawan merasa dihargai pekerjaannya sehingga karyawan pun merasa termotivasi untuk mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan oleh pimpinan atau atasan sehingga tujuan yang direncanakan bisa tercapai tepat waktu dan tepat sasaran.

    Hanan Tarya
    NPM. 073113005
    Kelas S.3 E-2
    Pascasarjana UNPAK Bogor

  144. 158 jadwal training ahli k3 July 3, 2013 at 2:47 am

    Hello! I simply want to give you a huge thumbs up for the
    excellent info you have right here on this post. I am coming back to your site for more soon.

  145. 159 Abdul Rahman H September 28, 2013 at 3:16 pm

    Assalamu’alaikum.Wr.Wb. Salam kenal Pak, saya mahasiswa pascasarjana Pakuan semester 1 tahun 2013 Prodi AP. saya senang bisa banyak membaca tulisan – tulisan yang bapak simpan di blog karena banyak pengetahuan tambahan yang saya dapatkan. untuk soal motivasi, saya setuju bahwa setiap orang harus menciptakan sebuah motivasi baik dari dirinya sendiri maupun berasal dari luar dirinya sendiri. karena dengan adanya motivasi maka seseorang akan berbuat lebih baik sehingga akan meninggalkan kesan positif dibanding kesan negatif. kita bisa membuktikan bahwa kita adalah orang baik, orang hebat dan bisa diandalkan. yang paling penting, niatkan semua aktivitas kita untuk ibadah karena Allah maka akan mempunyai motivasi yang tinggi, selalu bersyukur artinya manfaatkan nikmat kerja dengan sebaik – baiknya sebagai bentuk rasa syukur dan harus mempunyai mental juara karena akan menginginkan yang terbaik. terimakasih pak.

    Abdul Rahman H
    Prodi AP
    kelas A.1.1
    NPM : 072113002
    Pascasarjana Unpak 2013

  146. 160 mufi September 30, 2013 at 2:57 am

    Terimakasih sudah memperkenalkan blogs ini pak, setelah membaca materi ini saya menyerap banyak pelajaran yang menjadi motivator saya agar lebih giat lagi dalam menempuh pasca unpak ini

  147. 161 mufidah hairani/072113021 October 1, 2013 at 3:48 am

    …..

  148. 162 mufidah hairani/072113021/unpak October 1, 2013 at 4:19 am

    Selamat siang Pak adie,
    Saya MUFIDAH HAIRANI/072113021 mahasiswa pasca UNPAK semester 1 kelas A.I.1
    Terimakasih Pak, sudah memperkenalkan blog ini setelah membacanya memperkaya ilmu penegetahuan sekaligus pemberi semangat saya dalam menempuh pasca unpak tepat waktu….Amin
    “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA”
    Dalam materi ini saya sangat tertarik dengan 5 teori motivasi oleh 5 peneliti motivasi yaitu
    -teori efek hawthorn oleh elton mayo
    -teori kebutuhan oleh abraham maslow
    -teori X dan Y oleh Mcgregor
    -teori hygine dan motivator oleh hezberg
    -teori berprestasi oleh david mccelland
    dari kelima teori ini saya tertarik dan ingin bertanya mengenai teori X dan Y oleh Mcgregor, dalam teorinya menyatakan bahwa teori x= karyawan tidak suka bekerja dan cenderung menghindari pekerjaan, karyawan tidak boleh mengembangkan diri, uang bukan motivasi, karyawan diawasi dengan disiplin ketat dan diwarnai dengan ancaman.
    dari teori tersebut, apakah peran seorang leader didalam masalah ini? dengan pendekatan kuaratif dan antisipatif apakah karyawan di teori X akan berubah mendekati teori Y?

    Terimakasih Pak adie

  149. 163 JANWAR KAKA October 2, 2013 at 2:41 am

    assalamualaikum wr. wb. tulisan yang sangat baik untuk dibaca dan dapat dipahami sebagai masukan untuk kita memotivasi diri dalam hal apapun. intinya dari kesimpulan postingan di atas adalah motifasi dalam bidang apapun didadapat karena ada keinginan dalam diri, suport dari orang-orang yang berada di sekeliling kita dan mampu mengalahkan apa yang menjadikan hambatan dalam diri kita untuk memotivasi kita.
    “Hidup bagaikan menaiki sepeda. Agar tetap seimbang anda harus tetap bergerak” Albert einstein.

    janwar
    Mahasiswa Semester 1 Pasca Sarjana Universitas Pakuan

  150. 164 nurochmah nada October 3, 2013 at 5:52 am

    Assalamu’alaikum wr. wb

    Selamat siang, Pak Adie, saya Nurocmah mahasiswi semester 1 pascasarjana UNPAK ,A.1.1.

    Coment saya tentang “pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja” tulisan tersebut menambah wawasan ilmu tentang motivasi,karena motivasi dapat meningkatkan kinerja seseorang.

    Sebagai manusia kita harus pandai-pandai menggali motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik.Motivasi instrisik berupa bakat,minat.Motivasi ekstrinsik berupa keadaan lingkungan,keadaan sosial budaya,keadaan ekonomi , kedua motivasi itu berpengaruh juga terhadap kinerja seseorang.

    Kepempinan dan gaya kepemimpinan atasan sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang.Kepeminan atasan yang bijaksana,mengarahkan,mengayomi bawahan , pengawasan dari atasan sangat berpengaruh pada prestasi kerja.

    yang perlu dipelajari adalah tindakan dan cara mengatasi racun dan penurunan motivasi dengan pendekatan kuratif dan antisipatif.

    Dalam tulisan yang bapak tulis bagi saya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah berpikir positif thinking dan bekerja berpatokan pada pencapaian tujuan yang telah kita kehendaki dan cita-citakan.

    Wasalamu’alaikum wr. wb

    Nurocmah, mahasiswi semester 1,pascasarjana UNPAK
    kelas A.1.1
    NPM: 072113025 Assalamu’alaikum wr. wb

  151. 165 Gurda Krissetyo R October 3, 2013 at 6:41 pm

    Assalamualaikum.wr.wb,
    terima kasih pak telah memperkenalkan saya pada blog ini dan mohon izin pula untuk comment. terkadang merasa sangat malu dan minder ketika melihat sahabat, rekan sejawat lebih baik dibandingkan diri kita, dan merasa di anak tirikan oleh atasan. perlahan, semua yang dirasakan menjadi senjata untuk bangkit, saya sangat setuju dengan apa yang telah ditulisakan oleh bapak bahwa motivasi baik secara intrinsik maupun ekstrinsik akan menjadi modal kekuatan untuk menjadi lebih baik. jika faktor intrinsik itu besar dan berdampingan dengan ekstrinsik insya Allah akan membuat kita tangguh dalam mengarungi kehidupan salah satunya di dunia kerja. Allah tidak akan merubah suatu kaum jika kaum tersebut tidak mau berusaha untuk berubah……Jadikan ibadah sebagai motivasi terbesar dalam menjalani aktivitas.
    sekian Comment dari saya, semoga bermanfaat, dan mohon maaf jika ada tulisan ini yang tidak berkenan
    wassalam….

    Gurda Krissetyo R (072113013)
    AP 1.1
    Pasca Sarjana Unpak
    2013

  152. 166 prayoga nugraha October 4, 2013 at 1:51 pm

    ass,wr wb. saya prayoga nugraha mahasiswa pasca sarjana unpak kelas AP 1..
    Materi yang bapa tulis sangat baik sekali, karena dapat meningkatkan motivasi dalam mencapai tujuan yang kita harapkan ( cita -cita ).
    komentar saya cukup, kurang lebihnya saya mau tanyakan dalam perkuliahan.
    mkasih, mohon maaf bila ada tutur kata yang salah.

  153. 167 Andi maulana October 4, 2013 at 11:23 pm

    Assalamualaikum,
    Motivasi memang memegang peranan penting ternyata, dengan membaca artikel tadi hal ini menjadi semakin jelas. Dapat dikatakan tanpa adanya motivasi tidak akan ada aktivitas, bukan begitu pak? Artikel ini sangat menarik karena memberi informasi mendalam mengenai motivasi, such enlighting article to read.

    Andi maulana
    A.P 2013
    072113005

  154. 168 Nina Suryadie October 6, 2013 at 12:27 pm

    Assalamu’allaikum Warrahmatullahi Ta’alla Wabarakatuh …
    Terima kasih atas informasi Blog yang Bapak punya ini, saya membaca tulisan dan postingan Bapak disini, Subhanallah .. semuanya memberikan motivasi tersendiri untuk saya supaya lebih baik lagi dalam segala hal. Selain dari niat tentunya yang tidak kalah penting adalah MOTIVASI, baik motivasi intrinsik maupun ekstrinsik dalam pencapaian cita2 dan harapan yang kita inginkan. Pada dasarnya saya suka menulis juga, tapi lebih tulisan saya bukan karya ilmiah atau tulisan yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti ini, Tulisan saya lebih banyak mengarah kepada sastra berupa puisi dan novel, mudah2an setelah membaca tulisan bapak tentang MOTIVASI saya bisa menulis ilmiah seperti Bapak. Saya tunggu postingan berikutnya Pak. JazakAllahu Khoiron Khatsira Pak dosen.
    ( Imas Mastriah, Mahasiswa Pasca sarjana Jurusan AP kelas A.I.1 )

  155. 169 Imas Mastriah October 6, 2013 at 2:16 pm

    Comment saya tentang MOTIVASI :
    Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebih prestasi normal.
    Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain, mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of succes” atau perasaan berhasil.
    Motivasi berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland, 1955).

  156. 170 mufidah hairani/072113021 October 7, 2013 at 2:22 am

    Assalamualaikum wr.wb
    Terimakasih pak atas materi bapak ini. saya sangat tertarik dengan 5 teori motivasi
    -teori efek hawthorn oleh elton mayo
    -teori kebutuhan oleh abraham maslow
    -teori X dan Y oleh Mcgregor
    -teori hygine dan motivator oleh hezberg
    -teori motivasi berprestasi oleh david mccelland
    tapi dalam hal ini untuk teori yg diteliti oleh mcgregor yang menyatakan bahwa diteori X=karyawan tidak suka bekerja,karyawan dominan menghindari pekerjaan,karyawan cenderung diawasi dengan disiplin ketat dan dengan ancaman,karyawan dilarang mengembangkan diri,
    dari penelitian mcgregor diats pak, dalam lingkup pekerjaan dan kondisi seperti apa teori tersebut sering ditemukan pak?
    apakah dengan pendekatan kuratif atau solusi antisipatif bisa mengubah keadaan diteori x mendekati keadaan teori y?
    terimakasih pak adie

    Nama : MUFIDAH HAIRANI
    Npm : 072113021
    administrasi pendidikan semester 1 kelas A.I.1
    UNPAK BOGOR

  157. 171 YEYEN69 October 26, 2013 at 3:35 pm

    assalamualaikum wr.wb…….
    Bapak Adie E Yusuf yang terhormat, setelah saya membaca artikel Bapak tentang “Pengaruh motivasi dalam peningkatan kinerja” saya tertarik dengan pendapat stephen P. Robbins bahwa motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi .Namun upaya yang dilakukan tersebut memerlukan intensitas yang tinggi dan berkualitas agar tujuan dapat tercapai maksimal ,jadi ada 3 elemen kunci dalam motivasi yaitu : Upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan .
    Saya menunggu tulisan-tulisan Bapak yang lain ,semoga bermanfaat.
    Wassalamualaikum .wr.wb

  158. 172 Parlina Susi Siswanti November 1, 2013 at 4:07 am

    Assalamu’alaikum wr. wb.
    salam kenal pak Adie, saya mahasiswa semester pertama kelas G6 Administrasi Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. Membaca tulisan bapak, saya jadi teringat akan skripsi saya yang juga membahas mengenai MOTIVASI, namun saya lebih terfokus pada hubungan guru dan siswa karena saya memang mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

    Tulisan bapak membuka wawasan saya, bahwa motivasi ternyata sangat luas jangkauannya, motivasi harus dimiliki oleh seluruh manusia, karena motivasi memiliki daya penggerak,, motivasi bisa berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal), dan cara memotivasi setiap orangpun berbeda-beda. nah, dari cara memotivasi itu (stimulus) ada banyak pula tanggapan -terhadap motivasi- (respon), ada yang berhasil (langsung termotivasi) ada pula yang justru menganggapinya dengan negatif dan membuat down.

    Menurut saya, motivasi seseorang itu tergantung pada diri masing-masing, dan hanya orang tersebut yang mampu menilai tingkat motivasi yang ia miliki..

    pak, saya mau bertanya, bagaimana pendapat Anda, ketika ada kenaikan gaji,, sehingga kinerja ditingkatkan,, berarti yang mendorong kinerjanya hanyalah uang, tanpa ada keinginan dari hati, apakah itu motivasi yang murni??
    terima kasih pak.

    Wassalamu’alaikum wr. wb.

  159. 173 Retno Andayani November 1, 2013 at 8:48 pm

    Kompilasi gagasan-gagasan dasar tentang motivasi kerja ini sangat menginspirasi saya. Dari pengalaman kepemimpinan saya sebagai kepala sekolah, para guru yang saya pimpim memang mempunyai motivasi yang tinggi yang ditunjukkan dengan kinerja tinggi. Tetapi karena mereka pada umumnya masih bergabung di bawah masa kerja tiga tahun, saya belum persis bisa menentukan apa sesungguhnya motif kinerja tinggi itu. Karena itu, tugas saya, semoga tidak salah, adalah senantiasa mengarahkan mereka pada tujuan strategis sekolah agar kinerja tinggi itu menjadi sinergi yang kompak untuk sama-sama memperjuangkan comparative advantage organisasi pendidikan yang saya pimpin. Kalau hal ini gagal saya lakukan, pada usia matangnya masa kerja mereka kelak, bisa-bisa ada ancaman penyimpangan tujuan; sebuah dikotomi antara tujuan pribadi dengan tujuan organisasi. Semoga Bapak penulis bisa membaca dan memberikan catatan balik atas tanggapan saya ini sehingga saya semakin bisa paham bagaiamana seharusnya.

    Terima kasih.
    M. I. Retno Andayani, mahasiswa pascasarjana Manajemen Pendidikan Universitas Pakuan 2013.

  160. 174 wiwihilwiah November 5, 2013 at 7:13 am

    wiwihilwiah pascasarjana Ciangsana G6

    Ass wr wb

    setelah saya membaca artikel bapak saya teringat pepatah Cina yang mengatakan bahwa: Berilah seekor ikan pada seseorang dan anda telah memberinya lauk pada hari itu.Ajarilah mereka cara untuk mendapatkan ikan ,dan anda telah memberinya lauk ukntuk seumur hidupnya .Motivasi di ibaratkan ikan yang bisa menjadi lauk dalam hidup sesorang karna motivasi adalah jalan menuju keberhasilan meraih prestasi dalam mencapai tujuan hidup.

    wassalamualaikum wr wb

  161. 175 nely rizanaty November 5, 2013 at 8:29 am

    Assalamu’alaikum Wr.Wb….
    saya nely rizanaty mahasiswi pasca sarjana Unpak semester satu kelas Ciangsana G6.
    Menarik membaca tulisan Bapak tentang “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”, karena memang motivasi sangat diperlukan khususnya dalam bidang pendidikan. Teori kebutuhan Abraham Maslow menjawab berbagai persoalan yang dihadapi seorang pendidik dalam menjangkau tujuan dunia pendidikan. Sebab peningkatan kinerja pendidik tidak berbanding lurus dengan kompetensi pendidik itu sendiri, akan tetapi juga faktor lingkungan dan motivasi diri.
    Semoga bermanfaat.
    Wassalamu’alaikum Wr.Wb..

  162. 176 Kilah November 5, 2013 at 12:00 pm

    Motivasi memang dibutuhkan oleh setiap individu yaitu untuk menambah lebih semangat dalam melakukan pekerjaannya sehari hari,oleh karena itu di setiap instansi perlu adanya motivasi agar para karyawannya lebih semangat lagi dalam melakukan pekerjaannya, dengan demikian dengan adanya motivasi yang tinggi maka hasilnya akan lebih baik.

    Nama: Kilah
    NPM: 0721:13145
    Kelas: Ciangsana/G6

  163. 177 Sanudin November 6, 2013 at 11:49 am

    “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja ”
    Motivasi memang memegang peranan penting bagi kehidupan sehari hari karena tanpa adanya motivasi akan menimbulkan kejanuhan kerja, dengan adanya motivasi maka lambat laun akan adanya perubahan kinerja yang positif.Seorang pemimpin yang bijak harus memberikan motivasi pada karyawannya agar karyawan tersebut terpacu untuk melakukan kinerja sehingga akan lebih baik hasilnya.

    Nama : Sanudin
    NPM : 072113148
    Kelas : Ciangsana/G 6

  164. 178 Kilah November 7, 2013 at 4:01 am

    Motivasi memang; sangat penting dalam kehidupan sehari hari, tanpa adanya motivasi mungkin tidak akan ada aktifitas dalamkehidupan.Motifasi instrisik timbul dari diri kita sendiri yaitu ingin mencapai tujuan hidup.Motivasi ekstinsik timbul dari luar misalnya dari atasan kita, dari anggota keluarga, dari saudara kita dan sebagainya.Demikian komentar saya tetang; “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kineja ”

    Nama : Kilah
    NPM : 072113145
    Kelas : Ciangsana/ G 6

  165. 179 rini indriana November 7, 2013 at 4:47 pm

    Sukabumi ,
    Tes masuk 12 oktober 2013
    Semester 1 pasca sarjana (S2), APE ( UNPAK )
    Assalamualaikum,wbr..
    Pak Adie E Yusuf
    Tugas Individu,

    Motivasi ! Hmmmmm………..
    Yupsssss. Aku udah baca, materi yang bapak sampaikan di blog.
    Mengenai Motivasi, Seperti halnya aku pak , jika hati ini tidak termotivasi mana mungkin saya bisa duduk dalam sebuah ruangan kelas. UNPAK dan akhirnya saya membuka blog bapak. Jujur pa kita belum bertemu……..?ketemu enggak ya pak, ketemu dong pak, aku kan bayar , aku punya hak kan pak …hehehehehe.

    Menurut kamus besar bahasa Indonesia,depdikbud ( Jakarta; balai pustaka 1995).p666, Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
    Motivasi merupakan istilah yang lazim digunakan untuk mengetahui maksud seseorang atas suatu hal untuk mencapai tujuan tertentu,misalnya uang ,keselamatan,prestise dan sebagainya.
    Motivasi merupakan salah satu factor yang turut menentukan keefektifan kerja. Callahan (1988) dalam Mulyasa Mengemukakan bahwa Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah tujuan tertentu .Motivasi merupakan bagian penting dalam setiap kegiatan, tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang nyata.Menurut Morgan dalam Mulyasa motivasi sebagai tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku kearah suatu tujuan tertentu. Sementara Maslow (1970) dalam Mulyasa Mengemukakan Motivasi adalah tenaga pendorong dari dalam yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu atau berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.(E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, ( Jakarta: Remaja Rosda Karya,2003, PP.133-134).

    Husaini Usman memberikan batasan bahwa Motivasi ialah keinginan untuk berbuat sesuatu.( Husaeni Usman manajemen, teori,praktik dan riset pendidikan ( Jakarta: bumi aksara,2006, p222).

    ============= CURHAT YA PAK =============

    Dan Motivasi yang terjadi dalam diri saya, mengapa dan kenapa saya melanjutkan pendidikan kejenjang S2, saya memiliki tujuan,yaitu rasa aman , harga diri , wawasan,intinya, saya tidak terlalu ambisi untuk menjadi pimpinan , saya hanya ingin jadi staf yang nyaman dengan pekerjaan saya dan bisa dihargai pimpinan, Pimpinan bisa buat saya nyaman maka posisi pimpinan akan aman , namun sebaliknya jika saya tidak merasa nyaman saya akan merubah hati dan keinginan saya, posisinya akan saya raih , kenapa tidak jika syarat secara administrasi sudah terpenuhi , Golongan PNS yang cukup, dan pendidikan S2 dan yang lainya pun saya sudah siap.

    Kronologisnya, mengapa saya ingin melanjutkan studi kejenjang ini, Tahun 2010 saya diberi kesempatan oleh pimpinan saya (kasi 1) dan diberi tanggung jawab penuh oleh pimpinan saya dan Alhamdulillah pekerjaan tersebut sangat memuaskan berbagai pihak,pimpinan saya menilai positip bahwa saya ternyata mampu diberi tanggung jawab tersebut, saya banyak belajar darinya dan saya senang diberi kesempatan olehnya, 2013 ada perubahan struktur kepemimpinan. saya ganti pimpinan kasi pindah Kabid tetap, diawal pimpinan baru saya tidak mengerti apa yang harus dia kerjakan dan apa yang harus dia perbuat, pimpinan baru saya banyak sharing kesaya karena saya orang lama, tentunya orang lama banyak tau, semuanya saya kasih tau setelah tau , dia coba untuk memindahkan saya namun usahanya sampai saat ini gagal, Kabid lebih mengenal saya dari pada dia (kasi 2 ).

    Saya dapat surat dari Pusat KEMENDIKNAS by name nama saya. SURAT UNDANGAN TIM PENYUSUN PEDOMAN Bantuan ……………….., dalam surat tersebut hanya 5 orang yg terpilih Perwakilan hanya 5 daerah se Indonesia. rasa bangga dan senang ada dihati saya, namun semua itu sirna hilang menjadi duka, kasi saya berkata ; apa bisa diganti olehnya ,kasi saya menginginkan undangan itu,dengan kelemahan isi dari surat undangan itu kasi saya datang ke Kabid , di Undangan itu tertulis nama saya dengan gelar S2,dan Ke 4 orang yang ada dalam undangan itu bergelar S2 dan S3, sementara saya sebenarnya belum S2. Padahal undangan itu memang sengaja dibuat seolah- olah saya sudah S2 ,Penyelenggara tau saya memang belum S2. mereka mengundang saya karena mengenal saya. Kabid menelepon saya, dengan penyampaian gurauan Kabid yang membuat hati saya patah ,Undangan itupun tergantikan . rasa kecewa ada dihati saya, (Anak buah tergantikan oleh pimpinan).
    Semangat ada dihati saya,(S2 ). Jenjang itu ternyata harus saya tempuh , S2 menjadi kebutuhan buat saya, agar tidak terjadi lagi permasalahan gelar . saya buat gelar itu menjadi nyata.
    Kesimpulan saya atau menurut saya Motivasi adalah rasa: keinginan( wants),hasrat; kebutuhan (Needs) yang tumbuh dihati manusia yang datang karena sebab atau faktor kesempatan dan peluang sumber daya pendukung serta didasari keyakinan untuk mencapai tujuan, atau penepatan tujuan ( Goal – Setting ).

    Wassalam,

    Bantu ya pak untuk mewujudkannya .

    Semoga berhasil === MOTIVASI ===

  166. 180 Entik Sri Yaniyati , S.Pd November 8, 2013 at 2:39 am

    Assalamualaikum wr wb

    Pak Adie , saya Entik Sri Yaniyati mahasiswa Pakuan jurusan Administrasi Pendidikan Program studi Manajemen Pendidikan Pasca Sarjana semester I tahun akademik 2013 – 2014, sangat tertarik dengan tulisan bapak karena saya menyadari semangat kerja pada diri saya pribadi sering naik turun tetapi dengan bantuan tulisan bapak mudah
    mudahan dapat berhasil dengan memuaskan dengan menggunakan pendekatan antisipatif dan saya akan berusaha untuk memandang segala sesuatunya positif ( positive thinking )

    Terimakasih
    Wassalamualaikum wr wb

  167. 181 Irma Nani Nuryanti November 8, 2013 at 6:14 am

    Motivasi sangat diperlukan dalam setiap langkah,baik dalam pekerjaan maupun dalam pendidikan,motivasi berguna untuk menumbuhkan percaya diri sehingga mendapat prestasi yang tinggi dan mumpuni,motivasi juga bisa membuat orang lebih bisa menghargai dan di hargai,oleh karna itu dengan motivasi manusia bisa mandiri dan bisa berprestasi

  168. 182 JUNI PURWANTI S.PD November 8, 2013 at 7:57 am

    Assalamualaikum
    Pak Adi yang terhormat saya Juni Purwanti kelas G6 mahasiswi bapak semester 1 Pascasarjana UNPAK tahun 2013 jurusan Administrasi Pendidikan.
    Saya telah membaca seluruh bagian dari tulisan bapak yang berjudul Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kerja.Yang saya tulis ini berdasarkan kejadian sehari hari dilingkungan kerja saya sebagai guru.
    Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki , diawali harus lahir motiv yang merupakan daya gerak seseorang untuk berbuat maka lahirlah perbuatan yang memiliki tujuan dan keinginan untuk mencapai harapan dan tujuan tersebut.
    Kadang harapanatau tujuan kita mengalami kekecewaan ,kegagalan, ketegangan sehingga perilaku kadang tidak sesuai dengan harapan bahkan etika juga aturan. Karena tidak didukung oleh rekan kerja ,pemimpin bahkan lingkungan kerja itu sendiri.Sehingga sikap ,kinerja, motivasi kerja baik rendah sekalipun tinggi pada diri kita ada yang mempengaruhi kinerja kita, tetapi idealis profesional tanpa pamrih disertai pengabdian baik sebuah pengakuan, pangkat atau golongan harus disertai kebesaran hati ,tanggung jawab apalagi semata mata lilahitaala.Tugas atau pekerjaan yang lahir dari hati dan perbuaatan harus semakin baik pada kinerja tanpa terpengaruh dan menjadikan tugas keseharian kita sebagai guru.
    5 Teori motivasi yang sesuai pada tugas keseharian saya sebagai guru adalah teori kebutuhan menurut Abraham Maslow yang pada dasarnya kita bekerja memenuhi kebutuhan, seperti kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri ,kebutuhan aktualisasi.Ini terasa kebutuhan yang sering terjadi dimanapun kita bekerja, bukan berarti teori motivasi yang lain tidak sesuai atau tidak tepat.
    Untuk meningkatkan kebutuhan prestasi kerja dilingkungan kerja kita motivasi berprestasi akan selalu dipengaruhi oleh faktor faktor lain seperti pentingnya penilaian, pentingnya perubahan status, pentingnya perubahan jabatan, pentingnya lomba guru atau karyawan berprestasi dan sebagainya,sehingga motivasi selalu terjadi peningkatan sehingga melahirkan prestasi yang terjaga bahkan meningkat.

    Juni Purwanti
    Kelas G6 CIANGSANA
    Mahasisiwi semester 1 Pascasarjana UNPAK
    tahun 2013 jurusan Administrasi Pendidikan

  169. 183 edi koswara November 9, 2013 at 5:01 am

    Edi koswara
    Pasca sarjana Unpak S 2
    Asal Kab Sukabumi
    Motivasi ahay … adalah sesuatu yang dapat memberikan kemaslahatan asal jangan dijadikan beban oleh diri kita, yang menjadi bayangan untuk selalu termotivasi adalah anak dan sekaligus istri yang terus memberikan dukungan untuk terus dan terus mencari ilmu, …walaupun finansial terbatas mari dengan niat yang tulis kita ukir perjalanan hidup yang lebih baik, apakah bisa ? tentu bisa dengan motivasi maka segala sesuatu yang kita cari akan terwujud …

  170. 184 Rosad Furqon November 10, 2013 at 7:24 am

    Assalamu’alaikum Wr. Wb
    saya Rosad Furqon, NPM 072113169 mahasiswa pasca sarjana Unpak semester satu kelas Ciangsana G6.
    sangat menarik ketika kita berbicara mengenai motivasi, karena hal yang sangat penting ketika motivasi mendorong terhadap peningkatan kinerja,
    Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
    Motivasi adalah sesuatu yang timbul dari dalam diri sebagai sebuah kekuatan seseorang secara sadar untuk melakukan aktifitas yang dapat menghasilkan suatu perubahan secara nyata untuk membatu dirinya sendiri dan juga orang lain dalam menangani suatu permasalahan yang dihadapinya sehingga dapat memberikan kepuasan bagi dirinya dan juga kepada masyarakat baik itu individu maupun kelompok, semakin tinggi motivasi seseorang akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya,
    Terimakasih
    Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  171. 185 lukman hakim November 10, 2013 at 12:53 pm

    Assalamualaikum Wr. Wb
    Saya sangat terkesan atas tulisan bapak mengenai motivasi yang dapat berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Motivasi merupakan roh bagi seseorang untuk dapat menjalankan amanat Tuhan yaitu sebagai khalifah di dunia untuk bekerja dengan baik sesuai dengan aturan, norma dan etika yang baik sesuai dengan peraturan adat, etika kerja maupun aturan agama.
    Pada tulisan bapak, Peringkat keperluan manusia berdasarkan teori Maslow terdapat lima komponen yaitu:
    1. kebutuhan fisiologi,
    2. Kebutuhan rasa aman,
    3. Kebutuhan Sosial,
    4. Kebutuhan Harga diri, dan
    5. Kebutuhan Aktualisasi diri.

    Berdasarkan referensi yang terbaru yang saya baca, Hirarki kebutuhan Maslow yang bersumber dari Huitt Wa. Maslow’s Hierarchy of Nedds : Educational Psychology Interactive, terdapat 8 komponen yaitu:
    1. Kebutuhan fisioligi,
    2. Kebutuhan perlindungan dan rasa aman,
    3. Kebutuhan sosial,
    4. Kebutuhan akan penghargaan,
    5. Kebutuhan akan tahu dan paham,
    6. Kebutuhan Keindahan,
    7. Kebutuhan akan aktualisasi diri, dan
    8. Kebutuhan Transenden.
    Mohon maaf bapak kalau saya kurang tepat memberikan masukan, selanjutnya saya mohon petunjuk dan arahan bapak dalam mengarungi lautan ilmu.
    Wassalam.
    Lukman Hakim, NIM : 072113155 , Kelas G-6 ,kampus Ciangsana
    Mahasiswa S-2 Program Pascasarjana Administrasi Pendidikan, Universitas Pakuan. Bogor.

  172. 186 Dini Nurdiniah November 12, 2013 at 1:20 am

    Assalamu’alaikum..wr..wb..
    saya ingin memberikan komentar dari tulisan bapak,tapi sebelumnya saya ingin mengucapkan terimakasih karena setelah membaca tulisan bapak,pengetahuan saya bertambah dan secara tidak langsung juga saya termotivasi dan ingin memotivasi orang-orang yang ada di sekitar saya,terutama adalah murid-murid saya. Karena menurut saya,guru bukan hanya bertugas untuk mentransfer ilmu yang dimilikinya,akan tetapi juga bisa menjadi motivator dan inspirator bagi murid-muridnya. Menurut saya, motivasi bisa muncul berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri, sedangka faktor eksternal yaitu mtivasi yang muncul bukan dari diri individu melainkan dari luar,seperti motivasi yang muncul dari teman, keluarga,guru,atau bisa dikatakan dari lingkungan tempat tinggal. Apabila dari kedua faktor ini bisa didapatkan, maa akan ada pengaruh yang sangaat baik bagi diri kia. Termotivasi dengan orang lain itu sangatlah bagus, tetapi apabila bisa menjadi motivator dan memberikan motivasi yang positif terhadap orang lain itu jauh lebih baik, karena ketika kita memotivasi orang lain, itu samadengan kita memotivasi diri kita sendiri. Semoga kita bisa menjadi motivator bagi diri kita dan orang lain…aamiin..semoga bermanfaat.

    Dini Nurdiniah
    Kelas A.1.2
    NPM 07.21.13.042

  173. 187 Sukirah November 12, 2013 at 12:33 pm

    Assalamu’alaikum,,
    salam kenal pak Adie, saya Ira, mahasiswa semester pertama kelas G6 Administrasi Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. (Ciangsana)

    komentar saya terhadap tulisan bapak yang berjudul “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja” adalah, bahwasannya setiap orang pasti mengenal apa itu motivasi, namun tidak semua orang memiliki motivasi yang sama.

    Ketika pimpinan maupun rekan sejawat memberikan motivasi, bawahan/rekannya tersebut belum tentu dapat termotivasi, karena yang akan mendorongnya untuk bergerak adalah motivasi yang berasal dari dalam dirinya sendiri. seberapa hebatnya pun motivator memberikan rangsangan, bila individu tidak menginginkannya, maka motivasi itu tidak dapat timbul. saya berpendapat bahwa motivasi itu tergantung dari kesadaran dari setiap individu, serta dari harapan dan keyakinan yang besar dalam mencapai sesuatu.

    demikian saja pak komentar yang dapat saya berikan.
    wassalamu’alaikum..

  174. 188 Parlina Susi Siswanti (kelas Ciangsana) November 13, 2013 at 7:23 am

    Assalamu’alaikum wr. wb.
    salam kenal pak Adie, saya mahasiswa semester pertama kelas G6 Administrasi Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. Membaca tulisan bapak, saya jadi teringat akan skripsi saya yang juga membahas mengenai MOTIVASI, namun saya lebih terfokus pada hubungan guru dan siswa karena saya memang mengambil jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

    Tulisan bapak membuka wawasan saya, bahwa motivasi ternyata sangat luas jangkauannya, motivasi harus dimiliki oleh seluruh manusia, karena motivasi memiliki daya penggerak,, motivasi bisa berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal), dan cara memotivasi setiap orangpun berbeda-beda. nah, dari cara memotivasi itu (stimulus) ada banyak pula tanggapan -terhadap motivasi- (respon), ada yang berhasil (langsung termotivasi) ada pula yang justru menganggapinya dengan negatif dan membuat down.

    Menurut saya, motivasi seseorang itu tergantung pada diri masing-masing, karena tanggapan terhadap motivasi yang didapatkan dari orang lain tidak akan sama (belum tentu dapat menggerakkan bila tanpa keinginan dari diri sendiri), dan hanya orang tersebut yang mampu menilai tingkat motivasi yang ia miliki..

    pak, saya mau bertanya, bagaimana pendapat Anda, ketika ada kenaikan gaji,, sehingga kinerja ditingkatkan,, berarti yang mendorong kinerjanya hanyalah uang, tanpa ada keinginan dari hati, apakah itu motivasi yang murni??
    terima kasih pak.
    Wassalamu’alaikum wr. wb.

    • 189 Performance Tech Adie November 14, 2013 at 7:05 am

      Dear all
      Banyak yang bertanya tentang apakah gaji memiliki korelasi dengan kinerja. Menurut teori 2 faktor dari Herzberg (da Mazlow) bahwa gaji termasuk faktor dasar atau higienis. Kenaikan gaji hanya menghilangkang ketidakpuasan buka memberi kepuasan. Jadi jikakita ingin kinerja meningkatkan maka diperlukan faktor motivator, misalnya tantangan, tanggungjawab, penilaian kinerja dan rewards.
      Regards
      Adie

  175. 190 ilmiyati November 14, 2013 at 1:51 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Selamat malam Bapak. Saya Ilmiyati, mahasiswi susulan semester pertama kelas G-6 (kelas Ciangsana) Administrasi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Pakuan.

    Membaca makalah Bapak sangat menarik sekali. Memotivasi ternyata menjadi hal yang sangat penting atau menjadi salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi. Kegiatan memotivasi sendiri berkaitan dengan sejauh mana komitmen seseorang terhadap pekerjaannya dalam rangka mencapai suatu tujuan.

    Motivasi itu sendiri dapat diartikan sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Ada tiga elemen penting dalam motivasi yaitu : upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan.

    Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi dan sebaliknya motivasi rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.

    Pak… Ada sesuatu yang ingin saya tanyakan. Bagaimana kita bisa memotivasi orang-orang di sekitar kita, bila saat itu diri kita sendiri sedang dalam motivasi yang rendah? Padahal pekerjaan memotivasi itu sendiri tetap harus kita lakukan demi tujuan suatu organisasi atau perusahaan?

    Terima kasih, Pak. Wassalam.

  176. 191 Nita Karmila November 15, 2013 at 3:59 am

    Assalamualaikum,,
    Pa,..sy nita karmila kelas a.1.2 Pps.unpak prodi AP NPM 072113056..membaca tulisan bp memberikan wawasan yg luar biasa bg sy,.,paparan yg bp utarakan tdk jauh brbda dg kesan sy swaktu bp ngajar d kelas,,padat,singkat, jelas dan mengerti bgt,..trmksh pa,,smoga semakin hr smkin bnyak ilmu yg bp share lwt web ini,,amin

  177. 192 lusi susiandari November 16, 2013 at 4:02 am

    assalamualaikum wr wb. sy tertarik dengan paparan bapak mengenai motivasi kerja. saya pahami bahwa motivasi kerja dapat dipengaruhi oleh faktor internal yang berasal dari dalam individu pekerja dan faktor eksternal yang berasal dari luar. adanya reward and punnishment dan fungsi manajemen yg berjalan baik pada gilirannya menciptakan suasana kerja yg baik, sehingga menaikkan motivasi kerja para pekerjanya. (lusi susiandari, kelas a12, npm 072113052, unpak)

  178. 193 imelda November 17, 2013 at 3:51 pm

    Trimakasih artikel bapak sangat bermanfaat sehingga menambah wawasan saya,
    Motivasi merupakan faktor penting terhadap peningkatan kinerja, karna dengan motivasi setiap individu mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi, motivasi harus diberikan pimpinan terhadap bawahannya, kalau tidak ada motivasi akan banyak potensi pegawai yang tidak bisa berkembang dan tidak akan memperoleh hasil pekerjaan yang maksimal.

  179. 194 yulistiana dewi November 20, 2013 at 12:00 pm

    assalamualaikum wr.wb.

    saya yulistiana dewi, setelah saya membaca blog bapak tentang “pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja”, memang pada dasarnya setiap orang itu harus memilki motivasi dalam hidupnya, motivasi itu ada yang berasal dari dalam diri kita (internal) dan motivasi dari luar (eksternal), dua-duanya sangat penting, apalagi saya sebagai seorang pendidik merasakan bahwa memang motivasi itu sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja kita. bukan hanya itu saja apalagi kalo misalnya didukung dengan seorang pimpinan yang baik dan yang memilki motivasi yang tinggi dalam pekerjaan, dan menurut saya itu akan membuat kita sebagai bawahan terinspirasi sehingga kita akan lebih termotivasi dan memberikan kinerja yang terbaik untuk kedepannya. selain itu anak didik saya juga memberikan motivasi pada diri saya untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik lagi…..terima kasih
    wassalam…..

    Yulistiana Dewi (072113067) A12

  180. 195 emiliana November 20, 2013 at 1:30 pm

    Terima kasih Pak Adie artikelnya.
    Motivasi sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan.
    Tanpa motivasi , seseorang tidak mempunyai greget ( kehendak kuat ) untuk mencapai hasil terbaik.
    Ada motivasi instrinksik , ada motivasi ekstrinsik.
    Menurut saya, dua-duanya bisa mempengaruhi dalam peningkatan hasil kinerja seseorang.
    Seberapa besar pengaruhnya? Dalam hal-hal tertentu tergantung pada reward dan hasil yang diperkirakan akan diperoleh yang mereka sudah prediksikan..
    Yang membedakan adalah sikap seseorang tersebut terhadap kerjanya.
    Orang yang mempunyai motivasi ekstrinsik, pada umumnya mau bekerja baik kalau ada reward yang sesuai .
    Sedangkan orang yang memiliki motivasi intrinsik, orang tersebut mempunyai kesadaran dan tanggung jawab terhadap tugasnya.

    Emiliana Surajinah , NPM 072113043
    S2/AP/2013

  181. 196 Irma Nani Nuryanti November 21, 2013 at 5:37 am

    Assalaamu’alaikum Wr.Wb
    Terima kasih saya sudah di beri kesempatan untuk belajar mengomentari pendapat Bapa yang begitu tinggi ilmunya.Menurut saya motivasi dibutuhkan dalam segala hal terutama dalam pendidikan,fungsinya untuk memicu anak semangat dalam belajar sehingga anak bisa berkreasi dan berprestasi,motifasi bisa berbentuk moril dan materil,contohnya ketika anak rengking 1 kita beri hadiahnnah itu motivasi secara materil,sementara motivasi secara moril anak diberi contoh-contoh keberhasilan orang-orang yang sudah sukses sebelumnya.oleh karna itu dengan motivasi mendorong orang untuk berkreasi dan berprestasi.
    Demikian pendapat saya,kekurangannnya semata-mata kebodohan saya,kelebihannya hanya ada pada Bapa sebagai Dosen saya.
    Wassalaam.

    Irma Nani Nuryanti
    Mahasiswa Pasca UNPAK sem 1 kls Ciangsana(G.6)

  182. 197 Intan Nur Raudoh November 22, 2013 at 2:49 am

    Assalamualaikum wr. wb
    artikel Bapak yang berjudul “Pengaruh Motivasi dalam Meningkatkan Kerja” ini sangat menarik dan saya mendapat banyak wawasan baru. saya menyimpulkan bahwa motivasi terbentuk karena faktor internal dan faktor eksternal. motivasi ternyata bisa berdampak buruk terhadap kinerja pekerjaan jika kita tidak bisa mengendalikannya dengan baik, maka dari itu kita harus bisa menjaga motivasi yang baik agar berdampak baik pula bagi pekerjaan kita. demikian komentar dari saya semoga bermanfaat bagi kita semua.
    wassalamualaikum wr.wb
    Intan Nur raudoh NPM: 072113047 kelas A.1.2
    Mahasiswa Administrasi Pendidikan Universitas Pakuan

  183. 198 Asep Darmawan November 22, 2013 at 3:12 am

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Bicara mengenai motivasi sangat penting dalam kehidupan manusia, karena manusia dengan motivasi dapat mewujudkan apa yang menjadi keinginannya.
    Membaca makalah Bapak sangat menarik sekali. Memotivasi faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi. Motivasi merupakan upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.
    Dalam dunia kerja ada tiga elemen penting dalam motivasi yaitu : upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Ketiga elemen tersebut saling menunjang untuk mencapai keinginan atau tujuan yang dikehendaki oleh siapapun
    Dan juga motivasi bisa muncul berdasarkan faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu motivasi yang muncul dari dalam diri individu itu sendiri, sedangka faktor eksternal yaitu mtivasi yang muncul bukan dari diri individu melainkan dari luar,seperti motivasi yang muncul dari teman, keluarga,guru,atau bisa dikatakan dari lingkungan tempat tinggal. Apabila dari kedua faktor ini bisa didapatkan, maa akan ada pengaruh yang sangaat baik bagi diri kia. Termotivasi dengan orang lain itu sangatlah bagus, tetapi apabila bisa menjadi motivator dan memberikan motivasi yang positif terhadap orang lain itu jauh lebih baik, karena ketika kita memotivasi orang lain, itu samadengan kita memotivasi diri kita sendiri.
    Terima Kasih
    Asep Darmawan
    NPM: 072113172
    Program Pasca Sarjana UNPAK
    Kelas G-6

  184. 199 irwan kurniawan November 22, 2013 at 6:43 am

    Assalaamu’alaikum Wr.Wb
    Terima kasih pak saya sudah di beri kesempatan. Menurut saya motivasi dibutuhkan dalam segala hal termasuk dalam pendidikan,didalam ajaran agama islam ketika kita akan melakukan kegiatan/kerja harus diawali dengan niat dan ikhlas, ketika dua hal tersebut sudah kita lakukan maka apapun yang kita lakukan pasti akan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Artinya niat dan ikhlas merupakan motivasi awal yang mendorong kita selalu melakukan yang terbaik di setiap pekerjaan/aktivitas. Dalam dunia pendidikan motivasi dari guru dan siswa merupakan salah satu faktor yang menentukan ketuntasan belajar siswa. Pada setiap awal pembelajaran setiap guru pastinya akan memberikan motivasi dan stimulan positif terkait dengan materi yang diajarkan. Demikian pendapat saya, terimakasih.
    Wassalaam.

    Irwan kurniawan
    NPM : 072113142
    Pasca UNPAK kelas G6 (ciangsana)

  185. 200 YEYEN SALSIAH November 22, 2013 at 12:19 pm

    ASSALAMU’ALIKUM Wr.Wb.
    Bapak Adie.E.Yusuf. yang terhormat,
    Setelah saya membaca artikel Bapak tentang Pengaruh Motivasi dalam peningkatan kinerja, saya berasumsi bahwa motivasi bener-benar sangat diperlukan dalam peningkatan kinerja.
    Jika dianalogikan tubuh manusia, motivasi adalah ruhnya seorang pekerja. Baik buruknya kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh motivasi yang ada dalam dirinya. Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi.

    YEYEN SALSIAH
    KELAS GG CIANGSANA
    NPM : 072113158
    JURUSAN : ADMINISTRASI PENDIDIKAN
    PROGRAM STUDI :MANAGEMEN PENDIDIKAN
    PASCA SARJANA UNPAK

  186. 201 Endang November 22, 2013 at 5:17 pm

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    bekerja dan belajar menjadi dorongan saya dalam memotivasi diri untuk melaju ke arah lebih baik, lebih-lebih faktor usia menurut sebagian masyarakat di lingkungan tempat saya tinggal menjadi alasan mereka untuk berhenti belajar dan berkarya, sehingga dalam estafet keberlangsungan kader-kader unggulan menjadi nuansa ketergantungan terhadap sisa-sisa jerih payah orangtua di masa lalu. dalam hal ini saya sadar, bahwa diri saya tidak harus terbelenggu dengan “harta orangtua adalah harta anak” akan tetapi yang harus ditanamkan adalah motivasi kerja orangtua di masa yang lalu merupakan peluang emas untuk memotivasi bekerja kita tanpa menyampingkan norma-norma budaya. saya tetap semangat dan terus berkarya setelah saya membaca tulisan pak adie pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja.

    dari: Endang Mahasiswa S2 Pasca sarjana kelas Ciangsana

  187. 202 Iin Masnah November 24, 2013 at 6:54 am

    Mungkin ini tambahan aja dengan membaca blognya pa adie berkaitan dengan motivasi kerja ” kalau kerja diperusahaan besar ada peraturan peraturan tentang tenaga kerja,atau seperti yg tertera dalam teori teori diatas,tetapi kalau perusahaan kecil biasanya pengusaha itu selalu lupa upah ata gaji mungkin sering terlambat bahkan mengungkapkan kata kata yg kurang pantas di depan umum atau forum yg harusnya di berikan motivasi yg bagus jd imbasnya kinrja turun dan menyebabkan out seorang karyawan terimakasih .

  188. 203 Tari Sutirah A1.2 Pasca Unpak NPM: 07211-3064 November 24, 2013 at 3:07 pm

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Terima kasih Pak. Tulisan Bapak sedikit banyak telah memberikan wawasan yang lebih luas bagi saya tentang motivasi kerja. Menurut saya faktor eksternal menjadi alternatif untuk meningkatkan faktor internal. Kinerja, motivasi, kompetensi, dan kesempatan merupakan hubungan yang bersifat linear.
    Tentang teori motivasi, menurut saya teori Frederick Herzberg lebih rinci dan lebih tepat sebagai rujukan dan pijakan bagi management termasuk management tingkat satuan pendidikan, daripada teori Abraham Maslow.
    Teknik memotivasi kerja menurut saya lebih efektif digunakan secara combinasi antara teknik pemenuhan kebutuhan dan teknik komunikasi persuasif karena keduanya saling melengkapi.
    Pada sub bahasan tentang cara mengatasi penurunan motivasi saya setuju, tapi mungkin perlu dilengkapi dari aspek institusinya termasuk pimpinan. Misalnya pemberian kesempatan untuk mengembangkan diri, pengakuan, peningkatan reward dll.)
    Demikian menurut pemahaman saya.
    Saya berharap Bapak dapat meluruskan pemahaman saya bila kurang tepat, dan dapat memberikan pembahasan lebih jauh dalam kesempatan tatap muka perkuliahan. Amin.
    Wassalamualakum Wr. Wb.

    Sincerely
    Tari Sutirah
    A.1.2 Pasca Unpak
    NPM: 02211-30-64

  189. 204 dewi rahayu November 26, 2013 at 7:34 am

    Asslammualaikm Wr.Wb.
    Pak, saya Dewi Rahayu klas G6 semester satu UNPAK,setelah membaca tentang Pengaruh Motivasi Dalam Peningkatan Kinerja.Saya berpendapat bahwa Motivasi is very2 important for our life. Dengan adanya Motivasi har pan tuk mencapai tujuan secara maksimal akan terwujud.
    Motivasi dapat timbul sejak bangun tidur kita menciptakan energi positif, dan kita berpola pikir secara positif pula.Motivasi dapat pula meniru dari Leader. Demikianlah pendapat saya.Thanks

  190. 205 Kilah November 26, 2013 at 2:07 pm

    Ass…wr…wb…
    Selamat malam pak…!

    Setelah membaca artikel bapak, yang berjudul: “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”. Ternyata memang betul motivasi sangat dibutuhkan oleh setiap individu, yaitu untuk menambah lebih bersemangat lagi dalam melakukan pekerjaannya sehari-harip. Oleh karena itu disetiap instansi perlu adanya motivasi, agar para karyawannya lebih bersemangat lagi dalam melakukan pekerjaannya, dengan adanya motivasi yang tinggi, maka insya Allah hasilpun akan lebih baik pula. Motivasi instrinsik timbul dari diri kita sendiri, yaitu ingin mencapai tujuan hidup yang lebih baik dan layak. Motivasi ekstrinsik timbul dari luar, misalnya dari atasan kita, dari keluarga, dari anak dari saudara kita dan sebagainya.

  191. 206 mufidah hairani November 28, 2013 at 8:54 am

    AssalamualaikumWr.Wb
    Selamat Siang pak Adie, Saya MUFIDAH HAIRANI mahasiswa UNPAK pascaadministrasipendidikan
    Sayasangatberterimakasihsudahdiperkenalkandengan blogs bapakini.Terutamamateri “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA” dalammateriinisayasangattertarikdengan 5 penelitimotivasi yang menghasilkan 5 teorimotivasiyaitu
    -TeoriEfek Hawthorn oleh Elton Mayo
    -TeoriKebutuhanoleh Abraham Maslow
    -Teori Xdan Y olehMcgregor
    -TeoriHyginedan Motivator olehHezberg
    -TeoriMotivasiBerprestasioleh David Mccelland
    Kelimateorimotivasidiatas, sayaterfokus di teoriX dan Y olehMcgregor yang menjelaskanbahwateori X = karyawantidaksukabekerjadanmenghindaripekerjaan,uangbukanmotivasi,karyawancenderungdiawasidengandisiplinketatdandiancamkeras, karyawantidakbolehmengembangkandiri.
    Dari Teori X mcgregoriniapakahperandari leader merekasangatdiperlukan?Atauhanyaterfokusdalamperaturan yang sudahberlakusebelumnyadengandisiplinygketatdandiwarnaiancamankeras, yang sudahtertanamdipikirandanmenjadikebiasaankaryawan.DalamlingkupkerjasepertiapapakTeori X inibanyakmendominasi? Denganpendekatankuratifdanantisipatifditerapkan, denganperan leader didalmnyaapakahkaryawanteori X bisamendekatikebiasaankaryawanTeori Y?
    Terimakasihpaksebelumnyasetelahmembacamaterimotivasibapakini, sayamenjadikanbeberapakalimatdanteori-teorididalamnyamenjadi motivator sayadalam memory pikiransayadanakansayaaplikasikandalamkehidupannyatatermasukmotivator dalammenyelesaikankuliahpascasayatepatwaktu….Aminnn.
    Nama : MUFIDAH HAIRANI
    Npm : 072113021
    Kelas : A.I.1
    SEMESTER 1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
    PASCASARJANA UNPAK

  192. 207 mufi hairani November 28, 2013 at 9:05 am

    Keadilan dalam Pendidikan
    Sebagai Wacana Epistemologis

    Home
    Abtraksi
    Bab I
    Bab II
    Bab III
    Bab IV
    Bab V
    Rangkuman
    Pustaka

    Pembauran Sosial

    Pendidikan adalah anak kandung masyarakat (society). Dengan demikian masalah-masalah sosial berpengaruh langsung pada pendidikan. Tetapi hal itu tidak berarti bahwa pendidikan berada di bawah kewibawaan masyarakat seperti orangtua membesarkan anaknya yang masih kecil. Pendidikan adalah ‘embrio masyarakat’ yang akan membentuk masyarakat sesungguhnya. Dalam konteks inilah kaum egalitarian mendesak supaya sekolah (institusi pendidikan) harus menghadirkan gambaran masyarakat yang sesungguhnya di dalam kelas. Untuk itu mereka menuntut adanya ‘pembauran sosial’ (social mix) di lingkungan sekolah. Pembauran sosial merupakan syarat penting bagi terciptanya iklim demokrasi dan persaudaraan masyarakat yang harmonis.

    Bagaimana bentuk pembauran sosial dalam pendidikan? Siswa dari berbagai latar belakang sosial dikumpulkan dalam sekolah yang sama. Mereka diharapkan saling berkenalan dan mengunjungi sehingga tumbuhlah sikap ‘pengertian dan rasa hormat’ (understanding and respect)terhadap orang lain. Salah satu cara untuk mengukur tingkat keberhasilan interaksi sosial pendidikan adalah adanya pakaian seragam sekolah ( untuk menghindari kelas sosial-ekonomi tertentu memamerkan statusnya) dan atribut (tulisan tertentu) pada lengan baju.[1]

    Adalah John Dewey (1859-1952), penganjur pendidikan liberal dari Amerika yang menekankan pentingnya pembauran sosial dalam pendidikan. Berikut ini akan dibahas pandangannya serta kritikan David Cooper terhadap pandangan tersebut.

    5.1 Pandangan John Dewey

    Dalam tulisannya yang berjudul Democracy and Education, ia mengatakan bahwa demokrasi tidak pertama-tama berangkat dari organisasi politik tetapi dari masyarakat itu sendiri. Ia memberikan dua syarat yang harus ditepati agar suatu masyarakat disebut demokratis. Pertama, dalam masyarakat terdapat semakin banyak orang ambil bagian dalam kepentingan bersama (more numerous points of shared common interest). Kedua, adanya interaksi yang semakin terbuka antara kelompok-kelompok sosial (freer interaction between social groups) dalam masyarakat. Konsep seperti inilah yang melatarbelakangi pandangannya mengenai pendidikan. Menurutnya, lingkungan sekolah harus mampu menyeimbangkan bermacam-macam unsur yang terdapat dalam lingkungan sosial (social environment) dan memberi kesempatan bagi setiap siswa untuk berhubungan baik antara mereka sendiri maupun dengan lingkungan yang lebih luas.

    Menurutnya, proses belajar berarti menangkap makna dengan cara sederhana dari sebuah praktek, benda, proses atau peristiwa. Menangkap makna berarti mengetahui kegunaannya. Sesuatu yang mempunyai makna berarti memiliki fungsi sosial. Oleh karena itu pendidikan harus mampu mengantar kaum muda untuk memahami aktivitas yang mereka temukan dalam masyarakat. Semakin banyak aktivitas yang mereka pahami berarti semakin banyak pula makna yang mereka diperoleh. Dalam pengertian inilah ia mengatakan bahwa mutu pengetahuan mempengaruhi demokrasi. [2]

    5.2 Kritikan David Cooper terhadap John Dewey

    5.2.1 Analisis Sintaksis :’Lebih banyak aktivitas yang dilakukan bersama’ (More shared activity )

    Menurutnya, semua argumentasi John Dewey memiliki kekeliruan karena menggantungkan pandangannya tentang masyarakat yang demokratis dan harmonis pada tuntutan ‘lebih banyak aktivitas yang dilakukan bersama’. Penggunaan kata ‘lebih banyak’ (more) di depan kata benda mengandung ‘ekspresi sintaksis yang ambigu’ (syntactically ambigous exspression). Di satu sisi pernyataan tersebut mengandung tuntutan supaya lebih banyak jenis aktivitas yang dilakukan bersama. Di sisi lain pernyataan itu mengandung tuntutan supaya masyarakat melakukan aktivitas yang telah ada dengan lebih mendalam.[3]

    5.2.2 Kekeliruan kesimpulan

    John Dewey melakukan ‘kekeliruan kesimpulan’ (fallacious move) serperti terungkap di bawah ini:

    “..kita menyadari bahwa ia berangkat dari klaim: bahwa seharusnya ada ‘sejumlah……kepentingan yang secara sadar dilakukan bersama’ – kepada klaim yang sangat berbeda yakni: seharusnya ada kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh semua anggota masyarakat/kelompok.”[4]

    Kedua pernyataan ini memiliki pegertian yang berbeda. Pernyataan awal: ‘seharusnya ada sejumlah kepentingan yang secara sadar dilakukan bersama’- dan pernyataan ‘seharusnya ada kepentingan-kepentingan yang dilakukan oleh semua anggota masyarakat/kelompok’. Pernyataan pertama mengandung pengertian bahwa ada aktivitas atau minat yang dilakukan dengan sadar oleh anggota masyarakat (bukan semua anggota masyarakat). Sementara pernyataan kedua mengandung pengertian bahwa semua anggota masyarakat terlibat dalam aktivitas atau minat tertentu..[5]

    5.2.3 Konsep mengenai ‘komunikasi’

    John Dewey mengatakan bahwa komunikasi menuntut keterbukaan masyarakat untuk saling mengungkapkan aktivitas dan minatnya masing-masing. Komunikasi dalam masyarakat semakin baik bila masyarakat semakin mengungkapkan aktivitas dan minatnya. Pernyataan ini tidak sepenuhnya benar karena dalam masyarakat selalu terdapat orang yang antipati terhadap aktivitas dan minat orang lain. Kenyataan ini membuktikan bahwa mengungkapkan aktivitas atau minat kepada orang lain tidak dengan sendirinya menciptakan komunikasi yang lebih baik dalam masyarakat. Malahan tindakan itu dapat saja menimbulkan konflik.

    5.2.4 Konsep ‘mutu pengetahuan’ (quality of knowledge)

    John Dewey tidak konsisten dengan pandangannya yang mengatakan bahwa mutu pengetahuan menentukan alam demokrasi. Sebab, di tempat lain ia menulis bahwa budaya kelas menengah cenderung bersifat eksklusif dan mempunyai nilai yang hanya berlaku untuk mereka; kreativitas seni di mata mereka hanya pameran dan bersifat artifisial; pengetahuan mereka sangat terspesialisasi; pilih bulu merupakan cara hidup mereka. Bagaimana mungkin terbentuk masyarakat yang demokratis bila salah satu dari golongan masyarakat itu menutup diri?

    5.2.5 Konsep masyarakat yang harmonis

    Situasi yang harmonis berarti tidak ada konflik yang melumpuhkan masyarakat. Jika konflik tetap muncul selalu ada cara dan keinginan untuk mempertahankan harmoni yang telah dibangun. Situasi yang harmonis itu hanya dapat berkembang dalam suasana ‘saling pengertian’ (mutual understanding) antara sesama masyarakat. Saling pengertian menuntut interaksi yang lebih besar, partisipasi dalam kreativitas dan kepentingan yang sama. Melalui interaksi yang aktif, masyarakat saling memahami tujuan, permasalahan dan cara pandang orang lain. Suasana seperti ini akan menumbuhkan saling pengertian yang pada gilirannya merupakan sesuatu yang potensial memperkecil terjadinya konflik dalam masyarakat.

    Konsep masyarakat harmonis seperti ini tidak dapat dipertanggungjawabkan. Sebab, berdasarkan konsep seperti ini seorang penguasa yang ‘bertangan besi’ dapat saja memaksa rakyatnya untuk hidup dalam kesatuan yang harmonis.[6] Lenin pernah berkata “Tanpa pengajaran tidak ada pengetahuan, tanpa pengetahuan tidak ada kommunisme.”[7] Mereka yang melanggar kehendak penguasa akan dituduh melakukan tindakan subversi.

    Untuk memperkuat kritikannya terhadap konsep pembauran sosial, David Cooper mengutip pandangan John Lucas.

    5.3. Pandangan John Lucas

    Tidak jauh berbeda dengan pembahasan di atas, John Lucas dalam bukunya Equality in Education[8] menolak pandangan tentang pembauran sosial dalam pendidikan untuk membentuk masyarakat yang harmonis. Alasannya dapat disimpulkan dalam empat butir berikut: [9]

    1) Pada kenyataannya, konflik besar justru terjadi di antara masyarakat yang memiliki status sosial yang sama. Perang besar justru dipicu oleh kecurigaan para pemimpin/penguasa.

    2) Konsep masyarakat harmonis membutuhkan sikap saling pengertian dari warganya. Untuk mengerti orang lain kita harus memiliki sikap simpati. Sikap ini menuntut kita untuk bergaul dengan orang lain. Tetapi hasil sebuah pergaulan tidak selamanya menumbuhkan sikap simpati terhadap orang lain. Sikap ini bersifat dialogis, artinya tidak semata-mata tergantung pada diri kita sendiri tetapi juga pada orang lain.

    3) Penekanan pada suasana harmonis di sekolah dapat melahirkan siswa pemerontak karena ia merasa bahwa individualitasnya terancam. Sekolah akan menolak kehadirannya karena sikapnya yang anti-harmoni tersebut. Padahal mereka adalah pribadi-pribadi yang sedang mencari jati dirinya. Dalam proses pencarian itu tak jarang kita melihat bahwa mereka memperlihatkan kegiatan yang aneh bagi kaum dewasa. Misalnya, dalam hal berpakaian, mereka suka gaya funky[10]. Selera mereka sangat berbeda dengan selera kaum dewasa sehingga kerap dinilai sebagai bentuk penyimpangan. Hal yang sama juga terjadi ketika mereka membangun solidaritas bersama. Solidaritas kaum remaja sangat berbeda dengan solidaritas kaum dewasa. Mereka cenderung hanya bergaul dengan orang yang mereka sukai. Jika solidaritas tetap diterapkan maka mereka akan melihat pemaksaan itu sebagai bentuk tirani baru. Secara tidak sadar masyarakat (melalui sekolah) telah melahirkan kaum remaja yang mengalami frustasi. Mereka akan tumbuh menjadi anak yang anarkhis dan berubah menjadi seorang teroris remaja dalam masyarakat.

    4) Perasaan solidaritas dan kebersamaan dalam kelompok tidak menjamin bahwa kelompok itu akan tumbuh dengan baik. Ada kemungkinan bahwa perasaan solidaritas dan kebersamaan tumbuh karena memiliki ‘musuh bersama’ (common enemy). Kaum muda dapat saja menciptakan perasaan solidaritas dan kebersamaan di antara mereka dengan menghidupkan semangat anti-generasi tua.

    Dari semua penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tuntutan pembauran sosial dalam sekolah tidak dengan sendirinya menciptakan masyarakat yang harmonis. Secara teoritis tuntutan ini tidak jelas maksud dan tujuannya. Dalam kenyataannya penekanan pada masyarakat yang harmonis dapat menghasilkan akibat negatif pada siswa sekolah yang merasa bahwa individualitasnya terancam.

    [1] Cooper, David E., op. cit., hlm. 88-89.
    [2] Cooper, David E., op. cit., hlm 91. (Learning, for Dewey is coming to grasp meanings – not of words, simply but of practices, things, process, and event as well. And to grasp meaning, it must have a public, social use).
    [3] Cooper, David E., op. cit., hlm. 91.
    [4] Ibid., hlm. 92 [….we see him moving from the claim that there should be numerous…interests which are consciously shared, to the quite different claim that there should be interests of group (which) are shared by all its members.].
    [5] Ibid., hlm. 92.
    [6] Cooper, David E., op. cit., hlm. 93.
    [7] Wilson, Bryan (ed.), op. cit., hlm.117.
    [8] Lucas, J.R., 1975, Equality in Education, dalam Wilson, Bryan (ed.), New York: Harper & Row Publishers, INC.
    [9] Cooper, David E., op. cit., hlm. 95-97.
    [10] Funky adalah gaya berpakaian dan berdadan yang mencolok. Misalnya, blues ketat, celana jeans puntung, bersepatu keds atau kaus kaki sedengkul, rambut yang dicat berwarna terang, asesoris yang bermacam-ragam.
    Leave a Reply

    Pages
    Abtraksi
    Pendahuluan
    Bab I
    Realitas dan Retorika
    Kesetaraan dalam Pendidikan – Pendidikan untuk Kesetaraan
    Pemerataan (Levelling )
    Pinsip-prinsip Egalitarian
    Kesimpulan
    Bab II
    Scholesia sebagai Model Masyarakat
    Masalah Egalitarian
    Mutu dan Kesetaraan
    Kesimpulan
    Bab III
    Seleksi
    Slogan : Kesempatan yang Setara untuk Memperoleh Pendidikan
    Lingkaran Ketidaksetaraan
    Pembauran Sosial
    Kesimpulan
    Bab IV
    Pendidikan dan Sosiologi Pengetahuan
    Sosiologi dan Epistemologi
    Kesimpulan
    Bab V
    Kebudayaan
    Relativisme Budaya
    Kesetaraan dan Kurikulum
    Kesimpulan
    Rangkuman
    Tanggapan Kritis
    Pustaka

    The Contempt Theme.
    Blog at WordPress.com.
    Follow
    Follow “Keadilan dalam Pendidikan”

    Get every new post delivered to your Inbox.

    Powered by WordPress.com

  193. 208 mufi hairani November 28, 2013 at 9:25 am

    AssalamualaikumWr.Wb
    Selamat Siang pak Adie, Saya MUFIDAH HAIRANI mahasiswa UNPAK pascaadministrasipendidikan
    Sayasangatberterimakasihsudahdiperkenalkandengan blogs bapakini.Terutamamateri “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA” dalammateriinisayasangattertarikdengan 5 penelitimotivasi yang menghasilkan 5 teorimotivasiyaitu
    -TeoriEfek Hawthorn oleh Elton Mayo
    -TeoriKebutuhanoleh Abraham Maslow
    -Teori Xdan Y olehMcgregor
    -TeoriHyginedan Motivator olehHezberg
    -TeoriMotivasiBerprestasioleh David Mccelland
    Kelimateorimotivasidiatas, sayaterfokus di teoriX dan Y olehMcgregor yang menjelaskanbahwateori X = karyawantidaksukabekerjadanmenghindaripekerjaan,uangbukanmotivasi,karyawancenderungdiawasidengandisiplinketatdandiancamkeras, karyawantidakbolehmengembangkandiri.
    Dari Teori X mcgregoriniapakahperandari leader merekasangatdiperlukan?Atauhanyaterfokusdalamperaturan yang sudahberlakusebelumnyadengandisiplinygketatdandiwarnaiancamankeras, yang sudahtertanamdipikirandanmenjadikebiasaankaryawan.DalamlingkupkerjasepertiapapakTeori X inibanyakmendominasi? Denganpendekatankuratifdanantisipatifditerapkan, denganperan leader didalmnyaapakahkaryawanteori X bisamendekatikebiasaankaryawanTeori Y?
    Terimakasihpaksebelumnyasetelahmembacamaterimotivasibapakini, sayamenjadikanbeberapakalimatdanteori-teorididalamnyamenjadi motivator sayadalam memory pikiransayadanakansayaaplikasikandalamkehidupannyatatermasukmotivator dalammenyelesaikankuliahpascasayatepatwaktu….Aminnn.
    Nama : MUFIDAH HAIRANI
    Npm : 072113021
    Kelas : A.I.1
    SEMESTER 1 ADMINISTRASI PENDIDIKAN
    PASCASARJANA UNPAK

  194. 209 (dewi diana 072113040 pasca Unpak) November 28, 2013 at 9:38 am

    Motivasi yang baik itu adalah motivasi dari hati dan keiklasan dalam bekerja

  195. 210 wiwihilwiah December 19, 2013 at 3:18 am

    Assalamualaikum wr,wb
    Setelah saya membaca tulisan bapak mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja ,saya tertarik dengan teori motivasi berprestasi,dalam dunia pendidikan motivasi berperan sebagai pendorong yang menyebabkan adanya perubahan tingkah laku ke arah tujuan tertentu .dalam proses belajar motivasi intrinsik lebih menguntungkan karena dapat bertahan lebih lama ,kebutuhan untuk berprestasi yang bersifat intrinsik cenderung lebih stabil ,mereka berorientasi pada tugas tugas belajar yang memberikan tantangan.pendidik yang dapat mengetahui kebutuhan peserta didik untuk berprestasi dapat memanipulasi motivasi dengan memberikan tugas tugas yang sesuai untuk peserta didik.mohon maaf sebelimnya pak saya ingin bertanya,bagaimana kita dapat mengetahui sejauh mana motivasi anak didik kita untuk berprestasi dan bagaimana cara memberikan dorongan kpd mereka untuk selalu mempunyai motivasi untuk berprestasi di sekolah?.trimakasih sebelumnya.

    Wiwihilwiah
    mahasiswa pasca sarjan Unpak
    semester 1 kls G6 Ciangsana

  196. 211 kilah December 19, 2013 at 8:11 pm

    Motivasi memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari hari, entah itu motivasi dari diri kita sendiri ( instinsik ) atau motivasi dari luar ( ekstrinsik ).tanpa adanya motivasi sulit untuk mencapai kehidupan yang layak

    Kilah
    072113145
    G6 Ciangsana

  197. 212 Anjas January 12, 2014 at 5:38 am

    assalamualaikum Wr.Wb
    saya mahasiswa STIE MUSIRAWAS . ..
    yang ingin saya tanyakan apa saja indikator-indikator tentang Pengaruh Motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

  198. 213 wawan ridwan January 13, 2014 at 12:36 am

    warid s3 a4 unpak
    Assalaamu’alaikum wr.wb

    kata motivasi harus selalu melekat pada diri pimpinan yang berguna bagi peningkatan kinerja karyawannya ,namun hasilnya kadang tidak serempak ada yang maksimal yang belum maksimal sehingga tujuan visi dan misi dari suatu lembaga yang dalam hal ini terpikul pada tugas seorang pimpinan akan cukup lumayan berat.Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak yang telah menulis tentang pengaruh mitovasi terhadap peningkatan kinerja yang dalam hal ini menurut hasil penelitian motivasi kerja pada berbagai lembaga atau instansi sudah mulai berkurang .sekali lagi saya berharap tulisan bapak dapat dibaca dan dihayati sebagai pembendaharan dan pedoman baik bagi seorang pemimpin maupun calon pemimpin dalam hal ini karyawan .Kemudian saya mohon dibantu tentang referensi kualitas pelayanan pendidikan .terima kasih pa.semoga sukses selalu.

    Wasaalamu’alaikum wr.wb

  199. 214 Edi Gunawan February 2, 2014 at 11:49 am

    semangat untuk selamat

  200. 215 Tati Ajeng Saidah February 3, 2014 at 1:11 am

    Assalamualaikum wr. wb
    Setelah saya membaca artikel yang Bapak tulis, saya setuju bahwa motivasi mempengaruhi kinerja. Ditempat saya mengajar, banyak guru senior yang sudah lama mengajar dengan masa kerja di atas 20 tahun tetapi kinerjanya sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan selalu datang tepat waktu, perhatian terhadap peserta didik dan melaksanakan tugas-tugas yang lainnya dengan baik. Sehingga bisa menjadi teladan bagi guru-guru lain yang masih muda, sayapun menjadi lebih termotivasi oleh mereka dan mencontoh sikap sikap yang baik dari mereka. Tetapi ada juga beberapa orang guru yang masih muda tetapi kinerjanya kurang baik. Hal ini bisa dilihat dari tingkal laku mereka yang selalu datang terlambat ataupun kalau ada jam mengajar tetapi malah mengobrol di ruang guru. Sayapun kurang senang dengan teman seperti itu, karena bisa berdampak buruk terhadap lembaga. Di rapat dinas, sering Kepala sekolah memberikan motivasi agar guru guru dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, tetapi mereka tetap saja kinerjanya masih kurang baik. Jadi saya lebih lebih setuju bahwa motivasi dari dalam diri sendiri (faktor internal) yang lebih banyak berperan dibandingkan dengan faktor eksternal.
    Saya senang membaca artikel yang Bapak tulis, sehingga bisa menambah wawasan dan menjadi motivasi bagi saya dalam melaksanakan pekerjaan sehari hari.
    Wassalamualaikum wr.wb

    Tati Ajeng Saidah
    Mahasiswa semester 1 Pasca Unpak jurusan AP kelas E.11
    NIM. 072113131

  201. 216 rionyrahayu February 3, 2014 at 9:26 am

    Assalamualaikum Wrwb. Setelah saya membaca makalah Bapak mengenai “Pengaruh Motivasi terhadap kinerja”, saya sangat setuju Pak. Motivasi sangat berpengaruh besar akan kinerja seseorang dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya. sesuai dengan teori efek Hawtorn, motivasi bisa tercipta dari dalam diri (internal) dan dari luar/lingkungan (eksternal) seseorang. Motivasi dari dalam muncul karena adanya kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sesuai dengan teori kebutuhan Maslow yaitu: kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri. Apabila semua kebutuhan dasar ini terpenuhi, maka motivasi berprestasi seseorang akan meningkat. Semakin kebutuhannya terpenuhi, maka akan semakin baik keadaan psikologis seseorang, semakin bahagia, dan orang tersebut pun pada akhirnya akan termotivasi untuk terus mengembangkan dirinya dengan terus berprestasi.
    Selain motivasi yang muncul dari dalam diri seseorang, motivasi juga muncul dari lingkungan eksternal seseorang. Teori Hygine dan Motivator menyatakan bahwa Faktor Hygine meliputi : kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, sistem pengawasan, gaya kepemimpinan, kondisi lingkungan kerja, serta hubungan antar pribadi akan menimbulkan kepuasan kerja seseorang, dan pada akhirnya kepuasan ini akan memotivasinya untuk melakukan upaya berprestasi yang lebih baik secara berkesinambungan.
    Ketika faktor internal dan eksternal seseorang sama-sama bernilai positif dan saling mendukung, maka motivasi kerja atau motivasi berprestasi seseorang akan semakin besar. Nah di sini lah peran seorang manajer atau pemimpin yang bermotivasi tinggi terhadap bawahan untuk terus berusaha mengakomodir semua pemenuhan kebutuhan serta pengusahaan lingkungan yang menyenangkan bagi para bawahannya. Contohnya seperti yang Bapak kemukakan pada teori pemenuhan kebutuhan, adanya upah/gaji yang layak, jaminan kesehatan, pemberian kesempatan pengembangan diri bawahan, pemberian reward untuk menghargai kinerja bawahan, serta penciptaan atmosfer kerja yang menyenangkan, baik, dan harmonis. Mengenai faktor internal dan eksternal dalam motivasi seseorang, saya berpendapat bahwa faktor internal lebih berpengaruh besar daripada faktor eksternal. Perasaan bahagia, nyaman/ketenangan bekerja, reward (pujian, hadiah, materi, kenaikan pangkat, piagam), jaminan kesehatan, jenjang karier yang jelas lebih efektif dalam meningkatkan motivasi berprestasi/kinerja seseorang, karena tidak adanya faktor keterpaksaan saat bekerja, dan akhirnya seseorang akan bekerja sepenuh hati. Jadi untuk terus meningkatkan motivasi dalam bekerja, kita bisa memulainya dari dalam diri kita sendiri. Wassalamualaikum Wrwb.

    Riony Rahayu, S.Pd
    Program studi Pasca Sarjana Administrasi Pendidikan
    Kelas E.11
    UNIVERSITAS PAKUAN

  202. 217 Edi Gunawan February 3, 2014 at 10:25 am

    Salam Hebat…
    Motivasi mempunyai peran sentral dalam peningkatan kinerja terbukti dari teori dan analisa yang bapak kutip sangat terlihat sisi mana yang bergerak mendorong kemajuan sisi mana yang menjadi lemah.namun yang perlu kita perhatikan masalah Virus Motivasilah yang menggelitik saya, mengingat impelentasi apapun tidak akan sampai pada titik klimak ketika virus berperan dominan dalam jiwa seseorang.
    Budaya bangsa kita yang masih mewarisi kesalahan pola pikir dimana kerja berbasis akan dampak bukan pada penyebab atau kinerja untuk mencapai keberhasilan, pemberi motivasi itu sendiri kadang lebih berperan sebagai market saja asal laku tanpa memberi panutan yang sesungguhnya lebih mudah diikuti,langkah persuasif lebih berpotensi akan keberhasilan kedepan juga metode ADIDAS yang ditawarkan sangatlah saya anggap HEBAT.harapan besar saya setelah membaca Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan kinerja,tulisan bapak berikutnya lebih dikerucutkan pada masalah peningkatan kinerja pada pendidik yang hampir ga karuan antara teori dan implementasi di lapangan.saya yakin masih ada jalan ISTIMEWA melalui pemikiran jenius seperti bapak kedepan.trimakasih”Edi Gunawan, E11 SUKABUMI

  203. 218 Sri Sulastri February 3, 2014 at 4:51 pm

    Assalamu alaikum wr.wb
    Salam kenal Pak, Saya Sri Sulastri, mahasiswa Pascasarjana S2 UNPAK BOGOR jurusan AP kelas E.11
    Saya sangat tertarik dengan tulisan bapak tentang pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja. Saya setuju dengan tulisan bapak bahwa tinggi rendahnya kinerja seseorang akan sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya motivasi yang orang tersebut miliki. tidak dapat dipungkiri demikian besarnya pengaruh motivasi terhadap kinerja kita di sekolah atau di kantor, sehingga sangat perlu bagi kita untuk memelihara motivasi yang kita miliki, terutama motivasi yang sifatnya internal dari dalam diri kita (Internal Motivation). karena baik buruknya kinerja kita akan tergantung pada diri kita sendiri. Mungkin orang lain bisa memberi kita motivasi misalnya dengan memberikan saran-saran yang membangun untuk perbaikan kinerja kita, tapi kalau diri kita sendiri tidak mempunyai keinginan untuk memperbaiki diri atau menjaga motivasi kita tetap tinggi maka hal itu akan sia-sia saja.
    Misalkan di sekolah tempat saya mengajar, kepala sekolah selalu memotivasi para guru untuk tetap menjaga kinerja kita untuk memberikan pelayanan terbaik kepada siswa, dan hal tersebut selalu beliau sampaikan dalam setiap rapat dan pada kesempatan upacara. beberapa mempunyai pendapat yang sama dengan beliau tapi beberapa yang lainnya masih belum menyadari bahwa kinerja kita akan sangat berpengaruh pada keberhasilan proses belajar mengajar. walau bagaimanapun semua akan kembali pada individu masing-masing.
    Terima kasih Bapak hanya itu komentar yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat. Amin. tidak lupa saya ucapkan terima kasih atas tulisannya Alhamdulilah wawasan saya makin bertambah.
    Wasalam.

  204. 219 Nia Nuraeni February 3, 2014 at 6:32 pm

    Assalamualaikum wr. Wb
    Saya ucapkan terima kasih, karna artikel bapak yang berjudul ” Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja ” menambah wawasan bagi saya serta sangat menarik. Setelah membaca artikel tersebut, saya menyimpulkan bahwa motivasi memang memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap peningkatan kinerja seseorang, baik itu yang sifatnya internal maupun yang sifatnya eksternal. Pada dasarnya setiap individu cenderung memiliki kinerja yang baik karna di pengaruhi oleh faktor – faktor kebutuhan fisiologisnya serta keinginan untuk di hargai dan mengembangkan potensi dalam dirinya ke arah yang lebih baik. Namun dalam hal ini, perlu adanya peran serta manajer dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan membina kerjasama yang baik antar sesama pegawai sehingga terwujud rasa tanggung jawab yang tinggi serta memiliki komitmen dalam bekerja. Motivasi internal setiap individu berupa kesadaran diri terhadap tanggung jawab dan kewajiban merupakan inti utama yang perlu di miliki setiap pegawai. Namun dalam kenyataannya,Kesadaran diri tersebut muncul apabila kebutuhannya telah terpenuhi dan rasa di hargai atas segala pencapaian usahanya sehingga mampu meningkatkan kinerja yang lebih baik.
    Demikian comment dari saya, saya ucapkan terima kasih

    Nia Nuraeni ( Kelas E. 11)
    Mahasiswa Semester 1 Pasca Unpak
    NPM 72113123

  205. 220 sih mahanani February 4, 2014 at 1:12 am

    Assalamu’alaikum wr.wb
    Salam kenal buat pak Adie
    Setelah saya membaca tulisan bapak yang berjudul ” Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja “ada suatu hal yang menarik:
    Motivasi yang tinggi akan membuat kinerja menjadi baik,dan motivasi yang rendah membuat kinerja menjadi rendah pula.
    Setelah dihubungkan dengan situasi lingkungan tempat saya bekerja:
    guru yang mempunyai motivasi tinggi maka akan mempunyai kinerja tinggi pula yaitu tercermin guru tersebut peduli terhadap siswa dan maju mundurnya sekolah.Begitu sebaliknya dengan guru yang motivasinya rendah,maka akan mengurangi kinerjanya yaitu tidak ada kepedulian terhadap siswa maupun sekolah.Hanya mementingkan hal yang sifatnya pribadi saja yang penting hadir dan mengajar.
    Mungkin hanya ini komentar yang bisa saya berikan,semoga ada manfaatnya.Amin.
    Wassallamu’alaikum wr.wb
    Sih Mahanani
    Kelas E.11
    Mhs.smt 1 Pasca Sarjana UNPAK Bogor

  206. 221 hendra gunawan February 4, 2014 at 12:13 pm

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    Pak, saya Hendra Gunawan mahasiswa Pasca Unv Pakuan Bogor kelas E-11.
    NPM : 072113113
    Semester 1 tahun 2013/2014
    Setelah membaca artikel bapak yang berjudul pengaruh motivasi terhadap kinerja, saya sependapat dengan apa yang bapak tulis, memang segala pekerjaan pada dasarnya harus ada apa yang namanya motivasi, karena dengan motivasi yang kuat apa yang kita kerjakan akan dilakukan dengan senang tanpa ada beban, jadi motivasi adalah dorongan dari dalam diri manusia untuk mencapai tujuan seperti dikutip dari tulisan bapak “Motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki, sedangkan motif sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Karena perilaku seseorang cenderung berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan tertentu”.
    Oleh karena itu jika seseorang kinerjanya sangat kuat atau tinggi berarti motivasinya tinggi pula begitu juga sebaliknya jika kinerjanya lemah berarti motivasinya juga lemah bahkan tidak menutup kemungkinan tidak ada motivasi sama sekali. Seperti teori kebutuhan yang dikemukan oleh Abraham Maslow, setiap manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya seperti Kebutuhan fisiologis, Kebutuhan rasa aman, Kebutuhan social, Kebutuhan harga diri, dan Kebutuhan aktualisasi diri. Karena kebutuhan-kebutuhan tersebut bersifat hierarkis, yaitu suatu kebutuhan akan timbul apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah dipenuhi. Contoh Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi seperti pakaian, makanan dan perumahan, maka kebutuhan tersebut akan digantikan dengan kebutuhan lainnya seperti rasa aman dan seterusnya.
    Sehingga tingkat kebutuhan setiap manusia/seseorang akan berbeda-beda, hal ini yang mempengaruhi dalam bekerja. Jika Seseorang yang kebutuhan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya saja makan, maka pekerjaan yang dilakukannya hanya untuk memenuhi kebutuhan tersebut saja.
    Demikian komentar yang dapat sampaikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk kita semua. Amiiin.
    Wassalamualaikum Wr. Wb

  207. 222 sih mahanani February 4, 2014 at 12:34 pm

    Assalamu’alaikum wr.wb
    Salam kenal buat pak Adie
    Saya Sih Mahanani mahasiswa semester 1 kelas E.11 Pasca Sarjana UNPAK Bogor.
    Setelah membaca tulisan bapak yang berjudul ” Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja “ada suatu hal yang menarik :
    seseorang yang mempunyai motivasi tinggi akan mempunyai peningkatan kinerja yang tinggi dan seseorang yang mempunyai motivasi rendah akan rendah pula peningkatan kerjanya.
    Setelah saya padukan dengan situasi kerja yang ada di tempat saya bekerja :
    guru yang motivasinya tinggi akan peduli terhadap siswa dan maju mundurnya sekolah,sedangkan guru yang motivasinya rendah hanya mementingkan kepentingannya sendiri yang penting hadir di sekolah dan mengajar.
    Mungkin hanya itu komentar saya,semoga ada manfaatnya.Terimakasih.
    Wassalamu’alaikum wr.wb

  208. 223 Dadun Abdul Manaf February 5, 2014 at 1:34 am

    Assalamualaikum wr.wb
    pekerjaan akan menghasilkan suatu hasil yang baik ketika dikerjakan dalam kondisi yang nyaman, aman dan penuh motivasi, motivasi bisa muncul dari eksternal dan internal.
    faktor eksternal yang mempengaruhi seperti lingkungan kerja yang kondusif,prestasi kerja yang dihargai, gaji yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku dan jaminan kerja yang bagus baik untuk pekerja ataupun kelurganya, sedangkan faktor internal yang mempengaruhi adalah faktor yang muncul dari diri pekerjanya itu sendiri, seperti kesadaran bahwa dirinya adalah seorang hamba allah yang ketika dia mendapat amanah akan memberikan yang terbaik kepada yang telah memberikan amanah, termasuk menyakini bahwa mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan jerih panyah sendiri merupakan aktivitas yang akan mendapat pahala yang luar biasa disisi Allah swt.
    faktor internal inilah yang harus ada pada setiap orang sehingga motivasi kerjanya akan senantiasa stabil dan terjaga serta bekerja akan penuh dedikasi, ikhlas serta tidak menghalalkan segala cara.
    Dadun Abdul Manaf,
    Npm : 72113159
    jurusan AP, semester 1 kelas sukabumi

  209. 224 NENENG NURMILAH February 5, 2014 at 3:32 am

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Setelah membaca tulisan bapak tentang “pengaruh motivasi terhadap kinerja”, saya berpendapat bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh seseorang dalam meningkatkan prestasi kinerjanya, terutama “SELF MOTIVATION” yaitu motivasi atau dorongan dari dalam diri sendiri. sesorang yang memiliki self motivation yang tinggi tidak akan mudah menyerah dan frustasi apabila hasil dari kerjanya tidak sesuai dengan yang diharapkan, sebaliknya dia akan terus berusaha bangkit dan berusaha memperbaiki terus sampai berhasil.Dan kepuasan yang tinggi akan dirasakannya apabila dia sukses, dan dapat berbagi dan memberikan motivasi kepada temannya.
    selain “SELF MOTIVATION”, motivasi dari orang lain atau dari luar pun sangat diperlukan dalam meningkatkan prestasi kinerja. Adapun motivasi dari luar tersebut bisa berupa motivasi dari keluarga, teman dekat, atasan teman sejawat ataupun dari lingkungannya, sebagaimana hal tersebut sudah dibahas secara rinci dalam tulisan bapak. terima kasih.

    NENENG NURMILAH,
    NIM. 072113022
    KELAS E.11

    • 225 lina marlina February 6, 2014 at 5:20 am

      Assalamualaikum W,W.

      Saya telah membaca tulisan Bapak, Saya angat setuju bahwa motivasi

      mutlak diperlukan setiap individu, dengan motivasi akan tergerak untuk

      lebih maju dan giat tanpa cepat menyerah atau frustasi hingga mencapai

      apa yang kita inginkan. Motivasi bisa muncul dari diri masing masing dan

      dari luar/ faktor eksternal. Setiap tujuan yang ingin kita capai senantiasa

      tidak selalu sesuai dengan kenyataan, namun apabila memiliki motivasi

      yang kuat insyaAllah tidak mudah menyerah. Motivasipun harus

      didukung dengan lingkungan yang kondusif misalnya lingkungan

      keluarga dan lingkungan kerja yang nyaman sehingga membangkitkan

      semangat kerja pada diri kita bahkan mejadsi suatu Prestasi dan Prestise

      tak lupa motivasi juga harus didasari dengan ikhlas dan rasa tulus

      sehingga tidak menjadi beban pada diri kita sendiri. Demikian komentar

      saya atas artikel yang Bapak tulis, Terimakasih.

      • 226 lina marlina February 6, 2014 at 5:24 am

        Assalamualaikum W,W.

        Saya telah membaca tulisan Bapak, Saya angat setuju bahwa motivasi

        mutlak diperlukan setiap individu, dengan motivasi akan tergerak untuk

        lebih maju dan giat tanpa cepat menyerah atau frustasi hingga mencapai

        apa yang kita inginkan. Motivasi bisa muncul dari diri masing masing dan

        dari luar/ faktor eksternal. Setiap tujuan yang ingin kita capai senantiasa

        tidak selalu sesuai dengan kenyataan, namun apabila memiliki motivasi

        yang kuat insyaAllah tidak mudah menyerah. Motivasipun harus

        didukung dengan lingkungan yang kondusif misalnya lingkungan

        keluarga dan lingkungan kerja yang nyaman sehingga membangkitkan

        semangat kerja pada diri kita bahkan mejadsi suatu Prestasi dan Prestise

        tak lupa motivasi juga harus didasari dengan ikhlas dan rasa tulus

        sehingga tidak menjadi beban pada diri kita sendiri. Demikian komentar

        saya atas artikel yang Bapak tulis, Terimakasih.

        Lina Marliana

        NIM;72113163

        Kelas: E-11

      • 227 Herman February 7, 2014 at 5:54 am

        Assalamu’alaikum Wr. Wb
        Yang terhormat Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A
        Ijinkan saya untuk memberi sedikit kajian tentang tulisan bapak yang bertema”PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA”
        Dalam artikel tetulis beberapa teori motivasi yang sangat penting, diantaranya:
        1. Teori Efek Hawthorn
        2. Teori kebutuhan
        3. Teori X dan Y
        4. Teori Hygine dan motivator
        5. Teori Motivasi
        Ciri-ciri perilaku karyawan yang memiliki motivasi berprestasi tinggi menurut McClelland
        1. Menyukai tanggungjawab untuk memecahkan masalah
        2. Cenderung menetapkan target yang sulit dan berani mengambil resiko
        3. Memiliki tujuan yang jelas dan realistis
        4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh
        5. Lebih mementingkan umpan balik yang nyata tentang prestasinya
        6. Senang dengan tugas yang dilakukan dan selalu ingin menyelesaikan dengan sempurna
        Setelah membaca artikel bapak, saya dapat membedakan antara seseorang yang memiliki motivasi berprestasi kerja tinggi dan seseorang yang memiliki motivasi berprestasi kerja rendah.Motivasi sangat dibutuhkan oleh saya . Menurut bapak, Motivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi . Semangat bekerja itu seperti iman seseorang, kadang naik kadang turun,dibutuhkan motivasi untuk mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan sehingga selalu bersikap dan berpikir positif,tulus, menjaga keseimbangan sikap, adapun untuk mengatasi penurunan motivasi dalam pekerjaan dapat dilakukan melalui pendekatan kuratif dan pendekatan antisipatif.
        Semoga saya termasuk orang yang bisa bekerja sebaik baiknya , tidak mengenal kata” putus asa” dan selalu berpikir positif.
        Demikian komentar saya, mohon maaf bila ada yang kurang berkenan.
        Wassalamu’alaikum Wr.Wb

        Herman
        NIM : 72113161
        Kelas E.11
        Pascasarjana UNPAK

  210. 228 Iceu Aminah February 5, 2014 at 10:34 am

    Assalamualikum Wr.Wb. Alhamdulillah saya telah baca tulisan, Bapa
    sangat menarik dan bagus mudah-mudahan para manajer dan pimpinan
    perusahaan atau pimpinan lembaga. ikut membaca pula. Motivasi memang merupakan suatu yang dpat memberikan energi kepada seseorang untuk mencapai segala apa yang dibutuhkannya, apa yang akan dan ingin dicapainya. Bahkan untuk bertahan hidup pun bila seseorang tengah mengalami sakit parah perlu memiliki motivasi hidup terutama motivasi dari dalam dirinya sendiri.
    Bagi pencapaian sesautu kebutuhan dan prestasi kerja motivasi ibarat ruhnya. Motivasi eksternal tidak banyak berpengaruh atau hanya berifat temporer tanpa didasari motivasi internal . Terutama bagi profesi guru motivasi dalam dirilah yang akan menuntun kepada keberhasilan anak didik kita. Karena guru yang benar-benar memiliki motivasi dalam mencerdaskan bangsa pasti memiliki motivasi berupa keihklasan. Memang benar peningkatan kesejahteraan harus terus diperjuangkan , tetapi dusamping motivasi eksternal tersebut yang utama bagi seorang guru adalah motivasi internal untuk kemajuan anak didiknya.
    mudah-mudahan an komentar saya bisa nyambung dengan tulisan bapak.
    Wassalamualaikum Wr.Wb. .

    nama: Iceu Aminah
    kelas E 11.
    Mhs.smt 1 Pasca Sarjana UNPAK Bogor

  211. 229 Iceu Aminah February 5, 2014 at 10:41 am

    Assalamualikum Wr.Wb. Alhamdulillah saya telah baca tulisan,Bapa ,
    sangat menarik dan bagus mudah-mudahan para manajer dan pimpinan
    perusahaan atau pimpinan lembaga. ikut membaca pula. Motivasi memang merupakan suatu yang dpat memberikan energi kepada seseorang untuk mencapai segala apa yang dibutuhkannya, apa yang akan dan ingin dicapainya. Bahkan untuk bertahan hidup pun bila seseorang tengah mengalami sakit parah perlu memiliki motivasi hidup terutama motivasi dari dalam dirinya sendiri.
    Bagi pencapaian sesautu kebutuhan dan prestasi kerja motivasi ibarat ruhnya. Motivasi eksternal tidak banyak berpengaruh atau hanya berifat temporer tanpa didasari motivasi internal . Terutama bagi profesi guru motivasi dalam dirilah yang akan menuntun kepada keberhasilan anak didik kita. Karena guru yang benar-benar memiliki motivasi dalam mencerdaskan bangsa pasti memiliki motivasi berupa keihklasan. Memang benar peningkatan kesejahteraan harus terus diperjuangkan , tetapi dusamping motivasi eksternal tersebut yang utama bagi seorang guru adalah motivasi internal untuk kemajuan anak didiknya.
    mudah-mudahan an komentar saya bisa nyambung dengan tulisan bapak.
    Wassalamualaikum Wr.Wb. .

    nama: Iceu Aminah
    kelas E 11.
    Mhs.smt 1 Pasca Sarjana UNPAK Bogor

  212. 230 lusie dewi kusumawati February 6, 2014 at 6:44 am

    Assalamualaikum Wr.Wb
    Saya Lusie Dewi Kusumawati
    Kelas E11
    Npm. 72113121

    Motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memenuhi kebutuhan yang berorientasi pada tujuan. Motivasi dapat mendorong seseorang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan sebaik-baiknya bahkan ingin mencapai kesuksesan yang lebih baik dari orang lain.
    Timbulnya motivasi dapat berasal dari diri sendiri (intrinsik) atau dari luar diri kita (ekstinsik).
    Pada peserta didik motivasi intrinsik dapat berupa perasaan menyenangi materi dan kebutuhan pada materi tersebut, misalnya untuk kebutuhan masa depan siswa yang bersangkutan. Sedangkan motivasi ektrinsik dapat berupa pujian dan hadiah, suri tauladan dari orang tua dan guru. Kekurangan atau ketiadaan motivasi baik secara intrinsik maupun ektrinsik dapat menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam melakukan proses belajar baik di sekolah maupun di rumah dari sudut pandang motivasi yang ditimbulkan, motivasi yang lebih signifikan adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan lebih langgeng serta tidak bergantung pada dorongan dan pengaruh orang lain. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menetukan kualitas perilaku yang ditampilkan.
    Dalam dunia pendidikan peran guru adalah sebagai motivator bagi peserta didik. Guru sebagai pendidik maupun pengajar merupakan faktor penentu kesuksesan usaha pendidikan. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak pendidik yang kurang mempunyai motivasi dalam hubungannya dengan pekerjaan. Faktor yang mempengaruhinya dapat berupa; kondisi pekerjaan, kurangnya pengakuan diri, hubungan sosial. Kondisi semacam itu secara tidak langsung dapat berpengaruh pada peserta didik. Akan tetapi sebagai seorang pendidik seyogianya kita dapat menghilangkan rasa ketidaknyamanan tersebut dengan memunculkan kembali potensi yang ada dalam diri semaksimal mungkin. Kendala yang dihadapi menjadi tantangan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik. Jika kita ikhlas semuanya akan menjadi lebih mudah untuk dijalaninya. InsyaAllah.

    Wassalamualaikum Wr. Wb

  213. 231 Dadan Candra February 7, 2014 at 4:05 am

    Assalamualaikum wr..wb..

    Alhamdulilah setelah saya membaca dan menyimak tulisan bapak tentang “Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja” semakin menambah wawasan pengetahuan tentang motivasi, sehingga saya berpendapat bahwa motivasi memang sangat dibutuhkan dan sangat berpengaruh dalam mendorong seseorang atau karyawan untuk bekerja menjadi lebih baik.
    Seperti kita ketahui bahwa motivasi bisa timbul dari diri sendiri bisa juga kita peroleh dari lingkungan dimana kita bekerja misalnya dari rekan kerja bahkan mungkin dari atasan ataupun pimpinan.
    Motivasi yang datang dari diri sendiri tidak terlepas dari tiga macam kebutuhan yaitu :
    – Kebutuhan untuk mencapai prestasi (Achievement motivation) .
    – Kebutuhan berkuasa (Power motivation) yang persaingan dan mempengaruhi orang lain
    – Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation) yang meliputi persahabatan, kerjasama dan perasaan diterima. Sementara motivasi yang kita peroleh dari rekan kerja ataupun pimpinan dapat memberikan dorongan seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang diharapkan dan prestasi kerja yang memuaskan. Tanpa adanya motivasi seseorang tidak akan mencapai tujuannya dalam bekerja, oleh karena itu motivasi menjadi sangat penting untuk keberhasilan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuannya.
    Demikian komentar dari saya, semoga bermanfaat untuk kita semua amiin.
    Wassalamualaikum wr..wb..

    Dadan Candra
    Nim.072113108
    Pasca Sarjana Jurusan Administrasi Pendidikan
    Kelas E.11
    Universitas Pakuan Bogor

  214. 232 Dudi Almunadi February 7, 2014 at 6:57 am

    Assalamualaikum Wr Wb
    secara awam saya megetahui bahwa manusia butuh motivasi terutama dalam bekerja ataupun belajar, namun melalui artikel bapak, sy baru mengetahui bahwa apa itu motivasi secara ilmiyah, bahkan saya baru membaca/mengetahui beberapa teori motivasi yang bapak tulis pd blog bapak, kemudian bagaimana teknik memotivasi kerja, mudah2an saya bisa menjadi motivator bagi rekan sejawat atau pun (minimal) bagi saya sendiri. indikasi pegawai yang termotivasi dengan baik maupun buruk menjadi masukan bagi saya untuk mengukur diri saya sendiri (karna saya baru mau mencoba diri sendiri sebagai objek).
    mudah2an semakin banyak artikel yang bapak tulis hingga bisa menjadi bahan masukan/pelajaran bagi kami.
    thank you so much
    salam.

    Dudi Almunadi (mahasiswa pascasarjan UNPAK Bogor)
    NIM :72113110
    kelas : E.11

  215. 233 heti kurniati February 7, 2014 at 8:38 am

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM 72113114 Kelas E.11
    Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
    Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
    Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
    Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
    Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja pendidik rendah adalah:
    1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
    2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
    Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
    1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT (IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
    2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini meliputi:
    a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan kepala sekolah.
    b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
    c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut, karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
    d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
    e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM 72113114 Kelas E.11
    Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
    Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
    Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
    Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
    Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja pendidik rendah adalah:
    1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
    2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
    Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
    1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT (IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
    2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini meliputi:
    a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan kepala sekolah.
    b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
    c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut, karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
    d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
    e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM 72113114 Kelas E.11
    Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
    Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
    Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
    Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
    Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja pendidik rendah adalah:
    1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
    2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
    Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
    1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT (IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
    2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini meliputi:
    a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan kepala sekolah.
    b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
    c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut, karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
    d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
    e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM 72113114 Kelas E.11
    Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
    Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
    Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
    Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
    Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja pendidik rendah adalah:
    1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
    2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
    Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
    1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT (IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
    2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini meliputi:
    a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan kepala sekolah.
    b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
    c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut, karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
    d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
    e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Heti Kurniati NIM 72113114 Kelas E.11
    Saya sudah membaca isi arikel Bapa, dan saya setuju tentang isi artikel yang Bapa sajikan. Namun ada beberapa bagian dari artikel yang apabila disesuaikan / diterapkan pada dunia pendidikan (sekolah) kurang sesuai.
    Istilah motivasi berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Motivasi diartikan sebagai suatu kekuatan sumber daya yang menggerakkan dan mengendalikan perilaku manusia.
    Dalam konteks pekerjaan, Motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi (Stephen P. Robbins, 2001). Ada tiga elemen kunci dalam motivasi yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah.
    Dalam dunia pendidikan, kenerja seorang pendidik sangat berhubungan dengan kompetensi yang dimilikinya, maksudnya seorang pendidik dengan kompetensi yang tinggi cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi pula walaupun factor lain ikut berpengaruh, seperti kondisi lingkungan tempat kerja dan etos kerja pendidik tersebut.
    Masalah yang biasanya timbul di dunia pendidikan sehingga motivasi dan kinerja pendidik rendah adalah:
    1. Perubahan kebijakan pemerintah dalam dunia pendidikan , diantaranya perubahan kurikulum dimana kurikulum lama pun belum begitu dipahami, belum terlaksana sempurna dan belum memperlihatkan hasil yang diharapkan.
    2. Kebijakan dan ketegasan pimpinan, dalam hal ini adalah kepala sekolah dalam mensosialisasikan dan melaksanakan kebijakan yang dibuatnya.
    Upaya yang dilakukan untuk menanggulangi masalah diatas diantaranya adalah:
    1. Mensosialisasikan kepada guru mengenai kurikulum baru tersebut melalui diklat, IHT (IN House Training) dengan mendatangkan ahli atau sejenisnya dengan cara mempraktekan kebijakan kurikulum baru tersebut , diantaranya melalui penayangan video cara mengajar standar yang diharapkan. Hal itu dilakukan karena sebagian pendidik merupakan produk lama. Selain factor usia, mereka menghadapi kendala yaitu penggunaan perangkat IT di mana pada masa mereka hal itu belum ada.
    2. Dilakukan pendekatan se sering mungkin, misalnya melalui breafing teratur. Hal itu sesuai dengan salah satu teori dari lima teori mutivasi yaitu Teori Hyine dan Motivator. Dalam teori tersebut dinyatakan bahwa faktor yang menimbulkan kepuasan kerja karyawan berbeda dengan faktor yang menimbulkan ketidak-puasan kerja. Factor ini meliputi:
    a. Kebijakan perusahaan dan sistem administrasinya, dalam hal ini adalah kebijakan kepala sekolah.
    b. Sistem pengawasan, maksudnya adalah bagaimana cara kepala sekolah mengawasi bawahan (pendidik) dalam melaksanakan kebijakan yang sudah dibuatnya.
    c. Gaya kepemimpinan, maksudnya bagaimana cara memimpin kepala sekolah tersebut, karena terlaksana / tidaknya kebijakan kepala sekolah yang diterapkan tergantung dari gaya dia dalam memimpin anak buahnya (para pendidik).
    d. Kondisi lingkungan kerja. Maksudnya apakah lingkungan sekolah dapat meningkatkan motivasi kerja para pendidik atau tidak. Lingkungan dalam hal ini bisa rekan kerja ataupun sarana dan prasarana penunjang proses belajar.
    e. Hubungan antar pribadi. Maksudnya bagaimana pendidik tersebut bersosialisasi dengan rekan kerja, dengan atasan bahkan dengan anak didiknya.
    Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

  216. 234 AGUS GUNAWAN-pasca Sarjana UNPAK February 7, 2014 at 10:29 am

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Setelah saya membaca isi dari tulisan jurnal bapak, saya ingin memberi komentar sebagai berikut :
    1. Memang benar Motivasi adalah landasan utama manusia dalam melakukan suatu perbuatan. Dorongan ini akan muncul jika terdapat pengaruh atau rangsangan dari luar. Walaupun hal ini tidak dipungkiri pada diri manusia telah terdapat potensi akal yaitu berfikir tentang apa yang harus dilakukan. Misalnya ketika dorongan ini muncul secara alami seperti rasa lapar maka manusia akan berusaha untuk memenuhi rasa laparnya dengan makan atau mencari sesuatu untuk dimakan. Namun ketika dorongan atau motivasi ini hasil dari proses belajar hasil proses bekerja atau pengalaman hidup dimana semua ini didapatkan dari luar (faktor eksternal) maka manusia pun akan berusaha mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Oleh karena itu korelasi antara motivasi, upaya dan tujuan merupapakan hal yang tak bisa dipisahkan. Seperti pemaparan pada tulisan bapak bahwa Tujuan sangatlah berpengaruh pada manusia ketika melakukan pekerjaan dengan motivasi atau tanpa motivasi. Ketika kita memiliki suatu tujuan dan tujuannya adalah positif misalnya membangun karakter manusia pada peserta didik kita, maka seorang guru akan termotivasi atau terdorong mengerahkan segala upayanya (baca:kinerja) dengan baik sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Begitupun ketika seorang guru memiliki tujuan pembelajaran tertentu yang akan diajarkan pada peserta didiknya maka guru akan termotivasi untuk mencari banyak referensi serta khazanah ilmu yang lain dalam rangka mendukung terhadap tercapainya tujuan pembelajaran tema tertentu. Sehingga akan didiapati pada pribadi seperti ini motivasi yang tinggi karena memiliki tujuan yang tergambar jelas apa yang akan dicapai, dan langkah serta upaya realistis yang dapat dilakukan dalam mewujudkan tujuan tersebut. Sehingga Motivasi sangatllah berpengaruh terhadap kualitas kinerja seseorang.
    2. Motivasi ini akan berbeda-beda pada diri manusia tergantung sudut pandang serta pandangan hidupnya mengenai sesuatu. Misalnya ada yang menjadikan tujuan yang bersifat materil maupun non materil maka motivasi ini akan menyesusikan. sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Maka akan didapatkan sifat dan sikap positif bagi seseorang yang memiliki tujuan serta motivasi yang dimiliki. seperti rasa senang ketika mengerjakan suatu pekerjaan, rasa puas dan rela mengorbankan segala daya upaya semata-mata rasa tanggungjawab terhadap kerja yang telah diterima sebagai kesempatan yang patut untuk disyukuri.
    Demikian hal yang dapat saya sampaikan, mohon maaf atas segala hal yang kurang berkenan, semoga bermanfaat.

    Nama : Agus Gunawan,S.S
    Kelas : E.11
    Pasca Sarjana UNPAK

  217. 235 Yuliana February 7, 2014 at 12:38 pm

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Yuliana, NIM 72113133, Kelas E.11.
    Bahwa saya setuju dengan apa yang di paparkan dalam tulisan “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA “ yang di susun oleh Dr. H. Adie yusuf, S.pd. MA.
    Namun dalam organisassi lembaga pendidikan tempat saya bekerja masih di temukan permasalah – permasalahan seperti :
    1. Kekuatan untuk menggerakan seseorang sehingga para pendidik belum sepenuhnya untuk mempunyai kinerja yang optimal, sehingga arti motivasi sebagai sesuatu kekuatan sumber daya yang menggerakan masih kurang di rasakan.
    2. Dalam teori x “ Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja” Di lingkungan pendidikan, masih bnyak tenaga tenaga pengajar yang belum terbagi dalam bidang pekerjaan tertentu dalam arti beban kerja hanya di berikan kepada orang orang senior saja, jadi besar kemungkinan orang orang tersebut menghindari pekerjaan itu di akibatkan karena tidak di beri kesempatan untuk memegang jabatan atau pekerjaan tertentu di luar mengajari karena selain mengajar bagi pendidik atau pengajar ada tugas-tugas lain.
    Untuk permasalahan tersebut yang perlu di lakukan adalah sperti berikut antara lain :
     Perlu sekali daya gerakan atau motivasi dari berbagai factor antara lain seperti factor dalam diri dan factor lingkungan pekerjaan itu sendiri. Faktor dalam diri sudah tertanam dan akan bersinergi dengan komponen komponen lain yang menggerakan terutama lingkungan pekerjaan, seperti pengawasan, bersahabat dan ada rasa saling menghargai dari seluruh komponen yang terlibat, sehingga kwalitas dan kinerja akan tercapai sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan.
     Untuk menjadikan guru berprestasi di kelas masih belum ada peningkatan seperti misalnya sosialisasi kurikulum 3013 masih belum terlaksana dan kurikulum yang lama pun para pendidik belum mahir atau belum mampu mendisain dan penerapannya di dalam kelas belum mencapai kwalitas yang memuaskan, karena selama system antara proses dan evaluasi tidak seimbang anak dituntut mampu berfikir kognitif sedang dalam proses KBM kurikulum mengharapkan kompetensi sikap dan skill sedangkan hasil akhir proses pembelajaran ditutup dengan evaluasi ujian nasional. Ujian nasional yang menuntut berfikir kognitif. Yang harus dilakukan antara lain dalam permasalahan tersebut:
    1) Memberikan kesempatan berprestasi kepada guru untuk kompetensi-kompetensi yang dimiliki pendidik atau guru sesuai dengan keprofesionalannya serta memberi kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba yang menuntut guru menambah wawasan. Kesempatan itu setidaknya diberikan baik oleh pimpinan lembaga atau oleh lembaga-lembaga lain yang terkait di dalam bidangnya.
    2) Segenap lembaga mendukung sepenuhnya untuk memberi kesempatan pada guru supaya berprestasi.
    3) Lingkungan kerja yang efektif dan kondusif sehingga memotifasi kinerja yang akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

    Sekian komentar dari saya, sebelumnya mohon maaf apabila dalam paparan ini banyak kesalahan yang diakibatkan kurang wawasan dan pengetahuan yang saya miliki. WABILLAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.

  218. 236 IIS SUKAESIH February 7, 2014 at 12:55 pm

    Assalamualaikum Wr,Wb.

    Saya Iis Sukaesih
    Kelas . E 11 /AP
    NPM . 072113116

    saya sangatlah setuju dengan motivasi diatas karerna dalam suatu kehidupan yang kita jalani diperlukan sebuah motivasi untuk mendorong keinginan kita untuk lebih maju ke depan dibandingkan dengan saat ini. Sebuah kata motivasi mampu membuat seseorang menjadi lebih semangat dan optimis dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan ini. Untuk itu diperlukan motivasi yang kuat agar dapat meningkatkan kinerja yang membuat semangat kita semakin membara dan tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan karena memiliki motivasi yang baik.

    sedikit Kata Motivasi yang bisa saya tambahkan :

    Kualitas dari kehidupan seseorang itu tergantung pada komitmennya utk berhasil, bidang apapun yg dia tempuh.

    Orang yg berjaya dalam hidup adalah orang yg nampak tujuannya dengan jelas & menjurus kepadanya tanpa menyimpang.

    Jangan membuang waktu dgn terus bersedih.. Terus melarutkan diri dlm kesedihan hanya akan menghambat pertumbuhan “kebahagiaan”.

    Jangan menuntut ingin dicintai apa adanya jika kamu masih memberi syarat kepada seseorang yang mencintaimu.

    Kegagalan memang batu sandungan yang cukup menyakitkan, tapi bukan juga hal yang dapat menghapus keberhasilan

    Sikap adalah perbuatan yang simpel namun akan bisa membuat perbedaan yang besar

    Larut dalam kesedihan tidak akan bisa membuatmu bangkit, hapus air matamu dan segera bergerak maju

    Seberat apapun harimu, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa kamu tidak apntas mendapat apa yang kamu inginkan

    Terkadang kejujuran bisa menyakiti, tetapi percayalah masalah apapun akan cepat terselesaikan jika kamu berlaku jujur.

    Seseorang dgn wawasan yg cukup untuk mengakui kekurangannya berada paling dekat dgn kesempurnaan.

    Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang2 tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah.

    Tidak ada yang bisa mengendalikanmu, semua tergantung pada diri kita sendiri. Orang lain hanya bisa mempengaruhi.

    Kesalahan yang pernah kamu alami akan membuat kamu lebih dewasa, berbuatlah lebih baik dari kesalahan yang telah kamu buat

    Salah satu kepuasan yang paling besar dalam kehidupan adalah mengatasi masalah dengan cara efisien dan lebih baik

    Tuhan telah merancang kesuksesan setiap manusia, jangan ragu untuk mendekati-Nya agar mendapatkan limpahan keskusesan yang besar darinya kesempatan kamu untuk sukses di setiap kondisi akan dapat diukur oleh seberapa besar kepercayaan kamu pada diri sendiri

    Jalan kesuksesan tiap orang berbeda-beda dan tidak perlu silau jika meihat kesuksesan orang lain

    Di atas adalah kata motivasi yang juga bisa dijadikan sebuah motivasi untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan cobaan ini. Banyak makna yang terkandung dalam kata motivasi, namun pada intinya setiap motivasi pasti mendorong kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya.

    terimakasih banyak pak atas postingan nya yang sangatlah membantu.
    wasalam….

  219. 237 Aang Muslimin February 7, 2014 at 1:37 pm

    Assalamualaikum wr.wb
    Setelah saya membaca tulisan Bapak yang bertema “Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan kinerja” , maka saya sangat tertarik untuk memberikan komentar terhadap motivasi dan hubungannya dengan kinerja yang ada di tempat kerja kami, yaitu di sekolah. Banyak permasalahan di tempat kerja kami antara lain: banyaknya karyawan TU yang datang terlambat hingga yang tidak masuk berminggu- minggu tanpa keterangan yang jelas. Rendahnya kinerja karyawan TU di sekolah kami mungkin disebabkan seperti yang dijelaskan dalam tulisan Bapak di atas yaitu kurangnya motivasi atau daya dorong untuk mencapai satu tujuan. Lebih spesifik lagi akibat rendahnya motivasi internal dari dalam diri karyawan tersebut meskipun gaji mereka sudah dinaikkan. Apalagi dalam sistem penggajian di PNS yang tidak berorientasi pada kinerja. Sehingga motivasi dalam bekerja yang rendah, bersifat afatis, masa bodoh diperparah oleh otda yang membuat jabatan-jabatan fungsional bukan berorientasi pada kompetensi tapi sebaliknya menjadi jabatan yang bersifat politis. Demikian komentar dari saya , mohon maaf bila ada kesalahan dalam komentarnya. Wassalamualaikum wr.wb.
    Aang Muslimin
    Mahasiswa S-2 UNPAK, Manajemen Pendidikan
    Semester I
    Kelas E.11
    NIM 072113105

  220. 238 Yuliana February 7, 2014 at 1:45 pm

    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.
    Perkenalkan nama saya
    Yuliana
    NIM : 72113133
    Kelas : E.11
    UNPAK

    Bahwa saya setuju dengan apa yang di paparkan dalam tulisan “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA “ yang di susun oleh Dr. H. Adie yusuf, S.pd. MA.
    Namun dalam organisassi lembaga pendidikan tempat saya bekerja masih di temukan permasalah – permasalahan seperti :
    1. Kekuatan untuk menggerakan seseorang sehingga para pendidik belum sepenuhnya untuk mempunyai kinerja yang optimal, sehingga arti motivasi sebagai sesuatu kekuatan sumber daya yang menggerakan masih kurang di rasakan.
    2. Dalam teori x “ Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja” Di lingkungan pendidikan, masih bnyak tenaga tenaga pengajar yang belum terbagi dalam bidang pekerjaan tertentu dalam arti beban kerja hanya di berikan kepada orang orang senior saja, jadi besar kemungkinan orang orang tersebut menghindari pekerjaan itu di akibatkan karena tidak di beri kesempatan untuk memegang jabatan atau pekerjaan tertentu di luar mengajari karena selain mengajar bagi pendidik atau pengajar ada tugas-tugas lain.
    Untuk permasalahan tersebut yang perlu di lakukan adalah sperti berikut antara lain :
     Perlu sekali daya gerakan atau motivasi dari berbagai factor antara lain seperti factor dalam diri dan factor lingkungan pekerjaan itu sendiri. Faktor dalam diri sudah tertanam dan akan bersinergi dengan komponen komponen lain yang menggerakan terutama lingkungan pekerjaan, seperti pengawasan, bersahabat dan ada rasa saling menghargai dari seluruh komponen yang terlibat, sehingga kwalitas dan kinerja akan tercapai sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan.
     Untuk menjadikan guru berprestasi di kelas masih belum ada peningkatan seperti misalnya sosialisasi kurikulum 3013 masih belum terlaksana dan kurikulum yang lama pun para pendidik belum mahir atau belum mampu mendisain dan penerapannya di dalam kelas belum mencapai kwalitas yang memuaskan, karena selama system antara proses dan evaluasi tidak seimbang anak dituntut mampu berfikir kognitif sedang dalam proses KBM kurikulum mengharapkan kompetensi sikap dan skill sedangkan hasil akhir proses pembelajaran ditutup dengan evaluasi ujian nasional. Ujian nasional yang menuntut berfikir kognitif. Yang harus dilakukan antara lain dalam permasalahan tersebut:
    1) Memberikan kesempatan berprestasi kepada guru untuk kompetensi-kompetensi yang dimiliki pendidik atau guru sesuai dengan keprofesionalannya serta memberi kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba yang menuntut guru menambah wawasan. Kesempatan itu setidaknya diberikan baik oleh pimpinan lembaga atau oleh lembaga-lembaga lain yang terkait di dalam bidangnya.
    2) Segenap lembaga mendukung sepenuhnya untuk memberi kesempatan pada guru supaya berprestasi.
    3) Lingkungan kerja yang efektif dan kondusif sehingga memotifasi kinerja yang akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

    Sekian komentar dari saya, sebelumnya mohon maaf apabila dalam paparan ini banyak kesalahan yang diakibatkan kurang wawasan dan pengetahuan yang saya miliki.

    WABILLAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.

  221. 239 aangmuslimin February 7, 2014 at 1:52 pm

    Assalamualaikum wr.wb
    Setelah saya membaca tulisan Bapak yang bertema “Pengaruh Motivasi terhadap peningkatan kinerja” , maka saya sangat tertarik untuk memberikan komentar terhadap motivasi dan hubungannya dengan kinerja yang ada di tempat kerja kami, yaitu di sekolah. Banyak permasalahan di tempat kerja kami antara lain: banyaknya karyawan TU yang datang terlambat hingga yang tidak masuk berminggu- minggu tanpa keterangan yang jelas. Rendahnya kinerja karyawan TU di sekolah kami mungkin disebabkan seperti yang dijelaskan dalam tulisan Bapak di atas yaitu kurangnya motivasi atau daya dorong untuk mencapai satu tujuan. Lebih spesifik lagi akibat rendahnya motivasi internal dari dalam diri karyawan tersebut meskipun gaji mereka sudah dinaikkan. Apalagi dalam sistem penggajian di PNS yang tidak berorientasi pada kinerja. Sehingga motivasi dalam bekerja yang rendah, bersifat afatis, masa bodoh diperparah oleh otda yang membuat jabatan-jabatan fungsional bukan berorientasi pada kompetensi tapi sebaliknya menjadi jabatan yang bersifat politis. Demikian komentar dari saya , mohon maaf bila ada kesalahan dalam komentarnya. Wassalamualaikum wr.wb.
    Aang Muslimin
    Mahasiswa S-2 UNPAK, Manajemen Pendidikan
    Semester I
    Kelas E.11
    NIM 072113105

  222. 240 Yuliana February 7, 2014 at 2:00 pm

    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Perkenalkan nama saya Yuliana, NIM 72113133, Kelas E.11.
    Bahwa saya setuju dengan apa yang di paparkan dalam tulisan “ PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA “ yang di susun oleh Dr. H. Adie yusuf, S.pd. MA.
    Namun dalam organisassi lembaga pendidikan tempat saya bekerja masih di temukan permasalah – permasalahan seperti :
    1. Kekuatan untuk menggerakan seseorang sehingga para pendidik belum sepenuhnya untuk mempunyai kinerja yang optimal, sehingga arti motivasi sebagai sesuatu kekuatan sumber daya yang menggerakan masih kurang di rasakan.
    2. Dalam teori x “ Karyawan tidak suka bekerja dan cenderung untuk menghindari kerja” Di lingkungan pendidikan, masih bnyak tenaga tenaga pengajar yang belum terbagi dalam bidang pekerjaan tertentu dalam arti beban kerja hanya di berikan kepada orang orang senior saja, jadi besar kemungkinan orang orang tersebut menghindari pekerjaan itu di akibatkan karena tidak di beri kesempatan untuk memegang jabatan atau pekerjaan tertentu di luar mengajari karena selain mengajar bagi pendidik atau pengajar ada tugas-tugas lain.
    Untuk permasalahan tersebut yang perlu di lakukan adalah sperti berikut antara lain :
     Perlu sekali daya gerakan atau motivasi dari berbagai factor antara lain seperti factor dalam diri dan factor lingkungan pekerjaan itu sendiri. Faktor dalam diri sudah tertanam dan akan bersinergi dengan komponen komponen lain yang menggerakan terutama lingkungan pekerjaan, seperti pengawasan, bersahabat dan ada rasa saling menghargai dari seluruh komponen yang terlibat, sehingga kwalitas dan kinerja akan tercapai sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan.
     Untuk menjadikan guru berprestasi di kelas masih belum ada peningkatan seperti misalnya sosialisasi kurikulum 3013 masih belum terlaksana dan kurikulum yang lama pun para pendidik belum mahir atau belum mampu mendisain dan penerapannya di dalam kelas belum mencapai kwalitas yang memuaskan, karena selama system antara proses dan evaluasi tidak seimbang anak dituntut mampu berfikir kognitif sedang dalam proses KBM kurikulum mengharapkan kompetensi sikap dan skill sedangkan hasil akhir proses pembelajaran ditutup dengan evaluasi ujian nasional. Ujian nasional yang menuntut berfikir kognitif. Yang harus dilakukan antara lain dalam permasalahan tersebut:
    1) Memberikan kesempatan berprestasi kepada guru untuk kompetensi-kompetensi yang dimiliki pendidik atau guru sesuai dengan keprofesionalannya serta memberi kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba yang menuntut guru menambah wawasan. Kesempatan itu setidaknya diberikan baik oleh pimpinan lembaga atau oleh lembaga-lembaga lain yang terkait di dalam bidangnya.
    2) Segenap lembaga mendukung sepenuhnya untuk memberi kesempatan pada guru supaya berprestasi.
    3) Lingkungan kerja yang efektif dan kondusif sehingga memotifasi kinerja yang akhirnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

    Sekian komentar dari saya, sebelumnya mohon maaf apabila dalam paparan ini banyak kesalahan yang diakibatkan kurang wawasan dan pengetahuan yang saya miliki.

    WABILLAHI TAOFIK WALHIDAYAH WASSALAMUALAIKUM WARRAHMATULLAHI WABARAKATUH.

  223. 241 Sri Ayunda February 7, 2014 at 3:45 pm

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Sri Ayunda; NIM. 72113128; Kelas E.11
    Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang menuju suatu kinerja yang baik. Motivasi itu timbul dari dalam diri sendiri/internal dan eksternal/seperti teman dekat,atasan dari dan lingkungan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja saya ketika seorang guru merasa jenuh dengan lingkungan kerjanya karena terlalu lama masa kerja bertugas atau ada permasalahan yang timbul di luar sekolah atau keluarga. Saya setuju dengan pendapat Bapak bahwa seorang pemimpin yang mempunyai kinerja yang baik akan membantu bawahannya untuk membangkitkan motivasi kerja yang lebih baik, diantaranya yaitu:
    1. Memberikan motivasi juga arahan-arahan yang jelas.
    2. Memfasilitasi dengan menggunakan teknologi sehingga dalam melaksanakan tugas menjadi mudah.
    3. Memberikan briefing setiap satu bulan sekali untuk menyamakan persepsi.
    4. Melaksanakan pelatihan atau workshop supaya ada pencerahan dan menambah wawasan untuk melaksanakan tugas lebih baik.
    Komentar menurut teori X
    “Karyawan harus diawasi dan diancam agar mau bekerja dengan baik”. Saya berpendapat pengawasan dengan baik perlu bagi suatu terlaksananya proses bekerja namun secara personal pengawasan atau diawasi dengan ketat rasanya tidak perlu karena akan membuat beban mental bagi karyawan atau pegawai itu. Tumbuhnya kinerja seseorang bukan dari ancaman tetapi salah satu yang menumbuhkannya adalah dengan pemberian reward, dan bentuk ancaman tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan sikap menghargai terhadap manusia atau melanggar hak asasi manusia.
    Komentar Menurut teori Y
    “Seorang karyawan ada kebebasan dalam melaksanakan tugasnya, ada kebebasan untuk mengemukakan ide atau gagasannya tanpa ada pengawasan dan aturan-aturan yang jelas”. Saya berpendapat bahwa pengawasan dan hukuman itu perlu, namun tingkat pengawsan dan hukuman tersebut disesuaikan dengan aturan-aturan atau kode etik dalam lembaga pendidikan atau dalam lembaga lain, sehingga karyawan dalam melaksanakan tugasnya tidak semena- mena atau membuat aturan sendiri-sendiri. Langkah yang harus diambil bahwa seorang karyawan harus tetap melaksanakan tugas kerjanya dengan baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku..
    Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

    KOMENTAR
    Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Nama saya Sri Ayunda; NIM. 72113128; Kelas E.11
    Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang menuju suatu kinerja yang baik. Motivasi itu timbul dari dalam diri sendiri/internal dan eksternal/seperti teman dekat,atasan dari dan lingkungan masyarakat. Permasalahan yang terjadi di lingkungan kerja saya ketika seorang guru merasa jenuh dengan lingkungan kerjanya karena terlalu lama masa kerja bertugas atau ada permasalahan yang timbul di luar sekolah atau keluarga. Saya setuju dengan pendapat Bapak bahwa seorang pemimpin yang mempunyai kinerja yang baik akan membantu bawahannya untuk membangkitkan motivasi kerja yang lebih baik, diantaranya yaitu:
    1. Memberikan motivasi juga arahan-arahan yang jelas.
    2. Memfasilitasi dengan menggunakan teknologi sehingga dalam melaksanakan tugas menjadi mudah.
    3. Memberikan briefing setiap satu bulan sekali untuk menyamakan persepsi.
    4. Melaksanakan pelatihan atau workshop supaya ada pencerahan dan menambah wawasan untuk melaksanakan tugas lebih baik.
    Komentar menurut teori X
    “Karyawan harus diawasi dan diancam agar mau bekerja dengan baik”. Saya berpendapat pengawasan dengan baik perlu bagi suatu terlaksananya proses bekerja namun secara personal pengawasan atau diawasi dengan ketat rasanya tidak perlu karena akan membuat beban mental bagi karyawan atau pegawai itu. Tumbuhnya kinerja seseorang bukan dari ancaman tetapi salah satu yang menumbuhkannya adalah dengan pemberian reward, dan bentuk ancaman tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan sikap menghargai terhadap manusia atau melanggar hak asasi manusia.
    Komentar Menurut teori Y
    “Seorang karyawan ada kebebasan dalam melaksanakan tugasnya, ada kebebasan untuk mengemukakan ide atau gagasannya tanpa ada pengawasan dan aturan-aturan yang jelas”. Saya berpendapat bahwa pengawasan dan hukuman itu perlu, namun tingkat pengawsan dan hukuman tersebut disesuaikan dengan aturan-aturan atau kode etik dalam lembaga pendidikan atau dalam lembaga lain, sehingga karyawan dalam melaksanakan tugasnya tidak semena- mena atau membuat aturan sendiri-sendiri. Langkah yang harus diambil bahwa seorang karyawan harus tetap melaksanakan tugas kerjanya dengan baik dan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku..
    Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

  224. 242 dedeh septy February 7, 2014 at 4:25 pm

    Assalamualaikum wr.wb
    Setelah sy membaca artikel bapak tentang motivasi, saya bisa mempelajari motivasi dala diri saya sekarang dan juga pengaruh dari lingkungan kerja say serta pengaruh untuk lingkungan kerja saya.
    Saya setuju bhwa motivasi mempengaruhi kinerja kita. Itu saya rasakan sendiri sejak saya menjadi guru di sekolah tempat saya bekerja. 2 tahun pertama sy sangat semangat dan termotivasi bekerja karena kepercayaan atasan saya dan rekan- rekan kerja sy untuk mnjadi wakasek kurikulum wlwpun sy guru br disna. Pekerjaan saya bisa dihargai baik oleh atasan sy. Namun sayangnya lingkungan kerja yang semakin hari sy rasakan semakin krg nyaman karena krgnya prhtian, penghargaan dari atasan, motivasi sy pun menurun. Selain saya pun, saya menilai rekan_ rekan saya pun mengalami penurunan kinerja karena semangat atau motivasi bekerja pun menurun. Mereka merasa krgnya prhtian atasan trhdp kesejahteraan guru2 dan perhatian tentang kgtan di sklh. Mereka merasa karena atasan sering kgtan dns di luar maka merasa lepas pengawasan dan merasa tdk ada perhatian dr atasan. Kmi hnya bs saling menyemangati dan slg mengingatkan untk ttap bekerja dgn pnuh tnggung jwb. Namu sbgian guru mengaggap pkrjaan nya tdk dinilai atau dihrgai. Jd mreka brpikir untk sama dengan rekan yg kinerja nya rendah. Semoga setelah membaca artikel bapak, saya bs mngatasi masalah sy dan rekan_ rekan di sklh yg mngalami penurunan motivasi wlw tnpa pngawasan atau penghrgaan dr atasan sklipun dan hanya mengingat tgs serta kwjbn kita sbg pendidik. Trima ksh. Wassalam
    Dedeh septy kurniasih
    Nim. 72113109
    Kelas E11

  225. 243 Ikeu Aprilianti February 7, 2014 at 7:34 pm

    Assalamualaikum wr.wb.
    Menurut saya pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja sangatlah besar, sebelum membahas kinerja tentunya kita harus memikirkan, bagaimana caranya seorang pegawai termotivasi untuk belajar sehingga nantinya berpengaruh terhadap peninggkatan kinerja karyawan itu sendiri. Banyaknya karyawan TU ( Tatat Usaha ) di sekolah kami yang demotivasi sehingga menyebabkan rendahnya pelayanan terhadap guru maupun siswa. Diklat sebagai salah satu cara untuk belajar harus dapat dimanfaatkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kompetensi sehingga meningkatkan motivasi dan kesadaran para pegawai untuk bekerja lebih baik di sekolah. Oleh karena itu diklat harus dirancang sedemikian rupa sehinggga meningkatkan motivasi internal maupun eksternal pegawai. Pegawai akan termotivasi untuk belajar jika meteri yang diajarkan pada diklat berhubungansecara langsung dengan pekerjaan mereka, sehingga meraka bekerja lebih baik. Selain hal di atas, diklat juga harus memberikan keuntungan secara nyata sehingga pegawai akan lebih termotivasi untuk belajar, jika mereka mengetahui bahwa diklat tersebut mengguntungkan bagi mereka, sehingga otomatis memberikan dampak bagi peningkatan kinerja.
    Jadi sangatlah jelas bahwa peran motivasi sangatlah besar pengaruhnya terhadap kinerja seseorang. Apabila pegawai telah memiliki motivas untuk belajar, diharapkan ia pun memiliki motivasi yang tinggi untuk bekerja dam memberikan kontribusi terbaiknya bagi instansi atau perusahaan dimana dia bekerja. Dan apabila justru demotivasi yang ada pada diri karyawan maka sudah dapat kita prediksi kebangkrutan tinggal menunggu waktu. Demikian komentar dari saya mengenai tulisan Bapak. Mohon maaf bila ada kekeliruan dalam komentar saya. Wassalamualaikum Wr.Wb.
    Ikeu Aprilianti
    Mahasiswa Pasca Sarjana UNPAK, Jurusan Administrasi Pendidikan
    Kelas E.11
    NPM: 072113117

  226. 244 NINA ANDRIANITA February 7, 2014 at 11:43 pm

    YTH BAPAK EDIE.. yang baik hati dan tidak sombong… hehehheheheh

    Menarik sekali tulisan yang bapak muat,
    ini dapat menanbah pengetahuan saya tentang motivasi,
    tapi jadi nambah penasaran nie pak ,

    Manullang (1982:147) memberikan pengertian tentang motivasi kerja : “Motivasi kerja tidak lain adalah suatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja, dengan kata lain motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja Merumuskan suatu pengertian motivasi bukanlah merupakan suatu hal yang sederhana. Motivasi merupakan suatu proses yang terjadi dalam diri manusia atau suatu proses psikologi”.

    “Semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang-orang untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. Bekerja sama dengan menekankan dengan tugas hakekat saling hubungan dari suatu kelompok dengan suatu keinginan yang nyata untuk bekerja sama. Dengan giat dan konsekuen menunjukkan caranya untuk sampai pada tujuan melalui disiplin dan tanggungjawab bersama”. Leighten (1985:185)

    Jika di lihat dari dua pendapat akhli tersebut keberadaan motivasi sangat penting peranannya, dalam usaha meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja yang dihasilkan. Motivasi akan memberikan dorongan dan semangat bagi karyawan dan pimpinan. Adanya kepuasan kerja diharapkan akan menciptakan hubungan kerja yang harmonis antara kedua belah pihak yaitu karyawan dan pimpinan, sehingga tujuan instansi atau perusahaan dapat tercapai dan berhasil secara optimal. Motivasi sangat penting dimiliki oleh karyawan dalam meningkatkan semangat kerja dan produktivitas karyawan.
    Namun jika kita mencoba mengelompokan
    maka motivasi dibagi dua hal pertama motivasi materil (pemberian dengan bentuk materi ) dan motivasi non materil (penghargaan, pengakuan dsb) jika di lihat dari segi psikologi maka motivasi non material memiliki peranan yang sangat besar di banding motivasi materil, nah dalam hal ini karena bapak seorang dosen kirannya mau mengkaji dan berbagi pengetahuan tentang seberapa besar peran motivasi materil dan non materil terhadap kinerja.. suksess ya bapak semoga sehat selalu……. suksess yaa pak edie… “NINA ANDRIANITA /Npm 072113165/ Kelas E 11 PASCA UNPAK…..

  227. 245 Performance Tech Adie February 8, 2014 at 1:53 am

    Yth Bapak Ibu
    Pada dasarnya konsep dan prinsip motivasi dapat diterapkan di berbagai bidang kehidupan seperti keluarga, sekolah, perusahaan, lembaga sosial serta masyarakat dan negara. Banyak studi yang membuktikan motivasi berkorelasi signifikan terhadap kinerja individu dan organisasi. Hanya saja aspek-aspek dalam motivasi yang berbeda sesuai dengan bidang pekerjaan. Oleh karena itu, riset yang berkelanjutan terkait motivasi dan kinerja masih perlu terus dilakukan.
    Salam
    Adie Yusuf

  228. 246 hamidah February 8, 2014 at 4:57 am

    Tulisan bapak menari rik dan mudah di mengerti sangat memba ntu menambah wawasan bagi seluruh mahasiswa Dan sangat mendorong motivasi untuk menumbuhkan kinerja yang baik .
    Seorang guru harus memiliki motivasi yang baik agar berpengaruh pada motivasi belajar siswa tentunya ada kaitan nya dengan peningkatan mutu pendidikan:-)

  229. 247 hamidah February 8, 2014 at 5:04 am

    tulisan bapak menarik dan mudah d mengerti, sangat membantu menamabh wawasan saya dan bagi seluruh mahasiswa dan sangat mendorong motivasi untuk menumbuhkan kinerja yang baik.
    seorang guru harus memilikimotivasi yang baik agar berpengaruh pada motivasi belajar siswa tertentu ada kaitanya denganpeningkatan mutu pendidikan

    Hamidah
    Mahasiswapascasarjan unpak
    kls: E.11
    NIM. 72113112

  230. 248 Ricky Kelana February 8, 2014 at 5:21 am

    Ricky Kelana
    NIM :072113166
    Kelas :E.11
    Pascasarjana UNPAK

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    Artikel yang telah Bapak tulis dalam blog ini alhamdulillah dapat memberikan pencerahan ilmu yang implementasinya dapat Saya lakukan sedikit demi sedikit dalam dunia kerja. Mudah-mudahan Bapak diberikan anugerah kesehatan oleh Allah SWT untuk terus berkarya agar kami dapat terus merasakan manfaat dari karya-karya yang telah dan akan dituliskan Bapak lewat blog ini. Amien

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

  231. 249 Ricky Kelana February 8, 2014 at 5:26 am

    Ricky Kelana
    NIM :072113166
    Kelas :E.11
    Pascasarjana UNPAK

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    Artikel yang telah Bapak tulis dalam blog ini alhamdulillah dapat memberikan pencerahan ilmu yang implementasinya dapat Saya lakukan sedikit demi sedikit dalam dunia kerja. Mudah-mudahan Bapak diberikan anugerah kesehatan oleh Allah SWT untuk terus berkarya agar kami dapat terus merasakan manfaat dari karya-karya yang telah dan akan dituliskan Bapak lewat blog ini. Amien

    Wassalamualaikum Wr.Wb.

  232. 250 RINA MARTIANA February 9, 2014 at 6:42 am

    Assalamualaikum…wr. wb

    Alhamdulillah pak Adie,saya masuk ke Pasca Unpak ini karena termotivasi untuk meningkatkan wawasan,pengalaman,pemahaman dan yang paling essensi yaitu peningkatan kinerja yang paling optimal.
    Artikel bapak membuat saya terkesan,terutama dalam masalah Cara mengatasi penurunan motivasi yaitu melalui pendekatan kuratif dan antisipatif.Secara pribadi ataupun menyimak dari pengalaman any person,ternyata motivasi dalam diri seseorang tidak selamanya stabil,ada turun naiknya.
    Nah dengan adanya pendekatan – pendekatan tsb,solusi pemecahanya telah terjawab..
    Terima kasih ya pak atas artikel yang bapak muat ,artikel lainya saya tunggu !

    Rina Martiana
    Nim 072113124
    Semester 1 Pasca Unpak jurusan AP
    Kelas E.11

  233. 251 Astuti Karya Dewi Mahasiswi Pascasarjana UnPak S3B2. NPM 073113032 February 13, 2014 at 1:37 am

    Assalamualaikum, Selamat pagi, salam sejahtera untuk kita semua, semoga Allah Yang maha Kuasa selalu memberkati kita semua.

    Bapak nama saya Astuti Karya Dewi, Mahasiswi Pascasarjana UnPak Kelas S3B2,

    Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Kerja.
    Setelah saya membaca tulisan bapak mengenai Pengaruh motivasi terhadap kinerja kerja, saya sangat sependapat dengan bapak, dan saya juga berpendapat apapun bentuk aktivitas seseorang dia memerlukan motivasi agar dapat memberikan dorongan atas kerjanya.
    Siapa yang tidak memerlukan motivasi dalam hidupnya?.
    Boleh dikatakan tidak ada orang yang tidak memerlukan motivasi dalam menghadapi aktivitas yang dilakukannya, siapun orangnya anak anak, oarng dewasa, orang tua. semua memerlukan motivasi agar bisa mendorong dia melaksanakan aktivitasnya dengan tepat, cepat dan baik.
    Moslow dalam teori kebutuhan, manusia memerlukan adanya Aktualisasi diri, penghargaan, kasih sayang, rasa aman dan kebutuhan pisikologie, jika kelima macam ini sudah terpenuhi maka manusia akan dapat melaksanakan aktivitasnya dengan baik.aktualisasi diri atau kata lainnya pengakuan akan keberadaan, penghargaan dan kasih sayang merupakan suatu bentuk perhatiaan yang akan mjendorong orang mencintai pekerjaannya, ditambah rasa aman dan terpenuhinya kebutuhan pisiknya, membuat rasa nyaman bagi pelaku pekerjaan, pekerja yang mendapat motivasi akan menekuni dan menyelesaikan setiap pekerjaannya dengan baik dibandingkan pekerja yang bekerja tanpa motivasi dan perhatian, anak yang mendapat motivasi atau dukungan yang positive akan menghasilakan anak yang bertingkah laku baik dibandingkan anak yang mengalami pembiaran, orang tua yang lagi sakit akan berusaha dan cepat sembuh bila dimotivasi dengan baik, dibandingkan bila ditelantarkan, jadi Pengaruh motivasi sangat besar dengan hasil kinerja kerja, semoga tulisan bapak bisa dibaca semua kalangan, baik pimpinan perusahaan, orang tua, maupun orang orang yang harusnya dapat memberikan motivasi bagi kalangan terdekatnya.
    Waassalammualikum,
    Lubuk Linggau 13 Feb 2014

  234. 252 lili angraini pasca sarjana Administrasi pendidikan UNPAK kelas E 11 February 14, 2014 at 11:01 am

    Assalamu’alaikum Wr. Wb
    Yang terhormat Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A

    Setelah membaca tulisan bapak mengenai motivasi, menurut saya setiap individu harus memiliki motif dan motivasi yang terarah dalam melakukan sebuah aktivitas agar tujuan dapat tercapai. Bila hal itu diaktualisasikan dalam pekerjaan dalam hal ini mengajar dan mendidik , motivasi dibutuhkan agar baik itu pendidik dan peserta memiliki upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan pendidikan. Semua hal itu akan terwujud bila terdapat upaya dalam menetapkan prioritas sehingga semua elemen yang tercakup dalam proses pendidikan memiliki upaya yang berdaya guna dan berhasil guna.

    Proses motivasi di dunia pendiikan harus berangkat dari paradigma bahwa pendidikan merupakan sebuah kebutuhan bahkan sebagai investasi manusia atau ” human capital”. Bila hal ini telah terkonsep, maka aspek kebutuhan tersebut akan menjadi tolak ukur peningkatan perilaku pelaku pendidikan.

    Dari lima teori motivasi yang bapak telah jabarkan, saya memiih teori berprestasi yang dicetuskan oleh David Mc Clelland. Menurut saya teori motivasi ini bisa diterapkan di dalam proses pendidikan karena dalam teori tersebut menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Hal ini berkaitan dengan dengan tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu yaitu :
    1. kebutuhan berprestasi ( achievement motivation )
    2. Kebutuhan berkuasa ( power motivation )
    3. kebutuhan berafiliasi ( affiliation motivation )

    Akan tetapi 3 motivasi tersebut akan tumbuh bila adanya motif yang kuat dari masing-masing individu.
    Motivasi untuk berprestasi bisa dibangun oleh para pendidik dengan cara meningkatkan tanggung jawab pribadi seperti datang tepat waktu atau menyelesaikan tugas-tugas administrasi sebagai guru, selain itu mencari dan menggali terus menerus sumber bahan ajar juga bisa menjadi salah satu bagian dalam memacu motivasi untuk berprestasi.
    Sedangkan dari segi siswa sebagai peserta didik, motif ini dapat dibangun dengan menanamkan tanggungjawab sejak awal, bahwa belajar adalah proses menuju hidup lebih baik dengan cara menambah iptek dari segala sumber dan penguatan etika untuk terus berkembang

    Motivasi untuk berkuasa di dunia pendidikan dapat diartikan sebagai adanya pembagian kerja yang jelas dan terstruktur, terdapat kejelasan mana pimpinan mungkin dalam hal ini kepala sekolah, terdapat juga kejelasan staf serta para guru. Selain itu motibvasi berkuasa juga memiliki peran dalam hal memberikan pengaruh positif dalam proses pencapaian tujuan pendidikan.

    Motivasi berafiliasi yang menyangkut kerjasama di dalam kegiatan pendidikan dan adanya perasaan diterima bagi ke dua belah pihak baik itu pendidik dan peserta didik. Dalam jangkauan yang lebih luas yaitu adanya usaha aktif dalam membangun lingkungan yang kondusif untuk mencapai tujuan pendidikan.

    Pada akhirnya untuk mencapai kinerja yang baik terutama dalam hal mengajar dan mendidik harus terdapat keselarasan dan keseimbangan dalam mengatualisasikan motivasi-motivasi yang ada. Demikian pendapat saya, terima kasih.
    Wassalamu’alaikum Wr.Wb

    Lili Angraini/ 72113119/E11

  235. 253 aam amaliah February 17, 2014 at 3:53 pm

    Aam Amaliah
    17 Februari 2014

    Assalamua’laikum wr.wb
    Yang terhormat Bapak Dr.H.Adie.E.Yusuf, M.A.

    Setelah membaca tulisan bapak, saya mendapatkan “pencerahan” mengenai teori-teori motivasi yang begitu lengkap dan pentingnya memiliki motivasi untuk meningkatkan kinerja. Semoga saya memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja sehingga saya bisa berkontribusi dalam memajukan pendidikan di indonesia. Amin

  236. 254 achmad nugroho March 24, 2014 at 12:26 pm

    Nama : Achmad Nugroho
    Kelas : S3 – B2
    NPM : 073113025
    Program Pasca Sarjana
    Universitas Pakuan Bogor 2014.

    Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja
    Saya setuju apa yang ditulis oleh Bapak Dr. H. E. Adie Yusuf, S.Pd. MA.

    Motivasi sebagai kekuatan sumber daya yang menggerakkan perilaku manusia; motivasi sebagai upaya yang dapat memberikan dorongan kepada seseorang untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki. Motiv sebagai daya gerak seseorang untuk berbuat. Perilaku seseorang berorientasi pada tujuan dan didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan.
    Kata kuncinya adalah; Kekuatan, Tujuan, Keinginan.
    Selama manusia masih mempunyai; tujuan, keinginan, kemauan, maka motivasi; motive, akan timbul dalam diri manusia.

    Tulisan tersebut sangat baik sekali perlu dibaca oleh para mahasiswa, praktisi maupun pimpinan perusahaan. Teori – teori yang diajukan sangat lengkap. Sehingga sangat mudah dipahami dan menambah wawasan saya sebagi mahasiswa, terima kasih.

    Salam Saya,
    Achmad Nugroho

  237. 255 nuriati samosir June 1, 2014 at 11:24 pm

    selamat pagi pak,,, perkenalkan nama saya Nuriati samosir kuliah di STAKPN TARUTUNG jurusan Pendidikan Agama Kristen, pak saya ingin memepelajari lebih dalam lagi pelajaran mengenai motivasi berprestasi dari bapak. bisa kah bapak menolong saya?

  238. 256 yunitaalone September 14, 2014 at 3:42 am

    Reblogged this on yunitaalone and commented:
    Assalamualikum,salam kenal bapak saya dari mahasiswa S.3 A5 pakuan

  239. 257 tajudinthaha September 14, 2014 at 4:14 pm

    Assalamua’alaikum wrwb,
    Yang saya hormati Bapak DR.H.Edie.E Yusuf,S.Pd.MA
    Setelah saya menyimak tulisan bapak, saya sangat setuju , bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan perlu adanya usaha atau tindakan terprogram dalam suatu organisasi yaitu dengan meningkatkan ” karakter kepribadian yang nantinya mengarah pada peningkatan kinerja ” dalam hal ini secara kebetulan saya mengelola dan memenejemen suatu organisasi pendidikan tingkat dasar sejak tahun 1992 sampai saat ini, namun beberapa tahun terakhir ini lembaga tersebut banyak terdapat kemunduran terhadap peningkatan kinerja karyawan, dengan sebab saya mengendalikan karyawan dari jarak jauh ( melalui telepon genggam) dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi atas laporan salah satu karyawan yang saya percayakan selama beberapa tahun ini. yang jelas saya merasakan perubahan kemunduran motivasi kerja karyawan dalam lembaga saya akibat kurangnya motivasi ” pigur ” pengendali lembaga tersebut, sehingga berakibat kurangnya semangat karyawan dalam tugas, tidak ada keinginan untuk maju. Dalam hal ini saya ingin menanyakan kepada bapak ” Apa upaya yang harus saya perbuat terhadap karyawan di bidang pendidikan ( guru ) yang hampir 40 % berasal dari keluarga namun mereka , dan 60% berasal dari bukan keluarga ? sedangkan saya sudah berupaya dengan melaksanakan beberapa teori kepemimpinan

  240. 258 salma1976 September 28, 2014 at 10:31 am

    Assalamu”alaikum Wr. Wb

    Perkenalkan pak. Nama saya Siti Nurbaety, mahasiswa bapak di Adm, Pendidikan Unpak kelas AP 1.2

    saya mencoba menanggapi tulisan bapak.

    Menurut saya, motivasi sangat diperlukan bagi semua individu
    Apalagi dalam dunia pendidikan. motivasi sangat diperlukan bagi semua guru dan siswa

    Motivasi adalah suatu dorongan /keinginan yang membuat seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu

    Menurut Weiner (1990) Motivasi adalah suatu kondisi internal yang membangkitkan suatu individu untuk bertindak, mendorong individu tersebut mencapai tujuan tertentu dan membuat individu tersebut tetap tertarik pada suatu kegiatan

    Salah satu cara meningkatkan motivasi pekerja adalah dengan pemberian nilai, hadiah atau penghargaan yang dapat merangsang motivasi seseorang

    Disekolah, motivasi guru sangat dipengaruhi oleh kinerja kepala sekolah.
    Motivasi guru dapat tercipta dari kepala sekolah yang bisa merangkul guru-gurunya. Bagaimana guru dapat memiliki motivasi untuk menjadi lebih baik sedangkan kepala sekolahnya tidak care pada guru-gurunya.

    Salah satu motivasi guru adalah memotivasi muridnya untuk menjadi lebih baik dan berprestasi. guru yang baik adalah yang bisa merangkul siswanya, menjadikan siswanya sebagai murid dan sahabatnya.
    kalau guru hanya menempatkan posisi siswa sebagai muridnya maka akan ada jarak diantara mereka. Namun jika guru memposisikan muridnya sebagai sahabat maka tidak ada jarak diantara mereka.

    Andai semua kepala sekolah bisa merangkul bawahnnya, insya Allah smua guru akan termotivasi untuk menjadi lebih baik.

    Demikiah komentar saya. mohon maaf jika terjadi kesalahan dan kekurangan dalam tulisan ini, Terima kasih.

    Wassalamu’alaikum Wr. WB

  241. 259 kartika sandra October 2, 2014 at 7:49 am

    Assalamualaikum pak. saya sangat tertarik dengan artikel bapak yang mengenai ” PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA”. Motivasi dalam diri seseorang sangatlah penting, karena dengan adanya motivasi dalam diri seseorang dapat membuat seseorang terdorong untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Dalam halnya motivasi terhadap kinerja seseorang, seseorang yang memiliki motivasi dapat berkomitmen dalam suatu pekerjaan, bertanggung jawab dalam suatu pekerjaan, giat dalam bekerja , tidak mudah putus asa dan selalu berpikiran positif . Sedangkan seseorang yang tidak memiliki motivasi dalam bekerja, seseorang tersebut cenderung tidak percaya diri untuk melakukan sesuatu dan cenderung malas untuk bekerja. Sama halnya di dunia pendidikan , sebagai guru harus memiliki motivasi yang tinggi agar kinerjanya pun baik ,dapat peduli terhadap siswanya dan siswa pun termotivasi untuk semangat belajar. Jika guru memiliki motivasi yang rendah, kinerjanya pun akan rendah dan tidak bertanggungjawab terhadap pekerjaannya. Untuk meningkatkan motivasi guru harus didukung oleh SDM dan keterampilan yang di milikinya.

    Kartika Sandra
    Kelas A.1.2
    Pascasarjana Unpak

  242. 260 Tri agustina October 6, 2014 at 12:31 am

    Assalamualaikum.wr.wb

    Saya setuju dengan toeri McGregor dengan model teori Y, yang menyatakan bahwa motivasi mendorong seseorang untuk bekerja lebih baik. Menurut saya seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi akan senang bekerja dan memiliki komitmen, sehingga motivasi dan kreatifitas yang dimiliki seseorang akan muncul untuk memecahkan masalah dalam dunia kerja. Karena motivasi selain muncul dalam diri kita sendiri kadang motivasi juga dapat tumbuh dari lingkungan sekitar agar kinerja yang kita lakukan sesuai dengan lingkungan kita bekerja.
    Sebagai contoh:
    Sebelum melamar ke suatu perusahaan atau tempat kerja, kita harus tau dulu apa saja yang harus dilakukan. Maka muncullah motivasi yang membangun agar kita dapat bekerjasama dengan lingkungan baru.

    Tri Agustiena Puryuantiah
    kelas : A.1.2
    Pascasarjana Unpak

  243. 261 Wawan Sukwana October 9, 2014 at 3:18 am

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.
    Salam hormat untuk Pak Adie,

    Saya Wawan Sukwana (Mahasiswa S-2 UNPAK). Terima kasih atas ilmu yang diberikan, tulisan Bapak sangat inspiratif.

    Motivasi adalah sebab atau alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Oleh karena itu, motivasi merupakan hal yang mesti ada dalam jiwa setiap individu. Ketika ada individu yang hidup tanpa motivasi, maka hidupnya akan terasa hampa, wujuuduhu ka adamihi (ia ada tapi seperti tak ada). Pun dalam peningkatan kinerja, maka motivasi memiliki peranan yang sangat penting. Terlepas dari motivasi setiap individu yang beragam, yang pasti motivasi menjadi pendorong untuk peningkatan kinerja seseorang.
    Terima kasih.

    (Wawan Sukwana/ Mah. AP Kelas A.1.2 Pascasarjana UNPAK)

  244. 262 pp October 10, 2014 at 11:59 pm

    Teguh Eka Prahara (Pasca Unpak AP.1.2)
    Terimakasih pak atas tulisannya, saya sangat setuju. Pengaruh motivasi memang sangat bermaanfaat dalam setiap aspek kehidupan manusia, karena motivasi mampu menjadi ruh penggerak dalam kita mencapai sesuatu yang kita inginkan…
    pernah dulu guru fisika saya menjelaskan pentingnya motivasi dalam sebuah rumus gerak lurus berubah berarturan, bahwa :
    Vt = Vo + at2. Bahwa untuk mencapai pergerakan yang lebih cepat dari sebelumnya (vt), manusia memerlukan percepatan (a) brupa motivasi terus menerus… jika a nya positif = motivasinya positif, maka terjadilah percepatan, jika a nya negatif, maka terjadilah perlambatan hidup… kurang lebih seperti itu.

  245. 263 Wahyu Kristanta October 11, 2014 at 2:59 am

    Selamat pagi Pak Dr.H. ADIE E. YUSUF, SPd.MA

    Membaca tulisan Bapak mengenai motivasi dan kinerja, saya sangat setuju dengan tulisan Bapak mengenai motivasi dan kinerja. Dalam dunia pendidikan, kebetulan saya bekerja di sebuah Yayasan Pendidikan swasta, yang mengelola satuan pendidikan dari TK – SMA.
    ada hal2 yang saya ingin diskusikan dengan Bapak, mengenai motivasi & kinerja guru / kepala sekolah, mungkin hal ini menjadi permasalahan yang sama dengan hampir semua pendidikan swasta.
    Masalahnya adalah, ketika kita melihat kinerja yang menonjol dari Kepala Sekolah atau guru, sebagai sebuah Yayasan, kita melihat kebutuhan SDM untuk semua jenjang yang kita ampu,
    Ketika kita berencana mempromosikan dengan cara mutasi seorang guru / kepala sekolah ke jenjang lain contoh guru SD ke SMP, akan terkendala hilangnya bantuan Sertifikasi guru tersebut dari Pemerintah yang jumlahnya cukup besar. (kisaran 2 – 2,5 jt/bulan)
    Hal tersebut menyebabkan turunnya kinerja guru/kepala sekolah, mereka takut ketika berprestasi, akan ada kemungkinan u/ di promosikan ke jenjang lain, yang bisa mengakibatkan kehilangan bantuan dana sertifikasi dari Pemerintah, karena sudah tidak sesuai dengan sertifikasinya.
    Mohon masukan dari Bapak.

    Terimakasih,

    Wahyu Kristanta
    Mahasiswa S2
    Program Studi Administrasi Pendidikan
    Kelas AP.1.2

  246. 264 susiyadi November 1, 2014 at 2:39 pm

    Asslam mualaikum.
    yth Bapak adie semoga sehat selalu….

    setelah membaca artikel bapak, saya berpendat bahwa motifasi sagat diperlukan untuk memacu kreatifitas dalam bekerja yang selanjutnya dapat menghasilkan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan mandiri dalam prestasi.

    Semoga artikel yang demikian dapat lebih banyak lagi guna menciptakansumber daya manusia yang mempunyai daya saing, amin….

    dari susiyadi
    Npm 072114113

    wassalam,…

  247. 265 Raja November 14, 2014 at 10:30 am

    aswwb,

    “…Pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah…”

    analog terhadap klausul tersebut adalah bila guru bermotivasi tinggi maka muridnya akan berprestasi. pertanyaannya adalah apakah peran kompetensi.terhadap kinerja sangat dominan? oleh sebab itu terdapat 2 variabel lain penentu prestasi siswa yakni kompetensi, dan kesempatan. oleh sebab itu maka seorang guru seyogyanya memiliki ketiganya. kompetensi profesi, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual. kesempatan mengandung makna kesempatan untuk pengembangan diri yang didukung oleh sistem.

    Bastari R

    S3A5 (UNPAK)

  248. 266 Fathrah November 30, 2014 at 1:26 am

    Sangat benar yang di katakan bapa Adi, karna semua hal yang dilakukan harus memiliki motivasi agar kita selalu bekerja dengan makasimal

  249. 267 R LIKA December 1, 2014 at 2:25 am

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A,yang terhormat ,pembelajaran Psikologi pendidikan hal yang baru buat saya ,dan sangat menarik pak.
    seperti yang kemarin selintas saya sampaikan kepada bapak mengenai profesi saya yang bekerja didalam bidang service atau pelayanan,tidak mudah rasanya kita bekerja untuk konsisten pak, ini tercermin dari hal yang selama ini saya suka amati .apakah bapak punya kiat2 jitu untuk menimbulkan motivasi pada adik2 yang saya pimpin di dalam satu team kerja,agar mereka bisa bekerja dengan ” motivasi ”yang tinggi,bukan hanya mereka bekerja karena di pantau oleh pimpinannya secara langsung karena ada rasa ”takut” ,melainkan mereka bekerja dengan hati dan bisa konsisten
    tentunya agar tercapai visi misi perusahaan pak.

    terimakasih Pak Adie sarannya ,salam sejahtera

    Rulika / 72114144
    G-7

  250. 268 ecihsuningsih73 December 5, 2014 at 1:11 pm

    Assalamualaikum wr.wb selamat malam pak smoga bapak sekeluarga dalam keadaan sehat dan bahagia slalu.Motivasi merupakan suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja dan dalam hidup ini karena dengan adanya motivasi kita akan terangsang untuk berbuat yang lebih baik lagi dan lebih maju lagi .Sebagai seorang guru SD saya membutuhkan motivasi dari pimpinan dan lingkungan sekolah untuk berbuat yang terbaik bagi sekolah saya begitu juga sebagai guru saya juga berusaha memotivasi anak didik saya agar semangat dalam belajar meraih prestasi dengan berbagai cara salah satunya dengan memberikan reaward.Berbagai teori tentang motivasi intinya hanya satu memberikan dorongan agar seseorang mampu merubah sesuatu yang kurang baik bagi dirinya menjadi lebih baik, yang sudah baik menjadi sukses karena sesungguhnya hidup ini perjuangan tuk meraih kebahagiaan.
    Demikianlah pak komentar saya mohon maaf apabila bapak kurang berkenan.Terimakasih wassalamualaikum wr. wb
    Ecih Suningsih
    NPM : 072114087
    kelas G 7
    Pasca sarjana UNPAK

  251. 269 subagya December 12, 2014 at 8:13 am

    Asalamualaikum . Wr.Wb.

    Yth DR. Adhi E Yusuf.

    Terimakasih pak atas ulasan ttg teori motivasinya,
    Tulisan bapak tentang motivasi menampilkan banyak teori motivasi. Teori tersebut memperkaya saya tentang teori motivasi yang saya pahami. Dari beberapa teori yang bapak sampaikan tentunya dalam penerapannya akan ditentukan oleh masing-masing individu maupun organisasi, teori mana yang akan digunakan dalam memotivasi diri atau karyawan sehingga kinerja akan meningkat,

    Dari teori yang bapak sampaikan maka saya berpendapat bahwa motivasi terbagi dua yaitu motivasi intrinsik, yaitu motivasi yg berasal dari diri orang tersebut dan motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang berasal dari luar. Menurut pendapat saya maka dalam peningkatan kinerja motivasi intrinsik akan lebih mendorong orang utk berbuat/ bekerja lebih baik dibandingkan motivasi ektrinsik. Motivasi intrinsik akanmenjadi motor bagi individu dalam berbuat, walaupun dalam perjalanannya mengalami naik turun Untuk itu maka motivasi ekstrinsik diperlukan. Dalam rangka menjaga motivasi intrinsik agar tetap tinggi, organisasi diharapkan mampu membaca motivasi individu dalam organisasi, shg antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik dapat saling melengkapi yang pada akhirnya berujung pada tercapainya tujuan organisasi tanpa melupakan tujuan individu.

    Dalam beberapa persoalan kadang institusi kurang tepat dalam memberikan motivasi terhadap staf/karyawan sehingga tujuan baik yg diberikan organisasi tidak sejalan dengan apa yg dikehendaki individu, sehingga yang terjadi bukan pemberian motivasi tetapi membuat karyawan merasa tidak dihargai dan lain sebagainya.

    Jadi menurut saya maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana memelihara motivasi intrinsik agar tetap tinggi, dan menjadikan motivasi ekstrinsik sebagai pelengkap. Disinilah peran organisasi menciptakan situasi kerja , budaya kerja dan kepemimpinan yang baik agar motivasi dalam diri karyawan tetap tinggi.

    Demikian komentar saya, terima kasih,

    waasaalamualaikum.

    Subagya Kela G 7/ AP

  252. 270 nienuraeni December 13, 2014 at 5:29 am

    Assalamu’alaikum wr. wb.

    Membaca tulisan bapak tentang “Pengaruh Motivasi dalam peningkatan Kinerja “, isinya sangat bagus. Motivasi memang sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam dunia kerja. Seseorang yang tidak memiliki motivasi kerja, cenderung melakukan pekerjaan hanya sebatas gugur kewajiban, tidak ada semangat untuk menjadikan apa yang dilakukan menjadi istimewa dan mencapai hasil yang maksimal. Sedangkan seseorang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi akan mampu bekerja maksimal sehingga hasil pekerjaannya mengesankan dan mudah mendapatkan kepercayaan.

    Demikian komentar saya, terima kasih.
    wassalamu’alaikum wr.wb.

    nuraeni kelas G7 / AP

  253. 271 sri rehulina December 13, 2014 at 11:15 am

    Assalamualaikum wwb Pak.
    setelah membaca artikel Motivasi yang bapak tulis, saya sangat setuju bahwa motivasi sangat mempengaruhi kinerja karyawan. untuk menciptakan motivasi dalam lingkungan kerja maka memang sangat di butuhkan stimulan yang sangat merangsang, terutama stimulan yang sangat digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama karyawan dan suasana kerja yang kondusif dan bersinergi. Tetapi tidak terlepas dari dari komonikasi,program,pengawasan atau kontrol dan evaluasi dari seorang pemimpin. Kepedulian pemimpin dalam memperhatikan up and down kinerja karyawan menjadi hal yang sangat mendukung juga. Terima Kasih Pak.
    Sri Rehulina
    Nim : 72114102
    Kls. : G 7
    UNPAK

  254. 272 ecihsuningsih73 December 20, 2014 at 1:20 am

    Assalamualaikum wr. wb selamat pagi pak smoga hari ini lebih baik dari hari kemarin. Berbicara tentang motivasi menurut saya yang paling dominan mempengaruhi perubahan hidup seseorang adalah motivasi dari dirinya sendiri

  255. 273 Dudung Koswara December 20, 2014 at 7:17 am

    Dudung Koswara NIM 073114020
    Tulisan bapak sangat informatif….motivasi menjadi sebuah variabel penting dalam sebuah organiasi…..

    • 274 astutikaryadewi December 25, 2014 at 3:15 am

      Selamat pagi, selamat Tahun baru pak, Dari Astuti Karya Dewi B2S3 Unpak

      Tulisan bapak mengenai motivasi sangat baik sebagai bahan pemikiran kita, segala sesuatu yang akan kita kerjakan memerluan motivasi atau dorongan.  Apalagi dalam sebuah organisasi, kalau tidak ada yang mendorong atau memotivadi tentunya sulit akan maju, karena pelaku pelaku dalam organisasi tersebut.tidak berusaha meningkatkan kinerjanya. Karena tidak ada motivadi yang bisa membangkitkan keinginan dari para pelaku un5uk meningkatkan kinerja.

      Terkirim dari tablet Samsung

  256. 276 Depi Rismayanti January 6, 2015 at 2:26 am

    Assalamualaikum wr. wb.
    Selamat Siang dan Selamat Tahun Baru.

    ” Motivasi ” Satu kata yang bisa membawa seseorang untuk mengalami suatu bentuk yang disebut dengan ” Perubahan “.

    Motivasi pada saat sekarang ini sangat dibutuhkan oleh semua orang untuk dapat menjalankan tugas dan kewajiban sesuai dengan apa yang diharapkan dan apa yang dicita-citakan.
    Apalagi bagi kita yang bekerja di dunia pendidikan. Motivasi bagi seorang tenaga pendidik sangat penting sekali supaya dia dapat menjalankan tugas dan kewajibannya. Agar apa yang menjadi tujuan Pendidikan Nasional itu dapat terwujud.

    Terimakasih,
    Wassalam.

  257. 277 jameela January 8, 2015 at 1:43 am

    Assalamualakum wr .wb
    Acungan jempol untuk tulisan bapak.
    Motivasi memang memberikan pengaruh yang besar akan kinerja seseorang. karena dengan memiliki motivasi yang tinggi kinerja seseorang akan semakin baik ( profesional) dalam menjalankan tugasnya.

  258. 278 Elin Lindawati January 11, 2015 at 4:54 am

    Materi bp sangat bermanfaat…..trimakasih pa

  259. 279 yayah rukhiyah January 20, 2015 at 1:21 pm

    materi bapak sangat memberikan inspirasi di dalam menghadapi kinerja dalam kehidupan sehari-hari. Yayah Ruhiyah program pasca unpak kelas A6

  260. 280 Tb Urip Henus January 20, 2015 at 1:28 pm

    ternyata kinerja di pengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk bapak juga yang menginspirasi kinerja kami.Tb. Urip Henus Program pasca Unpak Kls A6

  261. 281 Rosyati January 20, 2015 at 1:32 pm

    Assalamu’alaikum, Trima kasih pak materi bapak sangat bermanfaat. Mudah-mudahan tidak bosan menshare pengetahuan buan kami. Rosyati Mahasiswa Pasca UNPAK Kelas A.6

  262. 282 saprudinm January 20, 2015 at 1:34 pm

    Melihat Fenomena tentang arus Informasi dan teknologi kebanyakan guru-guru di Sekolah kita masih belum memilki kemampuan untuk menyerap dan menerapkankannya maka perlu motivasi yang sesuai dengan keadaan mereka, maka untuk itu teori motivasi yang bapak kemukakan akan sangat bermanfaat untuk mendorong guru-guru agar termotivasi untuk mengenal informasi dan teknologi.. terimakasih pa.. Saprudin Mubasir Mahasiswa Pasca UNPAK kelas A6

  263. 283 TB. M. SUHERMAN January 20, 2015 at 1:40 pm

    Motivasi yang tinggi berbanding lurus dengan kinerja yang tinggi, untuk itu motivasi harus dibangun melalui motivasi intristik dan ekstrintik, sehingga tujuan dapat tercapai dengan baik.. TB. M Suherman.. mahasiswa Pasca UNPAK S3 Kelas A6

  264. 284 Bambang Salsubi January 20, 2015 at 1:41 pm

    Asslamu’alaikum, materi bapak sangat bermanfaat banyak pengembangan teori yang bapak sampaikan yang belum saya dapatkan sebelumnya. ijin share. Bambang Salsubi Mahasiswa Pasca Unpak Kls A6

  265. 285 Candra nugraha – Mhs S2 Administrasi Pendidikan NPM : 072114118 Kelas E-12 January 23, 2015 at 7:29 am

    Saya sangat setuju motivasi menjadi bagian penting dalam peningkatan kinerja.
    Semakin tinggi kepuasan kerja guru/kepala sekolah, motivasinya dan tingkat kedisplinannya maka tingkat prestasi guru/kepala sekolah/kinerja sekolah akan meningkat, agar mencapai itu perlu ada upaya kebijakan yang tepat. Faktornya bias kebijakan administrasi, financial atau dukungan-dukungan moral, sehingga adanya pendekatan emosional yang baik antar semua elemen, rasa nyaman dan aman penting buat guru , dengan itu minimal menjadi pendorong untuk memotivasi guru, karyawan, stakeholder laiinya merasa untuk bertanggungjawab dan menunjukkan prestasinya maupun karir.

  266. 286 peti ariana January 25, 2015 at 2:52 am

    assalamualaikum wr.wb.
    Pak saya yang bernama :
    Peti Ariana
    Kelas : E12
    NPM: 072114127
    ternyata bahwa motivasi pendidikan sangat berpengaruh besar dalam menentukan psikologi perkembangan manusia.
    motivasi yg bapak tulis sangat memotivasi saya sebagai pegangan untuk dapat memberitahukan kepada anak didik saya.
    terima kasih banyak ya pak

  267. 287 ujang ali January 30, 2015 at 1:28 am

    setelah saya baca bahwa motivasi terbagi menjadi dua bagian yaitu motivasi yang datang dari luar (eksternal) dan motivasi yang datang dari diri sendiri (internal). motivasi eksternal sebaiknya merupakan motivasi yang memacu motivasi internal, sehingga tumbuh dari diri sendiri keinginan untuk maju, untuk mencari, untuk kerja lebih baik.

  268. 288 Sri Mulyani January 30, 2015 at 8:13 am

    assalamu’alaikum wr.wb.
    Bapak, saya Sri Mulyani S3E3
    NPM 073114038

    Setelah saya membaca “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA” yang bapak tulis, saya sangat setuju dan menambaha wawasan saya selaku kepala sekolah dalam menggerakkan organisasi yang saya pimpin untuk mencapai Visi dan Misi yang dituangkan dalam Renstra dan Renop sekolah. Kendala yang saya alami adalah masih ada warga sekolah yang memiliki motivasi berprestasi rendah.
    Dari ciri ciri tulisan diatas salah satunya yaitu mereka Bersikap apatis dan tidak percaya diri, serta tidak memiliki tanggungjawab pribadi dalam bekerja.Meskipun sebagai manager saya sudah memberikan motivasi berprestasi tinggi, hal ini disebabkan karena ada masalah sosial dan pribadi yang biasanya menjadikan pribadi seseorang sulit untuk mendapatkan motivasi, inovasi, maupun perubahan/change. Tetapi saya akan berusaha maksimal untuk meraih hasil yang optimal. Terima kasih pak semoga saya terus dapat menimba ilmu untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia secara umum dan SMP saya pimpin secara khusus.

    wassalamu’alaikum wr.wb

  269. 289 devi hafiludin (kls E.12) January 31, 2015 at 4:07 am

    Assalamu’alaikum, selamat pagi…mudah-mudahan bapa & keluarga ada dalam lindungan Allah SWT, amin..

    Mohon maaf apabila saya terlambat untuk memberi komentar terhadap artikel bapa dikarenakan ketidakmampuan saya untuk bisa mengatur waktu antara masalah pekerjaan di sekolah, keluarga & tugas kuliah. Namun saya yakin karena saya punya motivasi untuk terus belajar dan bahwa tidak ada kata terlambat untuk maju & berubah, seperti apa yang bawa kemukakan tentang motivasi.

    Saya sangat tertarik dengan komunikasi persuasifnya dengan singkatan ADIDAS:
    – A ttention, yaitu perhatian yang penuh
    – D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara
    – I interest, yaitu minat dan kepentingan
    – D esicion, yaitu keputusan yang tepat
    – A ction, yaitu tindakan nyata
    – S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai

    Sungguh bahwa motivasi itu sangat diperlukan bagi seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya, karena apabila seseorang tidak memiliki motivasi bagaimana mungkin dia mau berusaha untuk mencari ilmu, bekerja keras maupun beribadah.
    Sebagai contoh, anak dalam belajar termotivasi untuk menggapai cita-citanya, orangtua dalam bekerja keras mencari nafkah termotivasi oleh keluarga, dan kita dalam beribadah termotivasi dengan kehidupan selanjutnya bahwa ada nilai-nilai keimanan di sana, baik tentang Sang Pencipta, Kematian, hari Kiamat, hari Kebangkitan, Hari Pembalasan, Syurga & Neraka dsb.
    Nilai inilah yang membedakan setiap individu terhadap besar kecilnya unsur motivasi yang ada dalam dirinya. Baik itu seorang anak maupun orang dewasa. Unsur motivasi ini bisa berubah-berubah sesuai dengan kondisi psikologis individu & lingkungannya. Oleh karena itu, kita sebagai guru dari sedari dini harus memberikan input stimulus2 positif kepada anak didik supaya termotivasi untuk mampu mencapai tujuannya. Karena sifatnya berubah2 maka kita harus terus menerus secara kontinyu dan berkesinambungan memberikan motivasi kepada anak2 untuk belajar lebih baik dari hari ini.
    Allah SWT berfirman:
    إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم .. وإذا أراد الله بقوم سوءاً فلا مرد له ” إبدأ بتغيير نفسك ينصلح مجتمعك ….
    “Sesungguhnya Allah tidaklah mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu mengubah keadaan mereka, dan jika Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya” (ar Ra’d: 11) Maka mulailah dengan memperbaiki dirimu, niscaya masyarakatmu kan menjadi baik.

    Jadi intinya motivasi bisa mendorong seseorang untuk bisa menjadi lebih baik, karena semua yang kita jalani dan yang akan kita akhiri tergantung kepada diri kita sendiri. Kuncinya IKHTIAR — SABAR — TAWAKKAL…
    Selain ADIDAS,saya juga mempunya singkatan mengenai pembahasan motivasi, yaitu NIKE:
    Natural — yang artinya alamiah timbul dari keinginan individu
    Improve — meningkat atau bertambah baik
    Keen — tekun dan giat
    Eager — berhasrat sekali untuk mencapai tujuannya

    Saya ucapakan terimakasih kepada bapak yang sudah memberikan motivasi kepada saya pribadi dan kepada rekan2 semua di kelas E.12 prodi AP. Kami walau dengan berat hati kalau tidak disebut “terpaksa” untuk belajar lagi, bahkan kami mulai belajar membuat blog walau masih sederhana. Salam ‘alaik, semoga bapa diberi kesehatan untuk bisa menularkan ilmunya lagi kepada kami.

    Salam Hormat,

    Devi Hafiludin
    (Ketua Kelas E.12)

  270. 290 Rita Novita (kls E.12) January 31, 2015 at 6:41 am

    Assalamualaikum wr wb,

    Saya Rita Novita dari kelas E 12,membaca artikel bapa tentang motivasi,itu sangat lengkap dan begitu banyak ilmu yang saya dapatkan.saya berpendapat bahwa motivasi itu sangat dibutuhkan oleh kita baik itu dalam dunia kerja,ataupun segala sesuatu dalam kehidupan sehari-hari,karena tanpa motivasi,manusia bagaikan mayat yang tidak bisa melakukan apa-apa,tapi yang jadi masalahnya, kita mudah mengatakan tentang ‘motivasi’tapi sulit melaksanakannya.Motivasi seharusnya timbul dari hati kita sendiri tanpa mengharapkan apapun,sehingga apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan dengan iklas dan bertekad akan melaksanakan tugas secara bertanggung jawab,maka teori ‘x’ dari Mc Gregur tidak akan terjadi,dan akan berlangsung teori’y’yang akan menciptakan kondisi yang disiplin dan menyenangkan.Apabila kita mengkaitkan motivasi menurut Maslow,yang mengatakan motivasi secara hierarki kebutuhan individu,menurut saya bisa saja motivasi itu akan timbul karena ingin memenuhi sagala kebutuhan hidup ,tetapi juga bisa menyebabkan satu motivasi terbunuh dan muncul satu motivasi baru yang akan menciptakan situasi kerja yang tidak bertanggung jawab,salah suatu contoh:seorang pegawai disuatu lembaga,dia tidak melaksanakan tugasnya secara baik bahkan cenderung tidak bertanggung jawab,padahal pada awalnya dia menginginkan pekerjaan itu dengan menjanjikan tanggung jawab dan loyalitas tinggi kepada lembaga tsbt,tapi dipertengahan jalan dia tidak melaksanakan janjinya tsb dengan alasan gaji yang diterimanya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya sehingga dia mencari pekerjaan sampingan yang dilakukan di jam kerja pokok dia,dan kejadian ini banyak terjadi dalam kehidupan nyata kita sehari-hari,untuk kasus seperti itu bagaimana cara mengatasi menurut bapa?

    • 291 srijuniellyawati October 2, 2016 at 9:00 pm

      Aslm.wrwb.
      Bapak dosen yang saya hormati, nama saya Sri juni Ellyawati
      NPM : 072116024 / Administrasi Pendidikan

      Saya sangat tertarik dengan artikel bapak tentang motivasi pimpinan terhadap kinerja guru di sekolah. Saya adalah seorang guru SDN,tepatnya bulan Januari 2016 saya diberi tugas tambahan sebagai Kepala sekolah,Tantangan besar ada dihadapan saya, ini adalah konsekuensi pekerjaan. Niat dihati, sy harus mampu mengatasi segala permasalah yang ada. langkah dihari pertama jadi kepsek, saya lihat gedung sekolah yang tidak terurus entah berapa tahun tidak dicat, masuk ruangan guru yang sangat memprihatinkan dan kumuh. Dipojok kiri ada dua lemari yang diisi buku-buku berserakan, ditengah ada dua meja murid yang kotor sebagai tempat mengerjakan administrasi guru sekaligus tempat istirahat. Sungguh memprihatikan sekali, Mana mungkin akan tercipta pembelajaran yang kondusif / menyenangkan, gurunya sendiri tidak ada kemauan untuk berubah kearah yang lebih baik. Saya tidak menyalahkan siapapun tetapi tekad dihati dalam tiga bulan terakhir saya harus mampu merubah sekolah ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. ternyata dengan pendekatan dari hati kehati, membentuk tim yang solid, dan faktor yang utama adalah teladan / contoh, ternyata dengan memberi contoh sangat ampuh dalam melaksanakan POAC. Memang perlu pengorbanan, terutama menekan ego kita sebagai pimpinan, minggu pertama jadi kepsek,saya rapihkan ruang kepsek, datang seorang guru dan berkata, bu ko ruangannya sudah rapih dibantu siapa ? …sambil bercanda sy jawab ” dibantu penghuni sekolah ini bu ! … mereka tersenyum dan berkata ah.. ibu bisa saja !
      ibu/bpk kan punya tanggung jawab dikelas, silahkan selesaikan dulu, setelah itu yuuuk kita bareng2 membersihkan ruangan ini. Sy sediakan makanan, mengajak mereka makan bersama2 sambil bersenda gurau. Betapa mereka merasa diakui keberadaannya, meresa diperhatikan.
      minggu kedua sy buka ruang komputer sy rapihkan … ternyata beberapa guru menghampiri sy, dan berkata, bu ! ada yang bisa sy bantu !
      hasilnya ………………. sungguh diluar dugaan, saya sangat terharu, mereka menghampiri sy dan berkata, ” Bu! apapun program ibu, kami siap membantu sepenuhnya.Semua guru bahu membahu, betul betul membentuk tim yang solid. hanya dengan satu kali komando, sy menginginkan ruang guru seperti ini itu, mereka setuju dan kami bareng2 bekerja. Alhamdulilah dalam tiga bulan, janji dihati telah terwujud.
      kami mempunyai ruang guru yang layak, ruang kepsek, ruang komputer, mushola walau kecil, ruang UKS, dan ruang perpustakaan, padahal sebelumnya selama 5 tahun kebelakang hal tersebut tidak ada, dan tidak pernah ada keinginan dari guru-guru untuk merubah itu semua.
      Kesimpulan nya, untuk memotivasi guru dalam bekerja adalah
      1. penghargaan atas prestasi yang diraih guru
      2. pengakuan atas keberadaan mereka
      3. teladan / contoh
      4. Pemimpin harus bisa mengendalikan ego nya.
      Mudah-mudahan bisa bermanfaat,khususnya untuk saya dan orang banyak, doa selalu kami harapkan.

      Dengan tidak mengurangi rasa hormat sy kepada bapak, mohon kiranya bapak bersedia untuk memberikan arahan atau masukan
      trimakasih .

  271. 292 peti ariana February 8, 2015 at 3:53 am

    Ass, saya peti ariana kelas E12
    motivasi bagi saya sangat penting karena adanya motivasi menumbuhkan semangat bagi diri saya untuk mencapai tujuan yang ingin di capai. khususnya dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk memotivasi siswa dalam belajar dan beraktivitas dalam mencari ilmu!!!

  272. 293 rismurdiyati S3E3 February 9, 2015 at 12:03 am

    ASW. Yang terhormat bapak Adie
    Saya Rismurdiyati
    Mahasiswa UNPAK S3E3
    NPM 073114035

    Setelah saya membaca makalah Bapak yang berjudul “MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA” saya dapat menarik intisari yang berkaitan dengan makalah tersebut. Motivasi bagi seorang pekerja/pegawai memang harus ada, sebab tanpa adanya motivasi seseorang tidak dapat melakukan apa – apa. Jelas disini terlihat bahwa motivasi sangat besar pengaruhnya terhadap seseorang. Dengan adanya motivasi orang dapat menjalankan segala aktivitas yang sesuai dengan bidangnya masing – masing dan keahlianannya masing – masing pula. dengan adanya semangat dan motivasi maka dengan sendirinya seseorang dapat menemukan kepuasan yang berkaitan dengan pekerjaannya tersebut.Jadi selama motivasi itu ada insyaalloh seseorang dapat mencapai tujuan yang ingin diraihnya, Amien……….

  273. 294 imas wiyati February 9, 2015 at 1:37 pm

    Assalamualaikum wr.wb,

    Dari blog yang telah saya baca, dapat saya disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi dengan menggunakan segenap kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Seorang guru akan termotivasi untuk mencurahkan usaha dan kemampuannya jika diyakini motivasi yang dimiliki menghasilkan kinerja tinggi, menghasilkan penghargaan. Kesiapan karyawan bekerja dengan kinerja yang tinggi akan sangat ditentukan oleh seberapa tinggi organisasi akan memberikan penghargaan.
    Yang paling saya suka dari tulisan Bapak, bagaimana saya mengatasi penurunan motivasi yang sering tidak stabil yaitu dengan beberapa pendekatan, yaitu:
    1. Pendekatan Kuratif
    Pendekatan kuratif atau mengatasi adalah melihat apakah masalah yang menimbulkan pengaruh pada motivasi penting atau tidak dalam pekerjaan.
    2. Pendekatan Antisipatif
    Karyawan sebaiknya bekerja dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya berusaha menenangkan hati sewaktu bekerja dan jangan terganggu dengan perasaan gelisah.

    Terimakasih semoga sukses selalu untuk Pak Adie.

    PENULIS
    IMAS WIYATI , KELAS E12 , NIM 72114125 , PRODI . AP , SMSTR I , SUKABUMI

  274. 295 tati yulianti February 9, 2015 at 2:05 pm

    assalamualaikum wr.wb
    Saya Tati Yulianti kelas E12,artikel bapa tentang motivasi ini sangat bermanfaat buat saya bahwa memang motivasi ini sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang

  275. 296 Dian Andriawan February 11, 2015 at 8:00 am

    assalamualaikum wrwb.
    Bpk. Dr.H. Adie E Yusuf,MA.

    Saya Dian Andriawan dari Kelas E12

    saya sangat setuju sekali dengan apa yang telah bapak jelaskan , dimana TIK memang sangan penting bagi dunia pendidikan khususnya. kenapa, karena dengan TIK memudahkan para tenaga pengajar dalam proses pembelajran dan menjadikan siswa lebih mandiri kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran…. berbeda dengan jaman dahulu di mana pengajar harus mencari dan menambah referensi bahan ajar dengan membeli buku buku referensi , tetapi di masa sekarang kita cukup dengan browsing di Google sudah bisa memperoleh referensi dari berbagai sumber yang begitu banyaknya ..bagaimana dengan siswa ? disini siswa dapat mencari sendiri atau memperdalam materi yang diberikan pengajar dengan mereka mecari sendiri di internet, secara tidak langsung siswa belajar berfikir untuk menemukan atau menjelajah materi dari pengajar. dengan TIK ( laptop,infocus,jaringan internet ) dalam proses pembelajaran , proses pembelajaran kan lebih menyenangkan…. dan akan lebih mudah di pahami oleh siswa berbeda dengan metode ceramah.
    akan tetapi tidak banyak tenaga pendidik yang masih alergi dengan TIK , dengan bebagai alasan mereka enggan sekali untuk mau belajar menggunakan TIK. tapi tidak sedikit pula banyak tenaga pendidik yang merespon dengan baik manfaat penggunaan TIK dalam proses pembelajaran.
    mungkin dengan program dari pemerintah yang harus di tingkatkan lagi agar tenaga pendidik di seluruh Indonesia ” Melek” teknologi, dengan diaadakannya diklat TIK untuk pembelajaran dll. dengan merata di seluruh Indonesia.
    akan tetapi pemerintah juga harus peka tehadap sarana dan prasarana pendudkung yang harus pertama di siapkan.karena, tidak semua sekolah mempunyai sarana tersebut.

  276. 297 emon sumiarsa February 13, 2015 at 12:12 am

    Assalaamualaikum Warohmatullahi wabarokatuh, Perkenalkan saya pa Nama : Emon Sumiarsa dari kelas E.12 dengan NPM : 02114089, dan setelah membaca beberapa tulisan bapak dan saya sangat setuju terutama diantaranya tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja, dari tulisan itu saya memperoleh tambahan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi saya dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan keluarga, masyarakat, apalagi di lingkungan tempat saya kerja ataupun bagi seseorang yang ingin meningkatkan karirnya yang berhubungan dengan manajemen terutama seseorang yang sudah menjadi manajer, kepala sekolah ataupun seorang direktur baik milik BUMN maupun milik swasta yang ingin meningkatkan produktivitas kinerja bawahannya tentu penting dan sangat dianjurkan untuk membaca dan mempraktekkan lima teori motivasi menurut para ahli yang bapak tulis dalam blog ini, juga tentang Karakteristik motivasi kerja serta mengatasi racun motivasi. Terima kasih pak tulisannya atas ilmu yang bapak sampaikan semoga semakin banyak lagi tulisan-tulisan semacam ini yang sangat bermanfaat bagi kami, dan menjadi suatu amal ibadah bagi bapak yaitu ilmu yang bermanfaat, Amin ya Allah yaa Robbal Alamiin.

  277. 298 sabila February 13, 2015 at 8:12 pm

    Assalamu’alaykum wr.wb.
    bapak sy ingin bertanya, hasil penelitian skripsi sy menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh negatif namun signifikan terhadap kinerja, yang artinya jika “motivasi menurun maka kinerja akan meningkat”. terus terang sy bingung pak, mohon pencerahan dr bapak..
    terimakasih..

    • 299 Performance Tech Adie February 14, 2015 at 4:30 am

      Dear Sabila
      Kinerja pada dasarnya ditentukan oleh banyak faktor antara lain motivasi, kompetensi, lingkungan kerja, hubungan atasan dan bawahan, komunikasi, budaya kerja dll. Jadi ada kemungkinan faktor di luar motivasi lebih kuat. Hal ini perlu dikaji lebih dalam penyebabnya. terima kasih
      salam
      Adie

  278. 300 Rima Purwanti Kelas E12 February 15, 2015 at 7:28 am

    ass bapa….
    pengaruh motivasi terhadap kinerja sangat besar, namun ada faktor-faktor lain pula yang ikut mempengaruhi.
    pada dasarnya kemampuan dan semangat seseorang itu fluktuatif sehingga akan terjadi titik jenuh dalam kinerja.
    dan disaat titik jenuh tersebut motivasi sangat berpengaruh sehingga semangat kerja kita akan timbul kembali

  279. 301 Rina Renita February 15, 2015 at 7:32 am

    Assalamualaikum,setelah saya baca artikel bapa tentang motivasi,sungguh membuat saya semakin bersemangat,tapi ada satu hal yang mau saya tanyakan.
    Salah satu cara untuk membangkitkan motivasi siswa dalam belajar,saya suka memberi hadiah berupa uang atau alat tulis bagi siswa yg bisa mengerjakan soal,kemudian apa ada dampak negatifnya bagi siswa yg lain yg tidak pernah dapat hadiah?
    Terima kasih bapa.

  280. 302 Darhadi February 22, 2015 at 5:08 am

    Assalamualaikum Wr.Wb..
    Pada kondisi saat ini, terkait dengan motivasi kinerja, saya mengalami penurunan yang teramat drastis dalam motivasi kinerja, tentunya ada faktor faktor yang mengakibatkan dari penurunan motivasi kinerja tersebut, saya mohon arahan dan pencerahan dari bapak terkait dengan kondisi motivasi kinerja saat ini

    • 303 Darhadi February 22, 2015 at 5:25 am

      Darhadi E 12 Adminstrasi Pendidikan
      Assalamu’alaikum Wr.Wb.
      Membangun motivasi memang harus mengetahui dulu apa itu motivasi dan karakteristiknya, namun tidak sedikit orang yang paham tentang teorinya tapi pada kenyataannya orang tidak mampu untuk mengimplementasikannya karena terbentur pada komitmen yang tidak terbangun dan tertanam dalam dirinya sehingga banyak sekali ditemukan rendahnya motivasi terhadap peserta didik yang itu menjadi dasar utama dalam proses keberhasilan dan efektifitas pembelajaran, Mohon arahannya untuk dapat membangun dan menumbuhkan motivasi yang tinggi serta komitmen yang berkelanjutan. Terima kasih Bapak, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  281. 304 Taufik Mansur February 22, 2015 at 5:11 am

    Taufik Mansur (Pasca AP kelas E12)
    Motivasi selalu jadi permasalahan di hampir semua organisasi baik formal maupun non formal, termasuk sekolah. berbagai teori motivasi bermunculan seiring perkembangan jaman yang dimaksudkan untuk merelevansikan hubungan motivasi dengan kinerja. uraian makalah yang Bapak post sangat membantu memahami hubungan motivasi dengan kinerja yg berguna diterapkan dalam dunia pendidikan.

  282. 305 Taufik Mansur February 22, 2015 at 5:22 am

    mungkin harus berfilsafat lagi sedikit memikirkan teori baru yang harusnya ditemukan mahasiswa keguruan tentang kenapa motivasi financial tidak berpengaruh besar pada kinerja, khususnya setelah bergulirnya program sertifikasi guru di Indonesia. pertanyaan selanjutnya, sertifikasinya yang harus dirubah atau ada prosedur baru yang mengurus hal itu?

  283. 306 sabila February 23, 2015 at 6:26 am

    Terimakasih bapak atas jawabannya. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Aamiin 🙂

  284. 307 isomudin63 February 24, 2015 at 8:57 am

    Yth. Bapak DR. H. Adie E. Yusuf, SPd. MA
    Ass.wr.wb.
    Setelah menyimak tulisan Bapak tentang Motivasi kami menarik sekali perlu kita implementasikan dalam tugas dan fungsi kita dalam bekerja pada Kantor Kementrian Agama, paling tidak kita sebagai pemimpin pada Keluarga terlebih dahulu, maupun Instansi diman tempat kita bekerja dapat ditularkan pada teman dan kita mulai motivasi ini dari diri kita sendiri.
    OK pak tulisan-tulisan sangat menarik- yang lain kami tunggu untuk nambah wawasan dalam pergaulan dan pengetahuan….;. Amin
    Wassalam.
    Isomudin
    Mahasiswa S3E3
    NIRM : 073114026

  285. 308 sarpandadi February 24, 2015 at 9:52 am

    Assalamualaikum wr wb (A. Sarpandadi kela s3e3 unpak)

    Saya sangat tretarik dengan tulisan bapak mengenai Motivasi, hanya saja saya memiliki persoalan di lapangan, ketika saya ingin meningkatkan motifasi kepada staff saya dengan memberikan reward yang memadai namun hasilnya tidak signifikan dengan kinerja yang dihasilkan, untuk itu bagaiman advice bapak mengenai hal ini.

  286. 309 omimammpd March 3, 2015 at 3:16 am

    IMAM SAYUTI S3-E3 NIS 073114024
    Comment Ke 2
    Yth. Bp. DR. H. ADIE YUSUF, MA

    Setelah menyimak paparan bapak tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja, maka hal ini dapat menambah wawasan yang sangat berguna bagi kita untuk bagaimana mengaplikasikan berbagai faktor untuk meningkatkan kinerja pegawai. Sesuai dengan kajian teori bahwa Kinerja merupakan fungsi dari hasil perkalian antara motivasi, kompetensi, dan kesempatan, maka seorang pimpinan paling tidak memperhatikan tiga variabel yang mempengaruhi kinerja.
    a. Motivasi ; semakin tinggi motivasi pegawai maka kinerjanya akan semakin tinggi dan sebaliknya pegawai yang memiliki motivasi rendah maka kinerjanya juga cenderung rendah. Oleh karenanya motivasi perlu terus dibangung dan tingkatkan dengan memperhatikan karakteristik individu sesuai dengan teori yang ada baik itu teori X dan Y, teori tentang kebutuhan , maupun teori motivasi berprestasi. Disamping itu juga perlu dibangun motivasi internal yang mampu membangkitkan semangat kerja setiap pegawai, dan motivasi eksternal. yang berasal diluar individu yaitu lingkungan organisasi yang mendukung kinerja pegawai.
    b. Kompetensi ; Seseorang akan miliki kinerja yang baik manakala ia memiliki kompetensi yang memadai. Semakin tinggi kompetensi yang dimiliki sesorang semakin tinggi kinerjanya. Sehubungan dengan hal itu diperlukan oleh pimpinan untuk bagaimana meningkatkan kompetensi para pegawai. Berbagai upaya yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pegawai antara lain melalui Pendidikan dan pelatihan ( Diklat ) dan Workshop. Sehingga dengan demikian pegawai memiliki kompetensis yang akan terus meningkat sesuai dengan perkembangan yang ada.
    c. Kesempatan ; merupakan peluang bagi pegawai untuk pengembangan kariernya. Oleh karenanya pimpinan organisasi perlu melakukan perencanaan yang baik untuk pengembangan karier bagi pegawai mulai dari penerimaan / recruitment pegawai, pembinaan pegawai. pertumbuhan/ perkembangan karier dan promosi jabatan pegawai.
    Dengan membangun motivasi yang tinggi dan meningkatkan kompetensi pegawai serta memberikan kesempatan dan peluang untuk pengembangan karier, maka diharapkan kinerja pegawai yang ada pada organisasi akan semakin meningkat.

  287. 310 entinmartini kelas e 12 March 4, 2015 at 5:01 am

    assalamualaikum wrwb.
    Bpk. Dr.H. Adie E Yusuf,MA.

    Saya Entin Martini dari Kelas E12

    saya sangat setuju sekali dengan apa yang telah bapak jelaskan , dimana TIK memang sangan penting bagi dunia pendidikan khususnya. kenapa, karena dengan TIK memudahkan para tenaga pengajar dalam proses pembelajran dan menjadikan siswa lebih mandiri kreatif dan aktif dalam proses pembelajaran…. berbeda dengan jaman dahulu di mana pengajar harus mencari dan menambah referensi bahan ajar dengan membeli buku buku referensi , tetapi di masa sekarang kita cukup dengan browsing di Google sudah bisa memperoleh referensi dari berbagai sumber yang begitu banyaknya ..bagaimana dengan siswa ? disini siswa dapat mencari sendiri atau memperdalam materi yang diberikan pengajar dengan mereka mecari sendiri di internet, secara tidak langsung siswa belajar berfikir untuk menemukan atau menjelajah materi dari pengajar. dengan TIK ( laptop,infocus,jaringan internet ) dalam proses pembelajaran , proses pembelajaran kan lebih menyenangkan…. dan akan lebih mudah di pahami oleh siswa berbeda dengan metode ceramah.
    akan tetapi tidak banyak tenaga pendidik yang masih alergi dengan TIK , dengan bebagai alasan mereka enggan sekali untuk mau belajar menggunakan TIK. tapi tidak sedikit pula banyak tenaga pendidik yang merespon dengan baik manfaat penggunaan TIK dalam proses pembelajaran.
    seperti yang saya rasakan manfaaat menggunakan TIK sangat besar ,alangkah baik nya jika ada kegiatan tentang pengembangan diri di kalangan guru-guru untuk lebih memahami tentang TIK

    mungkin dengan program dari pemerintah yang harus di tingkatkan lagi agar tenaga pendidik di seluruh Indonesia ” Melek” teknologi, dengan diaadakannya diklat TIK untuk pembelajaran dll. dengan merata di seluruh Indonesia.
    akan tetapi pemerintah juga harus peka tehadap sarana dan prasarana pendudkung yang harus pertama di siapkan.karena, tidak semua sekolah mempunyai sarana tersebut.

  288. 311 Ade Rizlan SM APII.I March 18, 2015 at 5:07 pm

    Nama: Ade Rizlan SM
    NPM : 072114010
    Kls : AP II. I

    Yth Dr. H. Adie E. Yusuf, M.A.

    Assalamualaikum wr.wb

    melihat pentingnya motivasi, kita pendidik hususnya harus memberikan motivasi kepada diri kita sendiri mau dibawa kemana dunia pendidikan ini? maju kah atau mundur? tetapi kalau kita ingin maju di dunia pendidikan maka motivasi yang terpenting adalah tujuan kita atau niatnya dulu. setelah menentukan tujuan kita maka dengan sendirinya motivasi itu ada.

    Motivasi yang timbul dari dalam diri kita akan menyelaraskan keharmonisan dalam kehidupan kita sehari-hari. contohnya sebagai pendidik pasti dan tentu ketika sebelum masuk dalam materi pelajaran pendidik memberikan motivasi kepada peserta didiknya agar memahami betapa pentingnya mencari ilmu dan manfaat dari ilmu tersebut untuk kehidupanna dimasa yang akan datang. selain itu kepala sekolah wajib memberikan motivasi kepada guru-gurunya agar tetap semangat dalam mengajarnya, dan kesetabilan seperti itu akan menciptakan lingkungan harmonis dan selaras.

    wassalamualaikum wr.wb

  289. 312 Depi Rismayanti May 30, 2015 at 12:05 pm

    Assalamualaikum wr.wb
    Selamat malam

    Nama : Depi Rismayanti
    Nim : 072114119
    Kelas : E. 12

    Motivasi adalah Sebuah dorongan yang harus dimiliki seseorang untuk mencapai sebuah tujuan yang ingin dicapai.
    Motivasi bagi kita sebagai seorang tenaga pendidik yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sangatlah penting. Bagaimana Tujuan pendidikan Nasional akan tercapai apabila kita (guru) sebagai ujung tombak dalam dunia pendidikan tidak mempunyai motivasi yang tinggi ( bekerja seenaknya saja).
    Motivasi tidak hanya dibutuhkan oleh seorang guru saja tapi seorang peserta didik / siswa pun membutuhkan motivasi. Motivasi bagi peserta didik / siswa bisa diperoleh dari Orang tua, guru dan lingkungan sekitarnya.

    Sebagai seorang guru, kita memiliki tanggung jawab dan tugas yang harus dilaksanakan sesuai dengan tuntutan profesi guru.Tugas utama dan terpenting yang menjadi tanggung jawab seorang guru adalah memajukan, merangsang dan membimbing pelajar dalam proses belajar. Segala usaha kearah itu harus dirancang dan dilaksanakan. Guru yang berkesan dalam menjalankan tugasnya adalah guru yang berhasil menjadikan pelajarnya termotivasi dalam pelajaran. Oleh itu untuk keberkesanan dalam pengajaran, guru harus berusaha memahami makna motivasi belajar itu sendiri dan mengembangkan serta menggerakkan motivasi pemberlajaran pelajar itu ke tujuan yang hendak dicapai.

    Terimakasih
    Wassalam.

  290. 313 ariprahman September 12, 2015 at 1:42 am

    Arip Rahman S3E3
    NPM 073114021

    Assalamu’alaikum wr.wb.
    Setelah saya membaca “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA” yang bapak tulis, saya sangat setuju dan menambah wawasan dalam berorganisasi di sekolah.
    Motivasi kerja adalah dorongan dari dalam diri dan diluar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal. Dengan kata lain Motivasi kerja mempunyai dua dimensi, yaitu: 1) dimensi dorongan internal, dan 2) dimensi dorongan eksternal.
    Untuk mendapatkan motivasi kerja dibutuhkan suatu landasan, yaitu terdapatnya motivator. Beberapa motivator yang dibutuhkan adalah: 1) pencapaian penyelesaian tugas yang berhasil berdasarkan tujuan dan sasaran, 2) penghargaan, 3) sifat dan ruang lingkup pekerjaan, 4) adanya peningkatan (kemajuan), 5) adanya tanggungjawab, 6) adanya administrasi dan manajemen, 7) supervisi, 8) hubungan antar perseorangan, 9) kondisi kerja, 10) gaji, 11) status, dan 12) keamanan kerja.
    Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang turut menentukan kinerja seseorang, besar atau kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja seseorang tergantung kepada seberapa banyak intensitas motivasi yang diberikan. Motivasi kerja tidak lain adalah proses yang dilakukan untuk menggerakkan guru agar perilaku mereka dapat diarahkan pada upaya-upaya yang nyata untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

  291. 314 Nita Karmila October 6, 2015 at 8:39 am

    Assalamualikum Dr. Adie E. Yusuf
    Menarik sekali membaca artikel yang anda bahas mengenai “Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja”
    Jika dikaitkan dengan upaya pencapaian tujuan organisasi, maka motivasi memiliki peran yang sangat penting. Diketahui bahwa motivasi akan timbul jika kebutuhan seseorang terpenuhi, Seperti yang dikatakan maslow bahwa terdapat 5 macam kebutuhan. Dalam hal ini saya sedikit membahas salah satu kebuhan yang harus terpenuhi dalam diri seseorang, yaitu kebuhan penghargaan. Semua orang mengharapkan keberadaannya diakui, dihargai serta diperlakukan sebaik mungkin oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Bagi seorang karyawan yang merasa dirinya diperlakukan tidak adil menurut kacamata umum, secara otomatis akan berpengaruh pada motivasi yang ada pada dirinya sendiri, karena berbicara jenis motivasi, ada motivasi intrinsik dan ekstrinsik,,,bagaimanapun besarnya motivasi yang diberikan orang lain, namun ketika dia tidak merasa dihargai dan diakui maka ini akan melemahkan motivasi instrinsiknya sehingga berpengaruh pada kinerjanya. Oleh karena itu, reward and punishment dalam organisasi itu perlu diterapkan seadil-adilnya.

    Nita Karmila,
    Mahasiswi Pascasarjana S3 A7 Unpak

  292. 315 Santi Wirda October 6, 2015 at 8:45 am

    Selamat sore Dr. Adie E. Yusuf
    Saya Santi Wirda, mahasiswa program pascasarjana A7 Unpak,
    Senang sekali bisa mendapat pengetahuan lebih setelah membaca artikel yang anda tulis tentang “pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja”
    Kalau dilihat dari teori McClelland tentang 3 jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan kekuasaan, dan kebutuhan persahabatan. Jelas ketiga kebutuhan itu akan dimiliki oleh setiap individu secara berbeda kadarnya. Antara satu individu dengan individu lain akan memiliki kecenderungan yang berbeda terhadap 3 kebutuhan tersebut. Jika ketiga kebuhan tersebut terpenuhi, jelas ini akan berpengaruh terhadap meningkat atau tidaknya kinerja seseorang.

    Salam
    Santi Wirda

  293. 316 Fuji Darunnajat October 9, 2015 at 5:22 am

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
    Yth. Dr. Adie E. Yusuf
    Saya senang sekali membaca paparan Bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja. Paparannya sangat menarik dan berisi, sehingga menambah wawasan saya. Berkaitan dengan hierarki Maslow, Aldefer dalam Hamzah B. Uno merumuskan kembali ke dalam tiga kelompok yang dinyatakan sebagai keberadaan, keterkaitan, dan pertumbuhan (Existance, Relatedness and Growth-ERG).
    1. Kebutuhan akan keberadaan adalah semua kebutuhan yang berkaitan denagn keberadaan manusia yang dipertahankan dan berhubungan dengan kebutuhan fisiologis dan rasa aman pada hierarki Maslow.
    2. Kebutuhan keterkaitan berkaitan dengan hubungan kemitraan.
    3. Kebutuhan pertumbuhan adalah kebutuhan yang berhubungan dengan perkembangan potensi perorangan dan dengan kebutuhan penghargaan dan aktualisasi diri yang dikemukakan Maslow.
    Menurut teori ERG semua kebutuhan itu timbul pada waktu yang sama.
    Demikian yang dapat saya sampaikan.
    Hormat saya,
    Fuji Darunnajat
    Mahasiswi Pascasarjana S3 A.7 Universitas Pakuan-Bogor

  294. 317 RUSDI October 15, 2015 at 1:54 pm

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.,
    Yth. Dr. Adie E. Yusuf
    Apa Kabar Pak ? Saya sangat bersyukur dan senang sekali serta sangat tertantang untuk mau belajar dan mencoba yang selama ini belum pernah membuka dan membuat blog, membaca paparan Bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja. Paparannya sangat menarik dan membuka cara pandang saya untuk lebih baik, sehingga menambah wawasan saya. Motivasi jelas sangat penting dan dibutuhkan, terlebih lagi motivasi diri untuk kemajuan diri, jadi berdasarkan kajian teori motivasi.
    perlu terus dibangun dan ditingkatkan dengan memperhatikan karakteristik individu.
    Demikian komentar saya dan terima kasih

    Wassalamu ‘alaikum wr. wb.
    Hormat saya,

    RUSDI KELAS S.3 A7

  295. 318 Joko Trimulyo NPM 073115015, Kelas.A7. S.3 Unpak Bogor October 23, 2015 at 8:42 am

    Assalamualaikum Wr.Wb. Bapak DR.H.Adie E.Yusuf MA.Yth.
    Saya sangat tertarik sekali atas tulisan Bapak di blog tentang “Pengaruh Motivasi terhadap Peningkatan Kinerja” hal ini penting bagi sebuah organisasi pendidikan yang nota bene mengelola sumber daya manusia pendidik(Guru), yang menyiapkan anak bangsa agar cerdas, unggul, terampil, dan berakhlak mulia, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945. Lembaga pendidikan apapun jenjangnya memiliki komponen yang sangat penting yaitu sumber daya manusia merupakan asset terpenting dalam meraih kemajuan maupun kualitas yang unggul.guna memenangi persaingan, lebih-lebih lembaga pendidikan Swasta.
    Pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi menurut pendapat kami tidak lepas dari hal-hal sbb : 1.Teori hirarki kebutuhan Maslow, 2.Budaya Mutu Organisasi, 3,Karier planing yang jelas,4.Reward dan Punisment, 5.Leadership yang kuat dan efektiv. Dengan demikian makin tinggi motivasi berprestasi SDM dalam seebuah organisasi, maka makin tinggi pula peningkatan kinerja SDM dalam sebuah organisasi, serta makin efektif dan efisien goal yang akan diraih.

    Wassalam
    Joko Trimulyo. – NIPM : 073115015 Kelas A.7 S.3 UNPAK, Bogor.

  296. 319 Ari Rosandi October 27, 2015 at 2:09 am

    Yth. Dr. Adie E. Yusuf

    Salam pagi yang penuh motivasi…

    Motivasi, seperti yang Bapak tuliskan di dalam artikel secara etimologi, berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan. Bergerak atau menggerakkan adalah kodrat manusia dengan segala kekurangan dan kelebihanya sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa. Jika motivasi dimaknai bergerak, maka melakukan gerak untuk tujuan tertentu adalah sebuah keniscayaan. Demikian juga halnya, jika motivasi dimaknai menggerakan, maka melakukan hal membangkitkan atau membangunkan sesuatu adalah sebuah keniscayaan. Motivasi individu, baik sebagai karyawan, guru, dosen, mahasiswa maupun sebagai pemimpin sangat dibutuhkan ketika menjalani perannya masing-masing.

    Motivasi prestasi, motivasi peningkatan diri, motivasi ekstrinsik, motivasi takut, motivasi investasi, motivasi sosial, dan motivasi sikap merupakan jenis-jenis motivasi yang mungkin kita sadari atau tidak, bisa hadir dalam setiap gerak dan kegiatan sehari-hari. Sebagai seorang karyawan misalnya, bisa memulai memotivasi diri dengan pertanyaan yang diajukan kepada dirinya sendiri, untuk apa saya bekerja? Dengan pertanyaan mendasar ini, ia akan menjawab dengan kalimat-kalimat sederhana yang menjadi bagian dari motivasi untuk apa ia bekerja. Menurut hemat saya, pertanyaan mendasar inilah yang akan memotivasi siapapun ketika ia memulai sesuatu, baik sebagai karyawan, mahasiswa dan lain sebagainya.

    Saya sependapat dengan Bapak yang menyatakan bahwa pada umumnya kinerja yang tinggi dihubungkan dengan motivasi yang tinggi. Sebaliknya, motivasi yang rendah dihubungkan dengan kinerja yang rendah. Kinerja seseorang kadang-kadang tidak berhubungan dengan kompetensi yang dimiliki, karena terdapat faktor diri dan lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja. Betapa motivasi memiliki peran dan pengaruh yang sangat vital dalam menentukan kinerja seseorang sehingga rumusan f (Motivasi x Kompetensi x Kesempatan) menjadi acuan dalam menilai kinerja dengan sifatnya yang saling melengkapi.

    Demikian pendapat saya. Terima kasih atas perkenannya.

    Salam
    Ari Rosandi
    073115004
    S3. Kelas A.7

  297. 320 Niky Noberta October 28, 2015 at 3:35 pm

    Assalamualikum ,, Mohon ijn pak, saya akan ambil beberapa teori dan pemaparan dari bahan ini, kebetulan Disertasi saya berkaitan dengan motivasi, saya pikir setiap manusia pasti ingin maju dan berkembang, tanpa motivasi dari dalam diri nya keinginan itu semua nihil, Terimaksih pak,,
    Wassalamualikum

  298. 321 hadiprahoro November 9, 2015 at 4:43 pm

    Pak Adie yang baik,

    Terima kasih untuk tulisan bapak mengenai MOTIVASI dalam kaitannya dengan Peningkatan Kinerja.

    Menurut saya ada dua faktor yang sangat mempengaruhi motivasi seseorang dalam berkarya, yaitu Internal dan Eksternal. Internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri yang bersangkutan, yang terbentuk bahkan mulai masa kanak-kanak nya, segala pengalaman dan pengaruh lingkungan masa lalu tersebut membentuk apa yang kita sebut karakter. Sedangkan faktor Eksternal adalah lingkungan (environment) saat ini dimana dia berada seperti budaya organisasi, sistem penghargaan (punishment and reward), kondisi tim kerja, visi-misi organisasi, atasan-rekan kerja-bawahan dalam organisasi, dll. Kedua faktor ini saling menguatkan satu sama lain kalau salah satunya lemah maka motivasi yang diharapkan akan meningkatkan kinerja yang bersangkutan tidak akan terbangun.

    Tidak ada teori tentang motivasi mempesona saya selain teori Need Hierarchy nya Abraham Maslow, sekalipun Alderfer mencoba menyempurnakan (baca:meringkas) dengan teori ERG nya (Esistence-Relatedness-Growth) tetapi menurut saya teori Maslow masih tetap lebih relevan. Abraham Maslow mengatakan bahwa jika kebutuhan individu pada tingkat tertentu secara relatif sudah dipenuhi maka ada dorongan yang kuat untuk berusaha memenuhi kebutuhan di tingkat yang lebih tinggi. Tingkatan/hirarki tersebut adalah :
    • Kebutuhan fisiologis
    • Kebutuhan rasa aman
    • Kebutuhan sosial
    • Kebutuhan harga diri
    • Kebutuhan aktualisasi diri

    Tidak sedikit kritik dan keberatan terhadap teori Maslow, misalnya dengan menyatakan bahwa individu2 tertentu seperti rohaniwan, petualang alam, relawan-relawan kemanusiaan yang sepertinya sedang memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri nya, tetapi sering kali harus menghadapi kekurangan makanan (fisiologis), jiwa mereka terancam (rasa aman), tidak ada teman karena harus menyendiri/bertapa (sosial), sehingga sepertinya kebutuhan-kebutuhan tidak yang lebih rendah belum terpenuhi. Tetapi ingat bahwa yang disebutkan dalam teori Maslow adalah kebutuhan tersebut secara relatif sudah dipenuhi, mungkin saja bagi pribadi-pribadi tersebut dengan makan satu kali dalam tiga hari sudah memenuhi kebutuhan fisologis, dan seterusnya.

    Kebutuhan tertinggi dalam Hirarki adalah Aktualisasi diri, dan Maslow melakukan sebuah studi kualitatif dengan metode analisis biografi guna mendapat gambaran jelas mengenai aktualisasi diri.
    Dia menganalisis riwayat hidup, karya, dan tulisan sejumlah orang yang dipandangnya telah memenuhi kriteria sebagai pribadi yang beraktualisasi diri. Termasuk dalam daftar ini adalah Albert Einstein, Abraham Lincoln, William James, dan Eleanor Roosevelt.
    Berdasarkan hasil analisis tersebut, Maslow menyusun sejumlah kualifikasi yang mengindikasikan karakteristik pribadi-pribadi yang telah beraktualisasi :
    1. Memusatkan diri pada realitas (reality-centered), yakni melihat sesuatu apa adanya dan mampu melihat persoalan secara jernih, bebas dari bias.
    2. Memusatkan diri pada masalah (problem-centered), yakni melihat persoalan hidup sebagai sesuatu yang perlu dihadapi dan dipecahkan, bukan dihindari.
    3. Spontanitas, menjalani kehidupan secara alami, mampu menjadi diri sendiri serta tidak berpura-pura.
    4. Otonomi pribadi, memiliki rasa puas diri yang tinggi, cenderung menyukai kesendirian dan menikmati hubungan persahabatan dengan sedikit orang namun bersifat mendalam.
    5. Penerimaan terhadap diri dan orang lain. Mereka memberi penilaian tinggi pada individualitas dan keunikan diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain orang-orang yang telah beraktualisasi diri lebih suka menerima anda apa adanya ketimbang berusaha mengubah anda.
    6. Rasa humor yang ‘tidak agresif’ (unhostile). Mereka lebih suka membuat lelucon yang menertawakan diri sendiri atau kondisi manusia secara umum (ironi), ketimbang menjadikan orang lain sebagai bahan lawakan dan ejekan.
    7. Kerendahatian dan menghargai orang lain (humility and respect)
    8. Apresiasi yang segar (freshness of appreciation), yakni melihat sesuatu dengan sudut pandang yang orisinil, berbeda dari kebanyakan orang. Kualitas inilah yang membuat orang-orang yang telah beraktualisasi merupakan pribadi-pribadi yang kreatif dan mampu menciptakan sesuatu yang baru.
    9. Memiliki pengalaman spiritual yang disebut Peak experience.

    Dari hasil studi tersebut, maka faktor yang paling kuat yang mendorong motivasi seseorang pada tingkatan aktualisasi diri adalah dari dalam dirinya sendiri, bukan atau sangat sedikit pengaruh dari lingkungan atau luar dirinya. Dan bukankah tahap itu yang ingin kita capai dalam hidup ini, semoga.

    salam hormat,
    HADI PRAHORO
    NMP 073115012 – S3 kelas A7 UNPAK

  299. 322 Taufik November 13, 2015 at 3:47 pm

    assalamualaikuam wr.wb.
    Pak Adie yang saya hormati..
    Motivasi merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kinerja seorang karyawan. disini saya mnecoba menguraikan bagaimana kinerja dan kaitanya dengan motivasi. mernurut Amstrong dikutip Barinto dalam Jurnal Tabularasa PPS Unimed vl. 9 no, 2 Desember 2012, menyatakan bahwa ada empat faktro yang mempengaruhi kinerja yaitu ;
    (1) motivasi kerja, (2). kompetensi, (3). kejelasan dan penerimaan tugas serta (4). kesempatan untuk bekerja. sementara menurut Mitrani, Daiziel dan Fit dalam jurnal yang sama menyatakan terdapat empat faktor yang mempengaruhi kinerja (1). sumber motivasi individual, (2). penetapan pekerjaan, (3). gaya manajemen dan dan (4) iklim organisasi.
    dari kedua pendapat diatas tampaknya semua sepakat bahwa motivasi kerja memegang peranan penting bagi kinerja seseorang.
    dalam ranah manajemen motivasi menjadi salah satu faktor penting dalam kinerja individu yang pada akhirnya diharapkan berkontribusi terhadap kinerja perusahaan. perusahaan akan berusaha menjaga agar motivasi kerja karyawan terus meningkat.
    Jika dikaitkan dengan kegiatan belajr mengajar maka kinerja guru juga berkaitan dengan motivasi kerja. jika motivasi guru dalam mengajar rendah maka hasil kerja atau kinerjanya juga akan rendah. demikian sebaliknya jika motivasi guru dalam mengajar tinggi maka kinerjanya akan tinggi. pada giliranya siswa yang diajr oleh guru dengan motivasi tinggi akan berprestasi tinggi pula. meski demikian unsur-unsur lain yang mendukung prestasi siswa dalam belajar juga tidak dapat dikesampingkan. diantaranya. Kompetensi guru tersebut, dukungan organisasi seperti prasaran kerja, pemilihan teknologi sebagaimana tertulis dalam tulisan Bapak tentang “Pemanfaatan ICT dalam Pendidikan” termasuk juga kenyamana lingkungan kerja. selanjutnya. Dukungan manajemen, berupa kemampuan manajerial.
    Akhir–akhir ini banyak keluhan yang disampaikan oleh berbagai pihak baik masyarakat pemerhati pendidikan maupun masyakat umum. Keluhan terutama pada motivasi guru dalam mengajar. Ada juga sebagian masyarakat yang mengaitkan dengan sertifikasi. mereka menyatakan sertifikasi guru tidak berpengaruh positif terhadap motivasi guru dalam mengajar. ini merupakan fenomena menarik karena salah satu upaya pemerintah meniingkatkan kinerja guru adalah dengan meningkatkan kesejarteraan guru berupa sertifikasi. meskipun pendapat ini perlu pembuktian menelitian lebih lanjut. jika Bapak berkenan saya ingin mengambil tema ini untuk sebagai bahan desertasi nanti.
    Demikian sedikit tambahan dari saya terimakasih atas bimbingan dan arahan Bapak sehinga “saya termotivasi” untuk lebih banyak bellajar.
    wassalamaualaikum wr.wb.
    Taufik
    NPM: 073115034
    Kelas: S3 A7
    UNPAK

  300. 323 lukman hakim November 17, 2015 at 12:58 am

    Yth. Dr. H. Adie E.Yusuf, MA

    Kementar Tulisan:
    PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA

    Keberadaan sumber daya manusia memegang peranan yang sangat penting untuk menjalankan aktivitas suatu organisasi. Organisasi dan pegawai merupakan dua hal yang saling membutuhkan. Jika pegawai berhasil membawa kemajuan bagi Organisasi, keuntungan yang diperoleh akan dipetik oleh kedua belah pihak. Bagi pegawai keberhasilan merupakan aktualisasi potensi diri sekaligus peluang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan bagi Organisasi, keberhasilan merupakan sarana menuju pertumbuhan dan perkembangan Organisasi.

    Sumber daya manusia merupakan investasi paling berharga didalam organisasi yang menjadi aset utama yang bernilai dan harus diakui akan keberadaannya sebagai kunci utama bahkan menjadi faktor penentu atas keberhasilan suatu organisasi dalam menjalankan visi, misi dan tujuan organisasi. Pengembangan sumber daya manusia yang ada dalam lingkup organisasi merupakan suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai tujuan Organisasi tersebut. Tujuan organisasi dapat diraih semaksimal mungkin apabila didukung dengan kinerja yang baik dari para pegawai. Untuk mendapatkan kinerja yang baik dari pegawai maka harus diupayakan pengarahan yang terstruktur dan efektif.

    Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling, dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang atau keinginan untuk mencurahkan segala tenaga karena adanya suatu tujuan. Sikap mental pegawai yang positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja yang maksismal. Tiga unsur yang merupakan kunci dari motivasi, yaitu upaya, tujuan organisasi, dan kebutuhan. Motivasi muncul dari dalam diri manusia karena dorongan oleh adanya unsur suatu tujuan. Tujuan ini menyangkut soal kebutuhan dapat dikatakan bahwa tidak akan ada suatu motivasi apabila tidak dirasakan adanya suatu kebutuhan.

    Dalam hal ini manusia mempunyai kecenderungan seperti yang diungkapkan oleh Mc. Gregor dalam Gomes (2003:192) bahwa manusia seperti teori X dan teori Y. Teori X yang pada dasarnya menyatakan bahwa manusia cenderung berperilaku negatif, sedangkan teori Y pada dasarnya manusia cenderung berperilaku positif, maka perlu adanya motivasi terhadap pegawai nya. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manajer harus dapat memahami karakteristik pegawai nya sebelum memberikan motivasi kepada para pegawainya. Oleh karena, itu untuk mencapai kinerja yang diharapkan Organisasi dibutuhkan motivasi pada pegawai. Dengan adanya motivasi dan penilaian kinerja, tujuan organisasi dapat tercapai serta tercapai pula tujuan pribadi. Pemberian motivasi kepada seseorang merupakan suatu mata rantai yang dimulai dari kebutuhan, menimbulkan keinginan, menimbulkan tindakan, dan menghasilkan keputusan. Dari berbagai tahapan pemberian motivasi, faktor utama yaitu kebutuhan dan pengarahan perilaku. Pemberian motivasi haruslah diarahkan untuk pencapaian tujuan organaisasi. Hanya dengan kejelasan tujuan maka semua personal yang terlibat dalam organisasi dapat dengan mudah memahami dan melaksanakannya.

    Menurut Robbins (2008:222) motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa; (1) Motivasi kerja merupakan bagian yang urgen dalam suatu organisasi yang berfungsi sebagai alat untuk pencapaian tujuan atau sasaran yang ingin dicapai, (2) Motivasi kerja mengandung dua tujuan utama dalam diri individu yaitu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi dan tujuan organisasi, dan (3) Motivasi kerja yang diberikan kepada seseorang hanya efektif manakala di dalam diri seseorang itu memiliki kepercayaan atau keyakinan untuk maju dan berhasil dalam organisasi.

    Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas dan pekerjaan seorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan ketrampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja pegawai merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya Organisasi untuk mencapai tujuannya. Menurut Mangkunegara (2009:67) Kinerja SDM merupakan istilah yang berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Harsuko (2011:50) mendefinisikan kinerja adalah unsur pencatatan hasil kerja SDM dari waktu kewaktu sehingga diketahui sejauh mana hasil kerja SDM dan perbaikan apa yang harus dilakukan agar di masa mendatang lebih baik. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa: kinerja adalah suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan dari atasan supaya diselesaikan dengan kemampuan, kesediaan, dan ketrampilan yang dimiliki seseorang. Sedangkan kinerja pegawai adalah hasil akhir kerja pegawai yang maksimal untuk mencapai sasaran dan tujuan Organisasi demi kemajuan dan mencapai cita-cita Organisasi tersebut.

    Dua hal yang berkaitan dengan kinerja/performance adalah kesediaan atau motivasi dari pegawai untuk bekerja, yang menimbulkan usaha pegawai dan kemampuan pegawai untuk melaksanakannya. Menurut Gomez (2003:177) Kinerja/performance adalah fungsi dari motivasi dan kemampuan. Kemampuan melekat dalam diri seseorang dan merupakan bawaan sejak lahir serta diwujudkan dalam tindakannya dalam bekerja, sedangkan motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk menggerakkan kreativitas dan kemampuan seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan, serta selalu bersemangat dalam menjalankan pekerjaan tersebut. Dengan demikian maka para pegawai mampu melakukan pekerjaan dan ingin mencapai hasil maksimal dalam pekerjaannya. Perwujudan kinerja yang maksimal, dibutuhkan suatu dorongan untuk memunculkan kemauan dan semangat kerja, yaitu dengan motivasi. Motivasi berfungsi untuk merangsang kemampuan pegawai maka akan tercipta hasil kinerja maksimal.

    LUKMAN
    NPM: 073115002
    Kelas: S3 A7
    Program Manajemen Pendidikan
    UNPAK BOGOR

  301. 324 ADE SASTRAWIJAYA November 18, 2015 at 3:31 am

    ADE SASTRAWIJAYA

    Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
    NPM: 073115002
    Kelas S3 A7

    Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA

    Motivasi adalah hal yang penting dalam setiap tindakan terlebih lagi dikaitkan dengan upaya peningkatan kinerja. Dikaitkan dengan pendapat ahli bahwa Tinggi rendahnya kinerja para pegawai dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain: “kemampuan dan kemauan kerja, fasilitas kerja yang digunakan, disamping itu juga tepat tidaknya cara yang dipilih perusahaan/instansi dalam memberikan motivasi kepada karyawan, dengan cara yang tepat dalam memotivasi karyawan untuk bekerja, semakin terlihat peningkatan produktivitas sesuai yang diharapkan oleh perusahaan”. (Sinungan, 2000:3).

    Dari pendapat di atas maka siapapun pengelola kegiatan harus dapat mengelola motivasi pegawai secara tepat sehingga segala kemampuan dan keterampilan pegawai yang terbaik akan muncul. Menurut Supriadi (1996:16) bahwa “setiap orang memiliki kemampuan kreatif dengan tingkat yang berbeda-beda”. Sedangkan Semiawan (1984:8) mengartikan “kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru antar unsur dalam atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya”. Dengan demikian kombinasi kemampuan dan kreativitas akan mendongkrak peningkatan kinerja dan produktivitas.

    Dukungan dan pengelolaan motivasi dalam rangka peningkatan kinerja tentulah perlu pengukuran sehingga akan mengetahui apakah motivasi yang sudah diberikan itu ada peningkatan terhadap kinerja atau tidak. Kedua apakah motivasi yang sudah diberika tersebut sudah tepat atau belum sesuai dengan kebutuhannya. Beberapa pendapat ahli seperti Handoko (1998:P.7) mengatakan bahwa “dua konsepsi utama untuk mengukur kinerja (performance) seseorang adalah efisiensi dan efektifitas”. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Efisiensi ini merupakan konsep matematik atau merupakan perhitungan rasio antara pengeluaran (output) dan masukan (infut). Seorang pegawai yang efisien adalah seorang yang mencapai keluaran yang lebih tinggi (hasil, produktifitas, kinerja) dibanding masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu).

    Berdasarkan paparan singkat tersebut di atas maka pemberian motivasi sangat penting dalam upaya peningkatan kinerja hal itu harus didukung oleh pengukuran kinerja sebagai hasil pemberian motivasi tersebut. Jadi upaya perbaikan dan pengukuran menjadi satu rangkaian kegiatan rutin demi menjaga kinerja pegawai lebih meningkat dan bertahan lama.

  302. 325 Betha Com November 24, 2015 at 4:55 am

    SYAIFUL ADAM

    Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
    NPM: 073115027
    Kelas S3 A7

    Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA

    Di era global sekarang ini, kebutuhan memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas adalah niscaya, mengingat peran yang sangat besar dalam organisasi. Sumber daya manusia adalah aset yang paling berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu organisasi, karena itu keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. (Nawawi, 2004 ).
    Sumber daya manusia yang berkinerja baik akan memudahkan organisasi mencapai visi, misi, dan tujuannya. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang penting diperhatikan oleh organisasi, karena sumber daya manusia dengan kinerja yang baik diperlukan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia dengan kinerja yang baik maka akan sulit bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat secara efektif dan efisien, diperlukan kinerja andal dari penyelenggara pelayanan publik. Untuk mencapai kinerja andal, dibutuhkan adanya integritas, profesional, netral dan bebas dari tekanan apapun serta bersih dari adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian penyelenggara pelayanan publik dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
    Penyelenggara pelayanan publik, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dinamakan Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah pelayan masyarakat/abdi negara yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Terkait harapan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara adalah kinerja andal yang diberikan dalam pelayanan publik.

    Namun mengingat kenyataan yang ada di masyarakat dewasa ini ditengarai masih adanya oknum Aparatur Sipil Negara yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Penilaian ini didasarkan persepsi/penilaian masyarakat masih adanya Aparatur Sipil Negara yang cenderung menghambur-hamburkan pengeluaran uang negara, rendahnya motivasi dan disiplin dalam bekerja serta kurang produktif dalam melayani masyarakat

  303. 326 Betha Com November 24, 2015 at 4:58 am

    SYAIFUL ADAM

    Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
    NPM: 073115027
    Kelas S3 A7

    Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA

    Sumber daya manusia merupakan salah satu bagian yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi baik organisasi pemerintah maupun organisasi non pemerintah. Di era global sekarang ini, kebutuhan memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas adalah niscaya, mengingat peran yang sangat besar dalam organisasi. Sumber daya manusia adalah aset yang paling berharga dan paling penting dimiliki oleh suatu organisasi, karena itu keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh unsur manusia. (Nawawi, 2004 ).
    Sumber daya manusia yang berkinerja baik akan memudahkan organisasi mencapai visi, misi, dan tujuannya. Faktor sumber daya manusia ini merupakan elemen yang penting diperhatikan oleh organisasi, karena sumber daya manusia dengan kinerja yang baik diperlukan dalam menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan organisasi. Tanpa adanya sumber daya manusia dengan kinerja yang baik maka akan sulit bagi sebuah organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
    Dalam rangka menyelenggarakan pelayanan publik kepada masyarakat secara efektif dan efisien, diperlukan kinerja andal dari penyelenggara pelayanan publik. Untuk mencapai kinerja andal, dibutuhkan adanya integritas, profesional, netral dan bebas dari tekanan apapun serta bersih dari adanya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Dengan demikian penyelenggara pelayanan publik dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
    Penyelenggara pelayanan publik, menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dinamakan Aparatur Sipil Negara (ASN), adalah pelayan masyarakat/abdi negara yang memiliki tanggung jawab terhadap pelayanan publik dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Terkait harapan masyarakat terhadap Aparatur Sipil Negara adalah kinerja andal yang diberikan dalam pelayanan publik.

    Namun mengingat kenyataan yang ada di masyarakat dewasa ini ditengarai masih adanya oknum Aparatur Sipil Negara yang tidak melaksanakan tugas dengan baik dan bertanggung jawab. Penilaian ini didasarkan persepsi/penilaian masyarakat masih adanya Aparatur Sipil Negara yang cenderung menghambur-hamburkan pengeluaran uang negara, rendahnya motivasi dan disiplin dalam bekerja serta kurang produktif dalam melayani masyarakat

  304. 327 Kosasih November 27, 2015 at 5:30 pm

    Bagaimana agar setiap orang selalu memiliki motivasi yang kuat dalam bekerja? Baik sebagai seorang karyawan , guru , atau yang lain.
    Pertanyaan ini saya ajukan , karena berdasar pengalaman , motivasi tidak selamanya hadir dalam setiap kesempatan.

  305. 328 nelfuad December 12, 2015 at 1:06 am

    Assalamualaikum Pak Adi
    Setelah membaca tulisan Bapak tang sangat lengkap tentang Teori-teori motivasi, saya sangat tertarik dengan ADIDAS.
    Sebagaimana yang Bapak tulis, teknik komunikasi persuasif adalah satu teknik memotivasi kerja yang dilakukan dengan cara mempengaruhi dari luar diri. Rumus teknik komunikasi persuasif adalah ADIDAS sebagai berikut :
    A ttention, yaitu perhatian yang penuh
    D esire, yaitu hasrat dan keinginan yang membara
    I interest, yaitu minat dan kepentingan
    D esicion, yaitu keputusan yang tepat
    A ction, yaitu tindakan nyata
    S atisfaction, yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai

  306. 329 lukmanaza December 21, 2015 at 10:05 am

    LUKMAN

    Program S2 Administrasi Pendidikan Universitas PAKUAN Bogor
    Kelas E.13
    NPM.072115107

    Assalamu’alaikum,

    Motivasi dan Kinerja Guru

    Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab I (1) mengamanatkan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi dirinya,masyarakat,bangsa dan negara yang bermuara pada tercapainya tujuan pendidikan nasional.
    Berkaitan dengan hal itu,seorang guru pada tingkatan apapun adanya dan apapun status kepegawainnya sebagai pelaksana kebijakan publik haruslah menyadari akan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.Kesadaran ini bukanlah hanya sebagai pemanis kata,tetapi perlu diaplikasikan dalam tindakan nyata dalam bentuk kinerja sebagai guru.Untuk meningkatkan kinerja seorang guru selain ditunjang oleh faktor profesionalitasnya juga yang tak kalah pentingnya adalah semua guru harus mempunyai motivasi prestasi yang tinggi.

    Pemerintah telah berupaya dengan mengeluarkan regulasi yang notabene mendukung peningkatan kinerja guru diantaranya dengan mengadakan sertifikasi guru dan pemberian tunjangan,Uji Kompetensi Guru dan Penilaian Kinerja Guru.Harus kita akui terobosan-terobosan tersebut sampai saat ini belum sepenuhnya mengatasi peningkatan kinerja guru.Menurut pendapat saya dan kenyataan yang saya rasakan sebagai guru selama 12 tahun penyebab utamanya adalah budaya “formalitas” yang sudah mengakar di negara kita,tak terkecuali lembaga pendidikan dan instansi strukturalnya.

    Sehebat apapun programnya,semua akan kembali kepada kita sebagai insan pendidik.Sadarkah kita sebagai guru yang mempunyai tugas mulia mencerdaskan bangsa?Kita bekerja bukan hanya untuk kepentingan dunia saja.Pertanggungjawaban kita bukan hanya kepada manusia yang memberikan SK saja tetapi kepada Sang Pemilik Kehidupan Allah Azza Wajalla.Jadikan niat Lillahi Ta’ala sebagai motivasi utama kita untuk meningkatkan kinerja kita.

    Tetap semangat semua guru Indonesia,,,

    Terimakasih,Mohon maaf bila ada tulisan yang kurang berkenan.
    Kepada Bapak Dosen yang terhormat,terimakasih atas ilmu dan pencerahannya,semoga Allah SWT menambah karokahan ilmunya.Amin.

  307. 330 Sri Yulianti December 31, 2015 at 4:36 am

    Sri Yulianti
    Program S2 Administrasi Pendidikan Universitas Pakuan
    Kls E.13
    NPM 072115119

    Motivasi diperlukan untuk mencapai tujuan. Namun adakalanya motivasi itu meningkat, adakalanya pula motivasi itu menurun. Ketika motivasi meningkat, maka semangat untuk mencapai tujuan menggelora. Segala hambatan berusaha diatasinya. Namun ketika motivasi menurun (demotivasi), upaya mencapai tujuan seperti suatu hal yang hanya di angan-angan saja
    .
    Kondisi demotivasi dapat dialami oleh siapapun, termasuk oleh seorang pendidik. Menurunnya motivasi yang dialami seorang pendidik akan sangat berpengaruh terhadap peserta didik. Bagaimana tidak, ketika seorang pendidik berdiri di hadapan para siswanya(di kelas) dalam keadaan tidak bersemangat, tidak mempunyai motivasi, apakah tujuan pembelajarannya akan tercapai?

    Guru mempunyai tugas sebagai pendidik dan penyampai ilmu.Tugas itu merupakan tugas yang berat. Namun dengan kesadaran, keikhlasan, tanggungjawab dan motivasi yang tinggi, Insya Alloh tugas itu dapat dilaksanakan dengan baik.

    Saat ini pemerintah sangat memperhatikan guru.Sertifikasi guru yang diiringi dengan pemberian tunjangan diberikan kepada guru yang sudah memenuhi standar profesional dan memiliki sertifikat guru. Hal ini merupakan penghargaan pemerintah kepada guru untuk memotivasi guru agar dapat melaksanakan tugasnya lebih baik lagi. Berkaitan dengan tunjangan sertifikasi guru, berarti hierarki kebutuhan individu yang dikemukakan oleh Maslow sudah terpenuhi. Kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri sudah dapat dinikmati oleh guru.

    Namun kinerja guru menjadi sorotan, manakala hasil atau outcome tidak sesuai harapan. Banyaknya permasalahan di kalangan pelajar menjadi salah satu indikator kegagalan dunia pendidikan. Seharusnya ini menjadi
    suatu refleksi bagi para pendidik, apa yang telah dilakukan selama ini.

    Mungkin guru masuk kelas dengan beragam situasi dan kondisi. Menjadi masalah jika guru masuk ke dalam kelas dengan demotivasi, tanpa semangat. Hal ini harus segera disadari oleh guru agar permasalahan itu tidak berlarut-larut dan dapat diatasi. Bagaimana meningkatkan motivasi guru? Sebagaimana diuraikan oleh Dr.H.Adie.E.Yusuf, S.Pd.MA., diperlukan teknik komunikasi persuasif, yaitu teknik memotivasi kerja dengan cara memengaruhi dari luar diri, dengan ADIDAS yang meliputi :
    Attention yaitu perhatian yang penuh
    Desire yaitu hasrat dan keinginan yang membara
    Interest yaitu minat dan kepentingan
    Desicion yaitu keputusan yang tepat
    Action yaitu tindakan nyata
    Satisfaction yaitu kepuasan atas hasil yang dicapai.

    Guru mulia, guru berkarya.

  308. 331 Nirmala Daulay January 4, 2016 at 4:03 pm

    NIRMALA DAULAY

    Program S3 Manajemen Pendidikan UNPAK
    NPM: 073115023
    Kelas S3 A7

    Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA

    setelah membaca arikel bapak yang berjudul motivasi terhadap kinerja, saya berkesimpulan bahwa motivasi terhadap pekerjaan sangat besar pengaruhnya untuk suatu instansi pekerjaan, dimana tempat kita bekerja tanpa ada motivasi kerja kita tidak ada kemauan ayau dorongan kerja yang lebih baik. bila kita termotivasi maka kita akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan.

    motivasi menurut hemat saya adalah salah satu upaya memberikan dorongan terhadap seseorang agar setiap gerak dan langkahnya baik itu dalam perusahaan/organisasi berbuat lebih maju dan lebih terarah.
    motivasi bisa dibagi kedalam beberapa kategori yaitu :
    1.internal : memberikan semangat agar seseorang bekerja lebih giat dengan harapan agar jenjang karirnya terus meningkat
    2.eksternal : di suasana lingkungan kerja, tempat kerja, fasilitas kerja, apa yang di dapat dari hasil kerja.

    dari membaca artikel ini banyak juga hal-hal penting yang bisa didapat, dan juga bisa diterapkan dalam kehidupan nyata, jika saya boleh menambahkan sedikit lagi, ada beberapa unsur-unsur yang bisa menggerakkan motivasi, yaitu :
    1. prestasi : seseorang yang memiliki keinginan berprestasi sebagai suatu kebutuhan dapat mendorongnya untuk mencapai sasaran.
    2. penghargaan : penghargaan atau pengakuan atas suatu prestasi yang telah dicapai oleh seseorang akan menjadi motivator yang kuat
    3. tantangan : tantangan yang dihadapi merupakan motivator bagi manusia untuk mengatasi berbagai macam persoalan
    4. tanggung jawab : adanya rasa memiliki akan menimbulkan motivasi untuk turut merasa bertanggung jawab
    5. pengembangan : pengembangan kemampuan seseorang baik dari pengalaman kerja atau kesempatan untuk maju, dapat menjadi motivator yang kuat bagi karyawan untuk bekerja lebih giat
    6. keterlibatan : rasa ikut terlibat dalam suatu proses dapat meningkatkan motivasi karyawan
    7. kesempatan : kesempatan untuk maju dalam bentuk jenjang karir yang terbuka merupakan motivator yang kuat bagi karyawan

    terimakasih

  309. 332 ajiz sulaeman January 8, 2016 at 2:25 am

    Motivasi menjadi titik awal lahirnya kemampuan baru, berberapa kasus melahirkan sebuah opini, saat kita mau maka kita mampu.
    Kondisi lingkungan kerja seringkali berpengaruh pada tingkat kemauan dan kemampuan personalnya. (maaf jadi curhat ya pa..minggu ini ketemu lagi di kelas AP.1.1 pascaUnpak yah pa)

  310. 333 ADE RIANSYAH January 15, 2016 at 11:46 pm

    assalamualaikum Wr,wb

    yth. bapak Dr.H. ADIE E.YUSUF,Spd.MA

    Kualitas manusia merupakan hal yang terpenting dalam masa pembangunan dalam suatu perusahaan, tenaga kerja yang berkualitas akan menghasilkan suatu hasil kerja yang optimal. disamping itu manusia mempunyai bakat, tenaga, dan kreatifitas yang sangat di butuhkan untuk mencapai tujuan perusahaannya.
    Pemberian kompensasi merupakan ukuran terhadap prestasi kerja karyawan, kompensasi yang diberikan mutlak adil untuk karyawan, karena akan memotivasi karyawan untuk lebih baik bertanggung jawab atas masing-masing tugas yang diberikan perusahaan.
    kompensasi ini bertujuan agar menghargai prestasi karyawan, menjamin keadilan, mempertahankan pegawai, dan memperoleh karyawan yang lebih bermutu.
    Motivasi merupakan suatu pendorong untuk melakukan aktivitas tertentu dan berhubungan dengan perilaku seseorang, oleh karena itu faktor pendorong untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan dan keinginan orang tersebut.
    Dengan demikian penyebab pemberian kompensasi yang sesuai dapat terlihat dari kinerja karyawan dalam menjalankan tugasnya apabila kompensasi lebih diperhatikan oleh perusahaan maka keahlian yang dimiliki karyawan dapat meningkat sehingga kinerja karyawan dapat meningkat juga.

    NAMA : ADE RIANSYAH
    NPM : 072115091

  311. 334 PUSTAKA RAKYAT January 31, 2016 at 1:24 am

    Secara umum terdapat pengaruh antara motivasi terhadap peningkatan kinerja dalam sebuah organisasi yang didukung oleh berbagai kajian atau riset. Robbins dan Judge (2007) menjelaskan bahwa motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Siagian (2002) mengemukaan definisi motivasi sebagai daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan demikian tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.

    Selanjutnya, Bernardin dan Russel dalam Ruky (2002) memberikan pengertian kinerja sebagai berikut: “performance is defined as the record of outcomes produced on a specified job function or activity during time period”. Prestasi atau kinerja adalah catatan tentang hasil-hasil yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama kurun waktu tertentu. Gibson dkk (2003) mengemukakan job performanceadalah hasil dari pekerjaan yang terkait dengan tujuan organisasi, efisiensi dan kinerja.

    Beberapa hasil penelitian telah dilakukan terkait hubungan motivasi dengan kinerja diantaranya:

    Ma’rifah (2005) yang berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pekerja Sosial”, mengemukakan bahwa motivasi kerja mempengaruhi kinerja pekerja sosial dimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pekerja sosial adalah positif. Ini berarti semakin besar motivasi kerja pekerja sosial maka kinerjanya akan semakin baik.

    Raiser (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Eselon III pada Kantor/Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu,” meneliti tentang pengaruh motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Eselon III pada kantor dinas di lingkungan pemerintahan Kabupaten Rokan Hulu, menemukan motivasi kerja dan komitmen organisasi bepengaruh signifikan terhadap kinerja.

    Theodora (2007) yang berjudul “Hubungan antara Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading dan Sunter,” menemukan hasil adanya hubungan antara komitmen organisasi dengan kinerja pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading dan Sunter Jakarta Utara, secara umum komitmen organisasi pegawai Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading dan Sunter tergolong baik, demikian juga dengan kinerja pegawai tergolong baik.

    Windy (2009) juga mengkaji dan menganalisis “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Perusahaan PT Wahana Sun Motor Semarang”, hasil penelitian membuktikan bahwa berdasarkan hasil analisis regresi berganda maka dapat diketahui bahwa motivasi kerja, kemampuan kerja dan komitmen organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, artinya apabila motivasi kerja karyawan, kemampuan kerja dan komitmen organisasi karyawan semakin tinggi maka kinerja karyawan akan semakin optimal.

    Yuliani (2010) dalam penelitiannya “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja” bahkan menggabungkan variabel motivasi dan variabel komitmen dalam melihat pengaruhnya terhadap kinerja menemukan, bahwa motivasi, komitmen organisasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Variasi perubahan kinerja karyawan (Y) cukup dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, komitmen organisasional dan kompetensi.

    Sari (2010) juga meneliti tentang “Pengaruh Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja pada PDAM Delta Tirta Sidoarjo”. Dari hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial.

    Bedasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap organisasi, kinerja yang baik adalah salah satu sasaran penting yang ingin dicapai. Suatu kinerja yang baik dipercaya dipengaruhi kuat oleh tingginya motivasi kerja dan dukungan komitmen organisasional. Adapun hubungan antar kinerja, motivasi dan komitmen organisasi berdasarkan sejumlah penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut: (a) Motivasi kerja memiliki hubungan positif dengan kinerja pegawai dan (b) Komitmen organisasi berhubungan positif dengan kinerja pegawai.

    Wahjudin Sumpeno
    NPM. 073115036
    Bidang Studi Manajemen Pendidikan (S3)/A7
    Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pakuan Bogor

  312. 335 ATEP YULIA NUGRAHA, S.Si February 7, 2016 at 12:32 am

    ATEP YULIA NUGRAHA

    Program S2 Administrasi Pendidikan Universitas PAKUAN Bogor
    Kelas E.13
    NPM.072115098

    Assalamu’alaikum Wr. Wb

    Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA

    PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA

    sangatlah besar. Motivasi adalah penggerak dan kinerja tinggi hanya bisa dicapai dengan tindakan. Motivasi akan berbading lurus dengan kualitas dan kuantitas tindakan. Sementara, kualitas dan kuantitas tindakan berbanding lurus dengan kinerja.

    FORMULA PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA

    Kinerja tinggi bisa dicapai dengan 3 aspek penting: sistem, kompetensi, dan motivasi. Ketiga aspek ini harus ada dan sama-sama kuat jika ingin menghasilkan kinerja tinggi baik secara individu maupun organisasi.

    Jika dirumuskan: KINERJA = Sistem X Kompetensi X Motivasi

    Mungkin sebuah lembaga memiliki sistem yang canggih, baik sistem manajemen, pemasaran, kualitas, dan sebagainya. Ditambah dengan sumber daya manusianya yang memiliki kompetensi yang tinggi. Semua akan percuma jika motivasi bernilai nol. Apa pun, dikalikan dengan nol hasilkan akan nol.

    Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Itu Sangat Strategis

    Buat apa sistem yang hebat jika tidak diterapkan? Untuk menerapkan sistem yang hebat perlu motivasi yang tinggi. Begitu juga buat apa sumber daya manusia yang hebat jika motivasi untuk bekerjanya payah? Ilmu, keahlian, dan pengalaman akan percuma jika tidak dipraktekkan.

    Membangun sistem yang bagus adalah penting. Membangun kompetensi adalah penting. Tapi, jangan lupakan dengan membangun semangat orangnya. Berikan perhatian yang cukup mengenai motivasi. Gunakan cara yang benar untuk memotivasi, sebab cara yang salah justru bisa berakibat sebaliknya. Maksud hati ingin memotivasi, tetapi justru malah menghancurkan motivasi.

    Siapa yang berperan dalam membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dalam sebuah perusahaan? Leader? Tentu saja, tetapi tidak cukup motivasi datang dari leader. Semua orang, mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan paling rendah harus berperan.

    Seorang pimpinan tidak cukup mengatakan, “Kamu harus memiliki motivasi kerja.” Seorang pimpinan harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi anak buahnya. Dengan cara yang benar. Oleh karena itu, seorang pimpinan selain dia sendiri memiliki motivasi yang tinggi, dia pun harus mampu memotivasi anak buahnya.

    Begitu juga: seorang anak buah tidak boleh hanya mengandalkan motivasi atau dorongan dari atasannya. Seorang karyawan yang baik, harus mampu bekerja dengan motivasi tinggi. Anak buah juga harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dirinya sendiri. Tidak untuk siapa-siapa, untuk dirinya sendiri.

    Jadi, terlepas peran apa yang kita miliki, kepala sekolah, guru pemilik bisnis, pimpinan, atau karyawan: kemampuan membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi diri harus dimiliki jika ingin menghasilkan kinerja yang tinggi. Sebab, pengaruh motivasi terhadap kinerja sangat penting.

  313. 336 4rifberbudi April 1, 2016 at 8:23 am

    Menjaga agar motivasi tetap on fire, sangat penting untuk mentransformasi dari organisasi bagus menjadi organisasi hebat… terimakasih pak adie…

  314. 337 bagus April 7, 2016 at 2:13 pm

    assalamualaikum pak,,, saya bagus,, mahasswa dr salah satu perguruan tinggi,, sy sedang mencari materi seperti apa yang bapa tuliskan diatas,,, kalau berkennan saya minta daftar pustakanya boleh pak?? terimakasih semoga bapak sehat selalu.. wassalam..

  315. 338 Kemeja Flanel June 17, 2016 at 4:51 pm

    sip makasih pak kebetulan materinya sangat membantu untuk tugas . 🙂

  316. 339 Ani sumarni mahasiswa ape semester 1 unpak October 2, 2016 at 7:59 pm

    Artikel yang sangat menarik… Saya tertarik pada aspek kinerja yang merupakan hasil dari fungsi motivasi, kompetensi dan peluang. Secara umum memang kinerja sangat ditentukan oleh 3 aspek tsb, tetapi persamaan fungai itu, belum mampu menjelaskan secara detil pada situasi berbeda bobot dari ketiga aspek apa yang paling menentukan sebuah kinerja? Misalnya di daerah terpencil dengan Kompetensi sebagai guru bahasa indonesia karena kekurangan guru maka dia dituntut utk bisa mengajar banyak bidang studi, kondisi ini menuntut motivasi tinggi meski secara kompetensi rendah. Kondisi ini akan sangat berbeda ketika berhadapan pada sistuasi guru perkotaan dengn jumlah guru yg banyak dg variasi kompetensi yg berbeda sehingga persaingan menjadi ketat maka aspek peluang akan lebih menentukan. Barangkalii ada teori lain yg bisa menjelaskan bobot 3 aspek yg mempengaruhi kinerja pada situasi berbeda.

    Pada teori maslow, kebutuhan aktualisasi diri berada paling tinggi setelah terpenuhinya kebutuhan2 di bawahnya. Pada kondisi era digital seperti saat ini, apa yg dulu dianggap sebagai kebutuhan utk aktualisasi diri contoh kebutuhan akan hp dan pulsa sekarang menjadi kebutuhan dasar karen melalui hp dan internet itu dia bisa memenuhi kebutuhan dasarnya, jadi piramida maslow itu bisa dikoreksi juga ya pak. Mohon pencerahannya pak.

  317. 340 Ani sumarni mahasiswa ape semester 1 unpak October 2, 2016 at 8:17 pm

    Assalamualaium Wr. Wb.
    Saya tertarik dengan kinerja sebagai fungsi dari motivasi, kompetensi dan peluang. Persamaan ini belum bisa menerangkan bobot dari ke-3 aspek tsb dlm mempengaruhi kinerja pada kondisi yg berbeda. Misalnya guru di daerah terpencil dg guru yg sangat sedikit meski secara kompetensi dia hanya sebagai guru bahasa indonesia tetapi dia dituntut utk mengajar pada banyak bidang studi, pada kasus ini maka morivasi paling menentukan karena secara peluang besar karena persaingan rendah meski kompetensi rendah. Berbeda pada situasi guru perkotaan yg secara kompetensi bervariatif dan jumlah banyak sehingga persaingan cukup ketat maka aspek peluang menjadi menentukan kinerja. Barangkali ada teori lain yg bisa menjelaskan hal di atas.

    Berdasarkan teori maslow kebutuhan aktualisasi diri berada pada tingkat yg paling tinggi pada piramida maslow. Pada era digital ini kebutuhan hp dan pulsa yg pada masa sebelumnya dianggap sebagai kebutuhan aktualisasi diri sekarang sudah menjadi kebutuhan dasar karena melalui hp dan internet itulah dia bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. Jadi teori maslow itu bisa dikoreksi ya pak, artinya teori itu tdk berlaku absolut. Apakah ada penjelasan lain pak?

  318. 341 Yeti October 6, 2016 at 1:34 am

    Dalam upaya meningkatkan kinerja, motivasi sangat diperlukan baik secara individual maupun team wilork. Seperti apa yang disampaikan oleh Stephen P.Robbinson,(2001) bahwa motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi adalah tepat sebab tanpa adanya kesediaan dari tiap individu anggota organisasi untuk berupaya maksimal maka tujuan organisasi akan sulit dicapai. Untuk mencapai peningkatan motivasi kinerja ada tiga hal penting yang harus di perhatikan yaitu upaya, tujuan organisasi dan kebutuhan. Tiga hal ini harus disadari dan aplikasikan dalam berorganisasi untuk pencapaian peningkatan kinerja. Dalam berorganisasi setiap anggota harus saling memotivasi dengan berbagai perdebatan baik secara kuratif atau antisipatif. Dalam kaitannya dengan dunia pendidikan motivasi pun amat sangat penting baik untuk peserta didik maupun guru dan lembaga pendidikan. Guru memotivasi siswa agar lebih giat belajar melalui penggunaan berbagai metode pembelajaran yang menarik sehingga siswa terdorong untuk lebih giat mempelajari materi yang diberikan, serta melalui proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Begitu pun dengan lembaga pendidikan agar senatiasa memotivasi guru agar guru selalu meningkatkan kinerjanya melalui berbagai pelatihan, pendidikan ataupun seminar2. Di harapkan dengan adanya motivasi dari berbagai pihak maka proses pendidikan akan berjalan dengan baik dan menghasilkan peserta didik yang berkualitas.
    Nama : Yeti
    NPM : 072116027
    ADPEN Semester 1 2016/2017
    Kelas A1.1

  319. 342 yeti October 6, 2016 at 1:09 pm

    assalamualaikum..
    saya senang membaca tulisan bapak mengenai motivasi dalam upaya peningkatan kinerja. Karena dalam peningkatan kinerja motivasi sangat dibutuhkan baik motivasi individual maupun team work. seperti kutipan dari Stephen P. Robbinson, 2001 bahwa motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. menurut saya pendapat ini tepat sekali karena tanpa adanya kesediaan dari setiap anggota untuk mengeluarkan upaya yang maksimal mustahil rasanya tujuan sebuah organisasi bisa terwujud. seperti yang bapak sebutkan ada 3 elemen penting dalam motivasi yaitu, upaya , tujuan organisasi dan kebutuhan . menurut pedapat saya tiga elemen ini bisa terpenuhi jika tiap individu memiliki motivasi yang tinggi dalam upaya pencapaian sebuah kinerja yang baik. selain itu dibutuhkan kerjasama yang baik pula antar anggota dalam sebuah organisasi dengan saling memberikan motivasi sehingga terjadi sebuah sinergi yang baik untuk pencapaian sebuah peningkatan kinerja. Dalam kaitannya di dunia pendidikan motivasi pun sangat penting baik untuk peserta didik maupun untuk guru dan instansi pendidikan melalui berbagai metode pembelajaran yang menari, proses pembelajaran yang efektif dan efisien, begitu pulan instansi pendidikan memotivasi para guru agar selalu meningkatkan kinerjanya sehingga menjadi tenaga pendidik yang profesional.
    terima kasih semoga bermanfaat

    YETI, S2 UNPAK SEMESTER 1
    NPM : 072116027
    KELAS : A1.1

  320. 343 arveani febriana , mahasiswa PPs progdi Administrasi pendidikan kelas 1.1 2016/2017 October 6, 2016 at 2:13 pm

    Motivasi sangat penting untuk seseorang yg sedang melakukan aktivitas atau kegiatan. Karena dengan adany motivasi kita bisa menunjukkan hasil kerja yang baik. Motivasi bisa di dapat dari diri kita sendiri ataupun dari kerabat lain seperti rekan kerja atau keluarga. tanpa adanya motivasi dalam melakukan sebuah pekerjaan,bisa saja pekerjaan tersebut tidk dpt berjalan dengan lancar

  321. 344 Lisda Agustina H October 7, 2016 at 1:59 am

    Lisda Agustina Hidayat
    NPM : 072116014
    Kls : A.1.1 Administrasi Pendidikan

    Motivasi itu sangat penting dimiliki oleh setiap orang, khususnya bagi pekerja/pegawai/karyawan. Karena motivasi dapat meningkatkan etos kerja dan kinerja yang tinggi seseorang, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari tujuan ataupun target dari organisasi/perusahaan tersebut. Jika seseorang sudah tidak memiliki motivasi dalam bekerja, maka hal ini akan berdampak sangat buruk bagi pekerjaannya & perusahaannya. Karena dapat menurunkan target dari tujuan perusahaan/organisasi tsb. Maka kita sebagai pekerja harus memotivasi diri kita agar senantiasa bertanggung jawab terhadap tugas dan dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan hasil yang baik, bahkan memuaskan.

  322. 345 yeti October 7, 2016 at 2:37 am

    assalamualaikum..
    saya senang membaca tulisan bapak mengenai motivasi dalam upaya peningkatan kinerja. Karena dalam peningkatan kinerja motivasi sangat dibutuhkan baik motivasi individual maupun team work. seperti kutipan dari Stephen P. Robbinson, 2001 bahwa motivasi adalah kesediaan individu untuk mengeluarkan upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. menurut saya pendapat ini tepat sekali karena tanpa adanya kesediaan dari setiap anggota untuk mengeluarkan upaya yang maksimal mustahil rasanya tujuan sebuah organisasi bisa terwujud. seperti yang bapak sebutkan ada 3 elemen penting dalam motivasi yaitu, upaya , tujuan organisasi dan kebutuhan . menurut pedapat saya tiga elemen ini bisa terpenuhi jika tiap individu memiliki motivasi yang tinggi dalam upaya pencapaian sebuah kinerja yang baik. selain itu dibutuhkan kerjasama yang baik pula antar anggota dalam sebuah organisasi dengan saling memberikan motivasi sehingga terjadi sebuah sinergi yang baik untuk pencapaian sebuah peningkatan kinerja. Dalam kaitannya di dunia pendidikan motivasi pun sangat penting baik untuk peserta didik maupun untuk guru dan instansi pendidikan melalui berbagai metode pembelajaran yang menari, proses pembelajaran yang efektif dan efisien, begitu pulan instansi pendidikan memotivasi para guru agar selalu meningkatkan kinerjanya sehingga menjadi tenaga pendidik yang profesional.
    terima kasih semoga bermanfaat

    YETI, S2 UNPAK SEMESTER 1
    NPM : 072116027
    KELAS : A1.1

  323. 346 Dwi Rahmanendra October 7, 2016 at 3:48 am

    Asslm Pak Adie Yusuf…

    Setelah saya membaca artikel Bapak yang berjudul “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA”, saya rasa tulisan tersebut sangat bermanfaat dan menginsiprasi. Mungkin dapat juga dikaitkan bagaimana INTEGRITAS dan LOYALITAS sesorang terhadap prestasi kerjanya, terima kasih.

    Salam
    Dwi Rahmanendra

  324. 347 pengetahuan188 October 7, 2016 at 1:17 pm

    Motivasi sangat berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Jika seseorng tidk mempunyai motivasi, kinerja atau pekerjaan orang tersebut hasilnya dikhawatirkn tidak baik. Seorang guru harus punya motivasi untuk tetap meningkatkn kinerja nya. Motivasi bisa berasal dri diri kita sendiri atau dari orang lain.

  325. 348 pengetahuan188 October 7, 2016 at 1:22 pm

    Assalamualaikum wrb wb.

    Salam kenal pa adie

    Artikel bapak sangat menginspirasi buat saya.artikel yg bagus dan semoga bisa menjadi inspirasi buat rekan2 guru,sehingga kita bisa meningkatkan kinerja kita sebagai seorng pendidik.

    Arveani febriana

  326. 349 dettyyulianti October 7, 2016 at 2:18 pm

    Hubungan motivasi dan kinerja, ibarat dua sisi mata uang karena keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam dunia pendidikan, keberhasilan kegiatan pembelajaran (KP) juga erat kaitannya dengan kinerja pendidik (guru). Semakin baik kinerja guru dalam pengelolaan KP, maka semakin baik kualitas KPnya. Akan tetapi, Kinerja guru tidak sertamerta muncul dengan sendirinya, melainkan sangat dipengaruhi oleh motivasinya dalam menjalankan kegiatan KPnya. Semakin baik motivasi guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran, maka semakin baik kinerja ybs dalam menjalankan tugasnya. Overall, nice article..teori yg disampaikan dengan kondisi real dilapangan sangat sesuai. Thanks for sharing it.

    Detty yulianti
    Mhs prog pascasarjana Unpak smt1
    Prodi AP
    Npm 072116007

  327. 350 Dini Agis zen permana October 8, 2016 at 1:00 am

    Dini Agies zen permana
    Pos A.1.1
    Npm 072116008
    Assalualaikum pak. Jika membaca tulisan bapak, ternyata motivasi sangat menentukan kinerja seseorang namun secara mendetailnya mohon seberapa signifikan keberhasilannya itu dan bagaimana faktor lingkungan dan organisasi belajar terhadap kinerja guru apakah signifan atau tidak terhadap kinerja orang?
    makasih pak..

  328. 351 siti sofia djakaria October 8, 2016 at 1:03 am

    Assalamualaikum wr.wb…

    Saya sangat tertarik dengan tulisan Bapak,
    menurut pendapat saya motivasi sangat berpengaruh sekali terhadap kinerja mengapa?karena jika kita tidak memiliki motivasi dalam bekerja tujuan yang harus kita dapat tentu tidak akan tercapai.Selain itu diperlukan juga adanya kerjasama dan loyalitas dalam sebuah organisasi agar hasil yang di inginkan dapat terwujud sesuai dengan harapan.Pada dasarnya yang di dasari terciptanya motivasi adalah kebutuhan,setelah pemuasan kebutuhan telah tercapai maka motivasi akan tercipta,sehingga akan menghasilkan kinerja yang baik.
    terimakasih..

    Salam
    Siti Sofia Djakaria

  329. 352 rinisupriyanti October 9, 2016 at 4:04 pm

    Assalamu’alaikum wr.wb

    Menarik sekali setelah membaca tulisan bpk tentang Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja.Terima kasih atas pencerahannya pak,semoga saya bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan saya sehari-hari sebagai seorang pendidik di lingkungan tempat saya mengabdikan diri untuk mencerdaskan anak-anak bangsa.

    Tidak bisa dipungkiri dengan rutinitas yang selalu sama setiap waktunya terkadang saya mengalami kejenuhan dalam mendidik siswa-siswi saya di sekolah,apalagi ketika sudah dihadapkan dengan berbagai permasalahan sosial yang menghampiri peserta didik dan imbasnya mengganggu proses KBM di kelas.

    Dari 5 teori motivasi yang bapak sampaikan,yaitu Teori Efek Hawthorn,Teori Kebutuhan,Teori X dan Y,Teori Hygine dan Motivator,saya sangat tertarik dengan teori yang terakhir yaitu Teori Motivasi Berprestasi,David McClelland menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi.Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi menunjukkan pentingnya menetapkan target/standar keberhasilan.Jika dihubungkan dengan pendidik,sebagai seorang guru dengan ciri-ciri motivasi berprestasi yang tinggi akan memiliki keinginan bekerja yang tinggi pula.Guru akan lebih mementingkan kepuasan pada saat target telah tercapai dibandingkan memikirkan imbalan atas kinerja tersebut.Hal ini bukan berarti mereka tidak mengharap imbalan,tetapi mereka menyukai tantangan.

    Ketika seorang guru dihadapkan pada permasalahan peserta didiknya yang beragam yang notabene mempunyai latar belakang yang berbeda-beda pula,maka seorang guru dituntut untuk bisa memotivasi dirinya sendiri agar bisa menciptakan KBM yang menarik dan menyenangkan agar tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dapat berhasil,sehingga bisa memberikan semangat belajar dan menularkannya kepada para peserta didiknya sekalipun yang mempunyai kesulitan dalam belajar, baik yang berasal dari dalam siswa itu sendiri, ataupun pengaruh dari lingkungan di luar dirinya,yang menyebabkan berbagai macam persoalan.

    Maka menjadi kepuasan tersendiri bagi guru manakala ia berhasil menyelesaikan semua persoalan yang ada,bahkan bisa berhasil membuat peserta didiknya menjadi siswa yang berprestasi dan membanggakan.Itu merupakan kebahagiaan tersendiri buat seorang guru lebih dari imbalan apapun dari hasil kerja kerasnya selama ini memotivasi para peserta didiknya agar berhasil sesuai dengan target pembelajaran yang diharapkan.

    Demikian yang dapat saya sampaikan,kurang lebihnya saya mohon maaf,semoga bapak selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT agar senantiasa dpt memberikan ilmunya kepada kami semua untuk bekal kami di masyarakat.Billahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum wr.wb…

    Rini Supriyanti
    NPM 072116020
    AP1.1

  330. 353 PICES RAHAYUONO October 11, 2016 at 2:21 pm

    Assallamualaikum, wr wb,
    Motivasi yang ada dalam peningkatan kinerja seseorang jika dilihat dari tingkat kebutuhannya sangatlah beragam faktornya.JIka dicontohkan seorang pelajar SMA ,dia akan termotivasi belajarnya bisa berasal dari dalam dirinya . Kita ambil contoh: jika pelajar itu sedang mengalami pubertas dia akan termotivasi untuk menjadi pintar dihadapan kekasihnya (motivasi intrinsik), atau seorang pekerja akan termotivasi kinerjanya jika dia mengangankan sesuatu yang diinginkan (membeli kendaraan) belum didapatkan sehingga dia menabungkan sebagian hasil kerjanya untuk medapatkan apa yang diinginkannya.. Jadi jika disimpulkan motivasi ini timbul bukan hanya berupa materi tapi juga non materi.
    Wasallamualaikum Wr Wb.

    Pices Rahayuono
    NPM : 072116017
    AP1.1

  331. 354 Amirudin October 13, 2016 at 1:04 am

    Yth.
    Bapak Dr.H. ADIE E. YUSUF, SPd.MA

    Assalamu’alaikum Wr.Wb.

    Dengan hormat,

    Setelah membaca makalah yang Bapak susun dengan judul “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja”,saya sangat tertarik untuk mempelajari lebih jauh lagi pentingnya membangun suatu Motivasi yang baik untuk mencapai target atau tingkat keberhasilan pada diri individu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
    Keberhasilan atau ketidakberhasilan individu untuk mencapai target tertentu, tentunya tidak terlepas dari peran motivasi yang dibangun oleh individu masing-masing terutama untuk mencapai tiga macam kebutuhan yang dimiliki oleh setiap individu, yaitu Kebutuhan berprestasi (Achievement motivation),Kebutuhan berkuasa (Power motivation), Kebutuhan berafiliasi (Affiliation motivation).
    Sesuai dengan arti motivasi yang berasal dari bahasa latin yaitu movere yang berarti bergerak atau menggerakkan, semakin kuat indivudu bergerak dan terkendali semakin mudah untuk mencapai tujuan atau yang diinginkan. Sebaliknya semakin lemah atau lambat bergerak dan kurang atau tidak terkendali semikin sulit untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

    Tentunya dalam lingkungan pekerjaanpun ketiga macam kebutuhan itu saling berhubungan untuk mencapai target perusahaan atau instansi tertentu yang diinginkan.

    Makalah yang bapak susun sangat memberikan pencerahan, khususnya buat sy sebagai individu demikian juga bagi orang lain.

    Terima kasih…
    Wassalamu’alakum Wr.Wb.

    Nama : Amirudin
    Kelas : I/A.1.1
    NPM : 072116006

  332. 355 Firdaus Ali October 13, 2016 at 2:50 pm

    Nama : Firdaus Ali
    NPM : 072116011
    Kelas : AP1

    Assalamualaikum Wr.Wb

    setelah saya membaca artikel bapak, saya mendapat kesimpulan bahwa motivasi itu sangat penting bagi kehidupan untuk menunjang karir maupun lingkungan bermasyarakat demi mencapai keinginan yang dicita-citakan atau prestasi

    demikian komen dari saya, terimakasih

  333. 356 RianaSriulina October 14, 2016 at 1:36 pm

    Salam Sejahtera,

    Motivasi memang erat kaitannya dengan peningkatan kinerja. Setelah membaca tulisan bapak, ketertarikan untuk mencari informasi tentang hal ini pun timbul. Dalam sebuah tulisan di laman Harvard Business Review, menyebutkan bahwa seorang pimpinan setidaknya harus mampu menginspirasi, menunjukkan kebaikan, dan kepedulian terhadap karyawannya. Hal ini serupa dengan proses motivasi yang bapak kemukakan. Kebolehan dari pimpinan yang dapat menginspirasi, ditambah dengan kebaikan dan perhatian khusus kepada karyawannya dapat menurunkan tegangan yang pada akhirnya membawa pada kebutuhan yang terpuaskan dan kinerja yang meningkat.
    Sebuah tulisan dari Susan M. Heathfield di laman the balance juga cukup berkaitan dengan teori motivasi, bahwa setiap orang memiliki motivasi yang berbeda untuk bekerja. Terkadang, mendapat kompensasi yang sesuai pun belum cukup untuk memotivasi seseorang. Beliau juga menuliskan bahwa kepemimpinan adalah kunci dari motivasi.
    Merasa belum puas dengan fakta yang ada, mencari informasi tambahan tidak ada salahnya. setelah mencari beberapa informasi tambahan tentang motivasi, dapat menemukan artikel yang bertajuk “A literature review on motivation” di laman springer yang ditulis oleh Chandra Sekhar,Manoj Patwardhan, dan Rohit Kr. Singh adalah angin segar, apalagi artikel tersebut berumur kurang dari lima tahun, yang berarti informasinya terbilang masih sangat relevan dengan fakta lapangan yang ada saat ini.
    Artikel “A literature review on motivation” tersebut mengungkapkan bahwa aliran motivasi seseorang juga dapat dibedakan menurut usianya. pada orang-orang yang baru memulai karirnya, mulai dari kompensasi, pelatihan, keamanan kerja, pengakuan, apresiasi, pemindahan tugas, atmosfir dalam pekerjaan, dan kepuasan kerja menjadi faktor pendukung adanya motivasi. Pada usia 40an, hal-hal seperti pelatihan dan hal-hal detail yang dipertimbangan oleh orang di usia 20an berubah menjadi kebutuhan akan adanya pencapaian diri, dan pada usia diatas 55 tahun, apresiasi sosial juga menjadi faktor penentu motivasi. Hal yang menarik pada temuan artikel ini bahwa walaupun hal-hal pendukung motivasi mengerucut seiring dengan pertambahan usia, kepuasan terhadap pekerjaan tetap muncul sebagai salah satu penentu motivasi bagi pekerja di berbagai usia.
    Berkaitan dengan edukasi, sebuah tulisan di laman asdc “How Do Principals Really Improve Schools?” mengungkapkan bahwa observasi yang dilakukan oleh kepala sekolah cukup berpengaruh pada peningkatan kinerja guru. Fakta ini mengejutkan bagi penulis karena pada kenyataannya dalam dunia kerja, termasuk yang dialami oleh penulis sendiri bahwasannya supervisi hanya ingin mengungkapkan kesalahan guru.
    Setelah membaca tulisan bapak, dan beberapa tulisan yang berkaitan dengan motivasi, penulis menyimpulkan bahwa keseimbangan antara aspek moril dan materil tidak selalu sama antara satu individu dan individu lainnya dalam menimbulkan motivasi. Menurut penulis, motivasi yang terbaik adalah motivasi yang terlahir dari diri sendiri. Kepemimpinan seseorang memang berpengaruh, namun kepuasan diri merupakan faktor yang memegang peranan penting.

    Terima Kasih.

    Informasi Penulis:
    Riana Sriulina Simanjuntak (NPM: 072116019)
    Mahasiswa Semester 1
    S2 Program Studi Administrasi Pendidikan di Universitas Pakuan

  334. 357 dettyyulianti October 15, 2016 at 3:33 am

    assalamualaikum..
    Hubungan motivasi dan kinerja, ibarat dua sisi mata uang karena keduanya saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam dunia pendidikan, keberhasilan kegiatan pembelajaran (KP) juga erat kaitannya dengan kinerja pendidik (guru). Semakin baik kinerja guru dalam pengelolaan KP, maka semakin baik kualitas KPnya. Akan tetapi, Kinerja guru tidak sertamerta muncul dengan sendirinya, melainkan sangat dipengaruhi oleh motivasinya dalam menjalankan kegiatan KPnya. Semakin baik motivasi guru sebagai fasilitator kegiatan pembelajaran, maka semakin baik kinerja ybs dalam menjalankan tugasnya. Overall, nice article..teori yg disampaikan dengan kondisi real dilapangan sangat sesuai. Thanks for sharing it.

    detty yulianti
    npm 072116007
    adpen unpak

  335. 358 badriah October 17, 2016 at 1:12 pm

    BADRIAH NPM:072116006
    Program Pascasarjana Administrsi Pendidikan Kelas: A.I.1
    Assalamuallaikum,wr,wb.
    Yth: Dr.H. Adie E. Yusuf,M.A.

    Bagi saya motivasi sangat besar pengaruhnya untuk kemajuan seseorang,setelah saya membaca”Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja.” Yang bapak tulis, saya sangat tertarik dengan Teori Motivasi Berprestasi, David Mc cleelland, yang menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Dan mengemukakan bahwa kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh virus mental yang ada pada dirinya, dimana virus tersebut merupakan kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mencapai kinerja secara optimal.
    Motivasi Berprestasi merupakan suatu dorongan dengan cirri-ciri seseorang melakukan pekerjaan dengan baik dan kinerja yang tinggi, untuk berupaya mencapai target yang telah ditetapkan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan dan memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu secara lebih baik dari sebelumnya.
    Tentu saja di dalamnya menyangkut hal-hal penghargaan kinerja dari atasan, kebijakan atasan,lingkungan kerja dan tanggungjawab yang tinggi dari pekerja. Sehingga dengan motivasi-motivasi tersebut akan tercapai hasil yang maksimal.

  336. 359 Ella NS October 22, 2016 at 12:22 am

    Assalamu’alaikum pa,
    Setelah membaca artikel yan bapak tulis, saya yang saat ini bekerja dilembaga pendidikan informal menjadi semakin menyadari bahwa kinerja saya sekarang menurun karena kurangnya motivasi bekerja. Motivasi dapat juga dikatakan ‘motif’ atau kekuatan dalam diri individu untuk mau melakukan suatu pekerjaan. Motivasi memang tidak dapat diamati secara langsung,tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah laku atau rangsangan dorongan munculnya suatu tingkah laku. Menurut Biggs & Telfer, motivasi terbagi menjadi 4 yakni (1) motivasi instrumental,dipengaruhi karena ingin mencapai tujuan yang ingin didapat individu tersebut misal:kenaikan pangkat; (2) motivasi sosial;(3) motivasi prestasi,misalnya absensi full dalam sebulan akan mendapat predikat gold performance; (4) motivasi intrinsik,yang dibawa dari dalam diri individu itu sendiri.
    Saya juga setuju dengan 2 cara mengatasi penurunan motivasi kerja karyawan yang bapak paparkan, karena saya yang berperan sebagai karyawan maka saya harus melakukan langkah preventif dengan mengoreksi diri sendiri,mengapa saya kinerjanya berkurang dengan cara penyelesaian saya pribadi. Biasanya saya akan meninggalkan pekerjaan saya sejenak untuk melakukan hal yang saya sukai atau mencari penyemangat sendiri untuk lebih bekerja keras. Namun jika dari sisi managerial,manager saya dapat memanggil karyawan dan berbicara secara terbuka agar dapat menemukan penyebab motivasi kerjanya menurun lalu mencari titik pemecahannya.
    Sekian pak komentar saya mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan. Terima kasih atas sumber bacaan yang inspiratifnya pak. Wassalamu’alaikum

    Ella Nurlela Sari
    NPM:072116010
    A.1.1 Universitas Pakuan 2016

  337. 360 Mohamad Djalil November 7, 2016 at 7:37 am

    Assalamu”alaikum
    setelah saya membaca artikel bapa tentang pengaruh Motivai dan Kinerja tentunya pengaruh motivasi terhadap kinerja sangatlah besar. Motivasi adalah penggerak dan kinerja tinggi hanya bisa dicapai dengan tindakan. Motivasi akan berbading lurus dengan kualitas dan kuantitas tindakan. Sementara, kualitas dan kuantitas tindakan berbanding lurus dengan kinerja.formula pengaruh Motifasi terhadap Kinerja tinggi bisa dicapai dengan 3 aspek penting: sistem, kompetensi, dan motivasi. Ketiga aspek ini harus ada dan sama-sama kuat jika ingin menghasilkan kinerja tinggi baik secara individu maupun organisasi. Mungkin sebuah lembaga pendidikan memiliki system yang canggih, baik system manajemen, pemasaran, kualitas, dan sebagainya. Ditambah dengan sumberdaya manusia ( Kepsek, Guru, dan staff) yang memiliki kompetensi yang tinggi. Semua akan percuma jika motivasi bernilai nol. Apapun dikalikan dengan nol maka hasilnya akan nol
    Pengaruh motivasi terhadap kinerja itu sangat strategis buat apa sistem yang hebat jika tidak diterapkan? Untuk menerapkan sistem yang hebat perlu motivasi yang tinggi. Begitu juga buat apa sumber daya manusia yang hebat jika motivasi untuk bekerjanya payah? Ilmu, keahlian, dan pengalaman akan percuma jika tidak dipraktekkan.
    Membangun sistem yang bagus adalah penting. Membangun kompetensi adalah penting. Tapi, jangan lupakan dengan membangun semangat orangnya. Berikan perhatian yang cukup mengenai motivasi. Gunakan cara yang benar untuk memotivasi, sebab cara yang salah justru bisa berakibat sebaliknya. Maksud hati ingin memotivasi, tetapi justru malah menghancurkan motivasi.
    Siapa yang berperan dalam membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dalam sebuah lembaga / intansi/ perusahaan? Leader? Tentu saja, tetapi tidak cukup motivasi datang dari leader. Semua orang, mulai dari pucuk pimpinan sampai karyawan paling rendah harus berperan.
    Seorang pimpinan tidak cukup mengatakan, “Kamu harus memiliki motivasi kerja.” Seorang pimpinan harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi anak buahnya. Dengan cara yang benar. Oleh karena itu, seorang pimpinan selain dia sendiri memiliki motivasi yang tinggi, dia pun harus mampu memotivasi anak buahnya.
    Begitu juga: seorang anak buah tidak boleh hanya mengandalkan motivasi atau dorongan dari atasannya. Seorang karyawan yang baik, harus mampu bekerja dengan motivasi tinggi. Anak buah juga harus mampu membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi dirinya sendiri. Tidak untuk siapa-siapa, untuk dirinya sendiri.
    Jadi, terlepas peran apa yang kita miliki, pemilik bisnis, pimpinan, atau karyawan: kemampuan membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara motivasi diri harus dimiliki jika ingin menghasilkan kinerja yang tinggi. Sebab, pengaruh motivasi terhadap kinerja sangat penting.
    Nama : Mohamad Djalil
    NPM : 072116110
    Kelas : G.8 Universitas Pakuan
    Juruasan : Administrasi Pendidikan

  338. 361 KAMALUDIN November 9, 2016 at 8:01 pm

    Assalammualaikum wr.wb.
    Yth Bpk. Adie Era Yusuf
    sebelumnya mohon ijin dan salam kenal

    Terima kasih atas kesempatan yang bapak berikan kepada saya untuk membaca artikel bapak tentang pengaruh motivasi terhadap kinerja.
    Setelah saya membaca artikel bapak, saya sangat tertarik sekali. dimana artikel bapak sangat membantu sekali dalam hal bagaimana kita sebagai manusia bisa memotivasi diri kita terhadap kinerja kita dalam kehidupan sehari-hari dalam rangka mencapai tujuan atau cita-cita yang kita harapkan.
    Oleh karena itu motivasi memiliki peranan yang sangat amat penting dan bahkan menjadi ruh dalam diri seseorang untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
    Tidak ada suatu kesuksesan tanpa dilandasi oleh adanya suatu motivasi. adalah hal yang mustahil suatu kesuksesan tanpa adanya motivasi.
    Akan tetapi yang menjadi masalah adalah bagaimana kita bisa meningkatkan motivasi atau setidaknya bagaimana kita bisa menumbuhkan motivasi itu ada dalam diri kita. karena setiap orang motivasinya berbeda-beda.
    Dari berbagi teori-teori motivasi diatas, saya tertarik dengan teori motivasi dari David McClelland yang menjelaskan tentang keinginan seseorang untuk mencapai kinerja yang tinggi. Teori ini masih sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari, bahwa dalam diri kita pasti memiliki keinginan untuk berprestasi dengan menunjukan kinerja yang tinggi pula.
    Oleh karena itu atrikel ini sangat membantu sekali untuk bagaimana kita bisa menumbuhkan dan tetap memelihara motivasi untuk meningkatakan kinerja kita dalam kehidupan sehari-hari.

    Terima Kasih
    Wass. wr.wb

    Nama : KAMALUDIN
    NPM : 072116124
    Kelas : G.8 Universitas Pakuan
    Jurusan : Program PPs Administrasi Pendidikan 2016

  339. 362 Dewi Nurpuspita Sari November 12, 2016 at 2:30 pm

    Assalamualaikum wr.wb

    Yth. Bapak Adie Era Yusuf
    Mohon ijin dan salam kenal

    Setelah membaca artikel Bapak tentang pengaruh motivasi terhadap peningkatan kinerja, tanggapan saya adalah:
    Hubungan motivasi dengan kinerja adalah suatu hal yang saling berkaitan, contohnya dalam bidang pendidikan, keberhasilan pembelajaran berhubungan sangat erat dengan kinerja seorang pendidik atau guru, semakin baik kinerja seorang pendidik semakin baik pula kwalitas peserta didiknya. Motivasi mempunyai peranan sangat penting bahkan menjadi kekuatan tersendiri untuk dapat mencapai kesuksesan. Tidak ada kesuksesan tanpa dilandasi dengan motivasi yang tinggi.Kita harus selalu menumbuhkan motivasi dalam diri kita untuk dapat mencapai apa yang kita inginkan. dengan motivasi hidup akan menjadi lebih mudah dijalani dan hidup akan lebih mengarah pada kesuksesan dan keberhasilan.

    Terimakasi.

    Wassallam wr.wb

    Dewi Nurpuspita Sari
    NPM.072116106
    S2 Program Administrasi Pendidikan 2016
    Kelas G.8

  340. 363 adjimatarrusdi November 13, 2016 at 2:42 pm

    Assalamualaikum
    Terimakasih atas artikel yang inspiratif ini.

    Dalam sebuah organisasi kerja, tujuan dan capaian target sangat diharapakan oleh segala pihak, namun pada kenyataannya dalam rangka mencapai target tersebut sering di temui kendala, antaralain: turunnya motivasi kerja para pegawai.
    Rendahnya motivasi kerja pegawai dapat dilihat dari semakin buruknya kinerja. maka untuk mencapainya motivasi positif diperlukan 3 kunci motivasi yang meliputi upaya, tujuan dan kebutuhan para pegawai. pemenuhan akan kebutuhan diri pegawai yang mendasar harus terpenuhi, sering kita temui akibat kebutuhan yang tidak tercapai maka konsentrasi kerja pegawai akan menurun dan akhirnya akan mengganggu produktivitas.
    tetapi perlu juga kontrol diri untuk membatasi kebutuhan yang terus berkembang, karena menurut Maslow “kebutuhan akan terus timbul apabila kebutuhan dasar sebelumnya telah terpenuhi”. sehingga pada akhirnya kebutuhan yang meliputi kebutuhan berprestasi, kebutuhan berafiliasi dan kebutuhan berkuasa akan membentuk mental seseorang.
    Maka dari itu dapat dikatakan bahwa motivasi positif adalah faktor kunci untuk bekerja dan mencapai kinerja yang tertinggi.
    Alternatif jawaban dari permasalahan motivasi yang melatarbelakangi terbentuknya kinerja pegawai diantaranya dengan pendekatan yaitu melakukan komunikasi dari masalah yang akan diatasi, selain itu perlu adanya komitmen diri untuk profesional dalam bekerja diantaranya dengan mengesampingkan segala hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
    Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat mengembalikan rasa percaya diri pegawai dan memotivasi diri untuk berprestasi dalam bidangnya.

    Terimakasih
    wassalamualaikum wr wb

    Nama : Adji Matarrusdi
    NPM : 072116104
    Kelas : G.8
    Program : Pascasarjana Universitas Pakuan – administrasi pendidikan 2016

  341. 364 LUGINA WIYATA November 15, 2016 at 10:17 pm

    Assalamualaikum wr wb.

    Setiap individu memiliki Motivasi masing-masing pada diri pada diri mereka, tergantung seberapa besar besar pengaruhnya terhadap kinerja, motivasi juga bisa dimunculkan pada setiap individu bila ada pengaruh dari eksternal individu yang secara terus menerus, yang akan memicu individu tersebut termotivasi pada kinerjanya, atau motivasi akan muncul dengan lebih baik jika ada kentuan target kinerja yang harus dicapai pada pekerjaan tersebut pada jangka waktu tertentu, dan bisa ditambah dengan rangsangan/ stimulus pada individu sehingga memancing individu tersebut memiliki kinerja yang lebih baik lagi.

    LUGINA WIYATA
    NPM : 072116109
    Kelas : G.8
    Program : Pascasarjana Universitas Pakuan – administrasi pendidikan 2016

  342. 365 YATI NURHAYATI November 17, 2016 at 3:04 am

    Assalamu’alaikum, warohmatullaahi wabarokaatuh,
    Sebelumnya saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr.H.Adie Era Yusuf, M.Pd yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengomentari artikel yang telah Bapak susun dengan judul “PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA” sebagai tugas individu pada mata kuliah Psikologi Pendidikan.
    Berikut komentar saya…
    Hakikat motivasi itu ibarat roda penggerak/pendorong yang ada pada setiap diri manusia. Setiap diri kita pasti memiliki suatu tujuan yang ingin dicapai, seperti dalam hal kehidupan pribadi, termasuk dalam hal pekerjaan. Dan dimana ada tujuan yang ingin dicapai maka disitu motivasi berperan. Sebesar apapun tujuan yang diinginkan jika tidak ada roda penggerak/pendorongnya maka tidak akan bisa dicapai. Demikian halnya dalam dunia kerja, dimana motivasi berbanding lurus dengan kinerja. Jika seseorang memiliki motivasi yang tinggi maka kinerjanya juga tinggi, sebaliknya jika motivasi yang dimiliki rendah maka kinerjanya juga rendah.

    Motivasi itu sendiri muncul karena ada 2 faktor motivator atau hal-hal yang memicu munculnya suatu motivasi, yaitu adanya faktor internal dan eksternal. Dalam dunia kerja faktor internal bisa muncul, misalnya karena pekerjaan yang digeluti memang sesuai dengan passion seseorang atau minat terhadap pekerjaan tersebut tinggi, lalu faktor eksternalnya, misalnya memiliki rekan kerja yang kooperatif, lingkungan kerja yang nyaman, adanya penghargaan terhadap unjuk kerja karyawan atau pimpinan yang mampu mengayomi. Dengan demikian akan berpengaruh terhadap pencapaian goal atau tujuan dari suatu perusahaan atau organisasi/lembaga tersebut. Untuk menjaga motivasi agar tetap meningkat dan positif berarti hal-hal yang menjadi faktor pemicu tadi yang harus diperhatikan agar senantiasa berada pada level yang tinggi. Artinya jika kita menginginkan diri kita atau seseorang memiliki motivasi yang tinggi dalam pekerjaannya agar bisa menghasilkan kinerja yang baik, maka kita harus dapat memenuhi indikator-inidikator motivator tersebut.

    Demikian komentar yang bisa saya sampaikan.
    Wassalamu’alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh.
    Yati Nurhayati
    NPM : 072116116
    Pasca Sarjana Unpak TP 2016/2017 Administrasi Pendidikan

  343. 366 Yohana Desi Febriana November 17, 2016 at 9:15 am

    Yth. Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A,

    Terima kasih atas kesempatan yang diberikan untuk membaca tulisan Bapak dan memberikan komentar.

    Sy sangat setuju bahwa kinerja karyawan sangat ditentukan oleh motivasi kerja. Hal tersebut juga dapat sy lihat dan rasakan dalam pekerjaan sy sehari-hari di kantor. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap karyawan memiliki motivasi bagi dirinya sendiri, seperti lingkungan kerja, dalam hal ini fasilitas yang diberikan oleh kantor, atasan, rekan kerja serta kesempatan untuk berprestasi. Semua faktor-faktor tersebut menjadi sangat penting karena sumber daya manusia merupakan aset yang sangat berharga bagi setiap perusahaan. Semakin baik perusahaan memberikan motivasi kinerja bagi karyawannya, maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang akan diberikan oleh karyawan. Karyawan tidak akan segan-segan memberikan sikap loyal kepada perusahaan apabila mereka termotivasi sangat baik.

    Pada beberapa perusahaan besar, motivasi berprestasi bagi karyawan sangat diperhatikan, salah satunya yaitu dengan mengelola karyawan-karyawan bintang atau “managing talents”. Di sisi lain, karyawan yang motivasi kerjanya sudah menurun juga masih bisa dilakukan pendekatan secara personal. Peran bagian Human Resources menjadi sangat penting dalam hal ini.

    Demikian komentar dari sy.
    Terima kasih

    Yohana Desi Febriana
    NPM : 072116118
    Kelas G8 – Administrasi Pendidikan – Pasca UNPAK

  344. 367 munadysyarif November 18, 2016 at 8:34 am

    munady syarif
    administrasi pendidikan s2
    072116111
    nuansa postmodernitas mengubah pandangan bahwa motivasi dapat diberikan dengan berbagai cara. motivasi bisa dengan liburan wisata, inventaris kendaraan, barang canggih, pulsa dan kuota atau apapun yang dapat menaikan strata sosial seseorang karena posmodernitas menggambarkan dunia dengan pertunjukan, gaya hidup, media masa dan global.

  345. 368 andrimq December 16, 2016 at 9:27 pm

    assalaamu;alaikum warohmatullohi wabarokaatuh,,,,

    Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada bapak atas penjelasan tentang “Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja”, uraian yang sangat bagus dan lengkap.
    Memang benar dengan motivasi yang tinggi, seseorang dapat berkembang pesat, baik motivasi yang disebabkan atau yang timbul dari dalam dirinya sendiri ataupun motivasi atas pengaruh orang lain baik berbentuk nasihat dari seorang yang ia percaya sebagai orang yang bisa memberikan motivasi ataupun melihat dan membaca perkembangan dan perjalanan seseorang dalam meraih kesuksesan (mengambil hikmah perjalanan seorangyang sukses/membaca biografi seseorang).
    Bagi seorang karyawan atau bawahan dari suatu perusahaan atau lembaga pendidikan misalnya seorang guru, tentunya seorang guru mempunyai motivasi yang berbeda-beda dalam melaksanakan tugasnya sebagai guru, bagi guru yang mengerti dan menyadari akan tugas dan dan kewajibanya sebagai pendidik dan mempunyai motivasi yang mendasar akan tugas guru yang sebenarnya sebagai pendidik, maka guru tersebut akan mempunyai tanggung jawab yang besar akan mengayomi dan memberikan bimbingan terhadap siswanya layaknya sebagai pengganti orang tuanya dirumah, dan sepertinya guru semacam ini sangat sulit kita temukan dan jumpai pada saat sekarang ini walaupun ada nan jauh disana.
    Nah…, dengan motivasi dari seorang atasan ataupun seorang motivator sangat dibutuhkan…..
    Tidak dinafikan bahwa Sebagian Guru zaman sekarang ini sangat berbeda dengan guru-guru zaman sebelumnya, karena mungkin adanya peregseran akan cara pandang tentang bagaimana menjadi seorang guru yang sebenarnya karena mungkin dengan perkembangan zaman seperti halnya yang terjadi kini.
    Saya ada sedikit pengalaman tentang masalah motivasi terhadap beberapa guru yang mengajar di lembaga kami, singkatnya:
    Ada sebagian guru yang malas dan masih bujangan/singel setelah dinaikan gajinya dia dalam mengajar dan tugas lain yang diberikan mereka langsung semagat, dan ada pula guru yang rajin mungkin mereka memiliki motiivasi dan tanggung jawab yang tinggi mereka selalu bertanggung jawab dan penuh perhatian kepada siswanya maka kami berikan penghargaan agar selalu terjaga motivasinya.
    Ada lagi sebagian guru yang sudah berkeluarga kami berikan vasilitas rumah tinggal dan kendaraan tunjangan untuk keluarga, dengan tujuan bisa mempertahankan motivasi mereka dalam membimbing siwa-siswi kita agar sesuai yang diharapkan.
    Jadi motivasi itu, sangat dibutuhkan dan sangat perlu untuk seorang karyawan atau guru pada suatu lembaga pendidikan, baik berupa nasihat ataupun berupa materi untuk menunjang kinerjanya.

    Demikian pak, tanggapan dari saya, terima kasih atas kesempatan yang diberikan, mohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan.

    Nama : Andri Kusmayadi
    Kelas : G8
    Program : S2 Administrasi Pendidikan
    PM : 072116105

  346. 369 Yulfia December 23, 2016 at 2:08 am

    Yth. Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A,

    Terima kasih saya sudah di berikan kesempatan untuk membaca artikel Bapak

    Saya tertarik dengan tulisan bapak terutama dalam kalimat “Bila seseorang termotivasi maka ia akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai tujuan, namun belum tentu upaya yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Oleh karena itu, diperlukan intensitas dan kualitas dari upaya tersebut serta difokuskan pada tujuan organisasi”.
    Banyak juga karyawan yang bekerja dengan semangat yang tinggi namun tidak memahami tujuan dari lembaga tempatnya bekerja sehingga apa yang mereka kerjakan kurang mendukung lembaga tersebut. Sebagai contoh; sebuah sekolah memiliki visi agar peserta didik memiliki kecerdasan bukan hanya dalam akademik namun juga kecerdasan berorganisasi dan berkreativitas. Seorang guru dengan motivasi dari dalam dirinya sendiri ingin membuat peserta didik cerdas dalam akademik maka peserta didik di berikan tugas yang terlalu banyak sehingga peserta didik tidak memiliki waktu untuk mengembangkan potensi dirinya yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi dalam diri guru tersebut tidak selaras dengan tujuan sekolah. Mengakibatkan visi sekolah tersebut tidak dapat tercapai dengan baik. Jadi sangat penting sekali karyawan memahami visi dari lembaga tempat dia bekerja agar setiap pekerjaan yang di lakukan selaras dengan visi tersebut.
    Setelah karyawan memahami dengan visi lembaga tempat dia bekerja. Karyawan di harapkan memiliki motivasi yang tinggi. Terdapat 5 teori motivasi yang paling popular dan berpengaruh besar dalam praktek pengembangan sumber daya manusia dalam suatu organisasi. Salah satunya adalah teori efek hawthorn. Penelitian oleh Elton Mayo pada perusahaan General Electric kawasan Hawthorn di Chicago, memilki dampak pada motivasi kelompok kerja dan sikap karyawan dalam bekerja. Kontribusi hasil penelitian tersebut bagi perkembangan teori motivasi adalah:
    1. Kebutuhan dihargai sebagai manusia ternyata lebih penting dalam meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan kondisi fiisik lingkungan kerja.
    Menurut pendapat saya penghargaan tidak selalu berupa uang bisa juga di ungkapkan dalam bentuk pujian di depan karyawan lain. Hal sekecil apapun di hargai membuat seseorang merasa pekerjaannya di perhatikan.
    2. Sikap karyawan dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi baik di dalam maupun di luar lingkungan tempat kerja.
    Menurut pendapat saya membuat tempat kerja yang nyaman akan membuat karyawan merasa tenang dalam bekerja. Rasa nyaman dapat di ciptakan dengan saling menghargai dan peduli dengan teman-teman sekerja.
    3. Kelompok informal di lingkungan kerja berperan penting dalam membentuk kebiasaan dan sikap para karyawan.
    Menurut pendapat saya bersosialisasi di luar jam kerja dapat mengakrabkan antar karyawan sehingga terbentuk interaksi yang cukup baik dan ini bisa terbawa ke dalam dunia kerja.
    4. Kerjasama kelompok tidak terjadi begitu saja, tetapi harus direncanakan dan dikembangkan.
    Menurut pendapat saya contohnya adalah program outing yang di ikuti seluruh karyawan bisa di rencanakan untuk meningkatkan kerjasama antar karyawan.
    Pemimpin suatu lembaga harus mampu membaca motivasi dalam bekerja setiap bawahannya sehingga ketika di rasakan ada yang kurang termotivasi dapat di rencanakan atau di lakukan pendekatan-pendekatan untuk mengatasinya.
    Sebagai karyawan motivasi dapat kita tingkatkan dari dalam diri kita. Jika kita merasakan tidak bisa mengatasinya maka kita dapat meminta bantuan dari pimpinan kita.

    Demikian pak, tanggapan dari saya, terima kasih atas kesempatan yang diberikan, mohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan.

    Nama : Yulfia Setyaningsih
    Kelas : G8
    Program : S2 Administrasi Pendidikan
    PM : 072116119

  347. 370 Dewi Widianingsih January 14, 2017 at 2:33 am

    Assalamualaikum..Wr.Wb..
    Terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Dr. H. Adie E. Yusuf, M.A.

    Setelah membaca tulisan bapak tentang Motivasi Kerja, ada beberapa point yang membuat saya lebih memahami dan menginspirasi untuk saya terapkan khususnya untuk peningkatan kinerja pribadi saya sebagai seorang pendidik,diantaranya yaitu :
    1. Motivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk
    bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi
    2. Motivasi berkaitan erat dengan komitmen yang
    dimiliki seseorang terhadap pekerjaannya dalam
    rangka mencapai tujuan
    3. Teknik memotivasi kerja :
    a. kebutuhan fisiologis, yaitu : kebutuhan makan,
    minum,perumahan dan seksual
    b. kebutuhan rasa aman, yaitu : perlindungan
    dari ancaman bahaya dan lingkungan kerja
    c. kebutuhan sosial, yaitu : dapat diterima dalam
    kelompok dan saling mencintai
    d. kebutuhan harga diri, yaitu : bagaimana
    mengembangkan harga diri dan potensi.
    point-point motivasi ketja tersebut yang harus diupayakan oleh semua orang terutama yang bekerja dalam bidang pelayanan/jasa, sehingga pelayanan yang kita berikan menjadi pelayana prima dan dapat memuaskan bagi masyarakat.

    Wasalam…

    Dewi Widianingsih
    Kelas AP 1.2

  348. 371 Dewi Widianingsih January 14, 2017 at 3:13 am

    Assalamualaikum..Wr.Wb..
    Terimakasih sebelumnya kepada pak Dr. H. Adie E. Yusuf atas kesempatan yang diberikan untuk mengomentari tulisan bapak tentang Pengaruh Motivasi terhadap kinerja yang sangat inspiratif.
    Ada beberapa point yang sangat menginspirasi saya untuk meningkatkan motivasi saya sebagai seorang pendidik sehingga kinerja saya dapat menibgjat, point-point tersebut yaitu :
    1. Motivasi merupakan salah satu faktor kunci untuk
    bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi.
    2. Motivasi berkaitan erat dengan komitmen yang
    dimiliki seseorang terhadap pekerjaannya dalam
    rangka mencapai tujuan
    3. Teknik Motivasi Kerja, yaitu :
    a. kebutuhan fisiologis, yaitu : makan,minum,
    perumahan dan seksual
    b. kebutuhan rasa aman, yaitu : perlindungan dari
    ancaman bahaya dan lingkungan kerja
    c. kebutuhan sosial, yaitu : diterima dalam
    kelompok dan saling mencintai
    d. kebutuhan harga diri untuk mengembangkan
    diri dan potensi
    point- point diatas adalah ponit inti untuk kita seorang
    yang bekerja khususnya saya sebagai seorang pendidik sehingga dapat memberikan pelayanan yang prima bagi peserta didik dan masyarakat.

    Wasalam….
    Dewi Widianingsih
    kelas AP 1.2
    Program Pasca Sarjana UNPAK
    Tahun 2016

  349. 372 Aniyatu Juhriah January 15, 2017 at 1:39 am

    Yth. Bapak Dr. H. Adie.E. Yusuf. M.A,
    Assalamu’alaikum wr.wb
    Terima kasih saya sudah di berikan kesempatan untuk membaca artikel Bapak
    Sangat menarik tulisan Bapak tentang ” Pengaruh Motivasi dalam Peningkatan Kinerja”. Motivasi dapat meningkatkan kinerja yang lebih tinggi dan baik,Saya sependapat dengan Bapak, dimana motivasi tidak hanya muncul hanya dari dalam diri seseorang, tetapi juga dari luar. Ketika kita dapat memadukan kedua motivasi tersebut, saya yakin kinerja kita akan lebih baik lagi. Saya sebagai seorang pendidik dapat merasakan hal tersebut. semangat bekerja, berpikir positif, keluarga, dan siswa yang memotivasi saya untuk selalu lebih baik dari hari ke hari. motivasi yang baik membuat kita lebih bijak dalam bersikap, bertindak dan berpikir. satu hal yang paling penting, Allah SWT selalu mengawasi semua perbuatan kita, sehingga kita memiliki kontrol diri, motivasi yang tinggi serta bekerja lebih baik lagi. jadikan apa yang kita lakukan sebagai ladang ibadah dengan niat yang ikhlas.
    Demikian yang dapat saya sampaikan. Terima kasih

    Aniyatu Juhriah
    Kelas AP 1.2
    Administrasi Pendidikan UNPAK

  350. 373 Herry gumelar c January 31, 2017 at 3:59 am

    Terimakasih banyak pak atas blognya sangat bermanfaat sekali bagi kami…untuk termotivasi dalam hal pekerjaan baik di tempat kerja maupun di rumah…solusinyapun dapat di lakukan dengan mudah bagi seseorang yg sedang labil bekerja.

    Herry gumelar c
    072116037
    Pascasarjana unpak AP. 1.2.

  351. 374 Susan Ardiana February 5, 2017 at 10:13 am

    Assalamualaikum warohmatullahi wabararokatuh.
    Terima kasih atas kesempatan yang diberikan Bapak sehungga saya bisa membaca artikel bapak di Blog ini.
    Menurut pendapat saya motivasi adalah suatu keharusan dari tiap orang karena dengan motivasi seseorang dapat mencapai tujuan dengan adanya penggerak tersebut yaitu motivasi.Motivasi adalah suatu kebenaran milik siapa saja saja dan usia berapa saja selama orang tersebut memiliki suatu tujuan baik itu didunia kerja maupun dunia pendidikan bahkan mungkin dalam segala bidang tergantung bagaimana motivasi itu ditempatkan.
    Demikian pendapat saya, kurang lebihnya atau jika apa yang saya ungkapkan kurang berkenan saya minta maaf.Terima kasih

    Hormat saya

    Susan Ardiana (072116051)
    Kelas AP.1.2 Pasca Sarjana UNPAK

  352. 375 Ajat Safa'at February 27, 2017 at 7:58 am

    asskm setelah membaca apa yang bapak sampaikan ternyata begitu besar pengaruh motivasi dalam menjalani aktivitas terutama dalam dunia kerja. baik motivasi tersebut didasari dari dalam diri maupun dari luar/lingkungan sekitar. namun apakah bisa seperti keikhlasan dalam bekerja atau adanya rasa ingin ,memjalankan kewajiban yang dilandasi oleh sariat ( kewajiban menjalankan perintah Allah dalam berusaha dan bekerja). itu bisa dijadikan salah satu pendorong motivasi dalam bekerja ? mohon jawabannya pk. terimakasih

  353. 376 isda sugara March 24, 2017 at 3:34 pm

    assalamualaikum.wr.wb….
    Yth. DR.H. ADIE E YUSUF. MA.
    Dari berbagai tahapan pemberian motivasi yang sudah dipaparkan, ada dua tahapan yang disepakati para pakar se-bagai faktor penentu perlu tidaknya se-seorang diberi motivasi. Kedua faktor tersebut adalah (1) kebutuhan, dan (2) pengarahan perilaku. Analisis terhadap kebutuhan sebagai dasar pemberian moti-vasi kepada seseorang dapat dijelaskan sebagai berikut. Seorang guru, misalnya, akan termotivasi untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan apabila ia mengetahui bahwa ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Dengan bekerja, satu kebutuhan yang tidak terpenuhi dapat terpuaskan. Faktor kedua adalah pengarahan perilaku, yaitu para guru sepakat bahwa karena dipengaruhi oleh kebutuhan, para guru mengarahkan perilaku mereka kearah pencapaian tujuan tersebut. Artinya, seorang guru yang merasa kebutuhannya tidak terpuaskan, berusaha untuk memuaskan dengan cara mengarahkan perilakunya sehingga tujuan (kepuasan) dapat dicapai.
    #INI YANG MENARIK BAGI SAYA PAK#
    TRM KSH
    ISDA SUGARA, E-14 SUKABUMI

  354. 377 IWAN SETIAWAN E.14 SUKABUMI March 26, 2017 at 1:07 am

    Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas pencerahan yang telah bapak sampaikan terkait pengaruh motivasi terhadap peningkatan kerja, namun terkadang di lapangan atau dunia kerja sesungguhnya, motivasi ini datang naik turun, naik ketika suasana hati sedang dalam keadaan baik, turun dalam keadaan sebaliknya bahkan dapat berpengaruh seiring dengan keadaan lingkungan intern di lingkungan itu sendiri.

  355. 378 Yusup Ambari March 27, 2017 at 2:19 pm

    Sedianya motivasi kerja berbanding lurus dengan kinerja guna mencapai tujuan organisasi. Namun pada banyak kasus dalam sebuah organisasi, misalnya saja organisasi sekolah, banyak terjadi motivasi kerja guru berbanding terbalik dengan kinerjanya. Hal itu terjadi karena terjadinya “penyimpangan” motivasi atau disorientasi dari tugas dan tanggung jawab utamanya.
    Tugas poko dan tanggung jawab utama seorang guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswa agar mereka menjadi manusia yang cerdas dan berakhlak karimah. Semestinya motivasi kerja seorang guru difokuskan dan diarahkan dengan segala daya dan upaya untuk menunaikan tugas pokok dan tujuan tersebut. Namun nyatanya, ketika motivasi guru berubah haluan untuk mendapatkan posisi dan jabatan (karier tertentu) justeru kinerja dia dalam menunaikan tugas pokok dan tanggung jawab utamanya malah menjadi rendah/berkurang. Guru yang demikian biasanya lebih senang jika dirinya mendapatkan tugas-tugas tambahan yang berhubungan dengan birokrasi. Diskusi dan obrolan sehari-harinya lebih senang jika membahas tentang jabatan, politik atau kesejahteraan ketimbang diskusi atau bicara tentang cara-cara dan upaya meningkatkan prestasi siswa.
    Oleh sebab itu, menurut hemat saya motivasi itu sangat erat kaitannya dengan “ambisi” pribadi/atau kelompok.

  356. 379 N. ROHAYATI March 28, 2017 at 5:13 pm

    Assalaamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
    Yth.
    Bapak Dr. H. Adie Erar Yusuf. M.A,

    Setelah membaca artikel tentang “Pengaruh Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja” saya teringat dengan hadits Rosul :
    “Bekerjalah kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah kamu untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok.”
    Pesan eksplisit dari hadits Rosulullah SAW tersebut adalah agar kita memiliki kesungguhan dalam bekerja baik untuk kepentingan duniawi maupun ukhrowi. Seorang Guru/karyawan yang tingkat spiritualitasnya tinggi, bekerja adalah ibadah karena menafkahi keluarga dan memberikan manfaat bagi orang lain.
    Motivasi kerja merupakan stimulus bagi setiap guru/karyawan untuk bekerja dan menghasilkan karya lebih baik. .Jika karyawan mempunyai motivasi yang baik, maka kinerjanya akan baik dan meningkat, sebaliknya jika factor motivasi tidak baik, maka kinerja guru/karyawan akan menurun dengan sendirinya. Termotivasi atau tidaknya guru/karyawan dalam melakukan pekerjaan tergantung kepada rasa keadilan yang diperoleh atas prestasi kerja yang telah dicapai. Permasalahan yang sering muncul pada sebuah lembaga pendidikan adalah penghargaan akan prestasi tenaga pendidik yang kurang, Eksistensi seorang pimpinan memegang peranan yang sangat penting terhadap jalannya organisasi. Kepala sekolah sebagai motivator, harus mampu membangkitkan dorongan kerja para pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik agar pencapaian tujuan-tujuan organisasi tercapai tepat waktunya.
    Namun yang terpenting harus dimiliki oleh seluruh karyawan adalah menyadari bahwa bekerja adalah bagian dari kewajiban hidup yang harus dijalani. Berangkat dari kesadaran sudah pasti akan memiliki komitment tinggi, tanggungjawab penuh, kooperatif, mampu mengelola dan memanfaatkan waktu. sikap seperti ini merupakan bagian dari konsep dasar yang insyaAllah prestasi kerja akan dicapai oleh setiap Guru/karyawan.
    Wassalaamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
    N. ROHAYATI
    NPM : 72116092
    PASCASARJANA UNPAK E. 14

  357. 380 Dayan Iskandar March 29, 2017 at 6:02 am

    Dayan Iskandar Kelas E.14, SUKABUMI
    Program S2 Administrasi Pendidikan UNFAK NPM.072116123

    Assalamu’alaikum Wr. Wb.

    Yth. Dr. H. Adie E Yusuf, MA

    Saya sangat terinspirasi sekali setelah membaca artikel Bapak Tentang Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja, memang benar adanya bahwa Keberhasilan seorang pemimpin tergantung dari dukungan dari orang-orang di sekitarnya yang ia pimpin. Orang itu adalah para bawahan. Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan, terutama disebabkan oleh dua hal yaitu: kemampuan dan daya dorong. Kemampuan dan sifat-sifat pribadi, sedang daya dorong dipengaruhi oleh sesuatu yang ada dalam diri seseorang dan hal-hal lain di luar dirinya.
    Daya dorong yang ada dalam diri seseorang, sering disebut motivasi. Daya dorong di luar diri seseorang, harus ditimbulkan pemimpin dan agar hal-hal di luar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih berbagai sarana atau alat yang sesuai dengan orang itu.
    Sejak adanya hubungan atasan-bawahan, manusia telah berusaha meneliti daya dorong yang menyebabkan bawahan bertindak. Sejarah menunjukkan bahwa daya dorong itu berbeda dari masa ke masa. Dengan kata lain teori motivasi yang berlaku umum tidak akan pernah ada.
    Dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era tahun 1950-an. Mula-mula orang menganggap bahwadaya dorong itu adalah ketakutan, pada akhirnya ternyata bukan demikian. Diadakan percobaan dengan penerapan perbaikan cara kerja sebagai hasil penelitian “time and motion studies”, ternyata bahwa hal ini bukan sepenuhnya benar. Pengertian yang mendalam kepada manusia ternyata menjadi kunci ditemukannya daya pendorong manusia untuk bertindak.

  358. 381 Nenden Sri Sulastri May 8, 2017 at 6:10 am

    Nenden Sri Sulastri
    NPM : 072116094
    Kelas :E – 14

    Assalamualaikum…
    Terima kasih artikelnya sangat bagus..terutama teknik komunikasi persuasif yaitu satu teknik memotivasi kerja yang pengaruhnya dari luar yaitu ADIDAS, Attention, Desire, Interest, Desicion, Action, Satification….selain dari motivasi dari dalam diri sendiri…mudah-mudahan menjadi bekal kami yang berada di lapangan yang terkadang motivasi naik turun..

  359. 382 Hendra May 9, 2017 at 3:47 pm

    Kepada Yth,
    DR. H. Adie. E. Yusuf, S.pd.,MA
    Fr. Hendra (Mhsw Unpak, Class S3E4)
    NPM 073116018
    Pada dasarnya dari tulisan ini intinya menurut saya adalah sebuah kinerja dapat di pengaruhi oleh motivasi yang terjadi di dalam diri seseorang baik yang berasal dari luar maupun dari dalam diri seseorang. Banyak hal yang menyebabkan orang termotivasi untuk bekerja, dan semuanya di latar belakangi oleh beragam macam hal seperti faktor lingkungan, kepemimpinan, kebudayaan bahkan pendapatan.
    Dalam hal motivasi ada 3 hal yang perlu jadi bahan analisa adalah antara lain :
    1. Memotivasi orang lain
    2. Dimotivasi orang lain
    3. Memotivasi diri sendiri
    A. Memotivasi orang lain
    Hal ini lebih cenderung kepada bagaimana diri kita bisa memberikan motivasi kepada orang
    Lain. Sebagai seorang atasan sering melakukan hal ini agar para bawahan dapat termotivasi
    untuk bisa bekerja lebih giat lagi agar menghasilkan kinerja yang maksimal.
    B. Dimotivasi orang lain
    Hal ini lebih cenderung kepada bagaimana diri kita yang di motivasi oleh orang lain. Sebagai bawahan yang bekerja di suatu perusahaan perlu di motivasi oleh atasan ataupun dengan sistem atau kebijakan yang positif seperti gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh atasan, kebijakan personalia atau bahkan kebijakan insentif.
    C. Memotivasi diri sendiri
    Hal ini lebih cenderung kepada bagaimana diri sendiri dapat memotivasi diri sendiri. Di dalam tulisan di atas di sebutkan bahwa dalam teori X dan Y yang di kemukakan oleh Mc Gregor bahwa seorang karyawan memiliki mental yang cenderung negatif (teori X) dan karyawan yang memiliki mental positif (teori Y), kedua teori ini di perlukan bagaimana diri karyawan harus bisa merubah diri nya sendiri dengan memotivasi dirinya sendiri ke arah yang konstruktif.

    Terima kasih…..

  360. 383 Nardi July 26, 2017 at 11:28 pm

    Mantap komplit

    • 384 rifail September 22, 2017 at 4:11 pm

      Assalam’mualaikum
      Saya mau bertanya pak, soalnya saya masi bingung, motivasi dalam upah itu apa yah

      • 385 Performance Tech Adie November 26, 2017 at 2:53 am

        Waalakumsalam pak Rifail
        Senang sekali menerima pertanyya tentang motivasi dan upah. Saya ingat teori motivasi dari Herzberg bahwa upah bisa sebagai faktor higienis dan faktor motivator. Kalo gaji sebagai faktor higienis sifatnya sementara. Sebaliknya upah sebagai faktor motivator bersifat menantang. Contohnya adalah insentif berbasis kinerja atau dikenal dengan merit system.

  361. 386 Erpan Purnama AP3.3 (72116060) October 5, 2017 at 10:59 am

    Luar biasa artikel Bapak ini. Berbicara tentang motivasi seseorang dalam melakukan suatu pekerjaannya ditentukan oleh intensitas (niat), kapabilitas (kemampuan) dan otoritas (kewenangan) dia sebagai individu yang mandiri, independen dari intervensi harapan orang lain. Seseorang yang memiliki dorongan dan komitmen tinggi dalam melakukan tugasnya dilatarbelakangi oleh :
    1. The desire to live, keinginan untuk tetap hidup dan eksis.
    2. The desire for posession, keinginan akan kedudukan dan jabatan tertentu.
    3. The desire for recognation , keinginan untuo diakui, dihormati dan dihargai keberadaannya.
    4. The desire for power, keinginan untuk berkuasa, mempengaruhi dan mengatur perilaku orang lain.
    5. The desire for happiness, keinginan untuk memperoleh kebahagiaan dan keluarganya.

  362. 387 Hardi Purnama November 22, 2017 at 12:21 pm

    Hardi Purnama 072117039 AP II PPs Unpak
    Assalamualaikum..
    Saya setuju dengan tulisan Bapak. Sebatas beropini sedikit. Biasanya, orang yang selalu termotivasi akan terus menerus berusaha melangkah bahkan berlari untuk mengejar cita-citanya. Sayangnya ternyata motivasi terkadang tidak hadir dalam diri kita. Akhirnya timbulah hal-hal negatif pada kehidupan sehari-hari, seperti rasa malas, sedih, takut, mental tidak sanggup dan berbagai hal negatif.

    Motivasi yang utama dasarnya harus datang dari diri sendiri. Bagaimanapun kondisi yang kita hadapi jika kita memiliki motivasi dalam diri kita yang kuat maka apapun tantangan atau rintangan akan kita hadapi dengan kekuatan semaksimal mungkin yang kita miliki untuk mencapai apa yang kita inginkan karena “Motivator Terbaik adalah Diri Kita Sendiri”. Jadi, motivasi memiliki kekuatan dan menjadi alasan yang tepat untuk kita supaya bisa mengapai tujuan hidup.

  363. 388 idaparidablog November 24, 2017 at 6:39 am

    Assalamualaikum wr.wb
    Salam kenal pak dari mahasiswa bapak di Pakuan

    Alhamdulllah senang membaca tulisan bapak tentang motivasi, sangat bermanfaat untuk saya pribadi dalam peningkatan motivasi diri. Yang menjadi perhatian untuk saya bagaimana motivasi kerja untuk aktualisasi diri, penting bagi saya memotivasi diri saya bahwa aktualisasi diri penting bagi saya untuk bekerja dan belajar, karna bekerja menjadi media kita untuk aktualisasi diri dengan cara terus meningkatkan kompetensi diri dalam persaingan sehat dengan rekan kerja, berusaha untuk terus belajar sampai kapanpun tidak hanya semata untuk materi namun dalam pengembangan kompetensi diri dan kebermanfaatan keberadaan kita dalam lembaga di tempat kita kerja.

    Dengan terus belajar, mengenali kekurangan diri serta memperbaikinya menjadi media untuk menjadi lebih baik lagi setiap waktunya.

    Terima Kasih atas materinya.
    Wassalamualaikum Wr Wb.

  364. 389 AndiHermawan November 25, 2017 at 10:55 am

    PENTINGNYA VISI & BUDAYA KERJA DENGAN MOTIVASI UNTUK PENCAPAIAN KINERJA TERBAIK

    Pekerjaan pada instansi atau lembaga adalah pekerjaan yang dilakukan melalui visi bersama. Semua pegawai dan pimpinan yang berada di dalam struktur organisasi haruslah memiliki visi bersama dan bertindak sebagai anggota tim kerja yang solid. Tidak dibenarkan satu orang pun untuk berpikir di luar visi dan tujuan bersama. Setiap orang pastinya sudah memiliki misi melalui uraian tugas dan peran dalam tanggung jawab yang harus dilakoni. Jadi, masing-masing individu harus mampu menjalankan pekerjaan dan tanggung jawab dengan profesional dan sepenuh hati. Totalitas individu untuk melakukan pekerjaan secara berkualitas dan tepat waktu adalah kunci untuk menghasilkan hasil akhir terbaik yang diinginkan.

    Di dalam instansi atau lembaga, semua pegawai dan pimpinan adalah satu kesatuan yang saling terkait dan terhubung untuk menjalankan tugas bersama sesuai visi dan tujuan. Sebuah pekerjaan besar tidaklah mungkin bisa diselesaikan oleh satu orang ataupun sekelompok orang, tetapi oleh seluruh insan yang berada di dalam instansi atau lembaga tersebut. Jadi, setiap orang di dalam instansi atau lembaga adalah orang-orang yang sangat penting, walau pekerjaan yang dikerjakan itu terlihat tidak penting.

    Dalam hal ini, hubungan kerja yang saling menghormati dan saling menghargai secara profesional haruslah menjadi bagian dari tata krama kerja. Tidak boleh ada yang merasa lebih dari yang lainnya, sebab sesungguhnya setiap orang adalah bagian penting yang keberadaannya untuk melengkapi pekerjaan yang dilakukan oleh orang lain. Intinya, ketika semua orang bekerja dengan saling menghargai dan saling menghormati secara profesional, maka akan terbentuk kekuatan di dalam organisasi untuk menjalani tujuan bersama dan mampu melampaui semua rintangan yang tidak diinginkan.

    Mendelegasikan pekerjaan adalah salah satu tugas manajerial yang sangat penting. Manajemen yang sehat dan kuat merupakan kekuatan untuk menyatukan semua orang dan menggerakan semua orang menuju visi bersama. Manajemen harus mampu membagi pekerjaan besar menjadi potongan-potongan kecil untuk diberikan kepada kelompok kerja (unit kerja) agar menyelesaikannya dengan berkualitas. Beban kerja kepada setiap individu ataupun unit kerja haruslah diperhitungkan secara profesional dan manusiawi. Daya tahan kerja yang optimal dari setiap individu harus menjadi perhatian yang serius. Jangan sampai beban kerja yang berlebihan membuat moral kerja menjadi rendah, sehingga kualitas yang diharapkan tidak terwujud.

    Semua orang di tempat kerja saling berhubungan dan saling tergantung. Oleh karena itu, manajemen harus mampu membantu setiap insan di tempat kerja untuk bisa berpartisipasi dalam gerakan kerja yang menghasilkan kualitas terbaik. Dan, manajemen sendiri harus mampu menjadikan keberadaannya sebagai kekuatan dari sesuatu yang lebih besar yang ingin dihasilkan. Intinya, manajemen harus berfungsi dengan baik untuk membuat setiap insan di tempat kerja menjadi lebih fokus pada tujuan dan membangun kepercayaan pada bisnis.

    Kehebatan manajemen untuk memecah tugas dan tanggung jawab di dalam uraian tugas yang jelas kepada setiap individu dan unit kerja adalah hal yang sangat penting. Mendelegasikan tugas dan tanggung jawab untuk dikerjakan dalam potongan-potongan yang lebih kecil akan membuat pekerjaan cepat tuntas dan kualitasnyapun dapat dikontrol. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang memahami cara mengeksekusi rencana tersebut melalui pendelegasian yang tepat. Manajemen harus mampu merencanakan semua tugas penting, lalu semua tugas penting itu dibagi menjadi beberapa bagian, untuk dapat didelegasikan kepada orang-orang yang berkualitas dengan kompetensi yang tepat.

    Memiliki visi bersama dan tujuan bersama di tempat kerja akan meningkatkan perasaan memiliki kekuatan bersama. Ketika semua pegawai dan pimpinan merasa memiliki kekuatan bersama untuk mewujudkan visi bersama, maka semua bagian-bagian terkecil dari pekerjaan yang dikerjakan tersebut dapat dituntaskan dengan sempurna. Perasaan memiliki kekuatan bersama memungkinkan setiap insan di tempat kerja untuk tampil lebih prima, sehingga dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas dan tepat waktu.

    Budaya yang kuat memainkan peran penting dalam pencapaian kinerja. Dalam perusahaan, setiap orang harus tumbuh secara individu dan kelompok. Secara individu semua orang harus menumbuhkan kompetensi dan kualitas pribadinya untuk bisa melayani organisasi dan bisnis dengan kinerja penuh. Secara kelompok semua orang harus mampu bekerja dalam budaya yang saling mengisi dan menumbuhkan.

    Kinerja merupakan ukuran untuk menumbuhkan lingkungan kerja berbudaya kuat. Karyawan di dalam lingkungan budaya yang kuat mampu menghasilkan yang terbaik. Di samping itu, mereka juga mampu melayani pelanggan, pemasok, manajemen, pemegang saham dan kepemimpinan dengan kinerja penuh.

    Struktur organisasi ditempati oleh beragam kepribadian dan karakter kepemimpinan. Dalam hal ini, perusahaan memiliki terlalu banyak karakter dan kepribadian, terlalu banyak sub budaya yang berbeda, terlalu banyak niat dan ambisi pribadi. Untuk mengaktifkan budaya yang kuat, perusahaan harus berfokus pada pembangunan satu visi dan satu budaya yang kuat. Model kepemimpinan yang kuat adalah yang saling berempati, bertanggung jawab, berkolaborasi, berinovasi, kreatif dengan solusi, ambisi bersama untuk mencapai kualitas dan kinerja terbaik.

    Setiap fungsi kerja tidak boleh ngotot bersama ego dan kepentingan sempit, semuanya harus mau bekerja sama untuk menyederhanakan dan melincahkan gerak organisasi. Fungsi kepemimpinan dalam struktur organisasi haruslah cepat membuat pilihan dan tidak kehilangan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif.

    Budaya yang kuat adalah perekat yang mengikat berbagai karakter, kepribadian, niat, ambisi, dan ego dalam satu visi. Saat semua orang sadar dalam budaya kuat, maka mereka selalu menjadi satu dan bersama-sama untuk menciptakan keunggulan.

    Nilai-nilai inti perusahaan merupakan energi yang harus dioptimalkan. Setiap individu harus mampu termotivasi dan meyakini bahwa nilai-nilai perusahaan mampu mengubah mereka menjadi produktif dengan kinerja penuh. Di samping itu, ketika semua karyawan dan pimpinan bekerja sama untuk menginternalisasikan nilai-nilai ke dalam jiwa mereka, maka saat itu nilai-nilai tersebut akan memberikan energi untuk memfokuskan semua kompetensi dan kualitas diri di dalam satu kekuatan yang andal.

    Budaya yang kuat merupakan energi untuk mengoptimalkan potensi dan kinerja karyawan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjadi salah satu kekuatan bisnis yang dikagumi dan menguntungkan stakeholder. Membangun budaya kuat haruslah diwujudkan dalam realitas, dan tidak sebatas ilusi di atas rencana. Semakin berbudaya setiap insan perusahaan di dalam setiap aktivitas kerjanya, semakin mereka mampu menjadikan perusahaan sebagai yang paling berharga di persepsi stakeholder.

    Budaya haruslah tumbuh dan bertransformasi. Bisnis itu dinamis, perilaku manusia juga sangat situasional dan dinamis. Oleh karena itu, budaya harus selalu dijaga dan disesuaikan dengan realitas yang ada. Bila budaya bertentangan dengan realitas yang ada, maka budaya akan mengecil sebatas normatif, dan tidak mampu lagi digunakan secara praktis. Pemimpin perusahaan harus selalu merawat budaya agar tidak terputus dari jiwa karyawan. Budaya pemenang ada di dalam jiwa yang penuh gairah, semangat, optimis, percaya diri, yakin, merasa beruntung, dan tidak pernah menyerah untuk mendapatkan yang terbaik di semua bidang kehidupan kerja.

    Budaya kuat adalah budaya pemenang. Di dalam budaya kuat, setiap orang saling memperkuat di dalam soliditas dan kolaborasi kerja. Mereka menyatu dan mencair untuk dapat menerobos semua tantangan dan merubahnya menjadi peluang. Mereka menciptakan identitas unik yang kuat, sehingga kecerdasan yang mereka miliki semakin mampu memperkuat identitas korporasi. Hal ini membedakan perusahaan mereka dengan perusahaan yang lain. Di samping itu, identitas unik ini memberikan karyawan rasa bangga dan makna suci untuk melayani perusahaan dengan sepenuh hati. Mereka selalu penuh semangat untuk menjadi bagian yang membuat perusahaan selalu bergairah di setiap situasi dan keadaan yang berbeda.

    Secara umum, budaya yang kuat memiliki nilai-nilai dasar yang membangkitkan sisi produktif individu. Nilai-nilai seperti: jujur, integritas, akuntabilitas, cinta, melayani, fokus, kerja sama, kolaborasi, inovasi, adaptasi, transformasi, orientasi, unggul, andal, dan nilai-nilai lain yang berorientasi menuju kemenangan adalah fondasi bagi pengembangan budaya kuat.

    ANDI HERMAWAN (NPM. 072117029
    Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) Universitas Pakuan Bogor
    Kelas A2 Administrasi Pendidikan

  365. 390 Mohamad jenal hambali January 19, 2018 at 9:08 am

    Alhamdulillah setelah membaca blog bapak tentang motivasi kerja.memicu semangat dalam bekerja disamping dengan akhirnya menghasilkan reward kepada setiap karyawan juga dan bisa ada feed back pada perusahaannya begitu juga pada karyawan bisa bersosialisasi terhadap lingkungannya untuk memacu semangat karyawan lainnya supaya bisa menghasilkan apa yang diharapkan. Mohamad Jenal hambali ap 2

  366. 392 Yuni Nur Afiyah February 23, 2018 at 5:14 pm

    Assalamu’alaikum wr. wb
    Perkenalkan saya Yuni Nur Afiyah mahasiswa Bapak di Pascasarjana jurusan AP Universitas Pakuan tahun 2017.
    Menarik sekali artikel ini. Motivasi yang tinggi dan dibarengi dengan kompetensi yang memadai akan menghasilkan kinerja yang baik.

  367. 393 Lembaga Psikologi Semarang November 17, 2018 at 3:39 am

    Hello friends, pleasant paragraph and pleasant urging commented here, I
    am in fact enjoying by these.

  368. 394 dedi November 28, 2018 at 4:31 am

    Dedi Usmayadi
    NPM. 072117007
    Kelas AP.III.1
    Mahasiswa Pasca Sarjana (S2) Universitas Pakuan Bogor

    Assalamu’alaikum wr. wb.

    Sangat Menarik sekali artikel yang bapak tulis. Berbicara tentang Motivasi harus dibarengi dengan sebuah reward kepada seorang guru, karena apabila seorang guru diberikan reward, akan memacu seorang guru untuk menciptakan ide-ide baru dalam pembelajarannya. dan Motivasi yang tinggi dan dibarengi dengan kompetensi yang memadai akan menghasilkan kinerja yang baik pula.

    Wassalamualaikum Wr Wb.

  369. 396 focusif August 18, 2020 at 6:50 am

    terima kasih atas sharingnya, pelatihan karyawan dan pengembangan karyawan juga sangat diperlukan dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi dalam meningkatkan kinerja kerja


  1. 1 Pengertian Kerja Mawas Terhadap Emosional | Kerja Dari Rumah Online Trackback on March 16, 2014 at 7:54 pm
  2. 2 ATRIBUSI KARYAWAN TERHADAP HASIL PENILAIAN KINERJA, 07 | Contoh Skripsi Trackback on December 31, 2014 at 7:42 am
  3. 3 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN FISIKA PADA SISWA SMA NEGERI 1 BERASTAGI, 10 | Contoh Skripsi Trackback on December 31, 2014 at 10:43 am
  4. 4 Pentingnya Manajer atau Pimpinan Memotivasi Karyawan di Kantor – Widya Ajeng Trackback on May 13, 2020 at 4:40 am

Leave a reply to Andi maulana Cancel reply




May 2008
M T W T F S S
 1234
567891011
12131415161718
19202122232425
262728293031  

Pages

Categories

Blog Stats

  • 727,111 hits